Beranda / Romansa / Dinikahi Ustadz Tampan / Pangeran Gagah Semalam

Share

Pangeran Gagah Semalam

Penulis: HalSya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku berjalan di belakang Husein yang terlihat sangat terburu-buru untuk masuk ke dalam kamar hotel kami. Langkah nya bener-bener gak biasa, seperti orang yang cemas dan menunggu kepastian.

Aku penasaran apa yang dia dengar dari Reza sampai dia kayak orang yang khawatir begitu.

Duh, enggak, enggak!

Aku gak boleh su'udzon dan membayangkan yang aneh-aneh dulu. Tapi masalahnya mulutnya Reza itu gak pernah bisa dikontrol.

Apa yang ada di otaknya, mau itu benar atau enggak, dia keluarkan gitu aja.

"Mas bentar!" Aku menahan tangannya sebelum dia membuka kartu kunci kamar kita.

"Mas kenapa sih? Aku sepanjang jalan kepikiran banget Mas. Kalau ada hal yang Mas dengar dan Mas ragu, Mas bisa nanya ke aku langsung."

Bukannya menjawab, Husein malah membalikan badannya agar bisa berhadapan denganku.

"Apa yang harus saya ragukan dari kamu Rey? Masuk yuk!" Husein menarik tanganku dan dalam sekejap, kita berdua sudah ada di dalam kamar.

Tapi bagiku sikapnya masih asing banget, gak kayak biasanya deh.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
HalSya
seru ndk kak?? hehe
goodnovel comment avatar
Asna Mariana
lanjutt thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kelembutan Suamiku

    "Sayang, bangun yuk. Tidak baik menunda mandi wajib," ucap Husein seraya mengelus pipiku hingga kedua mataku reflek terbuka.Bangunin istrinya aja halus banget!Gak pakai suara lantang, gak pakai kekerasan, pokoknya halus sehalus-halusnya. Sampai kalau ada gempa bumi dia tetap bangunin aku kayak gitu, mungkin kita berdua udah tertimbun atap reruntuhan karen aku gak bakal bangun dari tidur keboku."Aku mandi duluan ya, kita tertidur satu jam setelah tadi," katanya."Setelah apa?"Sekian detik aku sempat ngelag dan gak sadar apa-apa, sampai akhirnya aku langsung ingat bahwa kita habis olahraga fisik dan hati beberapa waktu yang lalu."Hah??" Aku malu banget sumpah, gak pakai apa-apa dan ada di dalam pelukannya dia bikin aku pengen mengubur diri saat ini juga."Kenapa Rey?" Kedua matanya mencoba mencari jawaban dari raut wajahku."Hah!!" Aku reflek menarik tubuhku dan hampir saja terjatuh dari atas ranjang, namun tangannya langsung terkesiap menarik tubuhku dan kembali berada dalam dekap

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Aku Jatuh Cinta Padamu

    "Kamu wanita hebat sayang, semoga surga balasan untuk kamu karena sudah berbakti pada suami."Sedih, aku jadi terharu dengan semua doa-doanya."Walaupun aku sempat durhaka sama Mas, apa aku tetap mendapat surga Mas?" Entah kenapa pertanyaan itu tanpa dipikir dulu, spontan keluar begitu saja dari mulutku.Ya aku cuma penasaran kan... Bagaimana fitrahnya perempuan atau istri yang taat sama suami tapi dia sempat menyakiti hati suaminya. Kayak aku kan contohnya!Dia melepaskan pelukanku."Ingsyallah saya tidak akan pernah mengantarmu ke neraka Reynata. Saya akan berusaha semampu saya untuk mengajak kamu, dan semuanya ke dalam surga yang diridhoi Allah. Begitu juga sebaliknya, jika kamu yg ke istana itu duluan, maka ajaklah saya. Saya juga ingin mendapatkan rahmat dari Allah melalui keridhoanmu." Ya Allah, menetes lah air mata ini perlahan-lahan, karena begitu bergetarnya hati mendengarkan ucapan dari laki-laki yang sangat bertanggungjawab pada diriku. Kenapa baru sekarang hatiku berge

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Hanya Membatalkan Wudhu

    Ketika alarm aku bunyi, aku udah gak menemukan Husein di sampingku.Mungkin dia lagi ke lantai bawah untuk menunaikan sholat subuh berjamaah.Bagi dia, selagi menemukan musholla atau masjid di tempat dia berada , maka hukum sholatnya harus berjamaah.Oke, itu sudah pendiriannya dia dan aku gak bisa utak-atik, dan aku pun karena tadi malam sudah selesai dengan mandi wajib, maka sekarang aku tinggal ambil wudhu terus tunaikan sholat subuh sendiri. Sambil berdoa, dan sholat taubat nasuha untuk segala dosa-dosa yang pernah aku lakukan di masa lalu. Entah sebanyak apa dosa itu udah gak kehitung sama sekali, tapi yang pasti aku yakini adalah Allah maha pemaaf.Tetiba aja air mata aku menetes, di sela-sela aku ucap kalimat istighfar.Karena aku lagi bayangin, semisal aku gak ketemu sama Husein, terus aku termakan omongan Reza yang isinya hanya kemunafikan, bakal jadi apa aku sekarang? Pelacur mungkin. Ah, aku bergidik membayangkan betapa ruginya jika aku tidak menikah dengan Husein.Selesa

  • Dinikahi Ustadz Tampan    By Jakarta

    "Ini surat permintaan damai yang diberikan oleh kuasa hukum Reza pada kantorku tadi pagi."Pengacara Lutfi, aku dan Husein sedang bertemu di lounge kafe hotel untuk membicarakan masalah Reza yang belum selesai. Tapi untunglah dengan adanya surat ini, berarti untuk menuju tahap akhir sudah terlihat di depan mata."Rupanya mereka sudah sangat ketakutan dengan ancaman pasal pencemaran nama baik yang hukumannya lebih lama dari penculikan, untuk itu mereka sepakat ingin damai dan tuntutan ustadz Husein terkait pasal penganiayaan resmi dicabut.""Alhamdulillah." Aku dan Husein beriringan menyebut kalimat hamdalah karena akhirnya masalah ini resmi selesai.Sekarang, Husein tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan hukum, kita sudah bebas.Meskipun salah satu resikonya adalah si pengecut Reza yang udah nyulik aku juga terbebas dari hukuman, but its oke lah, toh perbuatan dia pasti akan dibayar oleh hukuman lain suatu saat nanti. Aku yakin banget.Karena yang paling terpenting, kita berdua sudah

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Pembalap Handal

    Sepanjang perjalanan, dari sudut mataku, aku sedikit risih melihat Husein yang selalu menggoyangkan pergelangan tangannya berkali-kali, sambil kadang mengaduh lirih.Kita sudah masuk jalan tol, dan mungkin akan sampai dalam setengah jam kemudian, tapi melihat dia kesakitan begitu juga gak tenang kan pikiran Hayati!"Mas, kenapa sih tangannya? Kalau sakit istirahat dulu lah, jangan dipaksakan!" kataku sambil meraih tangan Husein dan aku pijit pelan-pelan pergelangannya."Maaf ya, saya ganggu konsentrasi kamu. Tadi pas di mushola tangan saya terkilir, dan baru terasa sakitnya. Tapi gak apa-apa kok, nanti juga sembuh. Toh sebentar lagi juga sampai, maaf ya!" Bentar, jawaban apa sih itu? Kenapa dia minta maaf sama aku, kenapa juga dia gak cerita sedari awal kalau tangannya sakit?Dulu, meski Reza seorang pengecut tapi dia selalu cerita sama aku tentang hal-hal kecil, kayak rokoknya hilang satu, handuknya di rumah hilang, beli jajan angsula nya kurang, pokoknya hal-hal sederhana gitu deh.

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Lolos Razia

    "Mas, ada Razia dong. Gimana ini?" Mobil yang kita tumpangi udah makin dekat ke jejeran polisi yang sebagian terlihat sedang memeriksa surat kendaraan milik orang lain. Sedangkan aku menepikan mobil ke sebelah kiri."Saya bilang apa tadi, biar saya aja Rey yang bawa mobilnya." Husein memasang wajah yang cukup panik.Mau ganti posisi pun udah gak bisa, soalnya di samping kanan kita sudah ada polisi yang sedang berdiri dan mengetuk kaca pintunya.Aku denger Husein membuang napasnya kasar."Permisi, boleh saya periksa kelengkapan surat-suratnya Pak, Bu?" tanya polisi itu yang sebelumnya memberikan hormat singkat pada kami."Bapak Om Suryo ya?" Aku asal ceplos aja, dan menyebut nama yang terlintas dalam benakku.Husein juga terlihat bingung padaku, dan aku biarkan dia berpikir macam-macam."Iya benar, kok mbak nya tahu?"Tuh kan bener, aku gak salah sebut nama. Kalau begini kita berdua pasti aman!"Om, saya Rey! Sahabatnya Nadine." Yaps! Om Suryo adalah bapaknya Nadine, alias sahabat aku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perkara Nama Panggilan Part 2

