Beranda / Romansa / Dinikahi Om Duda / Isi Hati Raffael

Share

Isi Hati Raffael

Penulis: Suci Komala
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-16 06:30:41

Sebenarnya Revalina terlalu takut ketika Raffael berkata seperti tadi. Terlebih lagi, Raffael sampai membuka bajunya. Dirinya benar-benar belum siap jika harus melakukannya. Seketika ia teringat masa kecilnya saat meminta kepada sang mama seorang adik bayi. Cindy melakukan hal yang sama persis dengan Revalina lakukan. Membuat adonan roti dan dibentuk seperti orang-orangan.

"Untung saja aku bisa mengelak dan ingat mama," gumam Revalina sambil tersenyum. "Berarti, dulu aku dibohongin mama dong, ya," sambungnya kemudian terkekeh-kekeh geli. 

"Om Suami marah gak, ya? Apa menganggap aku gila?" Revalina bermonolog. 

Revalina membereskan semua kekacauan yang ia perbuat di dapur kemudian menyusul Raffael ke kamar.

"Ke mana Om Suami?" ucapnya dengan mata menyisir setiap sudut kamar. 

Mata Revalina menangkap pintu ruang kerja yang terbuka. Langkahnya mengendap menghampiri Raffael. Lagi, langkahnya kembali terhenti seperti kala itu. Revalina me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
ayo revalina jangan buang waktu gunakan hakmu sebagai istri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Om Duda   Kekecewaan Revalina

    Raffael menurunkan Aldevaro dari kereta bayi. Dengan penuh kehati-hatian, ia menuntun bayinya yang akan menginjak sepuluh bulan itu di rumput. Revalina dan Raffael tersenyum saat menyaksikan Aldevaro mulai melangkah."Ayok, Nak. Terus melangkah!" sorak Revalina menyemangati putranya.Revalina meminjam ponsel suaminya untuk mengabadikan momen yang menurutnya berharga itu."Ayok, terus, Sayang. Sini raih tangan Tate," kata Revalina lagi sambil merekam vidio."Mama, dong. Masa Tate terus," ujar Raffael.Revalina menatap Raffael. "Boleh memangnya?""Tentu saja boleh, Sayang. Dan memang harus seperti itu."Mata Revalina berkaca, ia memeluk Aldevaro erat dan menciumi pipi gembul sang bayi. "Mama sayang Mbul."Bayi itu tertawa renyah. Tangan mungilnya memegang pipi Revalina dan dibalas Revalina dengan mengusap kepala dan mengecup tangan mungil Aldevaro."Papanya gak di cium juga, nih?" tanya Raffae

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Dinikahi Om Duda   Pisah Kamar

    Revalina mencoba menahan emosinya. Setelah mengganti pakaian Aldevaro, ia mengajak Jumi untuk ikut dengannya."Bi, tolong siapin keperluan Al," pinta Revalina. "Kita jalan sebentar ke Mall, yuk?""Iya, Non. Eh, tapi, Non, Bibi harus siapin bahan-bahan untuk nanti makan malam. Bagaimana?""Cuman sebentar, kok, Bi."Ya, Revalina berfikir mungkin saja jika tidak melihat Raffael bisa mengurangi rasa kesalnya.Jumi memasukan perlengkapan Aldevaro ke dalam tas kecil sedangkan Revalina menyiapkan mobil di garasi."Nona mau ke mana?" tanya James."Mau ke luar sebentar.""Biar saya antar," tawar James, tetapi Revalina menolak.Di kamar, Raffael duduk termenung memikirkan apa yang sudah istrinya katakan. Ia akui, dirinya tidak tegas menghadapi Maria.Tin Tin!Suara klakson memecah lamunan Raffael. Ia segera berjalan ke arah jendela dan melihat mobil siapa. Matanya memic

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-18
  • Dinikahi Om Duda   Diamnya Revalina

