Beranda / Romansa / Dinikahi Ustadz Tampan / Siapa Perempuan Itu?

Share

Siapa Perempuan Itu?

Penulis: HalSya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Siapa sih perempuan itu? Kecentilan banget, mudah-mudahan yang dia maksud bukan seperti yang aku maksud juga ya, amit-amit deh." batinku.

Syukurlah Akang sangat mengerti ketidaknyamanan aku berada di sini, dia pun setuju untuk pulang lebih cepat.

Setelah aku pamit ke dokter Syakira dan memberikan hadiah untuk anaknya, kita berdua memutuskan untuk pulang.

Ishh! Mau dipendam dalam hati juga gak bisa, soalnya jadi pertanyaan besar di dalam otakku. Apa memang benar sedekah itu gak perlu izin dari suami, meskipun mau nominalnya besar atau kecil?

Karena ahlinya sudah ada di sampingku sendiri, maka kalau gak mau tersesat, aku harus buru-buru tanya sama dia

"Ada apa sih, kok dari tadi cemberut terus? Ada hal yang bikin kamu gak nyaman di pesta tadi?" tanya Akang yang sepertinya bisa membaca raut wajah aku yang lagi bete.

Aku mendesah kuat, "Iya memang ada hal yang mengganggu aku sejak tadi, Boleh nggak aku langsung diskusi sama Akang?"

"Ya boleh dong, emangnya ada apa kok, saya jadi kepo ya?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Pengiriman Kue Misterius

    Pas aku lagi nyapu rumah, santri yang biasa menjaga gerbang kelihatan buru-buru nyamperin aku sambil membawa kotak berwarna coklat. Aku pikir sepertinya itu kotak kue karena ada lambang buah cherry merah di sana."Assalamualaikum Bu, tadi ada kurir kue datang dan memberikan ini, katanya untuk Ustadz Husein."Aku reflek bengong sejenak mikirin siapa kiranya manusia iseng yang ngasih kue untuk Akang. Masa Ustadzah Aisyah?"Dari siapa katanya?" Aku mengambil kue itu dari tangannya."Tadi dia tidak memberitahukan pengirimnya Bu, hanya bilang ini untuk ustadz Husein dan katanya suruh dimakan sendiri."Ini baru pagi-pagi loh ,jangan bikin tenaga aku terkuras untuk mikirin siapa yang ngasih kue ini. Lagian apa katanya? Di makan sendiri?"Ya sudah kalau begitu, terima kasih ya saya bawa kuenya ke sini!""Sama-sama Bu, saya juga permisi." Anak itu meninggalkan aku dan tak terlihat lagi. "Siapa sih yang ngasih?" Aku mulai bertanya-tanya.Berhubung Akang masih ada di kamar mandi, jadi aku saja

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ada Apa Sama Bapak?

    Arrrggg!! Asap keluar dari mana-mana, dari telinga dari kepala, dari mulut pokoknya cosplay jadi cerobong rumah deh!Dengan langkah yang berat, aku mendatangi Clara dan Nadine yang lagi istirahat di kantin. Seluruh santri memang lagi istirahat untuk lanjut pelajaran ke dua."Bau kebakaran loh Rey, kenapa sih?" Datang-datang, hanya Clara lah yang tahu bahwa aku lagi perang dengan isi pikiranku sendiri."Tau tuh, pagi-pagi mancing emosi aja deh. Ada yang nganter kue buat suami gue, isinya kue red velvet yang sering kita makan, kesukaannya dia. Dari siapa coba?" tanyaku terheran-heran. Mereka memandangku penuh tanda tanya."Mungkin dari jamaahnya kali Rey, yah namanya ustadz kondang yang lagi naik daun, banyak fansnya lah pasti!" ujar Nadine menyahut. Mulutnya sangat sibuk mengunyah makanan yang dia pesan. Dokter Ilham kalau tau kerjaannya Nadine cuma makan aja di sini, bakalan gak jadi married nanti."Iya, tapi tuh kayak ganggu gak sih. Dimakan ya sampai habis, by hamba Allah inisialnya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Berhasil Kugoda