    "Nama panggilan lagi? Memangnya kamu mau dipanggil apa sama saya?""Apa aja deh, asalkan tidak kamu dan kamu gitu."Karena aku sudah memberikan hati aku sepenuhnya untuk Husein, maka aku mau satu tingkat lebih tinggi dari sekedar kamu. Aku merasa pengen memiliki nama panggilan yang lebih istimewa di mata dia, dan nama itu hanya khusus ditunjukkan untukku saja."Kalau Ayang, mau?""Boleh, tapi Mas cuma panggil Ayang ke aku ya, supaya orang-orang bilang Mas itu so sweet!" sahutku.Tapi Husein malah tertawa mendengar lelucon ku, padahal aslinya aku serius ini!"Kok malah ketawa, ya udah lah gak jadi!""Eh, jangan marah dong Ay, maaf, maaf. Saya cuma senang aja mendengar kamu manja sama saya," katanya mencoba menjelaskan maksud dari tertawanya tadi.Sedangkan aku udah gak menggubris hal itu, justru aku malah membuang muka ke arah jendela, dan ngedumel gak jelas di sana."Ay? Jangan marah, dosa loh membuang muka di hadapan suaminya. Sini lihat mana cantiknya?"Malah digombalin, kesemsem

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Omong Mitos

    "Ibu, apa kabarnya? Sehat?"Husein mendekat dan meraih tangan ibu, lalu menciumnya. Setelah itu mereka saling berpelukan dengan begitu erat dan penuh kerinduan. Tak lupa tangisan bombay juga mengiringi adegan itu.Aku juga sampai ikut terharu melihatnya. Soalnya aku sendiri gak bisa mengelak bahwa Husein adalah anak yang berbakti pada orang tuanya. Sekali pun ibunya kurang suka sama aku, tapi aku harus tahu diri bahwa keluarga mereka itu adalah keluarga cemara."Alhamdulillah, ibu bahagia melihat kalian kembali pulang dengan sehat, dan selamat. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi ya Nak, pilih-pilih dalam berteman," ucap beliau ketika mendekat dan tak disangka memeluk tubuhku juga."Aamiin bu, aku dan Akang juga mau minta maaf karena sudah bikin bapak dan ibu khawatir.. maafkan kami ya," kataku penuh keharuan.Kapan lagi ye kan pelukan sama ibu mertua tercinta."Duh, ibu hanya berharap kalian baik-baik saja, pulang dengan selamat. Ketika melihat kalian di sini sekarang, ibu sudah

Bab terbaru

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Cinta Sehidup Sesurga

    POV: USTADZ HUSEINAlhamdulillah, jazakumullah ya Allah, tidak lelah lidah hamba mengucapkan kata syukur atas nikmat yang Allah berikan pada saya.Di usia yang menginjak 31 tahun ini, saya hanya ingin menghabiskan sisa waktu yang ada bersama istri, anak-anak, juga ibunda saya.Mereka lah penguat, penyemangat, penyembuh segala kerisauan yang selama ini saya rasakan.Terutama untuk istri saya, dia adalah wanita yang sangat hebat, wanita yang selalu membuat saya jatuh cinta ketika memandangnya. Wanita yang hanya akan saya cintai hingga akhir menutup mata. Apa yang terjadi pada kita terakhir kali di Korea sana, menjadikan saya banyak berpikir untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Pertama, urusan apapun itu sebelum saya berkata iya atau tidak sebaiknya didiskusikan dan cari jalan keluarnya.Karena sejatinya, subhanallah wanita adalah mahluk yang harus kita sebagai laki-laki duluan lah yang mengertinya.Semakin kita egois, seorang wanita akan semakin kuat dengan pendiriannya.Saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Sepertinya Cerita Yusuf dan Zulaikha

    Aku membanting pintu taksi dengan kuat, setelah sebelumnya memberikan ongkos taksi sesuai tarif.Aku berlari menuju loket informasi, karena 30 menit lagi pukul empat sore."Excuse me, i wanna ask about the plane to Jakarta-Indonesia with Zhara Airline, already departed?"Dia memeriksa komputernya, dan menatap aku lagi. "No yet, now is waiting to boarding pass.""Oh, thank you." Informasi itu cukup meyakinkan aku bahwa aku tidak terlambat, lantas aku langsung saja berlari menuju gate 3 sesuai yang tertera di layar informasi.Aku gak mau kehilangan Akang, aku harus pulang bersama dia. Walau kakiku lelah, tapi aku berusaha mencarinya.Sampai akhirnya aku menemukan seorang laki-laki yang pakaiannya sangat aku kenal. Jas itu, adalah kado ulang tahun dariku, yang katanya jas favorit dan selalu dia pakai dalam momen penting. Dia berdiri menghadap ke jendela sambil memperhatikan prepare pesawat yang siap terbang.Lalu, perlahan-lahan aku berjalan mendekatinya dan dari arah belakang, aku mel

