"Tapi, yang kubilang tetap fakta. Asalkan kamu menyanderaku, kujamin kamu bisa keluar dengan selamat. Polisi nggak akan berani menyentuh orang Keluarga Prayogo," jelas Lyla."Oh ya?" Penjahat itu tiba-tiba menatap staf toko dan bertanya, "Kamu staf di sini, 'kan? Dia datang sendiri atau bersama orang lain?"Staf takut kepada penjahat, jadi memberitahunya tentang Grace. Grace sudah hampir sampai di belakang pilar. Tiba-tiba, dia merasakan tatapan tajam dan jahat, jadi tidak berani bergerak lagi.Setelah melihat Grace, penjahat itu pun tersenyum sambil berujar, "Rupanya kamu dan putri angkat Keluarga Adhitama berteman. Menyanderamu sangat berisiko. Lebih baik aku menyandera seorang mahasiswi.""Kamu ...." Wajah Lyla menjadi pucat. Dia panik hingga berkeringat, tetapi tidak berani bertindak gegabah."Kemari. Gantikan wanita hamil ini atau aku akan membunuhnya!" ancam penjahat itu kepada Grace."Jangan ... jangan bunuh aku!" pekik wanita hamil itu. Darah perlahan-lahan mengalir, membasahi
Penjahat memegang kemudi dengan satu tangan, memegang pistol dengan tangan yang satu lagi. Tatapannya melirik kaca spion tengah, memastikan tidak ada polisi yang membuntuti. Dia menghela napas lega, lalu menyerahkan ponsel kepada Grace dan berkata, "Telepon keluargamu. Aku butuh uang.""Ka ... kamu masih butuh uang?" tanya Grace."Tentu saja. Setelah aku sampai di Kota Jimba, akan ada kapal yang menjemputku. Aku butuh uang supaya bisa hidup enak. Bukannya kamu Nona Keluarga Lugiman dan Keluarga Adhitama? Orang tuamu seharusnya kaya. Telepon saja salah satunya. Cepat!" desak penjahat itu."Kamu butuh berapa?" tanya Grace dengan hati-hati."Dua puluh miliar. Kalau nggak, kamu kubunuh," jawab penjahat itu.Grace mengira penjahat ini hanya sendirian. Tanpa disangka, sudah ada yang menunggu mereka di Kota Jimba.Kota Jimba dekat dengan laut dan wilayahnya sangat rumit. Perairannya berbahaya dan terumbu karang padat. Hanya nelayan lokal yang sudah melaut lebih dari 10 tahun, yang bisa menget
Pria itu tidak bisa menahan diri untuk maju dan mengelus wajah Grace. Grace ingin menghindar, tetapi rambutnya dijambak. Saking sakitnya, mata Grace pun memerah dan berkaca-kaca. Dia tidak bisa terlepas dari tangan kotor itu.Pria itu mengelus wajah Grace sambil berkata dengan antusias, "Kulitmu halus dan putih sekali. Kak, apa aku boleh ....""Kita bicarakan lagi setelah dapat uangnya. Lagi pula, kita familier dengan tempat ini. Kita bisa bawa dia pergi setelah ambil uangnya. Terserah kamu mau gimana nanti. Kalian juga pasti lelah. Altan yang paling lelah dalam perjalanan kali ini. Dia hampir mati karena melindungi kita. Biar Altan duluan," timpal si pemimpin."Tapi, aku ...." Pria itu terlihat agak kesal. Akan tetapi, dia tidak berani berkata-kata setelah melihat sorot mata bosnya.Altan berterima kasih. Kemudian, dia membawa Grace ke kapal lain. Grace ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran.Altan fokus pada pelarian sehingga tidak sempat memperhatikan penampilan Grace. Setelah
