"Apa yang mereka bicarakan di dalam? Mengapa mereka lama sekali?" Jericko sudah tidak tahan ingin masuk ke dalam rumah untuk melihat Moreno dan Ilona, namun Nenek Bia menghentikannya. "Biarkan mereka, Jericko!" "Tapi, Nek! Aku khawatir pada Kak Ilona!" "Apa yang kau khawatirkan? Di antara se
"Pergi kau, Reno! Pergi!" "Aku sudah menjelaskan semua, ini juga bukan keinginanku!" Moreno mencoba menjelaskan pada para warga yang bertanya-tanya padanya, namun respon para warga tetap tidak bisa menerima penjelasan Moreno. Para warga yang terlanjur kecewa pada Moreno pun mengusir Moreno dan
"Apa yang sudah kau lakukan, Moreno? Sebaiknya kau punya alasan yang tepat untuk semua kekacauan yang sudah kau buat ini!" Begitu Moreno tiba di rumahnya, ia langsung disambut oleh kemarahan Xander sampai Sena sendiri terus memeluk dan menenangkan suaminya itu. Namun, Xander tidak bisa ditenangka
"Tidak seharusnya kau melakukan itu, Moreno! Tidak ada yang berhak memecat Tobias selain Papa!" "Tapi dia yang memilih pergi kan, Pa?" "Itu karena kau memecatnya, Moreno! Tobias juga punya harga diri!" "Berhenti membelanya, Pa! Dia sudah mencuri dariku dan membohongi semua orang, mengapa Papa
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan hari ini, Kak?" Ilona menjadi lebih sering melamun sejak semua kejadian itu sampai Jericko pun begitu iba melihat kakaknya. Jericko pun akhirnya menghibur Ilona dengan mengajaknya jalan-jalan. Ilona sendiri awalnya menolak karena ia tidak mood melakukan apa pun,
"Tante itu pasti wanita modus seperti di berita-berita, Kak! Kalau bukan penculikan anak, berarti dia mau mencuri dari kita, atau oknum jual ginjal, mereka akan mengajak kita makan bersama lalu memasukkan obat bius ke dalam makanan kita lalu kita akan pingsan dan saat bangun, ginjal kita sudah hilan
Moreno masih menatap Ilona dengan penuh ketulusan sampai debar jantung Ilona pun memacu tidak karuan. "Aku tahu aku sudah salah, Ilona. Katakan apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku. Aku ingin hubungan kita kembali seperti dulu." "Percayalah padaku! Aku yang dulu adalah aku yang be
Tobias melangkah dengan begitu mantap ke arah restoran. Sungguh, usahanya tidak mudah untuk mempengaruhi para petinggi proyek yang sebelumnya bekerja sama dengan Maxima, namun karena Tobias juga sudah mengenal baik semuanya, langkahnya pun menjadi makin mudah. Dan di sinilah dirinya, bersiap ber