Share

Organisasi Pembunuhan

Penulis: Kaiwen77
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Madam Ane terlihat terkejut atas perintah yang keluar dari mulut Kimberly. "Lady, membutuhkan seember air untuk apa?"

Sorot mata Kimberly menunjuk Arabella dengan jelas. "Untuk menyegarkan otak, sekaligus mengalirkan ide-ide jahat untuk keluar dari otaknya."

Madam Ane ikut melirik pada Arabella. "Lady, tolong jangan lakukan itu."

"Kenapa? Apa kau akan menentangku Madam Ane? Kalau begitu biar aku saja yang mengambilnya."

Melihat tubuh Kimberly yang mulai berjalan pergi. Membuat Madam Ane memejamkan mata. Nampak penuh dengan kembimbangan. Jika menolak, maka akan berurusan dengan Grand Duke yang dimabuk cinta. Tapi, jika menyetujui, maka akan diamuk oleh pangeran kelima.

"Bawakan seember air." Pada akhirnya Madam Ane menuruti.

Kimberly menatap Madam Ane yang nampak takut. "Terima kasih Madam Ane."

"Tidak masalah Lady. Paling saya hanya akan ditegur pangeran kelima saja."

Soal itu ... Kimberly sangat tahu. Apalagi Arabella berasal dari keluarga yang cukup dihormati oleh pangeran kelima. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Kurcaci Di Tengah Malam

    Langit malam mulai merajai kota Lefan. Terlihat Kimberly mematung dengan mata kosongnya. Sementara Yuksel telah berpakaian lengkap. Melihat sang istri yang tak segera memakai baju, membuat Yuksel mendekat dan berniat membantu."Menyingkir dariku Grand Duke."Dahi Yuksel mengerut. Padahal beberapa waktu lalu, Kimberly sangat menurut. Tapi, dimulai dari saat Yuksel menikmati Kimberly, sang istri mulai berbeda. Kembali bersikap kasar."Kimberly, kau bukan wanita yang tidak tahu terima kasih kan?" sindir Yuksel sedikit kesal, "lekas pakai bajumu."Yuksel menatap labirin yang sebentar lagi akan menghilang. Jika sampai hilang, maka akan ada mata yang melihat tubuh tanpa busana milik Kimberly. Meski sibuk dengan pemikirannya sendiri, Kimberly mulai memakai bajunya."Kenapa kau tidak memiliki tanda organisasi di dadamu?" tanya Kimberly lagi.Bahkan, ketika mata Kimberly meneliti seluruh tubuh suaminya. Benar-benar tak tersentuh oleh tanda organisasi yang dimaksud oleh ayahnya, Aaron Barnes. A

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Pertengkaran Dua Istri

    "Jelaskan apa?" tanya Yuksel sedikit ketus."Menjelaskan semuanya." Namun Kimberly berusaha bersikap tenang.Mata Yuksel menyorot sangat tajam, seolah bisa menembus wajah Kimberly. Tangan mencengkram pundak cukup erat. Persis seperti ingin memarahi istri habis-habisan."Kau pasti ingin kabur ke perbatasan kan? Bertemu selingkuhanmu itu kan!" seru Yuksel tertahan, mengingat mereka berdua berada di ruang tengah."Ya?" Seketika Kimberly melongo."Apa maksudmu Grand Duke?"Netra Yuksel masih menatap tajam. "Jangan berlagak bodoh. Aku tahu di perbatasan itu kau memiliki kekasih, makanya kau berniat kabur untuk menemuinya malam ini kan?"Tiba-tiba saja Kimberly tertawa kecil. Ternyata hal yang ia cemaskan seperti angin lalu saja. Padahal jantung rasanya mau copot, memikirkan Yuksel tahu alasannya menikah. Rupanya pria ini mengira keinginannya kabur di malam hari, karena merindukan sosok pria lain.Dahi Yuksel mengerut marah. "Berani sekali kau tertawa di de

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Dia Beracun

    "Bohong!" seru Arabella marah, "Grand Duke, jelas-jelas Lady Kimberly menendang pelayanku."Mata Yuksel melirik pada pelayan yang hanya menunduk. Kaki nampak baik-baik saja, tapi raut wajah yang penuh keringat dingin itu. Tanpa menelaah lebih pun, Yuksel bisa menyimpulkan. Kalau sang istri memang telah melakukan yang Arabella adukan.Namun, bukannya mengaku salah. Kimberly justru masih menangis dengan mulut mengaduh sakit pada kakinya. Arabella mengepalkan tangan dan hendak mengamuk, sayangnya mata Yuksel menatap serius pada kedua istri."Bangun dari tubuh Arabella," ujar Yuksel sedikit pelan.Kimberly berhenti dari tangisnya. "Aku tidak bisa berdiri, kakiku sungguh sakit."Meski berusaha untuk tetap sabar. Pada akhirnya, Yuksel mendengkus. Semakin mendekat, kemudian mulai mengangkat tubuh Kimberly begitu mudahnya. Hal itu jelas mengundang tatapan iri dari Arabella."Grand Duke," panggil Arabella dengan manja serta kedua tangan minta diraih.Melihat perhatian Yuksel yang tertuju pada