"Harry Prayogo."Hanya nama yang singkat, tetapi membuat jantung orang berdetak kencang. Bagaimana bisa dia menyinggung tokoh kejam ini?Harry adalah tokoh terkemuka di dunia bisnis. Grup J.C baru memiliki tempat di ibu kota selama setahun, tetapi sudah setara dengan Grup Prayogo.Bos penjahat ini juga tahu Harry adalah Tuan Ketiga Prayogo yang memiliki koneksi luas. Ternyata, Grace adalah wanitanya!"Kamu kira kamu bisa memerintahku?" tolak bos itu."Kamu tahu seperti apa para mafia, 'kan? Asalkan ada uang, mereka akan bekerja. Kamu pasti tahu cara kerjanya karena punya profesi yang sama. Gimana kalau kamu tiba-tiba terbunuh? Aku bisa membuatmu mati tanpa punya tempat untuk dimakamkan!" ancam Harry.Bos itu mengernyit. Dia menatap Grace lekat-lekat. Gadis ini ternyata pembawa musibah. Namun, sudah syukur Altan bisa kembali, bahkan mereka mendapat 100 miliar."Oke, aku setuju. Kita tukaran secara langsung.""Oke, kutunggu."Sepuluh menit kemudian, bos itu membawa Grace turun. Para bawa
Grace datang ke kantor polisi untuk mencatat kesaksian. Berkat aksi heroiknya, Harry mendapat spanduk kehormatan.Beberapa hari selanjutnya, cuaca terik. Banyak nelayan yang turun ke laut. Mereka menemukan puing kapal dan beberapa bagian tubuh.Polisi turun tangan dan menyimpulkan kapal menabrak karang. Tidak ada seorang pun yang selamat. Totalnya ada 11 korban. Jasad mereka dimakan habis oleh ikan.Ketika melihat berita itu di internet, Grace tak kuasa menghela napas. Di dunia ini ada hukum sebab dan akibat. Ini yang dinamakan karma.Setiap kali teringat penjahat itu membunuh seorang anak perempuan, hati Grace terasa sakit. Selain itu, anak wanita hamil itu juga lahir prematur. Meskipun kondisinya agak lemah, setidaknya bayinya selamat. Semua ini berkat Lyla.Grace telah menjenguk bayi itu. Demi berterima kasih pada Lyla, mereka memberi bayi mereka nama yang hampir sama dengan nama Lyla.Grace juga masuk berita karena kejadian ini. Dia dan Lyla disebut sebagai pahlawan. Di situasi kri
Grace merasa sangat senang. Ketika masih tinggal bersama Keluarga Lugiman, dia tidak pernah ikut serta dalam perayaan tahun baru dan hanya diizinkan makan bersama. Jika Grace makan terlalu lambat, dia bahkan akan dimarahi Greta dan Tashia. Itu sebabnya, Grace selalu pergi setelah selesai makan.Setiap tahun, Grace merasa sangat kesepian. Tahun ini, dia tidak perlu pulang ke rumahnya dan bisa berkumpul dengan bahagia di vila ini.Semua orang duduk di tempat masing-masing. Grace menuangkan anggur untuk mereka semua. "Paman Rudi, kamu yang paling senior di sini. Ayo berikan kata sambutan.""Oke. Karena Nona Grace memberiku kehormatan ini, aku doakan kalian semua makin berkembang dan makin sukses ditahun baru, juga sehat selalu," ucap Rudi dengan lantang.Semua orang bersorak dan bersulang dengan gembira. Mereka awalnya masih merasa canggung. Namun, setelah Grace mencairkan suasana, orang-orang menjadi lebih rileks. Semuanya saling mendoakan.Grace duduk dengan tegak sambil memegang segela
Grace kesal hingga menginjak kaki Harry. Harry pun mengernyit kesakitan. Grace menegur, "Siapa suruh kamu genit di depan umum! Banyak orang yang lihat! Kamu nggak malu?""Haha. Nona Grace malu!""Kami bukan orang luar kok, Nona. Kami ngerti cara pacaran anak muda zaman sekarang.""Kalian masih membela Harry?" Nada bicara Grace terdengar tidak berdaya."Tentu saja! Ayo, cium lagi! Cium, cium!" sorak para pelayan. Bahkan, Rudi yang berusia 70-an tahun juga ikut."Kali ini bukan aku yang mau, tapi mereka ya. Kalau kamu menolak dicium, gimana aku bisa jadi bos rumah ini?" ucap Harry."Bukannya aku bosnya?" tanya Grace."Ya, kamu bosnya. Aku milikmu," balas Harry."Ya sudah, kali ini aku yang ambil inisiatif.""Oke."Grace berjinjit, lalu mengecup bibir Harry dan berkata, "Sudah, sudah. Waktunya pulang. Aku sudah siapkan hadiah untuk kalian semua.""Masih ada hadiah?"Grace mengeluarkan satu per satu kotak hadiah dan membagikannya kepada semua orang. Namun, Harry tidak dapat apa-apa.Isinya