    Jarum jam sudah menunjuk pada angka sepuluh. Namun, Raffael enggan terpejam. Rasa bersalah kepada Revalina kian bertambah, terlebih lagi wanitanya memilih tidur secara terpisah.Tangannya meraih gawai di atas nakas. Ia menghubungi orang kepercayaannya."Cetak semua foto Maria yang kau dapat dan kirim atas namaku ke alamatnya!" titahnya pada sambungan telepon."Siap, Tuan!""Jika fotonya sudah dia terima. Segera hubungi aku!""Baik."Raffael memutus sambungan sepihak.Pria itu beranjak dan membuka pintu balkon. Tidak disangka, saat menoleh ke arah samping, di sana Revalina pun sedang berdiri sambil menatap langit. Raffael mengendap melangkah pagar pembatas dan ...Grep!"Eeeh ...." Revalina terperanjat kaget. Ia mencoba melerai pelukan, tetapi pelukan Raffael makin erat. "Lepas!""Aku mohon, biarkan seperti ini, Sayang."Revalina bergeming. Pun dengan Raffael. Ia menikmati suasana seperti i

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Dinikahi Om Duda   Modus Ayam Betina dan Jantan

    Pria jangkung berkulit putih pemilik Xie Company itu sudah melaksanakan meetingnya. Ia bergegas kembali ke ruangan. Namun, langkahnya terhenti kala Amanda merangkul lengannya dengan mesra."Sayang, kau sengaja, ya, bikin aku cemburu?" katanya dengan nada manja.Raffael melepas paksa rangkulan sang sekretaris. "Lepas! Tolong jaga sikapmu Amanda!""Kenapa? Apa karena wanita itu?""Wanita itu istriku! Camkan, itu!" tegas Raffael kemudian pergi.Brugh!"Aaaww!" Amanda memekik membuat Raffael menoleh dan kembali menghampiri, pun beberapa karyawan lainnya."Kamu kenapa?" tanya Raffael."Iih, gak liat emangnya? Aku, kan, jatoh," sahut Amanda. "Sakit, Sayang. Bantu aku bangun, dong," lanjutnya manja.Tanpa mereka sadari, Revalina melihat aksi Amanda sedari tadi. Semula, Revalina yang hendak ke luar untuk sekadar melihat suasana kantor, kini menghampiri suaminya. Sejujurnya wanita itu mer

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-21
  • Dinikahi Om Duda   Lain Di Mulut Lain Di Hati

    Di perjalanan pulang, ponsel Raffael terus saja berdering."Angkatlah, berisik. Al sepertinya mau tidur lagi," kata Revalina."Tidak usah."Revalina yang merasa penasaran akhirnya melirik ponsel sang suami yang memang ia simpan di dashboard. 'My Honey-Maria', satu nama yang jelas terbaca oleh Revalina."Tidak usah anggap aku ada. Bicaralah!" titah Revalina dengan nada gemetar sambil menekan tombol pada stir."Jangan, Sa-" Ucapan Raffael terhenti karena Maria mulai angkat bicara."Honey, kenapa lama sekali angkatnya. Kamu sedang apa?" tanya Maria dengan nada manja."Dari kampus."Maria terbatuk."Kau sakit?" tanya Raffael dengan nada cemas.Terdengar Maria mulai terisak, menangis."Kau kenapa? Bicaralah?" tanya Raffael lagi."Kenapa kamu tega, Honey. Kau ingin putus denganku? Apa kau tau sedang apa aku sekarang?""Katakanlah, kau kenap

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-22
  • Dinikahi Om Duda   Kebenaran

    Sudah dua malam Revalina menginap di kediaman Carlos.Kegiatan pagi hari Revalina lakukan sama seperti di kediaman Xie. Hanya saja aktivitasnya berkurang satu yaitu menyiapkan keperluan suaminya. Tidak seperti biasanya pula, Aldevaro tidur nyenyak sekali. Sudah pukul tujuh pagi, tetapi bayi itu belum bangun. Seolah-olah Aldevaro tahu jika mama sambungnya sedang tidak baik-baik saja dan butuh waktu untuk sendiri.Revalina memilih taman belakang untuk menghirup udara segar."Mawar, andai aku punya duri sepertimu ... mungkin, jika ada orang yang menyakitiku, aku akan tancapkan duriku. Paling tidak, orang akan berpikir dua kali untuk menyakitiku," ucap Revalina sambil menghirup wangi bunga mawar."Awww!" pekik Revalina saat jarinya tertusuk duri."Eeeh!" Revalina kaget kala jarinya ada yang meraih bahkan menyesapnya."Kau! Mau apa ke mari?" tanya Revalina sambil menarik jarinya kemudian memalingkan muka."Men

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • Dinikahi Om Duda   Memulai Dari Awal

