Semalam Grace ketakutan. Pagi harinya, dia juga demam. Setelah minum obat, Grace pun beristirahat.Tidak disangka, rumor beredar sesudah Grace bangun. Grace menjadi berita utama! Ada reporter memotret Felicia yang membawa Grace pulang. Bahkan, ada foto Dennis yang keluar bersama Grace pada pagi hari.Berita menuliskan bahwa Grace dan Dennis sudah tinggal bersama. Grace juga telah menemui orang tua Dennis. Mereka berdua diberitakan sudah diam-diam berpacaran sejak lama.Bahkan, ada yang mengekspos foto di universitas saat Grace dan Dennis berpelukan di tepi Danau Lunar. Ada yang melihat mereka berciuman.Bukti dari foto-foto yang tersebar benar-benar meyakinkan. Ada netizen yang menghujat, ada juga yang mendukung.Mereka mengatakan Grace dan Dennis adalah pasangan serasi di universitas. Sekarang, hubungan keduanya makin serius. Bahkan, Grace sudah menemui orang tua Dennis.Grace merasa pusing. Dia segera menelepon Dennis. Sementara itu, Dennis juga panik. Dia sedang membereskan masalah
"Bu, kamu ...," kata Dennis. Dia kesulitan memilih. Dennis tidak ingin pergi ke luar negeri karena tidak bisa melihat Grace lagi. Dia bahkan kehilangan kesempatan untuk mengamati Grace dari jauh.Kalau tidak pergi ke luar negeri, Dennis akan menjadi orang yang tidak tahu malu. Hal ini bertentangan dengan prinsipnya. Dennis juga tidak bisa terima. Apa dia benar-benar harus memilih?Felicia dan Dennis bersitegang. Jimmy juga panik, tetapi dia tetap membela Felicia. Tentu saja istri lebih penting dari anak!Jimmy membujuk, "Dennis, kamu turuti saja ibumu. Dia berbuat begini demi kamu. Semalam ibumu balapan mobil, itu sangat berbahaya. Apa kamu nggak bisa memahami orang tuamu?"Begitu Jimmy selesai bicara, Dennis langsung berucap dengan tegas, "Aku pergi ke luar negeri."Felicia bertanya sembari mengernyit, "Kamu yakin?"Dennis menjawab, "Iya, aku yakin. Aku mau memenangkan hati orang yang kusukai dengan cara yang jujur. Aku rela mengorbankan diriku sendiri, tapi aku nggak mau sakiti dia."
Jimmy menghibur putranya, "Ayo kita ke ruang kerjaku. Aku diam-diam menyimpan setengah botol anggur yang bagus. Kita minum-minum."Kemudian, mereka pergi ke dapur, lalu Dennis mengeluarkan botol anggur yang disembunyikan di rak. Dennis berkomentar, "Ternyata Ayah diam-diam menyimpan anggur tanpa sepengetahuan Ibu?"Jimmy menimpali, "Psst. Aku melakukannya demi kamu. Coba cicipi, anggur bisa menghilangkan stres."Mereka berdua bersulang. Dennis berujar, "Ayah, kenapa aku nggak mirip kamu? Dulu kamu begitu berani waktu mengejar ibuku.""Padahal aku sering melihat bagaimana kamu memperlakukan ibuku. Tapi, aku nggak berhasil mempelajari apa pun darimu. Aku langsung gagal mengejar wanita pertama kali," lanjut Dennis dengan ekspresi lesu.Jimmy menanggapi, "Hais, kamu mirip ibumu. Ini salahku karena nggak menurunkan gen yang bagus untukmu. Tapi, ada satu hal yang mirip denganku."Jimmy meneruskan, "Kamu sangat teguh saat menyukai seseorang. Kamu nggak takut sakit dan pantang mundur. Walaupun