    "Bapak migren Neng, tapi alhamdulilah sudah gak apa-apa kok sekarang," ungkapnya habis itu malah ketawa-ketawa sendiri yang membuat aku semakin bingung. Kok sakit malah ketawa sih?"Hahaha!" Aku pun ikut tertawa namun sedikit canggung. "Syukurlah, soalnya ibu bilang jangan bilang-bilang sama Akang, jadi saya khawatir takutnya ada yang serius," selaku lagi.Dia menatapku penuh senyuman, "yah, bagi orang tua itu migren, asam lambung, bahkan keseleo aja sudah jadi masalah besar. Bapak gak mau menganggu konsentrasi Husein, jadi biar aja dia gak tahu. Cuma, bapak pesan sama kamu ya Reynata, seberapa besar ujian kamu dengan Husein, tetaplah di sisi laki-laki itu. Jangan pernah meninggalkannya, karena dia sangat sedih saat kamu hampir saja meninggalkannya."Aku mendengarnya dengan seksama, tapi entah kenapa hati aku merasa sakit saat bapak bilang begitu. Aku berusaha menahan tangisan dan menganggapnya biasa saja, supaya aku bisa melanjutkan hidup ke depan.***"Kenapa dengan tatapan matanya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ternyata Dia Orangnya

    Sedikit dorongan terkahir darinya, aku sudah tak berdaya. Malam ini kita berhasil menjadi pemenang malam yang syahdu."Alhamdulillah, terima kasih sayangku!"Salah satu keistimewaan Akang, dia selalu mengucapkan terima kasih padaku, karena berhasil mengeluarkan syahwatnya.Kita berdua terkapar di kasur, membiarkan otot-otot tadi berisitirahat sebentar."Kamu membuat saya tidak profesional malam ini!" gumam laki-laki itu, meraih tubuhku agar berada dalam pelukannya. Wangi tubuhnya aku hirup dalam-dalam."Gak profesional bagaimana sih? Aku sudah menunaikan kewajibanku loh, Kang!" timpalku memainkan bulu-bulu halus di dadanya itu."Iya kamu sudah hebat, cuma saya kan harus ngajar! Nanti yang saya terangkan tentang Fathul Izar bagaimana? Pikiran saya bisa gak fokus loh!" Aku tertawa kecil, meledeknya. "Kok bisa ya, ustadz sampai gak fokus begitu? Bahaya nih!""Bisa lah! Saya kan manusia biasa, kalau sudah berhadapan sama surga dunia seperti tadi ya saya menyerah!" Dia menciumi pipiku hin

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kebohongan Part 2

    "Assalamualaikum Pak Billy, maaf lama menunggu!""Waalaikumsalam ustadz, MasyaAllah terima kasih sudah mau datang."Mereka saling bersalaman tangan sebagai penggugur dosa. Sedang aku hanya menyapanya tanpa harus bersentuhan."Silakan duduk ustadz, alhamdulilah saya diizinkan langsung untuk bertemu dengan antum, barokallah. Saya di Kalimantan hanya fokus bekerja, tidak ada kelonggaran. Alhamdulillah diberikan tugas di sini, sedikit lebih leluasa dan bisa mengaji.""Alhamdulillah, Allah maha tahu Pak yang terbaik untuk mahluknya. Ini sendiri atau sama siapa?""Nah, kebetulan lagi nemani adik saya habis interview kerja ustadz, tadi ke toilet sebentar. Itu dia!" katanya sambil menunjuk perempuan berjilbab yang berjalan gemulai ke arah kami.Oh itu toh yang aku cari-cari beberapa hari ini? B aja ah!"Nabila, ini ustadz Husein yang sering kamu ceritakan itu.""Assalamualaikum." Itu ucap Akang, namun yang menjulurkan tangan supaya bisa bersalaman tangan adalah aku."Kenalin, saya Reynata ist

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ujian Ke Sekian Kalinya

    Sudah ada kemajuan belum menikah hampir setahun? Sudah dong, paling tidak ungkep ayam dan bikin tumis kangkung bisa lah ya! Walaupun awalnya banyak drama, yang keasinan, yang kurang matang, yang takut kecipratan minyak, pokoknya gitu lah! Tahu sendiri kan emak-emak?Tapi alhamdulilah semua itu sudah dilewati dengan banyak usaha, so aku sekarang bisa masak.Makanan terakhir yang aku buat, kepiting asam manis kesukaan Akang."Enak gak?" tanyaku dengan mata yang berbinar."MasyaAllah enak banget Ay, terima kasih sudah memasak untukku."Alhamdulillah kalau suamiku suka, semoga gak cuma bilang enak di mulut karena takut menyakiti perasaan aku, tapi ya memang enak beneran."Assalamualaikum, Pak ustadz, Pak?"Ada yang sibuk mengetuk pintu beberapa kali saat kita lagi asyik-asyiknya menyantap menu makan malam itu. "Siapa?" Akang beranjak cepat-cepat. Setelah pintu dibuka, Akang melihat ada seorang santri laki-laki memang sedang terburu-buru mencarinya."Ada apa Rahman, kok kelihatannya pani