"Memangnya ini nggak bagus? Aku rasa kamu berubah secara sukarela," goda Rudi.Harry hanya tersenyum tanpa membantah. Benar, dia memang berubah atas kehendaknya sendiri."Aku pergi bantu-bantu dulu. Untung saja, dapur di rumahku besar." Harry berjalan ke dapur.Grace tiba-tiba menginstruksi, "Paman Rudi, bantu aku disinfeksi koin-koin itu. Aku mau bungkus dengan pangsit.""Untuk apa?" Harry tidak paham tujuan Grace."Makan pangsit berisikan koin punya makna yang bagus lho. Aku bakal taruh lebih banyak supaya semua orang kebagian." Grace terkekeh-kekeh.Harry tidak pernah dengar tentang ini. Dia merasa Grace sangat unik. Hari pertama tahun baru harus memakai pakaian baru. Makan pangsit berisikan koin punya makna bagus. Tahun ini menjadi sangat meriah berkat gadis ini.Grace membungkus pangsit dengan cepat dan baik. Dia diam-diam memberi tahu Harry bagaimana caranya membedakan pangsit yang punya koin dan tidak.Grace pun menyuruh Harry mengambil lebih banyak agar rezekinya berlimpah di t
Grace menyahut, "Nggak. Aku cuma lewat dan bantu antar mereka ke rumah sakit.""Terima kasih, Bu Grace. Kalau bukan karena kamu, takutnya aku dan anakku ...," ucap menantu pemilik kedai. Sebelum menyelesaikan ucapannya, air matanya mengalir.Grace menghibur, "Jangan menangis, wanita yang baru melahirkan nggak boleh menangis. Nanti aku juga ikut menangis. Dengarkan nasihatku, aku bawa Harry lihat anakmu. Aku akan beri tahu kamu paras anakmu setelah kembali."Bayi menantu pemilik kedai lahir prematur, jadi langsung dimasukkan ke inkubator. Grace membawa Harry untuk melihat bayi itu. Ternyata bayinya berjenis kelamin laki-laki. Dia sangat kecil dan wajahnya berkerut."Apa semua bayi yang baru lahir begitu jelek?" komentar Grace dengan ekspresi sedih.Harry bertanya, "Kenapa di bokongnya ada lebam?"Grace menjawab, "Konon orang mati yang nggak mau bereinkarnasi akan ditendang oleh Dewa Akhirat untuk turun ke dunia fana. Kamu juga punya tanda seperti itu waktu baru lahir."Harry menanggapi
"Lagi pula, nanti dia juga akan kemari saat nggak bisa menemukanmu. Aku nggak akan khawatir lagi," ucap Robin sambil tersenyum. Dia hendak membawa pemilik kedai untuk diobati, tetapi pemilik kedai menolak.Alasannya karena pemilik kedai tidak punya uang dan tidak ingin meninggalkan kamar bersalin. Keluarga menantunya sangat jauh. Sejak hamil sampai sekarang, keluarganya tidak sempat datang berkunjung.Istri pemilik kedai sudah lama meninggal. Hanya tersisa dia sendiri yang menjaga menantunya. Jika menantunya selesai melahirkan dan tidak melihatnya di sana, dia pasti akan sangat sedih.Grace merasa bahwa pemilik kedai adalah ayah mertua yang baik. Dia sangat peduli pada menantunya. Hal ini membuat Grace teringat pada Aryan. Grace merasa sangat beruntung memiliki ayah mertua yang baik."Bos, kamu dan putramu ...," tanya Grace dengan hati-hati."Hais." Begitu mendengar ini, pemilik kedai menghela napas panjang. Dia memukul dadanya sambil mengentakkan kaki. Ekspresinya terlihat sangat meny