"Lihat berita! Ada postingan terbaru dari Felicia!" Semua orang langsung buru-buru mengecek ponsel mereka. Felicia mengunggah sebuah video untuk menjelaskan tentang kebersamaan Grace dan Dennis."Aku tahu semua orang sangat memperhatikan masalah ini. Aku juga nggak nyangka akan membuat kehebohan sebesar ini dengan mengundang Grace untuk makan dan mengakuinya sebagai anak angkat. Tapi, aku berharap jangan ada lagi yang terus mempermasalahkan hal ini.""Masalahnya sebenarnya sangat simple. Aku suka dengan gadis ini dan ingin dekat dengannya, makanya aku mengundangnya untuk bertamu. Sekarang ini dia sudah jadi putri angkatku. Kalau ada yang kurang dimengerti, bisa tanyakan aku. Jangan ganggu dia.""Selain itu, kalau ada yang sengaja berniat untuk melukai putri angkatku, aku juga nggak akan diam begitu saja. Semoga kalian bisa memberi kami ruang untuk privasi. Terima kasih."Semua orang berseru kaget. Tak disangka, ternyata Dennis dan Grace tidak berpacaran. Ternyata tadi malam mereka perg
"Begitu ya, aku mengerti sekarang," jawab Hannah sambil menunduk. Dennis tidak mengatakan apa pun lagi dan pergi begitu saja.Dennis tiba di ruang tunggu bandara, menunggu hingga detik terakhir. Ketika pengumuman terus-menerus mengingatkan, barulah akhirnya dia mulai beranjak. Tepat pada saat itu, teleponnya berdering. Panggilan dari nomor tak dikenal.Dennis ragu sejenak, lalu mengangkatnya. Dari seberang, terdengar suara yang sangat rendah dan serak."Aku tahu kamu nggak ingin meninggalkan ibu kota karena ada wanita yang kamu cintai di sini. Aku bisa membantumu mendapatkannya!""Siapa kamu?!" Dennis mengerutkan dahinya dengan tajam. Siapa yang berani bicara dengan seyakin itu?"Kamu nggak perlu tahu siapa aku. Kamu cuma perlu tahu bahwa aku sedang membantumu dengan sepenuh hati." Suara itu terdengar sangat menyeramkan bagaikan iblis. Mendengar hal itu, Dennis mengernyit dengan lebih dalam lagi."Aku tahu kamu nggak ingin pergi. Kalau kamu mau, aku bisa membantumu tetap di sini dan me
Kalau mereka tahu bahwa dia adalah tunangan Harry, bukankah pintu kamarnya akan semakin sering didatangi sampai rusak?Ketika pulang sekolah malam itu, Grace mendapat telepon yang mengejutkan dari ayahnya, Viktor, yang memintanya pulang untuk makan malam. Biasanya Viktor tidak peduli pada Grace, lalu kenapa tiba-tiba sekarang mengundangnya pulang untuk makan malam?Juan awalnya ingin mengantarnya, tetapi Grace menolak. Juan juga memiliki pekerjaannya sendiri, tetapi sering kali terhambat karena harus menemaninya.Lagi pula, Grace hanya pulang ke rumah. Selain itu, ayahnya juga tahu tentang hubungannya dengan Harry, jadi dia tidak akan berani berbuat macam-macam pada Grace. Malah mungkin, dia akan mencoba menjilat Grace untuk mencari keuntungan.Grace akhirnya pulang ke rumah sendirian. Begitu masuk, dia langsung mencium aroma yang menggugah selera. Hidung Grace sangat peka. Dia langsung tahu bahwa itu adalah makanan kesukaannya.Sejak kecil, makanan mereka selalu disesuaikan dengan sel
Sekarang dia bisa menyuruh-nyuruh Grace dan Grace tidak akan berani menolak. Namun jika sudah menikah ke Keluarga Prayogo, dia juga tidak boleh menolak saat Grace menyuruhnya melakukan sesuatu. Jadi, Greta harus menahan diri!Greta meletakkan teko itu dengan kesal, sedangkan Grace akhirnya bisa bernapas lega. Nyaris saja! Jika teh panas itu disiramkan ke wajahnya, bukankah dia akan langsung cacat?"Nah, gitu dong! Bagaimana caramu memperlakukanku, begitu juga nantinya aku akan memperlakukanmu. Hubungan manusia harus saling timbal balik. Kalau kamu baik padaku, nanti aku juga nggak akan persulit kamu setelah di Keluarga Prayogo.""Diam kamu. Pergi sekarang juga, enyah dari hadapanku!""Tapi nanti aku mau makan ....""Hebat sekali kamu! Kalau gitu, aku yang pergi!" teriak Greta sambil berbalik dan naik ke lantai atas dengan kesal. Saat makan siang berlangsung, dia benar-benar tidak turun lagi sama sekali.Semua hidangan yang tersaji adalah makanan kesukaan Grace. Ketika Leah membawa hid