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Halo, Istriku

    Tubuh Kimberly bergerak mundur perlahan. Sementara Yuksel terburu meninggalkan meja hanya untuk berlari ke arahnya. Kimberly sendiri bersiap kabur, namun tangan Aiden lebih cepat tanggap saat diperintah."Tangkap Kimberly.""Baik Grand Duke."Kimberly menjerit takut, tangan yang semula dicekal oleh Aiden langsung diraih oleh Yuksel. Tangan yang bersentuhan itu membuat Kimberly semakin ketakutan. Kematian adalah hal yang paling menakutkan untuknya."Grand Duke tolong lepaskan aku, aku masih ingin hidup," rengeknya dengan air mata menggenang.Yuksel mengusap sudut matanya. "Tenang saja, aku pakai sarung tangan, kau tidak akan kenapa-kenapa."Madam Ane yang mulai keluar dari ruangan, nampak saling bertatapan dengan Aiden. Biasanya Grand Duke, orang yang selalu menutupi kelemahan itu. Sementara Yuksel tidak menyangkal sama sekali racun itu. Nampak mempercayakan fakta itu pada Kimberly."Tapi, aku akan mati," ujarnya dengan sorot ketakutan."Tidak istriku, ini sarung tangan dari penyihir,

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Menghindar

    Yuksel mengira, kalau Kimberly hanya benar kaget saja hingga butuh waktu. Namun, ternyata jauh lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk kembali dekat. Terbukti dari Kimberly yang terus saja menghindar.Contohnya sekarang. Kimberly berada di taman hanya untuk sarapan. Alih-alih menikmati sejuknya pagi hari, Kimberly justru menghindar. Dari balik jendela warna coklat itu, berdiri pangeran kelima dengan Madam Ane nampak di belakang."Jadi, wanita rendahan itu tahu. Kalau Yuksel punya racun di tubuhnya?" Suara pangeran kelima terdengar serius."Benar sekali Yang Mulia," sahut Madam Ane hormat."Kenapa dia ceroboh sekali setelah mengenal cinta? Dia tidak belajar dari pengalaman, betapa buruknya wanita itu dalam menggosip," gerutu pangeran kelima membuat Madam Ane membisu.Rumor kematian Yuksel di tangan bandit. Memang sudah merajai kota Lefan, hingga ada beberapa pejabat yang berdatangan untuk berbelasungkawa. Namun, Madam Ane berperan sebagai pembawa pesan, dan tepat waktu mengabarkan fak

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Pembawa Pesan

    "Lepaskan aku," pinta Kimberly pelan.Seolah tak ingin dunia tahu, kalau ia adalah istri pemberontak. Padahal di kediaman Kimberly termasuk pembuat masalah, apalagi telah bertengkar dengan Arabella. Tapi anehnya, tak ada satu pun berita yang bocor keluar."Tidak mau," tolak Yuksel dengan mata membingkai pelayan yang sedang membungkus kue.Jemari Yuksel yang memegang pedang, mulai menunjuk kue lainnya. Cukup banyak sampai membuat Kimberly menatap Yuksel. Orang ini sekalinya beli, bisa membuat toko tutup karena sudah dapat untung. "Kau akan membagikannya pada istri-istrimu?" bisik Kimberly, padahal semua orang tahu Yuksel punya puluhan istri.Yuksel meliriknya. "Aku membelinya hanya untuk istri yang diakui."Diakui oleh siapa? Jika itu pangeran kelima, maka jelas sekali itu Arabella. Selang beberapa menit, begitu keluar dari toko. Dua tangan Emma juga Aiden penuh dengan bingkisan kue. "Tolong letakkan di kereta--eh kalian mau membawanya ke mana?" Kimberly protes ketika Aiden dan Emma

