Sena, Andrew, dan Bik Arta terlihat berlari kecil di sepanjang koridor rumah sakit. Setelah mendapat kabar dari Xander kalau Miranda kecelakaan, mereka pun langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Miranda. Namun, sampai mereka tiba di sana, Miranda pun masih belum keluar dari ruang opera
Mendadak semua orang terdiam mendengar ucapan sang dokter. Xander dan Andrew langsung membelalak tidak percaya. Bik Arta dan Rita langsung meneteskan air matanya sambil menggeleng, sedangkan Sena langsung menahan napasnya kaget. "Apa, Dokter? Miranda kenapa?" lirih Xander memastikan pendengarannya.
"Sial! Sial! Sial!" Lagi-lagi Xander tidak berhenti mengumpat di rumah sakit. Setelah cukup lama menenangkan Miranda, akhirnya Xander bisa mencari udara segar di luar kamar dan Xander pun melangkah jauh ke koridor dekat parkiran rumah sakit lalu melampiaskan emosinya di sana. Bahkan Xander memuku
Beberapa hari berlalu dan Miranda pun akhirnya sudah diijinkan untuk pulang ke rumah. Begitu berat bagi Miranda untuk menerima semuanya karena saat ini ia benar-benar lumpuh dan sekarang ia sama sekali tidak berakting. Bahkan, untuk bangkit sendiri dari posisi tidur menjadi posisi duduk saja Mirand
Beberapa hari berlalu sejak Miranda kembali tinggal di rumah Xander dan awalnya semua keadaan tenang-tenang saja, sampai Miranda mulai berulah lagi. Ternyata kaki yang lumpuh pun tetap tidak membuatnya menjadi wanita yang lebih baik. Malahan Miranda seolah memanfaatkan kondisinya untuk bersikap sem
Mungkin memang celotehan Miranda adalah salah satu bagian dari frustasinya Miranda. Saking stresnya Miranda, wanita itu hanya bisa mengomel karena tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Namun, tetap saja omelannya itu merendahkan dan menyebalkan. Andrew sendiri yang sebenarnya tidak sinis seperti itu
Xander langsung menahan napasnya sejenak mendengar nama Miranda disebut. Xander pun menatap tidak percaya pada kedua pria brengsek itu dan menggeram penuh amarah. "Sial, Miranda kau bilang? Katakan yang jelas, Brengsek! Miranda menyuruh kalian menikmati Sena?" "B-benar. Namanya Nona Miranda dan di
Miranda terus berteriak saat akhirnya ia dibawa ke kantor polisi dan Henry yang ada di sana pun menggantikan Xander mengurus semuanya. "Nona Miranda ingin memakai pengacara, Pak." "Terserah apa yang mau dia lakukan, Henry. Aku tidak peduli! Aku hanya mau tuntut dia seberat-beratnya!" "Baik, Pak!"
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda