Xander langsung membelalak menatap wanita yang sudah tergeletak di depan mobilnya. "Oh, sial! Apa yang terjadi?" gumam Xander yang masih begitu syok melihat wanita yang sedang hamil besar itu. Xander pun baru saja berniat berjongkok saat dua orang suami istri yang sedang naik sepeda motor langsu
Jantung Sena seketika memacu kencang mendengar teriakan Xander. Sena pun sontak menoleh ke arah mobil yang sudah melaju kencang di dekatnya. Kedua mata Sena langsung membelalak lebar dan untuk sesaat, ia tidak bisa bergerak. Tatapannya terkunci dengan tatapan Miranda yang sudah penuh dendam kepa
Gredek gredek .... Suara ranjang dorong pasien terdengar melaju di koridor rumah sakit. Satu ranjang dorong berisi Sena yang masih tidak sadarkan diri, sedangkan satu ranjang yang lain berisi ibu hamil yang sebentar lagi akan melahirkan. Xander sendiri ikut berlari mengikuti ranjang dorong mili
Xander sudah tidak tahu lagi harus bagaimana saat dokter memberitahunya bahwa detak jantung bayinya lemah di dalam perut Sena. Xander sendiri pun ikut lemas dan air matanya tidak berhenti mengalir. "Aku mau masuk, Dokter! Aku mau masuk! Ijinkan aku masuk dan melihat istri dan anakku, Dokter!"
Sena masih terbaring tidak sadarkan diri saat Xander sudah duduk di sampingnya sambil menggenggam erat tangan Sena dan menciuminya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Sena pun dipindahkan ke ruangan lain dan Xander pun akhirnya diijinkan untuk menemani Sena. "Sadarlah, Sayang! Aku mencintaimu
Saat kau memberikan kehidupan untuk orang lain, sebenarnya saat itu kau sedang menyelamatkan hidupmu sendiri. Mungkin, selama ini Sena hanya percaya pada kalimat itu tanpa benar-benar mengalami kejadian nyatanya sampai akhirnya ia berada di persimpangan hidup dan mati saat itu. Saat Xander dan S
Dua hari berlalu dan Nisa yang sudah pulih sudah diperbolehkan pulang bersama bayinya. Nisa terus berterima kasih pada Xander dan Sena yang memberinya cukup banyak uang, sebelum akhirnya Andrew membantu mengantar Nisa ke rumah wanita itu yang ternyata sama sekali tidak layak huni. Lokasi rumahnya
Okta terus menggenggam tangan Miranda di sebuah kamar di rumah sakit yang sama dengan Sena. Setelah Miranda mengalami kecelakaan minggu lalu, Miranda dibawa oleh kepolisian ke rumah sakit terdekat dalam kondisi yang sangat kritis untuk mendapatkan pertolongan pertama di sana. Namun, karena kondi