Grace pergi dengan kecewa. Tiba-tiba, terdengar suara benturan dari belakang. Begitu Grace menoleh, terlihat pintu kedai terbuka. Ada penggorengan beserta tepung dan sejenisnya yang dilemparkan dari dalam.Seorang pria yang berusia 20-an tahun melemparkan barang-barang sambil berujar dengan kasar, "Kalau kamu nggak kasih aku uang, jangan harap bisa buka kedai ini lagi! Memangnya kamu kerja keras cari uang bukan untukku? Kenapa kalau aku ambil sedikit uangmu?""Dasar bajingan! Istrimu sudah mau melahirkan, butuh banyak biaya. Kamu malah berjudi di luar! Sekalipun kamu menghancurkan kedai ini, aku juga nggak akan kasih kamu sepeser pun!" balas pemilik kedai."Dasar tua bangka! Kamu nggak mau kasih aku uangnya?" tanya pria itu. Dia meraih kerah baju pemilik kedai, lalu melemparkannya keluar dengan kasar bersama peralatan dapur.Grace melihat wajah pemilik kedai memar dan bengkak, tampak seperti telah dianiaya. Tidak lama setelah pemilik kedai dilempar keluar, tidak disangka seorang wanita
Harry segera menggendong Grace ke ranjang. Ada luka memar yang besar di pantat Grace. Grace juga merasakan sakit yang luar biasa di tulang ekornya. Harry mencarikan salep untuk Grace, lalu mengoleskannya secara merata."Pelan-pelan ... sakit sekali ...," rintih Grace. Dia kesakitan sampai air matanya menetes."Gimana kalau aku panggilkan dokter untuk periksa?" tanya Harry."Jangan. Memalukan sekali!" pekik Grace."Sudahlah. Kalau panggil dokter kemari, nggak ada peralatan juga di sini. Besok aku antar kamu ke rumah sakit untuk melakukan rontgen. Kita lihat tulangmu retak atau nggak," timpal Harry."Harry, apa kita sial? Kita sudah gagal dua kali!" ujar Grace dengan kesal."Mungkin Tuhan mau hukum aku karena melanggar janji," balas Harry."Tapi ... aku yang dapat hukumannya. Bukan kamu yang jatuh!" keluh Grace. "Tuhan tahu kamu menggodaku, jadi wajar kamu yang dihukum. Terakhir kali aku yang terluka, kali ini kamu yang terluka. Kita sudah impas," timpal Harry."Mulai sekarang, aku past
Harry berkata, "Aku nggak tahu gimana hidup tanpamu. Jadi, janji padaku jangan pernah meninggalkanku. Kamu harus berada di tempat yang bisa aku jangkau dan lihat, oke?""Harry ...." Hati Grace tersentuh saat mendengar ucapan Harry. Hidungnya terasa perih. Dia hampir menangis."Kamu bisa jangan tiba-tiba katakan sesuatu yang sentimental nggak? Aku nggak bisa kendalikan perasaanku ...," keluh Grace."Aku tiba-tiba merasa gadis kecilku sudah dewasa dan makin hebat. Aku juga mau menjadi lebih baik agar pantas untukmu," balas Harry dengan lembut.Mendengar ini, Grace merasa sangat terharu. Di seluruh dunia, hanya Harry yang begitu memuji dirinya. Harry merasa Grace makin baik, bahkan merasa dirinya tidak pantas untuk Grace. Harry memberikan Grace kepercayaan diri seakan-akan terlahir kembali.Jika bukan karena Harry, tidak akan ada Grace yang sekarang. Tanpa Grace, tidak akan ada Harry yang sekarang. Jadi, mereka memang ditakdirkan bersama!Grace terbawa perasaan. Dia melepaskan pelukan Har
"Menurutmu, kenapa dia sangat menggemaskan? Dia sangat cantik saat marah, bersikap manja, dan percaya diri," tanya Harry."Um ...." Juan merasa frustrasi. Bisakah dia menolak menyaksikan kemesraan Harry dan Grace?....Setelah malam ini, Grace seperti orang yang berbeda. Dia tidak rakus dan menonton drama lagi. Hannah mengajaknya bermain gim saat malam, tetapi Grace menolaknya dengan tegas. Kesehariannya makin sibuk, entah mencoba resep baru di dapur atau mengerjakan tugas kuliahnya.Grace juga tidak meminta Harry membantunya memilih soal-soal latihan. Dia sudah tahu materi mana yang sesuai untuknya. Kali ini, dia benar-benar berencana untuk mengikuti ujian sertifikasi akuntansi, bukan sekadar bicara.Grace mulai belajar setiap pagi dan malam. Peningkatan nilainya memang sedikit, tetapi masih bisa terlihat ada kemajuan.Harry sangat tidak tega. Dia ingin Grace menjadi diri sendiri dengan bahagia tanpa harus melakukan segalanya dengan sempurna. Sayangnya, Grace malah menolak.Grace dudu