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Pergi Untuk Selamanya

    Bapak mertuaku memang mencerminkan pribadi yang soleh serta sabar, dia tidak pernah menunjukkan sakitnya di depan semua orang. Kami tidak pernah melihat beliau meringis sedikit pun karena rasa sakit kepalanya.Itu lah mengapa aku sedikit tidak percaya saat ibu mengatakan kalau bapak sakit pembuluh darah di otak.Rasanya seperti mustahil?Tapi, mendengar cerita ibu yang katanya sakit ini sudah terjadi hampir dua tahun, aku mulai percaya lagi.Ya Allah, jangan engkau ambil orang soleh seperti bapak...Siapa yang akan menjaga pesantren ini kalau bukan beliau?"Bagaimana, sudah ada kabar dari suamimu?" tanya ibu yang mulai sedikit lebih tenang dari beberapa saat lalu."Belum Bu, ntar Reynata ambil handphone dulu."Aku beranjak mengambil handphone yang ku taruh di meja kamar, baru saja mau mencet nomor Akang, sebuah panggilan masuk dari nomornya terdengar.Segera saja aku menekan tombol hijau dan mencaritahu bagaimana kondisi bapak sekarang."Assalamualaikum Akang, bagaimana bapak?" Hatiku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Sosok Kiayi Umar

    "Halo Ayah, innalilahi wainnailaihi roji'un Yah, bapak Umar meninggal dunia." Aku langsung mengabari Ayah agar dia bisa menyempatkan waktu untuk pulang ke Bandung. "Ya Allah Nak, sabar ya. Ingsyallah surga jaminan beliau itu. Kamu semangati Husein ya Rey, dia pasti sedih sekali.""Iya Ayah, ini Reynata dalam perjalanan ke rumah sakit. Sudah dulu ya, mau sampai."Aku segera mematikan sambungan telepon dan berlari ke arah ruang IGD, karena satu-satunya yang ada di pikiran aku saat ini adalah Akang.Di depan ruangan UGD, aku melihat banyaknya orang yang berlalu lalang menghalangi mataku. Aku terus mencari ke mana Akang, dan ternyata dia hanya duduk termangu di kursi ruang tunggu di balik tirai dengan pandangan yang kosong. Aku gak pernah lihat dia kayak gini sebelumnya dan itu membuat aku merasa sakit."Akang..." Tanpa berlama-lama lagi, aku segera mendekat dan menghapus air mata ini, karena aku pun harus menguatkan dia yang pasti merasa sedih karena ditinggalkan oleh bapaknya."Rey? Ko

Bab terbaru

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Cinta Sehidup Sesurga

    POV: USTADZ HUSEINAlhamdulillah, jazakumullah ya Allah, tidak lelah lidah hamba mengucapkan kata syukur atas nikmat yang Allah berikan pada saya.Di usia yang menginjak 31 tahun ini, saya hanya ingin menghabiskan sisa waktu yang ada bersama istri, anak-anak, juga ibunda saya.Mereka lah penguat, penyemangat, penyembuh segala kerisauan yang selama ini saya rasakan.Terutama untuk istri saya, dia adalah wanita yang sangat hebat, wanita yang selalu membuat saya jatuh cinta ketika memandangnya. Wanita yang hanya akan saya cintai hingga akhir menutup mata. Apa yang terjadi pada kita terakhir kali di Korea sana, menjadikan saya banyak berpikir untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Pertama, urusan apapun itu sebelum saya berkata iya atau tidak sebaiknya didiskusikan dan cari jalan keluarnya.Karena sejatinya, subhanallah wanita adalah mahluk yang harus kita sebagai laki-laki duluan lah yang mengertinya.Semakin kita egois, seorang wanita akan semakin kuat dengan pendiriannya.Saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Sepertinya Cerita Yusuf dan Zulaikha

    Aku membanting pintu taksi dengan kuat, setelah sebelumnya memberikan ongkos taksi sesuai tarif.Aku berlari menuju loket informasi, karena 30 menit lagi pukul empat sore."Excuse me, i wanna ask about the plane to Jakarta-Indonesia with Zhara Airline, already departed?"Dia memeriksa komputernya, dan menatap aku lagi. "No yet, now is waiting to boarding pass.""Oh, thank you." Informasi itu cukup meyakinkan aku bahwa aku tidak terlambat, lantas aku langsung saja berlari menuju gate 3 sesuai yang tertera di layar informasi.Aku gak mau kehilangan Akang, aku harus pulang bersama dia. Walau kakiku lelah, tapi aku berusaha mencarinya.Sampai akhirnya aku menemukan seorang laki-laki yang pakaiannya sangat aku kenal. Jas itu, adalah kado ulang tahun dariku, yang katanya jas favorit dan selalu dia pakai dalam momen penting. Dia berdiri menghadap ke jendela sambil memperhatikan prepare pesawat yang siap terbang.Lalu, perlahan-lahan aku berjalan mendekatinya dan dari arah belakang, aku mel

