"Ah, akhirnya berhasil! Auw, ini sakit sekali!" Ilona masih terus meringis setelah akhirnya ia berhasil membuka ikatan tangannya dan membuka lakban di mulutnya. "Baiklah, Ilona! Kau harus cepat bergerak dan menyelamatkan dirimu!" Ilona pun langsung membuka ikatan di kakinya yang juga sama seka
Tobias menyetir mobilnya begitu cepat setelah Moreno pergi dari apartemennya. Sungguh, sebelumnya Tobias tidak pernah berpikir bahwa ia begitu peduli pada pria sialan itu. Bahkan Tobias terus mengumpat saat ingatan tentang dirinya dan Moreno muncul di otaknya. Ingatan tentang bagaimana Tobias
"Ternyata Pak Putra bukan dalang, tapi dia sendiri juga merupakan orang suruhan." Neymar melapor pada Xander dan Moreno pagi itu. Setelah mengalami malam penuh ketegangan sampai keluarga Xander tidak bisa tidur, akhirnya semuanya usai dan dalang yang sesungguhnya akhirnya tertangkap. Pak Putra
"Ah, sial, aku tidak menyangka bisa sesakit ini! Entah sampai kapan aku tidak bisa bergerak seperti ini!" Tobias yang sudah sendirian di kamar rawat inapnya malam itu pun mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi rasanya sakit sekali. Tobias pun masih memijat ringan pinggangnya dalam posisi yang tetap
Namun, saat Tobias bangun keesokan harinya, Tobias begitu syok dan ketakutan begitu menyadari bahwa ia sudah merusak Adrianna. "Sial, mengapa semua bisa menjadi seperti ini? Mengapa, Adrianna?" "Kau yang duluan menyerangku, Tobias. Sekarang kau harus bertanggung jawab padaku!" Adrianna sendiri
Beberapa hari berlalu dan kondisi Tobias membaik dengan cepat. Tubuh besar Tobias dan juga staminanya yang bagus membuat proses penyembuhannya juga cepat. Tobias pun akhirnya bisa berdiri lagi dan beraktivitas walaupun gerakannya masih kaku dan bagian yang luka masih terasa berkedut-kedut. "Ja
"Tobias akhirnya pulang tadi siang, Ilona." Moreno dan Neymar berkunjung ke kampung Ilona malam itu dan suasana di sana pun begitu hangat. Jericko dan Neymar sendiri sudah akrab lagi seperti dulu karena mereka juga bekerja bersama di kantor, bahkan sekarang mereka sudah berada di rumah salah sat
Adrianna langsung bersorak dalam hatinya karena memang ini yang ia inginkan agar Tobias berinisiatif karena selama ini Adrianna yang selalu berinisiatif duluan. Adrianna pun mengangkat bahunya singkat dan sebisa mungkin tetap bersikap acuh. "Well, jadi kau punya wine?" seru Adrianna sambil langs