Oleh karena itulah, Grace sebenarnya sangat takut menikah ke keluarga kaya. Sebab, Grace selalu merasa bahwa dalam keluarga seperti itu, perasaan adalah sesuatu yang terlalu berharga. Dia lebih memilih menjalani hidup yang sederhana karena itulah yang paling nyata baginya.Grace menundukkan pandangannya. "Lalu kalau aku nggak mau pergi?""Ayah sangat butuh surat pernyataan itu. Kamu cuma perlu pergi makan saja, nggak akan ada masalah apa pun. Seorang wali kota nggak akan sebanding sama Keluarga Prayogo. Aku nggak mungkin sebodoh itu sampai menyinggung Harry demi menyenangkan wali kota, 'kan?""Kujamin nggak akan ada masalah dalam pertemuan kali ini. Aku hanya berharap kamu bisa membantuku. Kalau kamu bantu aku, aku akan beri tahu keberadaan ibumu sebagai gantinya. Gimana?""Apa? Kamu tahu keberadaan ibuku?" tanya Grace sambil membelalakkan matanya menatap Viktor dengan tak percaya.Topik tentang ibunya adalah tabu di keluarga ini selama ini. Sebab, ibu Grace adalah orang yang tamak dan
Grace pergi dengan kecewa. Tiba-tiba, terdengar suara benturan dari belakang. Begitu Grace menoleh, terlihat pintu kedai terbuka. Ada penggorengan beserta tepung dan sejenisnya yang dilemparkan dari dalam.Seorang pria yang berusia 20-an tahun melemparkan barang-barang sambil berujar dengan kasar, "Kalau kamu nggak kasih aku uang, jangan harap bisa buka kedai ini lagi! Memangnya kamu kerja keras cari uang bukan untukku? Kenapa kalau aku ambil sedikit uangmu?""Dasar bajingan! Istrimu sudah mau melahirkan, butuh banyak biaya. Kamu malah berjudi di luar! Sekalipun kamu menghancurkan kedai ini, aku juga nggak akan kasih kamu sepeser pun!" balas pemilik kedai."Dasar tua bangka! Kamu nggak mau kasih aku uangnya?" tanya pria itu. Dia meraih kerah baju pemilik kedai, lalu melemparkannya keluar dengan kasar bersama peralatan dapur.Grace melihat wajah pemilik kedai memar dan bengkak, tampak seperti telah dianiaya. Tidak lama setelah pemilik kedai dilempar keluar, tidak disangka seorang wanita
Harry segera menggendong Grace ke ranjang. Ada luka memar yang besar di pantat Grace. Grace juga merasakan sakit yang luar biasa di tulang ekornya. Harry mencarikan salep untuk Grace, lalu mengoleskannya secara merata."Pelan-pelan ... sakit sekali ...," rintih Grace. Dia kesakitan sampai air matanya menetes."Gimana kalau aku panggilkan dokter untuk periksa?" tanya Harry."Jangan. Memalukan sekali!" pekik Grace."Sudahlah. Kalau panggil dokter kemari, nggak ada peralatan juga di sini. Besok aku antar kamu ke rumah sakit untuk melakukan rontgen. Kita lihat tulangmu retak atau nggak," timpal Harry."Harry, apa kita sial? Kita sudah gagal dua kali!" ujar Grace dengan kesal."Mungkin Tuhan mau hukum aku karena melanggar janji," balas Harry."Tapi ... aku yang dapat hukumannya. Bukan kamu yang jatuh!" keluh Grace. "Tuhan tahu kamu menggodaku, jadi wajar kamu yang dihukum. Terakhir kali aku yang terluka, kali ini kamu yang terluka. Kita sudah impas," timpal Harry."Mulai sekarang, aku past
