"Apa ini yang dilakukan seorang pelajar? Membully orang ramai-ramai? Kalian tidak malu?" Tanya Raga sambil membantu Yasmin berdiri. Pria itu melepas jaketnya kemudian memakaikannya ke tubuh Yasmin. Raga terlihat mengepalkan erat kedua tangannya sambil menatap tajam satu persatu orang yang tadi melempari Yasmin dengan telur busuk. Beberapa menit yang lalu ketika Yasmin hanya pasrah dan menangis saat dirinya dilempari telur, tiba-tiba Raga datang. Pria itu langsung melindungi Yasmin bahkan sampai dirinya terkena salah satu lemparan telur. Melihat kedatangan dosen mereka, semua orang yang berada ditempat itu langsung menghentikan aktifitasnya. Mereka semua tampak begitu terkejut. Keenan yang merasa tidak mengundang dosennya itupun juga tidak kalah terkejutnya. Bagaimana dosennya bisa tahu dan datang kesini? Pikirnya. "Keenan, kamu ini pria. Apa pantas seorang pria memperlalukan wanita seperti ini? Bagaimana jika saudaramu perempuan atau bahkan ibumu sendiri diperlakukan seperti ini? A
"Lo mau ngapain? Keluar nggak!" teriak Yasmin saat melihat Raga masuk kedalam kamarnya.Mendengar suara teriakan Yasmin, Ragapun langsung menghampiri gadis itu dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. "Stt jangan teriak, diluar ada ayahmu," ucapnya.Memang benar saat ini ayah Yasmin sedang berada diruang tamu rumah itu. Tujuan ayah Yasmin datang adalah untuk menanyakan perihal pengeluaran buku tabungan milik Yasmin. Semalam pria paruh baya itu baru saja mendapat notifikasi jika putrinya telah mengambil uang tabungan di bank."Kalau nggak percaya nih lihat cctv nya," lanjut Raga sambil memperlihatkan rekaman cctv ruang tamu yang ada di ponselnya.Yasmin terlihat cukup terkejut melihat rekaman cctv itu. Ternyata ayahnya benar-benar datang seperti yang ibunya bilang beberapa saat yang lalu melalui chat."Ayahmu datang untuk bertemu denganmu. Dia bilang kamu sudah menarik uang tabunganmu di bank," ucap Raga sambil mendudukan dirinya ditepi ranjang Yasmin.Sudah diduga, ayahnya pasti
Untuk 3 hari kedepan Yasmin tidak memiliki jadwal kampus. Biasanya gadis itu akan menghabiskan waktunya pergi nongkrong bersama teman-temannya, tapi kali ini dia memilih untuk diam dirumah. Bukan tanpa alasan kenapa ia memilih dirumah, alasan pertama adalah karena Naomi sedang pulang kerumah orang tuanya dan alasan kedua adalah karena ia sudah tidak mempunyai uang sepeserpun. Semua uangnya sudah ia gunakan untuk membeli kado Keenan sedangkan Raga juga tidak memberikan uang harian untuk hari ini seperti biasanya. Bosan hampir seharian ini berdiam diri dikamar, Yasmin pun memutuskan untuk keluar kamar. Cacing diperutnya juga sejak tadi sudah protes ingin diberi makan karena seharian belum makan. Tujuan utama Yasmin saat ini adalah dapur. Biasanya sudah ada makanan yang tersaji dimeja makan tapi sialnya kali ini ia tidak menemukan apapun disana. Beralih ke kulkas, hasilnya pun zonk. Tidak ada makanan atau buah. Hanya ada beberapa sayur mentah saja."Ckkk Raga kemana sih, bisa-bisanya di
Saat ini Raga sedang menunggu Yasmin menemui temannya guna menebus cincin pernikahan yang gadis itu gadaikan. Pada akhirnya setelah melihat Yasmin terus memohon padanya untuk meminjaminya uang, Raga pun mau meminjaminya. Tapi bukan secara cuma-cuma melainkan dengan satu syarat. Sebelum Yasmin bisa melunasi hutangnya itu, dia harus menuruti semua keinginan dan perintah Raga. Awalnya Yasmin menolak syarat itu, dia takut jika Raga akan menggunakan kesempatan itu untuk berbuat mesum padanya. Namun Raga menjelaskan jika dia tidak akan menggunakan kesempatan itu untuk berhubungan badan atau kontak fisik lainnya. Karena tidak ada pilihan lain, Yasmin pun menyetujuinya. Cukup lama Raga menunggu didalam mobil, hingga kurang lebih setelah menunggu hampir 15 menit Yasmin pun kembali. Tadi Yasmin memang sengaja meminta Raga untuk menunggu dimobil karena dia takut temannya tahu jika dia datang bersama Raga. Walaupun temannya itu tidak sekampus dengannya, tapi dia tahu siapa Raga. Siapa sangka ke
"Raga, please. Gue berangkat sendiri aja. Nanti kalau orang kampus tahu gimana?"Sejak tadi Yasmin tidak berhenti meminta pada Raga untuk berangkat ke kampus sendiri. Sebenarnya hari ini Yasmin tidak ada jadwal kampus, hanya saja dia harus datang ke kampus untuk mengumpulkan tugas yang belum sempat ia kumpulkan. Dan Raga sejak tadi memaksa Yasmin untuk berangkat bersamanya karena pria itu takut Yasmin berbohong hanya untuk pergi kelayapan."Kalau lo nggak percaya lo boleh deh ikutin gue. Gue bawa mobil sendiri, lo ikutin dari belakang. Nanti dikampus lo juga boleh tanya ke bu Wiwik kalau gue ada jadwal buat kumpulin tugas hari ini ke dia."Raga terlihat diam beberapa saat untuk mempertimbangkan saran Yasmin. Setelah cukup lama berfikir, akhirnya pria itupun menyetujuinya. "Awas kalau kamu ngilang dari pandanganku. Sudah cepat habiskan sarapanmu, aku harus segera berangkat sekarang ada jadwal mengajar pagi."Sambil tersenyum senang Yasmin mengangguk kemudian segera melanjutkan sarapann
Mengenakan dress panjang berwarna merah yang mengekspose punggung putih mulusnya, Yasmin tampak begitu sempurna. Gadis itu terlihat cantik, anggun dan sexy diwaktu bersamaan. Saat ini ia dan Raga sedang menghadiri acara pesta pernikahan sepupu Raga. Pesta diadakan cukup privat, hanya kerabat terdekat saja yang di undang maka dari itulah Yasmin mau datang saat Raga mengajaknya. Dibalik penampilan sempurna Yasmin, ada Raga yang sejak tadi tidak berhenti bergumam kesal. Pria itu sangat kesal melihat istrinya mengenakan dress terlalu terbuka. Sebenarnya alasan Yasmin mengenakan dress itu adalah karena dress itu sudah disiapkan oleh mama Raga. Mama Raga sudah membuatkan dress dengan motif yang sama namun model yang berbeda untuk keluaganya. Jika Raga ingin protes, maka orang yang harus di protes adalah mamanya sendiri. Tapi pria itu memilih untuk diam karena tidak berani protes pada mamanya."Raga ngapain sih? Risih tahu nggak daritadi dibelakang gue mulu," ucap Yasmin saat melihat Raga s
Setelah memastikan Yasmin sadar dan kondisinya baik-baik saja, Raga langsung membawa gadis itu pulang. Beruntung dokter yang menangani tadi mengatakan jika Yasmin hanya pingsan karena syok dan tidak ada luka yang serius. Hanya saja tadi gadis itu perlu mendapatkan jahitan ringan di pelipisnya. Sebenarnya Raga ingin Yasmin dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari kedepan guna memastikan kondisinya baik-baik saja, tapi Yasmin menolak. Gadis itu ingin langsung pulang setelah menghabiskan cairan infusnya. Karena tidak ada luka yang serius dan tidak perlu rawat jalan, akhirnya Yasmin pun bisa langsung dibawa pulang.Raga sendiri juga tidak memberitahu orang tuanya dan Yasmin tentang kejadian ini. Dia takut orang tua mereka akan khawatir. Dia juga takut mendapat amukan dari orang tuanya terlebih lagi papanya. Seperti yang diketahui, pria itu sudah berjanji akan menjaga Yasmin dan tidak akan membiarkan gadis itu terluka sedikitpun. Jika papanya tahu dia sudah membuat menantunya seperti ini
Selama Yasmin sakit, apapun yang diminta gadis itu pasti akan Raga turuti. Semuanya tanpa terkecuali. Raga pun juga dengan sukarela mengabulkan apapun yang istrinya itu inginkan demi menebus kesalahannya karena sudah membuat gadis itu terluka. Terhitung hari ini adalah hari kedua Yasmin sakit, gadis itu juga harus absen masuk kuliah karena Raga tidak mengizinkannya masuk sampai dia benar-benar pulih. Yasmin sendiri fine-fine saja selama semua yang ia minta dipenuhi. Terlihat seperti memanfaatkan kesempatan, tapi Yasmin tidak peduli. Gadis itu menganggapnya sebagai balas dendam karena selama ini Raga selalu mengancamnya ini itu.Saat ini sepasang suami istri itu sedang menonton acara televisi setelah selesai makan malam. Lebih tepatnya hanya Raga saja yang menonton karena sejak tadi Yasmin sibuk dengan ponselnya. Ditengah aktifitas mereka, tiba-tiba Yasmin memanggil Raga. Gadis itu memintanya untuk duduk disebelahnya, tampaknya ada sesuatu yang ingin ia perlihatkan pada Raga."Raga, l
Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la
1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m
Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar
"Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka
Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar
"Papa, masih lama ya?" tanya Leona.Saat ini mereka berdua sedang berada disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja menyelesaikan serangkaian tes untuk melakukan tes DNA. Pada akhirnya Raga memutuskan untuk melakukan tes DNA ulang tanpa sepengetahuan siapapun. Pria itu masih belum yakin jika Leona adalah anak kandungnya, maka dari itu dia memilih melakukan tes DNA ulang dirumah sakit yang lebih besar.Kali ini tidak hanya menggunakan sample rambut dan kuku saja, Raga juga melakukan tes DNA melalui sample darahnya dan Leona. Kata seorang dokter kenalannya, melakukan tes DNA menggunakan sample darah bisa memakan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan hasilnya dibanding menggunakan sample rambut atau kuku. Beruntung tadi Leona tidak merengek sama sekali saat diambil darahnya. Raga mengatakan pada anaknya itu jika sekarang dia ingin memeriksakan Leona agar Leona sehat karena kemarin sempat demam."Jadi berapa lama hasilnya akan keluar, dok? Ap
Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam serta masker, Naomi dan Rere sedang berada di depan sebuah bangunan apartemen yang cukup mewah. Sudah hampir 1 jam kedua orang itu berdiri disana guna menunggu seseorang. "Nom, lo yakin disini apartemennya? Kok nggak keluar-keluar sih? Capek gue nunggunya. Pulang aja yuk!" Rere sudah tidak kuat lagi menunggu disana. Sudah pegel, panas lagi. Kalau bukan karena solidaritas pertemanannya dengan Yasmin, dia tidak akan mau seperti ini.Kedua orang itu sedang menunggu Devandra keluar dari apartemennya. Rencananya mereka akan memantau dan mengikuti kemanapun wanita itu pergi guna mencari bukti apakah anak yang katanya adalah anak Raga itu benar anak kandung atau bukan karena Naomi sangat yakin jika itu bukan anak kandung Raga. Sebelumnya Naomi sudah meminta izin pada Raga untuk melakukan penyelidikan ini. Karena Raga juga mulai sedikit curiga, pria itupun mengizinkannya. Bahkan dia memberitahu dimana Devandra tinggal dan member
Naomi menatap Yasmin yang saat ini sedang memalingkan wajahnya darinya. Wanita itu sedang marah karena dirinya sudah memberitahu Raga tentang kehamilannya. Naomi sendiri sadar jika mungkin ia salah karena sudah lancang memberitahu privasi orang, tapi tujuannya melakukan hal itu baik. Dia hanya ingin hubungan Raga dan Yasmin kembali baik. Naomi tidak ingin sahabatnya itu terus-terusan bersedih. "Yasmin, gue minta maaf. Gue lakuin itu karena gue pengen hubungan lo sama pak Raga kembali baik. Gue nggak mau lo sedih terus, Yas."Sambil menghela nafasnya panjang Yasmin menoleh ke arah Naomi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal ke arah sahabatnya. "Naomi, lo kan tahu keputusan gue buat cerai sama Raga itu udah bulat. Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia. Tapi gara-gara lo ngasih tahu Raga kalau gue hamil itu bikin gue nggak bisa cerai sama dia. Dia bilang kita nggak akan bisa cerai karena gue lagi hamil," ucapnya dengan nada kesal."Justru itu bagu
Yasmin menatap tajam pria yang saat ini berdiri di depannya. Beberapa saat yang lalu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Naomi. Yasmin pikir Naomi berada di kamar mandi, namun saat ia mengetuk pintu kamar mandi, pintu itu terbuka dan tidak ada siapapun didalam sana. Saat hendak mencari keluar, tiba-tiba wanita itu dikejutkan dengan kedatangan Raga yang sudah berdiri tepat didepan pintu kostan.Melihat kedatangan sang suami, Yasmin sudah ingin menutup kembali pintunya. Namun belum sempat pintu itu tertutup, Raga sudah lebih dulu menahanya. Pria itu langsung mendorong pintunya hingga membuat pintu itu kembali terbuka lebar. Melihat apa yang baru saja suaminya lakukan tentu saja membuat Yasmin semakin menatapnya tajam."Pergi," satu kata terdengar lirih keluar dari bibir Yasmin. "Yasmin..""GUE BILANG PERGI! GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!" Teriak Yasmin sekencang mungkin. Wanita itu sudah mengatakan tidak ingin melihat suaminya, tapi suaminya terus saja berusah