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ini Pilihan Terbaik

    Aku heran, hatiku sepertinya mati sampai gak merasakan kesedihan sama sekali, bahkan sampai Akang lah yang mengantar aku sampai memesankan taksinya.Aku malah justru merasa bangga pada diri sendiri, karena aku berhasil menang dalam pertempuran kali ini.Biarlah, Akang merasakan rasanya harus mengalah dalam satu situasi.Ingat tidak? Dalam keadaan hamil, aku harus merelakan dia kuliah di luar negeri? Tiga tahun lamanya.Masa kali ini, untuk beberapa bulan aja dia gak sanggup? Gantian dong!Aku menatap ke luar jendela dan memperlihatkan bangunan yang tinggi dan megah itu. Kapan aku bisa setenar itu di sini?Tapi kok lama-lama, mataku ngantuk ya? Rasanya, aku pengen tidur sekejap saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Akhirnya, perlahan-lahan, kelopak mataku mulai sayu, dan pandanganku sedikit kabur. Sepertinya aku tertidur!!***"Jeogiyo Agashi, ulineun dochaghaeshi-imida." ( Permisi Mba, kita udah sampai)"Jeogiyo Agashi? Jhaisso-yeo?" (Apa kamu tidur?)Hah, Akang!!!!Gak sengaja aku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Satu Jam Lalu

    Satu Jam Yang Lalu~~~~Aku membuka pintu kamar hotel, karena keputusan aku sudah bulat, untuk sekali ini aja, izinkan aku menggapai impianku, biarkan suamiku mengalah, karena gak melulu harus aku yang kalah.Tapi setibanya aku diluar kamar hotelku, Akang kembali menghentikan langkahku dengan rasa panik yang luar biasa."Ya Allah Ay, tidak bisa kah berikan saya kesempatan untuk bicara sama kamu?"Ku jawab dengan menggelengkan kepala.Ada orang yang lewat, baik itu sesama tamu hotel, atau pegawai yang melihat keributan dari kita berdua. Tapi sesudahnya, mereka langsung saja acuh, karena rata-rata orang di sini, sangat tidak peduli dengan urusan orang lain."Oke sayang, oke! Ayo kita masuk dulu ke dalam dan biarkan saya sholat sunah dua rakaat dulu."Masuk ke dalam? Tidak mau lah, tentu! Sama saja menyuruh aku untuk berubah pikiran lagi, seandainya aku masuk ke dalam. "Aku mau pergi sekarang!" "Oke, Ay oke! Tunggu 10 menit di luar sini saja, ya. Kamu mau pergi dengan ridho saya atau t

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Aku Ingin Kembali

    Aku ingat, aku ingat laki-laki itu siapa.Aku ingat semua yang aku alami bersamaan laki-laki itu, dia adalah suamiku. Dia adalah laki-laki yang aku cintai, laki-laki yang cuma menjaga pandangan matanya untukku. Laki-laki yang mencintai aku lebih dari dirinya sendiri.Ya Allah, ini apa? Kenapa aku kembali pada tubuhku di lima tahun yang lalu?Kenapa dia tidak mengenali aku, kenapa dia berkata aku bukan muhrimnya.Sial! Aku mengumpat berkali-kali, tapi rasanya kata-kata itu tidak bisa dikeluarkan dari dalam mulutku. Aku hanya mengatupkan bibir, sambil terus mengeluarkan air mata yang semakin deras ini.Aku gak mau kehilangan dia!Aku gak mau dia tidak mengenali aku!Ya Allah, ingin rasanya aku teriak dan berkata dia suami aku! Mataku melihat dia yang sedang duduk bersila itu, sambil memegang mikrofon dan membaca sholawat pembuka.Bagaimana cara aku mengingatkan laki-laki itu, supaya dia juga ingat bahwa kita suami istri?"Ay, kenapa kamu nangis?" Seorang laki-laki bernama Reza itu tiba

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kenangan Apa ini?

