Share

Emosi jiwa

Pandu berjalan ke arah parkiran mobil, ia baru saja mengambil hasil cek kesehatannya untuk di serahkan ke kantor esok hari. Mendadak langkahnya terhenti karena melihat Bastian dan dua staf HRD berlari masuk ke dalam rumah sakit besar itu. Kepala Pandu mengikuti arah tujuan dua manusia itu, yang tak menyadari keberadaannya.

Ponselnya berbunyi, nama Pak Ahmad muncul. Suami Zita itu sudah merasa enggan untuk menjawab panggilan masuk itu. Ia menghela napas, kemudian menempelkan ponsel ke telinganya.

"Halo, Pak," sapa Pandu.

"Pandu. Bianca mau coba bunuh diri, kamu di mana? Saya bisa min--"

"Maaf Pak, saya tidak bisa dan bukan urusan saya." Begitu tegas ucapan Pandu, bahkan Pak Ahmad memanggip nama Pandu begitu kencang seperti mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status