    Raffael mengajak Revalina untuk bicara dengan pengawalnya yang sedari lama mengawasi Maria. Namun, Revalina menolak."Tolong jawab dengan jujur. Apa kau masih sayang dan masih peduli kepada Maria?" tanya Revalina tanpa menoleh."Tidak! Jelas tidak, Sayang.""Aku tanya sekali lagi. Apa kau masih sayang dan masih peduli kepada Maria?""Kenapa kau bertanya seperti itu?"Revalina menoleh dan memandang wajah suaminya lekat. "Sangat jelas kau khawatir terhadapnya saat ia mengatakan sakit jantung. Entah sadar apa tidak, kau bahkan menyebutnya dengan panggilan sayang."Raffael menarik napasnya dalam kemudian menggenggam tangan Revalina. "Maaf, jujur ... rasa peduli memang ada. Dia adalah wanita yang mampu membuatku bangkit dari Casandra. Panggilan sayang memang spontan ke luar dari mulutku, tetapi bukan berarti aku cinta kepadanya."Revalina terpejam seraya menarik napasnya dalam. Ia menghargai pengakuan suaminya. Namun, yang ia m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-25
  • Dinikahi Om Duda   Miliki Aku Seutuhnya

    Hari terus berganti, hingga tak terasa usia pernikahan Revalina dan Raffael sudah menginjak bulan ketiga. Foto yang berhubungan dengan Maria pun tentu saja sudah dihapus, bahkan di hadapan Revalina. Pun dengan nomor sang mantan sudah Raffael blokir. Tak cukup sampai di situ. Setiap hari Revalina bersikap manis dan terus bertingkah agresif agar Raffael tidak jauh darinya, dan yang paling utama adalah agar Raffael bisa seratus persen melupakan Maria. Revalina menjalani hari-harinya dengan tenang. Casandra dikabarkan sudah menikah lagi dan sedang hamil besar. Sekarang, ia sedang gelisah. Bagaimana tidak? Kedua orang tuanya meminta seorang cucu. Memang, dirinya sadar, sebagai seorang istri seharusnya tidak egois. Sejak awal menerima pernikahan seharusnya ia tahu akan seperti apa rumah tangga dan hubungan sebagai suami istri itu. Pukul tujuh pagi, Raffael sudah berangkat ke kantor. Sebagai seorang istri, Revalina tengah disibukkan dengan merapikan meja makan dan mencuci peralatan makan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-26

Bab terbaru

  • Dinikahi Om Duda   Pernikahan - Ending

    Tidak ingin membuang kesempatan, Casandra mengutarakan keinginannya untuk menjodohkan Elbert dengan Xiera. Pernyataannya itu tentu saja disikapi beragam ekspresi."Bagaimana? Kok, malah diam semua?" tanya Casandra."Emm ... aku gimana suamiku saja," jawab Revalina.Casandra menatap Raffael. "Gimana, Tuan?"Raffael menatap Revalina, Hanna, serta mertuanya bergantian. "Ini soal masa depan. Tidak bisa diputuskan saat ini juga.""Tapi, kau setuju, kan?"Raffael menghela napas. "Belum tentu."Mimik Xiera yang semula berseri, kini murung mendengar jawaban sang papa. "Aku udah kenyang. Maaf, Rara ke kamar dulu." Tanpa menoleh siapapun, gadis itu bergegas menaiki anak tangga.Semua menatap kepergian Xiera tanpa kata."Kamu tidak hanya memiliki Elbert, ada Aldevaro yang harus kamu pikirkan per

  • Dinikahi Om Duda   Pulangnya Xiera dan Elbert

    Sudah dua minggu Xiera dan Elbert di rumah sakit. Penyangga pada leher Xiera pun sudah dilepas, kecuali Elbert. Leher pemuda itu masih memerlukan penyangga karena benturan di kepala yang cukup parah. Dirawat dalam satu kamar tentu saja membuat mereka senang. Setiap hari tak luput dari kata sayang dan saling memberi perhatian. pun dengan Revalina dan Casandra yang makin kompak. Kedua wanita itu mengatur jadwal untuk menunggu putra dan putri mereka.Pagi itu saatnya perban Xiera dibuka. Didampingi Revalina, Xiera tengah duduk bersiap menunggu sang dokter. Sepuluh menit berselang, dokter datang didampingi seorang perawat."Pagi," sapa dokter dan perawat."Pagi, Dok," jawab Revalina dan Xiera kompak."Sekarang kita buka dulu perban nya, ya? Kita lihat sudah kering atau belum," ucap dokter.Xiera mengangguk."Lukanya sudah kering," ucap dokter saat perban itu terbuka.Xiera meminta cermin kepada Re