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ini Pilihan Terbaik

    Aku heran, hatiku sepertinya mati sampai gak merasakan kesedihan sama sekali, bahkan sampai Akang lah yang mengantar aku sampai memesankan taksinya.Aku malah justru merasa bangga pada diri sendiri, karena aku berhasil menang dalam pertempuran kali ini.Biarlah, Akang merasakan rasanya harus mengalah dalam satu situasi.Ingat tidak? Dalam keadaan hamil, aku harus merelakan dia kuliah di luar negeri? Tiga tahun lamanya.Masa kali ini, untuk beberapa bulan aja dia gak sanggup? Gantian dong!Aku menatap ke luar jendela dan memperlihatkan bangunan yang tinggi dan megah itu. Kapan aku bisa setenar itu di sini?Tapi kok lama-lama, mataku ngantuk ya? Rasanya, aku pengen tidur sekejap saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Akhirnya, perlahan-lahan, kelopak mataku mulai sayu, dan pandanganku sedikit kabur. Sepertinya aku tertidur!!***"Jeogiyo Agashi, ulineun dochaghaeshi-imida." ( Permisi Mba, kita udah sampai)"Jeogiyo Agashi? Jhaisso-yeo?" (Apa kamu tidur?)Hah, Akang!!!!Gak sengaja aku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Satu Jam Lalu

    Satu Jam Yang Lalu~~~~Aku membuka pintu kamar hotel, karena keputusan aku sudah bulat, untuk sekali ini aja, izinkan aku menggapai impianku, biarkan suamiku mengalah, karena gak melulu harus aku yang kalah.Tapi setibanya aku diluar kamar hotelku, Akang kembali menghentikan langkahku dengan rasa panik yang luar biasa."Ya Allah Ay, tidak bisa kah berikan saya kesempatan untuk bicara sama kamu?"Ku jawab dengan menggelengkan kepala.Ada orang yang lewat, baik itu sesama tamu hotel, atau pegawai yang melihat keributan dari kita berdua. Tapi sesudahnya, mereka langsung saja acuh, karena rata-rata orang di sini, sangat tidak peduli dengan urusan orang lain."Oke sayang, oke! Ayo kita masuk dulu ke dalam dan biarkan saya sholat sunah dua rakaat dulu."Masuk ke dalam? Tidak mau lah, tentu! Sama saja menyuruh aku untuk berubah pikiran lagi, seandainya aku masuk ke dalam. "Aku mau pergi sekarang!" "Oke, Ay oke! Tunggu 10 menit di luar sini saja, ya. Kamu mau pergi dengan ridho saya atau t

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Aku Ingin Kembali

    Aku ingat, aku ingat laki-laki itu siapa.Aku ingat semua yang aku alami bersamaan laki-laki itu, dia adalah suamiku. Dia adalah laki-laki yang aku cintai, laki-laki yang cuma menjaga pandangan matanya untukku. Laki-laki yang mencintai aku lebih dari dirinya sendiri.Ya Allah, ini apa? Kenapa aku kembali pada tubuhku di lima tahun yang lalu?Kenapa dia tidak mengenali aku, kenapa dia berkata aku bukan muhrimnya.Sial! Aku mengumpat berkali-kali, tapi rasanya kata-kata itu tidak bisa dikeluarkan dari dalam mulutku. Aku hanya mengatupkan bibir, sambil terus mengeluarkan air mata yang semakin deras ini.Aku gak mau kehilangan dia!Aku gak mau dia tidak mengenali aku!Ya Allah, ingin rasanya aku teriak dan berkata dia suami aku! Mataku melihat dia yang sedang duduk bersila itu, sambil memegang mikrofon dan membaca sholawat pembuka.Bagaimana cara aku mengingatkan laki-laki itu, supaya dia juga ingat bahwa kita suami istri?"Ay, kenapa kamu nangis?" Seorang laki-laki bernama Reza itu tiba

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kenangan Apa ini?