Harry berkata, "Aku nggak tahu gimana hidup tanpamu. Jadi, janji padaku jangan pernah meninggalkanku. Kamu harus berada di tempat yang bisa aku jangkau dan lihat, oke?""Harry ...." Hati Grace tersentuh saat mendengar ucapan Harry. Hidungnya terasa perih. Dia hampir menangis."Kamu bisa jangan tiba-tiba katakan sesuatu yang sentimental nggak? Aku nggak bisa kendalikan perasaanku ...," keluh Grace."Aku tiba-tiba merasa gadis kecilku sudah dewasa dan makin hebat. Aku juga mau menjadi lebih baik agar pantas untukmu," balas Harry dengan lembut.Mendengar ini, Grace merasa sangat terharu. Di seluruh dunia, hanya Harry yang begitu memuji dirinya. Harry merasa Grace makin baik, bahkan merasa dirinya tidak pantas untuk Grace. Harry memberikan Grace kepercayaan diri seakan-akan terlahir kembali.Jika bukan karena Harry, tidak akan ada Grace yang sekarang. Tanpa Grace, tidak akan ada Harry yang sekarang. Jadi, mereka memang ditakdirkan bersama!Grace terbawa perasaan. Dia melepaskan pelukan Har
"Menurutmu, kenapa dia sangat menggemaskan? Dia sangat cantik saat marah, bersikap manja, dan percaya diri," tanya Harry."Um ...." Juan merasa frustrasi. Bisakah dia menolak menyaksikan kemesraan Harry dan Grace?....Setelah malam ini, Grace seperti orang yang berbeda. Dia tidak rakus dan menonton drama lagi. Hannah mengajaknya bermain gim saat malam, tetapi Grace menolaknya dengan tegas. Kesehariannya makin sibuk, entah mencoba resep baru di dapur atau mengerjakan tugas kuliahnya.Grace juga tidak meminta Harry membantunya memilih soal-soal latihan. Dia sudah tahu materi mana yang sesuai untuknya. Kali ini, dia benar-benar berencana untuk mengikuti ujian sertifikasi akuntansi, bukan sekadar bicara.Grace mulai belajar setiap pagi dan malam. Peningkatan nilainya memang sedikit, tetapi masih bisa terlihat ada kemajuan.Harry sangat tidak tega. Dia ingin Grace menjadi diri sendiri dengan bahagia tanpa harus melakukan segalanya dengan sempurna. Sayangnya, Grace malah menolak.Grace dudu
"Hah?" Grace menatap Harry dengan heran. "Harry, sejak kapan kamu pintar bicara omong kosong? Kamu bilang mencintaimu adalah sikap yang baik?"Harry berseru, "Kesatuan antara suami istri dan kerukunan keluarga nggak patut dijunjung tinggi?""Hah?" Grace tidak bisa berkata-kata."Jadi, mencintaiku bukan norma budaya dan nggak perlu dipertahankan?" tanya Harry.Grace terdiam. Dia menjadi jengkel karena tidak bisa membantah. Dia berkata, "Aku nggak bisa menang debat denganmu.""Aku berkata apa adanya, tentu saja kamu nggak bisa menang," ucap Harry sambil tersenyum. Dia menarik selembar tisu untuk mengelap mulut Grace.Grace sudah makan banyak di malam hari, tetapi sistem pencernaannya sangat bagus sehingga dia lapar lagi sekarang. Begitu Grace selesai makan, tak disangka bos membawakan seporsi pangsit goreng lagi. Bos tersenyum saat berkata, "Ini sisa hari ini, aku sudah mau tutup toko. Isinya sawi, enak banget. Coba kalian makan.""Bisnismu bisa bangkrut kalau jualan begini!" seru Grace
Grace membuka aplikasi itu karena penasaran. Periode menstruasi yang tercatat di aplikasi itu sangat familier. Bukankah ... itu periode menstruasinya? Selain banyak atau sedikit jumlah darah, yang lain tercatat lengkap. Ada juga catatan tentang pola makan dan tidur, suasana hati, dan intentitas olahraga.Grace ceroboh. Dia sering kali lupa dengan siklus mentruasinya. Namun, entah mengapa, selalu ada pembalut dalam tas Grace ketika akan datang bulan. Grace mengira itu sisa dari persediaan sebelumnya yang belum habis terpakai. Jika dipikirkan lagi sekarang, jangan-jangan Harry yang menyiapkannya?Grace bertanya, "Kamu ... kamu catat semua?""Sejak kamu tiba-tiba datang bulan saat pergi ke taman hiburan waktu itu, aku selalu catat. Aplikasi ini praktis banget. Aku akan suruh Grup J.C investasi lain kali," jawab Harry.Grace tidak bisa berkata-kata. Orang kaya memang berbeda. Investasi hanya masalah sepele baginya. Grace mengecek ponsel Harry sekilas dan mengembalikannya, tetapi tidak Har