  • Dinikahi Om Duda   Kuasa Tuhan

    Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Xiera kembali tertidur. Bella memutuskan untuk pulang."Bella pamit, Tante, Nek. Titip salam untuk Xiera," ucapnya kepada Revalina dan Hanna."Pamit, Tuan," lanjutnya kepada Raffael dan ditanggapi anggukkan."Tidak tunggu dulu Al?" tanya Revalina."Biar nanti bertemu di depan saja, Tan."Namun, dari kejauhan Raffael melihat Aldevaro berlari ke arah mereka. Tentu saja semua perhatian menjadi teralih kepada pemuda itu.Melihat mata Aldevaro yang merah, membuat Revalina bertanya, "Ada apa, Al? Kenapa lari-lari?"Napas Aldevaro terengah-engah. Pemuda itu menjatuhkan bokongnya di kursi stainless. "El, Ma ... El ....""Iya, El kenapa, Al?"Aldevaro menangis tersedu-sedu. "El meninggal, Ma."Semua tercengang mendengar jawaban Aldevaro."Ya, Tuhan!" Revalina membekap mulutnya sendiri, sedangkan Hanna dan Raffael saling bertatap dengan panda

  • Dinikahi Om Duda   Kehilangan

    Raffael dan Alex merasa bersyukur karena dalam situasi genting hubungan Casandra dan Revalina membaik. Kini, mereka hanya menunggu kabar baik dari anak masing-masing."Sayang, kapan sampai?" tanya Revalina."Baru aja," jawab Raffael.Casandra bergelayut manja di lengan Alex. Tentu saja membuat Alex merasa heran. Pasalnya, Casandra tidak pernahseperti itu."Bisa barengan, janjian, kah?" tanya Casandra kepada Alex."Kebetulan kami bertemu di parkiran."Akhirnya mereka memutuskan untuk menemui anak mereka masing-masing.Tiba di kamar inap, Raffael tentu saja bertanya bagaimana bisa Revalina dekat dengan Casandra. Sang istri pun menceritakan apa yang ia dan Casandra bicarakan di kantin."Syukurlah. Semoga saja semua itu ke luar dari hatinya.""Ya, semoga.""Selamat siang, Tuan," sapa Bella saat Raffael mendekat ke arah Xiera berbaring. Gadis itu beranjak dari duduknya.&n

  • Dinikahi Om Duda   Restu

    Tiga hari sudah Xiera dan Elbert dirawat. Masa kritis Xiera sudah berlalu, tetapi belum sadarkan diri dan sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Lain halnya dengan Elbert. Pemuda itu masih berjuang melewati masa kritisnya. Revalina dengan setia menemani putri kesayangannya. Tak peduli lelah dan kantuk menerpa, bahkan mata panda sudah terlihat jelas. Begitupun dengan Casandra. Wanita karir itu memilih menyingkirkan egonya. Ia setia mendampingi sang putra tercinta. Air mata tak henti jatuh di pipi. Alex yang melihat sang istri seperti itu merasa sedih. Namun, rasa syukur tak ia pungkiri karena dengan kejadian itu membuat Casandra sadar bahwa ada seorang anak yang butuh perhatiannya."Siang, Tante," sapa Bella saat masuk ke kamar inap Xiera."Siang, Sayang. Loh, langsung dari sekolah? Apa tidak lelah?"Bella duduk di samping Revalina. "Tidak. Yang lelah justru Tante dan itu gara-gara aku. Sekali lagi maaf, Tan."Revalina tersenyum dan membingkai pipi Bella.