"Hah?" Grace menatap Harry dengan heran. "Harry, sejak kapan kamu pintar bicara omong kosong? Kamu bilang mencintaimu adalah sikap yang baik?"Harry berseru, "Kesatuan antara suami istri dan kerukunan keluarga nggak patut dijunjung tinggi?""Hah?" Grace tidak bisa berkata-kata."Jadi, mencintaiku bukan norma budaya dan nggak perlu dipertahankan?" tanya Harry.Grace terdiam. Dia menjadi jengkel karena tidak bisa membantah. Dia berkata, "Aku nggak bisa menang debat denganmu.""Aku berkata apa adanya, tentu saja kamu nggak bisa menang," ucap Harry sambil tersenyum. Dia menarik selembar tisu untuk mengelap mulut Grace.Grace sudah makan banyak di malam hari, tetapi sistem pencernaannya sangat bagus sehingga dia lapar lagi sekarang. Begitu Grace selesai makan, tak disangka bos membawakan seporsi pangsit goreng lagi. Bos tersenyum saat berkata, "Ini sisa hari ini, aku sudah mau tutup toko. Isinya sawi, enak banget. Coba kalian makan.""Bisnismu bisa bangkrut kalau jualan begini!" seru Grace
Grace membuka aplikasi itu karena penasaran. Periode menstruasi yang tercatat di aplikasi itu sangat familier. Bukankah ... itu periode menstruasinya? Selain banyak atau sedikit jumlah darah, yang lain tercatat lengkap. Ada juga catatan tentang pola makan dan tidur, suasana hati, dan intentitas olahraga.Grace ceroboh. Dia sering kali lupa dengan siklus mentruasinya. Namun, entah mengapa, selalu ada pembalut dalam tas Grace ketika akan datang bulan. Grace mengira itu sisa dari persediaan sebelumnya yang belum habis terpakai. Jika dipikirkan lagi sekarang, jangan-jangan Harry yang menyiapkannya?Grace bertanya, "Kamu ... kamu catat semua?""Sejak kamu tiba-tiba datang bulan saat pergi ke taman hiburan waktu itu, aku selalu catat. Aplikasi ini praktis banget. Aku akan suruh Grup J.C investasi lain kali," jawab Harry.Grace tidak bisa berkata-kata. Orang kaya memang berbeda. Investasi hanya masalah sepele baginya. Grace mengecek ponsel Harry sekilas dan mengembalikannya, tetapi tidak Har
Tak lama kemudian, mereka tiba di Kedai Pangsit Maman. Bisnisnya sangat ramai, bahkan masih ada antrean di larut malam. Orang yang mengantre di depan mengatakan toko itu akan buka sampai jam setengah satu subuh, barulah mulai ditutup.Grace takjub atas keramaian toko itu. Dia bertanya, "Harry, bisa nggak aku buka toko makanan juga nanti?""Kamu hanya bisa jadi staf. Ada ujian untuk bisa jadi bos," jawab Harry.Grace menyahut, "Oke. Aku pasti lulus."Sesaat kemudian, sudah giliran mereka. Bos memiliki kesan yang mendalam terhadap Harry. Hanya Harry yang memakai setelan jas rapi. Dilihat dari gerak-geriknya, Harry jelas bukan orang biasa. Harry memiliki aura yang mulia dan menonjol di antara yang lain, sulit untuk dilupakan."Kamu datang lagi?" sapa bos dengan sopan dan ramah. Dia adalah seorang pria paruh baya.Harry menjawab, "Ya, bawa pacarku ke sini. Dia suka sekali dengan pangsit goreng kalian.""Benar, benar. Pangsit gorengmu enak banget. Kulitnya tipis, dagingnya banyak. Luarnya g