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Seperti Siput

    Aiden benar-benar mengikuti Emma yang keluar kediaman pangeran kelima. Namun, Emma sama sekali tidak sadar dengan penunggang kuda yang memakai tudung topi itu. Hingga kereta yang ditumpangi Emma berhenti di dalam kediaman Barnes. Saat itu juga Aiden mulai memacu kuda untuk menjauh."Kau bisa menyerahkan suratnya padaku, tuan Barnes sudah istirahat."Di dalam kediaman, Emma dicegah oleh pelayan pribadi Aaron Barnes. "Kalau begitu saya akan menunggu.""Menunggu hingga pagi? Lekaslah kembali sebelum tengah malam tiba."Pelayan pribadi Aaron ini merampas paksa surat dari tangan Emma. Bahkan menghindar dan menyuruh pelayan lain untuk membawa Emma keluar dari kediaman. Rupanya Aiden masih ada di sana, dan tetap mengikuti Emma yang kembali dengan kereta kuda dari belakang."Pelayan kecil itu mengirim surat ke kediaman Count Barnes." Itulah yang dilaporkan oleh Aiden begitu sampai dan berada di ruang kerja Yuksel."Benarkah?""Tapi tidak lama langsung keluar lagi, pelayan kecil itu nampak mur

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Rosalind, Istri Sesungguhnya

    "Di labirin juga, kita bisa menikmati sesuatu yang tidak bisa didapatkan di kedai mana pun," lanjut Yuksel dengan mata menatapnya antusias.Sementara Kimberly gelagapan sendiri. Apalagi ketika Emma, meski mulut diam dan pandangan tertunduk. Tapi, mata menunjukkan keingin tahuan atas kenikmatan yang ditawarkan labirin itu. "Omong kosong," keluhnya hendak menutup mulut Yuksel, supaya tak bertingkah.Tapi, tangannya langsung dicekal. "Istriku, jangan buat Emma terkejut."Justru Kimberly yang tertegun. Benar, jika sampai tangannya membungkam mulut Yuksel secara langsung. Maka kematian akan menimpanya. Lantas menimbulkan kegaduhan karena Emma menjerit cemas."Aku juga ingin bicara dengan ayahku, jadi biarkan aku pergi dan jangan mengikutiku," pintanya.***Entah mengapa, ketika Kimberly mengungkit ayahnya. Lalu ada hal serius yang ingin ia katakan. Yuksel mengizinkan untuk makan di luar dan tidak akan mengikuti dengan alasan ada pekerjaan mendadak.Makan itu hanya sebuah alasan. Sejujurny

Bab terbaru

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Tamat

    Kabar mengenai perjodohan antara putri tangan kanan Raja dengan Pangeran Noah menyebar dengan cepat di telinga para warga ibukota Kairi. Terdengar juga gosip lainnya. Bahwa banyak yang patah hati atas perjodohan itu. Tentu saja dari pihak yang menyukai Noah juga Prisa. Namun, tak sedikit juga orang yang memberi selamat atas perjodohan itu. Karena merasa memang mereka berdua sangat cocok.Sementara Noah berdiri di hadapan gerbang rumah Prisa dengan kereta kuda terparkir. Nampak menanti sosok Prisa yang keluar kediaman dengan mengenakan dress berwarna peach dengan corak bunga sederhana. Bibir Prisa tersenyum malu saat Noah berjalan mendekat dan menawarkan tangan."Padahal saya bisa jalan sendiri Pangeran," ujar Prisa sangat pelan."Tidak, biarkan aku yang membantumu berjalan hingga menaiki kereta," sahut Noah terdengar ramah.Noah sudah berjanji membawa Prisa mengelilingi ibukota Kairi lewat jalur sungai. Kejernihan warna sungai dengan sekitar dihuni para pedagang sepanjang perjalanan.

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Apakah Boleh Seperti Ini?

    Malam harinya. Kimberly mendudukkan diri di sudut ranjang. Mata membingkai sosok Yuksel yang membawa pekerjaan ke kamar. Rasa kesal membuatnya menampar dokumen dari tangan suaminya.Hingga mata Yuksel melirik. "Sayang.""Apa ini ruang kerjamu?" Nada suaranya terdengar mengeluh.Yuksel yang mengerti langsung menutup dokumen dan meletakkan di meja samping ranjang. Lantas merentangkan tangan dengan tubuh masih menyender pada board ranjang. Kimberly menjadi tersenyum dan mulai menempatkan diri di pelukan suaminya."Ingin membicarakan sesuatu?" tanya Yuksel.Kepala Kimberly pun mengangguk. "Iya, aku ingin bicara.""Soal Noah dan Prisa?" tanya Yuksel lagi mulai mengerti.Lagi, kepalanya mengangguk. "Iya, suamiku."Jemari Yuksel mengusap kepalanya. "Ayo bicara padaku."Kimberly menggerakkan tubuhnya, mencari tempat yang paling nyaman. Yuksel tersenyum atas kelakuan darinya. "Aku benar-benar ingin Prisa dan Noah bisa bersama," ujarnya."Bukankah ayah sudah menyarankan soal perjodohan?" singg