  • Dinikahi Om Duda   Kritis

    Isak tangis Revalina dan Casandra tak terbendung menambah ketegangan. Semua gelisah menunggu hasil pemeriksaan dokter. Kursi stainless yang berjajar rapi tak satu pun mereka duduki. Semua berdiri dilanda kecemasan yang luar biasa."Keluarga pasien," panggil seorang suster.Revalina menghampiri. "Gimana putri saya, Sus?""Bagaimana dengan putraku?" tanya Casandra.Suster itu mengatakan jika Xiera dan Elbert harus segera menjalani operasi. Pendarahan di kepala yang cukup serius membuat hal itu harus dilakukan."Lakukan yang terbaik, Sus. Berapa pun saya akan bayar!" kata Raffael."Cepat lakukan, Sus!" seru Casandra."Silakan urus administrasi dulu, Tuan, Nyonya," kata suster itu, kemudian pergi.Raffael dan Alex bergegas mengurus administrasi.Sambil menangis, Revalina menghubungi kedua orang tuanya. Selain memberitahu kondisi sang putri, pun ia meminta agar Carlos menyiapkan jet p

  • Dinikahi Om Duda   Kejutan Berujung Petaka

    Hari yang dinanti pun tiba. Sedari pagi, Xiera tidak jauh dari Revalina. Pasalnya, gadis itu mendengar jika sang mama akan menghabiskan waktu bersama Cecilia sore nanti. Xiera menduga jika Revalina lupa jika hari itu adalah hari spesialnya. Akan tetapi, bagus menurutnya, karena acara nanti benar-benar menjadi kejutan untuk Revalina, pikirnya.Revalina duduk di karpet berbulu di ruang keluarga sambil menikmati camilan."Kamu kenapa, sih, Sayang? Dari tadi glendotan terus.""Rara kangen sama Mama."Revalina mengernyit. "Kangen?"Xiera mengangguk. "Pokoknya hari ini, Rara mau ditemenin sama Mama.""Yaaah ... tapi, Mama ada janji sama Tante Cecil nanti sore.""Gak! Mama gak boleh pergi. Titik!""Udah, temenin aja anaknya, sih," kata Raffael yang baru saja datang dari dapur."Baiklah."Revalina meraih ponselnya di atas meja. Ia menghubungi Cecilia. Wanita itu berucap maaf dan berjanji akan pergi dengan saha

  • Dinikahi Om Duda   Persiapan

    Dua hari lagi menuju hari Minggu. Aldevaro sudah menyewa salah satu aula di sebuah restoran mewah dan mengajukan konsep yang ia inginkan kepada pihak restoran. Xiera, Bella dan Hanna masih sibuk di butik karena gaun milik Xiera belum rampung. Nenek dua cucu itu tentu saja mendukung apa yang cucu-cucunya rencanakan, bahkan ia pun akan turut serta. Tidak hanya Hanna yang Xiera mintai kerjasama, tetapi Raffael juga. Papa tampan itu tentu saja menyambut dengan antusias rencana anak-anaknya. Terbukti, ia turun tangan dalam hal keuangan.Lain halnya dengan Elbert. Ia terus berusaha membujuk Alex agar mendukung rencananya. Bukan Alex tidak mau, tetapi kondisi Casandra yang sibuk di butik."Please, Dad, please ... terserah Dady mau rayu Mommy seperti apa. Pokoknya El mohon, hari Minggu nanti Mommy harus hadir. Urusan kado biar El yang cari."Alex menghela napas. "Baiklah, Dady usahain. Demi kamu dan demi kebaikan kita bersama.""Yes! Gitu, dong, Dad.

  • Dinikahi Om Duda   Menyusun Rencana

    Waktu bergulir begitu cepat, Aldevaro sudah menjadi seorang mahasiswa di salah satu universitas terkenal di Jakarta. Pemuda tampan itu sudah bertekad ingin menjadi seorang pengusaha seperti Raffael. Jurusan yang ia ambil pun bisnis dan manajemen. Begitu juga dengan Xiera, kini ia duduk di bangku SMA. Ya, mereka memutuskan untuk mengikuti ujian kelas akselerasi. IQ yang mumpuni tentu saja memudahkan mereka untuk mengikuti kelas tersebut. Begitu juga dengan Elbert. Ia mengikuti langkah Aldevaro. Kini, mereka satu fakultas. Namun, tidak dengan Bella. Gadis itu memang memiliki IQ yang sama mumpuni, tetapi dirinya tidak akan melanjutkan ke jenjang kuliah. Selain masalah biaya, ia lebih memilih menggantikan pekerjaan Rudy karena sang ayah sering jatuh sakit."Ma, kapan Rara boleh bawa mobil sendiri?" tanya Xiera disaat menikmati sarapan."Nanti, kalau sudah masuk kuliah.""Rara pengen mobil seperti mobil Abang.""Keren, ya? Iya, kan, iya, dong?" Ald

DMCA.com Protection Status