Tak lama kemudian, mereka tiba di Kedai Pangsit Maman. Bisnisnya sangat ramai, bahkan masih ada antrean di larut malam. Orang yang mengantre di depan mengatakan toko itu akan buka sampai jam setengah satu subuh, barulah mulai ditutup.Grace takjub atas keramaian toko itu. Dia bertanya, "Harry, bisa nggak aku buka toko makanan juga nanti?""Kamu hanya bisa jadi staf. Ada ujian untuk bisa jadi bos," jawab Harry.Grace menyahut, "Oke. Aku pasti lulus."Sesaat kemudian, sudah giliran mereka. Bos memiliki kesan yang mendalam terhadap Harry. Hanya Harry yang memakai setelan jas rapi. Dilihat dari gerak-geriknya, Harry jelas bukan orang biasa. Harry memiliki aura yang mulia dan menonjol di antara yang lain, sulit untuk dilupakan."Kamu datang lagi?" sapa bos dengan sopan dan ramah. Dia adalah seorang pria paruh baya.Harry menjawab, "Ya, bawa pacarku ke sini. Dia suka sekali dengan pangsit goreng kalian.""Benar, benar. Pangsit gorengmu enak banget. Kulitnya tipis, dagingnya banyak. Luarnya g
"Sepertinya ... memang begitu," ucap Grace. Grace berusaha keras mengingat kembali, memang seperti itu. "Lalu ... kali ini gimana? Kalian berpelukan tadi!" kata Grace dengan jengkel."Aku tahu kamu sedang sembunyi. Aku tunggu kamu ambil tindakan. Mana tahu kamu membiarkanku tunggu begitu lama. Aku hampir pingsan karena parfumnya," ujar Harry dengan ekspresi polos sambil menggelengkan kepala.Grace bertanya, "Kamu tahu aku akan ambil tindakan?""Kalau nggak, awas kamu habis pulang," kata Harry dengan nada dingin. Berbeda dengan sikap yang lembut tadi, Harry mengernyit dan mata rampingnya menjadi lebih gelap. "Aku tahu kamu nggak peka. Kalau kamu masih nggak ambil tindakan di saat ini, kamu bukan peka, tapi nggak cinta aku. Menurutmu, kamu pantas mati nggak?" ucap Harry dengan suara dingin dan tegas yang mengguncang hati orang.Benar .... Bagaimana mungkin Grace tidak mengambil tindakan? Harry adalah pria yang dia putuskan untuk menghabiskan waktu bersama selama sisa hidup. Sekalipun
Grace meneguk segelas air lemon tanpa sungkan."Lemonnya segar, baru diperas oleh pelayan tadi. Bisa isi ulang terus," kata Harry dengan suara lembut. Grace-lah yang memberitahunya bahwa minuman gratis juga bisa terasa lezat. Dulu, Harry yang angkuh tidak pernah memperhatikan hal-hal kecil seperti itu. Sekarang, karena Grace, Harry merasa ada banyak hal yang dapat memicu rasa kebahagiaan.Usai minum, Grace menoleh pada Harry dengan marah. Setelah menuntaskan masalah dengan Sherline, sekarang giliran pria bajingan ini.Grace berucap, "Harry, aku kira aku sudah memahamimu dengan sangat baik setelah sekian lama kita bersama. Tapi, sekarang aku baru sadar aku terlalu naif."Grace melanjutkan, "Kalau kamu nggak suka aku atau ingin mencari wanita lain di luar, kamu bisa beri tahu aku. Nggak perlu pura-pura marah dan bilang akan menungguku dua tahun. Kamu nggak merasa kamu munafik? Sudah beri janji, tapi nggak ditepati. Mending nggak usah beri janji!"Grace meneruskan, "Malam ini, kita bicar