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Menyatukan Kedua Anak

    Setelah beberapa hari berlalu, Kimberly selalu saja mendapat kabar. Kalau ketiga putri sangat akur satu dengan lainnya. Hal yang selalu membuat Kimberly tersenyum senang.Kimberly sendiri dalam perjalanan menuruni anak tangga. Setelah mendengar kalau Emma akan berkunjung. Dengan membawakan buah yang baru saja dipanen."Emma," sebutnya dengan senang begitu melihat istri dari Aiden ini.Emma sendiri sempat ikut tersenyum, namun sedetik kemudian menunjukkan wajah heran. "Tumben hari ini Ratu saya bisa tersenyum lebar begini."Mendengarnya Kimberly langsung tertawa. "Aku merasa sangat senang."Mata Emma membulat terkejut. "Apa Yang Mulia mengandung anak kelima?"Anak kelima, kata yang selalu Yuksel bicarakan padanya. Saking bosannya, Kimberly langsung menghela napas. Emma yang merasa tebakan salah, menjadi lebih penasaran."Memangnya bukan ya?""Bukan itu, tapi akhirnya ada hari di mana ketiga putriku itu akur. Aku merasa sangat bahagia," ujarnya dengan tersenyum lebar.Setelah tahu apa y

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Kelakuan Para Putri

    Beberapa saat kemudian. Yuksel terlihat duduk di ruang kerja, tak lama pintu diketuk dan dibuka oleh pelayan. Terlihat Noah berjalan masuk ditemani oleh Yoshi.Mata Yuksel menatap sang putra yang sudah berusia 14 tahun. Noah memiliki tubuh yang tinggi dan berisi, serta ketampanan dari Yuksel benar-benar menurun pada Noah. Hingga terkenal di kalangan bangsawan dan juga putri para menteri."Kau sudah dengar masalah bencana di kota sebelah?" singgung Yuksel.Noah duduk di kursi sekitar Yuksel. "Sudah, Ayah.""Apa kau memiliki solusi?"Dan Yuksel selalu bertanya pada sang putra. Setiap kali ada masalah yang melibatkan kerajaan. Karena, Yuksel ingin Noah lebih cepat memahami dan ketika mewarisi tahta tidak akan terkejut begitu beratnya tanggung jawab seorang raja."Jumlahnya cukup banyak, jika membantu maka banyak dana yang harus dikeluarkan. Alangkah baiknya menyediakan lahan dan bantuan medis saja. Untuk dana Ayah bisa berikan seperlunya saja."Yuksel langsung tersenyum. "Ayah juga beren

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Tujuh Tahun Berlalu

    Yuksel dan Kimberly terpaksa kembali ke kediaman dengan cepat. Karena malamnya akan menghadiri pernikahan dari Liliana dan Julian. Kemudian mereka menikmati pesta yang diadakan di istana dengan meriah.Meski di dalam pesta itu, ada seorang wanita yang hanya bisa menahan kemarahan di pojok ruangan. Tentunya dia adalah mantan Putri Mahkota yang hanya dijadikan selir. "Dia hanya anak ingusan, tapi berani sekali merebut Raja dari tangan Anda."Wanita itu menoleh ke arah Arabella. "Bukankah kau juga sama? Kau waktu itu kalah dari anak ingusan seperti Ratu Kimberly."Arabella menatap kesal pada selir Raja ini. Namun tak bisa berbuat apa pun, karena selain berada di pesta. Derajat Arabella juga tidak sebanding.Sementara Kimberly yang mulai lelah. Memutuskan duduk di kursi khusus yang disediakan untuknya. Yuksel yang semula berbicara dengan Yoshi dan Liliana, langsung melirik ke arahnya."Aku akan ke istriku," ujar Yuksel.Yoshi menatap sang adik yang sejak tadi sedang diawasi oleh Julian,

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Berciuman Saat Lonceng Berbunyi