    Sepertinya tubuh aku dipaksa untuk melewati detik demi detik yang lagi berjalan ini, walaupun serasa seperti melayang, karena kaki aku tidak terasa menapak di bumi. Dari aku selesai mandi, pakai baju gamis yang udah disediakan, memakai riasan, aku seperti gak hidup.Menatap wajah aku di cermin, semua begitu abu-abu. Apa aku berada dalam dimensi lain? Apa aku sedang traveler ke lain waktu?Semua ambigu sekali.Tapi ya sudahlah, mungkin badan aku lagi gak sehat, jadinya pikiran aku kacau. Aku pun segera memakai jilbab, yang sebelumnya benda itu sangat jarang aku sentuh.Potongan sebuah momen pun tiba-tiba terlintas dalam benakku, ketika aku memasang jarum pada jilbab ini."Demi Allah, saya janji tidak akan pernah menyentuh tubuh Mba jika bukan Mba yang mengizinkannya. Saya janji tidak akan mengekang hidup Mba jika mba tidak melewati batas. Silakan hidup seperti biasanya, jika hijab masih berat silakan lakukan pelan-pelan. Cukup berbusana yang menutup tangan dan kakinya, ingsyallah saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Siapa Dia?

    Hoaaammm... Alarm ini, kalau gak dimatikan rasanya bakal terus berdering sampai kiamat. Dengan malas aku meraih ponselku dan meski tanpa melihatnya, aku udah berhasil mendiamkan bunyi-bunyian yang melengking itu.Setelah menggeliat ke kiri dan ke kanan, aku menguatkan diri untuk bangun meski medan magnet antara tubuhku dam kasur ini kuat sekali."Jadwal gue, apa aja hari ini?"Tanggal 28 Januari, jadwal Reynata adalah pemotretan produk air mineral, dan icon ekspedisi yang terbaru. Syukurlah, mereka memakai aku untuk menjadi brand ambassador-nya, mereka gak salah pilih artis.Setelah dirasa tubuhku siap berdiri, aku langsung turun ke lantai bawah menemui menegerku."Morning Rey Kim, nyenyak tidurnya?"Aku sedikit terpaku melihat rumahku yang tertata lebih rapi, dan digelar karpet juga banyak hidangan di sana."Apa ini Om?" (panggilan Reynata untuk Pak Danu.)"Loh gimana sih, lupa ya? Hari ini kan selamatan rumah lo Rey, sekarang berkat kerja keras lo memilih peran itu, lo udah menghas

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perdebatan Sengit

    "Akang, aku dapat tawaran ini. Main di sebuah drama, jadi pemeran figuran. Untuk jilbab, nanti akan diganti rambut palsu, dan jangan khawatir sama baju. Aku akan dikenakan baju panjang setiap scene-nya"Setelah berdiri sekian lama, bertatapan dengan sangat serius sama Akang, aku pun berhasil mengatakan hal tersebut. Bahwa aku mendapat tawaran.Dia terdiam sambil melakukan aktivitasnya lagi mengemas baju ke dalam koper."Siap-siap, sebentar lagi kita berangkat ke Bandara," ujarnya tanpa melihat aku dan dapat dipastikan dia tidak mengizinkan aku mengambil peran ini."Kenapa? Aku bilang aku dapat tawaran, dan aku harus tinggal selama beberapa bulan untuk menyelesaikan proses syuting." Rasanya aku gak mau kalah, kali ini."Apa sih? Kamu itu sudah menikah, ada anak kamu di rumah, nunggu uma nya.""Apa artinya aku gak dibolehkan?""Buat apa kamu bertanya jika kamu sudah tau jawabannya?"Siap banget aku kalau disuruh bertengkar hari ini, sudah lama kita gak beradu otot. Selama ini aku seperti

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Tawaran Sebuah Peran Di Drama

    "Maaf ya, Rey selama ini gak pernah jadi istri yang neko-neko sama Akang. Untuk sekali aja."Aku cuma berkata itu pada Akang, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk turun ke lantai lobi dan bertemu pak Danu di sana. Dia menunggu aku di kursi khusus tamu dengan dua cup kopi di atas meja."Hai, lama ya nunggu?" sapa aku setelah duduk di hadapannya."Rey, Rey Reynata Adizti anak gue hellooo?? Bisa-bisanya lo nikah sama laki kek gitu? Apa hidup lo sama sekali gak tersiksa?"Sebelumnya, aku gak pernah terima kalau ada satu pun orang yang menghina Akang dengan contoh perkataannya apapun. Tapi aneh banget, aku seakan setuju sama Pak Danu dan baru saja berpikir "selama ini, aku bahagia karena memang bahagia atau karena terpaksa?" Aku berjuang mati-matian, mengurus anak aku saat berpisah dengan Husein, berjuang mati-matian mencari bukti untuk membela namanya. Tapi, untuk aku sendiri mana?"Dengerin Rey, lo gue ambil dari agensi menyebalkan itu, gue rawat lo, gue naikin nama elo sampai tenar G

DMCA.com Protection Status