    Sepertinya tubuh aku dipaksa untuk melewati detik demi detik yang lagi berjalan ini, walaupun serasa seperti melayang, karena kaki aku tidak terasa menapak di bumi. Dari aku selesai mandi, pakai baju gamis yang udah disediakan, memakai riasan, aku seperti gak hidup.Menatap wajah aku di cermin, semua begitu abu-abu. Apa aku berada dalam dimensi lain? Apa aku sedang traveler ke lain waktu?Semua ambigu sekali.Tapi ya sudahlah, mungkin badan aku lagi gak sehat, jadinya pikiran aku kacau. Aku pun segera memakai jilbab, yang sebelumnya benda itu sangat jarang aku sentuh.Potongan sebuah momen pun tiba-tiba terlintas dalam benakku, ketika aku memasang jarum pada jilbab ini."Demi Allah, saya janji tidak akan pernah menyentuh tubuh Mba jika bukan Mba yang mengizinkannya. Saya janji tidak akan mengekang hidup Mba jika mba tidak melewati batas. Silakan hidup seperti biasanya, jika hijab masih berat silakan lakukan pelan-pelan. Cukup berbusana yang menutup tangan dan kakinya, ingsyallah saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Siapa Dia?

    Hoaaammm... Alarm ini, kalau gak dimatikan rasanya bakal terus berdering sampai kiamat. Dengan malas aku meraih ponselku dan meski tanpa melihatnya, aku udah berhasil mendiamkan bunyi-bunyian yang melengking itu.Setelah menggeliat ke kiri dan ke kanan, aku menguatkan diri untuk bangun meski medan magnet antara tubuhku dam kasur ini kuat sekali."Jadwal gue, apa aja hari ini?"Tanggal 28 Januari, jadwal Reynata adalah pemotretan produk air mineral, dan icon ekspedisi yang terbaru. Syukurlah, mereka memakai aku untuk menjadi brand ambassador-nya, mereka gak salah pilih artis.Setelah dirasa tubuhku siap berdiri, aku langsung turun ke lantai bawah menemui menegerku."Morning Rey Kim, nyenyak tidurnya?"Aku sedikit terpaku melihat rumahku yang tertata lebih rapi, dan digelar karpet juga banyak hidangan di sana."Apa ini Om?" (panggilan Reynata untuk Pak Danu.)"Loh gimana sih, lupa ya? Hari ini kan selamatan rumah lo Rey, sekarang berkat kerja keras lo memilih peran itu, lo udah menghas

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perdebatan Sengit

    "Akang, aku dapat tawaran ini. Main di sebuah drama, jadi pemeran figuran. Untuk jilbab, nanti akan diganti rambut palsu, dan jangan khawatir sama baju. Aku akan dikenakan baju panjang setiap scene-nya"Setelah berdiri sekian lama, bertatapan dengan sangat serius sama Akang, aku pun berhasil mengatakan hal tersebut. Bahwa aku mendapat tawaran.Dia terdiam sambil melakukan aktivitasnya lagi mengemas baju ke dalam koper."Siap-siap, sebentar lagi kita berangkat ke Bandara," ujarnya tanpa melihat aku dan dapat dipastikan dia tidak mengizinkan aku mengambil peran ini."Kenapa? Aku bilang aku dapat tawaran, dan aku harus tinggal selama beberapa bulan untuk menyelesaikan proses syuting." Rasanya aku gak mau kalah, kali ini."Apa sih? Kamu itu sudah menikah, ada anak kamu di rumah, nunggu uma nya.""Apa artinya aku gak dibolehkan?""Buat apa kamu bertanya jika kamu sudah tau jawabannya?"Siap banget aku kalau disuruh bertengkar hari ini, sudah lama kita gak beradu otot. Selama ini aku seperti

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Tawaran Sebuah Peran Di Drama

    "Maaf ya, Rey selama ini gak pernah jadi istri yang neko-neko sama Akang. Untuk sekali aja."Aku cuma berkata itu pada Akang, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk turun ke lantai lobi dan bertemu pak Danu di sana. Dia menunggu aku di kursi khusus tamu dengan dua cup kopi di atas meja."Hai, lama ya nunggu?" sapa aku setelah duduk di hadapannya."Rey, Rey Reynata Adizti anak gue hellooo?? Bisa-bisanya lo nikah sama laki kek gitu? Apa hidup lo sama sekali gak tersiksa?"Sebelumnya, aku gak pernah terima kalau ada satu pun orang yang menghina Akang dengan contoh perkataannya apapun. Tapi aneh banget, aku seakan setuju sama Pak Danu dan baru saja berpikir "selama ini, aku bahagia karena memang bahagia atau karena terpaksa?" Aku berjuang mati-matian, mengurus anak aku saat berpisah dengan Husein, berjuang mati-matian mencari bukti untuk membela namanya. Tapi, untuk aku sendiri mana?"Dengerin Rey, lo gue ambil dari agensi menyebalkan itu, gue rawat lo, gue naikin nama elo sampai tenar G

DMCA.com Protection Status