    Pagi harinya, mereka semua sarapan bersama. Madam Ane pun mengulas senyum selama mengawasi suasana ruang makan yang dulu begitu sepi. Sekarang sangat ramai, apalagi Alesha yang selalu berteriak pada Isabella."Katanya rumah Kakek Aaron ada di kota ini juga?" Noah memulai kata setelah sarapan selesai.Mendengar hal itu, Aaron menoleh. "Benar, Nak.""Apa aku boleh berkunjung?" tanya Noah.Isabella menjadi bersemangat. "Aku juga! Aku ingin melihat kediaman Kakek!"Mendengar hal itu, Aaron langsung melirik ke arah Kimberly dan Yuksel. Meski sang kakek merasa tidak sedikit masalah. Tapi, ada pihak lain yang kemungkinan tidak akan setuju."Lebih baik tidak usah ya, tidak ada yang bisa dilihat dari kediaman kakek itu," tolak Aaron.Kimberly menatap pada sang ayah. Mungkin Aaron tidak ingin anak-anaknya tahu, kondisi seperti apa dirinya ketika tumbuh sewaktu dulu. Karena masa lalu yang buruk memang sebaiknya tidak diceritakan dan lebih baik dilupakan."Hanya melihat dari depan juga tidak bole

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Kematian Berulang

    Beberapa minggu berlalu. Kimberly dan keluarganya telah tiba di kediaman Pangeran kelima, perjalanan membutuhkan waktu kurang dari dua hari untuk tiba. Karena mereka memilih jalan pintas dan tercepat.Isabella berdecak kagum melihat taman di kediaman lama. "Wah indahnya, Bu aku jadi ingin tinggal di rumah Kakek."Pangeran kelima tersenyum mendengar hal itu. "Benarkah? Apa Isabella tidak takut tinggal sendirian di sini?""Kenapa begitu Kek?"Noah melintasi Isabella dan menyahut dingin, "bukankah sudah jelas? Kau ingin tinggal di sini, sementara kami semua pulang ke ibukota."Isabella langsung cemberut. Meski begitu, anak keduanya itu berlari menyusul Noah yang berjalan mendekatinya. Kimberly sesekali tersenyum dan berbincang dengan ibunya."Bu, ayah di mana?" tanya Noah begitu berjalan di sampingnya.Mendengar anak mencari sang ayah, membuat Kimberly hanya bisa tersenyum. Namun, Noah teringat sendiri hingga memutuskan untuk tidak bertanya lagi.Kimberly mengusap kepala putranya. Jujur

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Panggil Yayah

    "Apa yang membuat istriku ini sangatlah bergembira?"Kimberly menoleh dan tersenyum begitu mendapati Yuksel berjalan mendekat bersama Yoshi. Sementara Emma hendak bangkit berdiri lagi dan menyapa. Namun, Yuksel lebih dulu melarang."Wanita hamil tidak boleh banyak gerak, duduklah."Kimberly masih tersenyum. "Suamiku, apa yang membawamu ke sini?"Yuksel mendekatinya dan ikut tersenyum. "Aku hanya ingin melihat apa yang kau lakukan Sayang.""Aku menyulam," sahutnya dengan ceria.Jemari Yuksel mengusap kepalanya. Menarik kursi dan duduk di sebelahnya. Kemudian mengambil hasil sulaman setengah jadi miliknya."Bagus," puji Yuksel."Terima kasih suamiku."Isabella yang melihat keberadaan sang ayah. Langsung berhenti bermain dan segera menghampiri Yuksel sembari berteriak memanggil ayah. Yuksel sendiri bangkit dari duduk dan mendekat.Alesha yang melihat Isabella sudah sangat dekat. Membuat putri kecil itu terburu berlari tertatih demi bisa mencapai Yuksel lebih dulu. Noah, Prisa dan para pe

  • Dinikahi Grand Duke Beracun   Calon Adik Ipar

    Yuksel menatap ke arahnya. "Sayang, apa kau yakin Alesha tidak akan terbangun lagi?"Atas pertanyaan tersebut, Kimberly menatap suaminya. "Benar. Kalau sampai petir datang lagi, Alesha terbangun saat kita sedang ...."Kimberly tak melanjutkan ucapannya. Karena Yuksel pun sudah paham meski dirinya tak bicara lagi. Hingga kepala Yuksel mengangguk, dan tangan mengusap wajahnya."Tidak baik melakukannya saat anak terbangun," sambung Yuksel.Kimberly menarik napas. "Kalau begitu mari kita tidur."Yuksel mengusap wajahnya. "Ya Sayang."Dengan Alesha menjadi penghalang di antara Kimberly dan Yuksel. Namun, Yuksel malah mendekatkan diri demi bisa menjadikan tangan sebagai bantal tidur untuknya. Kimberly tersenyum senang dan mulai memejamkan mata.***Esoknya. Di ruang kerja, Yuksel kedatangan Putra Mahkota yang seharusnya sudah pulang. Justru terlihat enggan untuk kembali."Bukankah kau sudah mengerti cara kerja dan risiko dari obat yang diberikan?" tanya Yuksel."Bisakah aku tinggal di sini

DMCA.com Protection Status