Selama Yasmin sakit, apapun yang diminta gadis itu pasti akan Raga turuti. Semuanya tanpa terkecuali. Raga pun juga dengan sukarela mengabulkan apapun yang istrinya itu inginkan demi menebus kesalahannya karena sudah membuat gadis itu terluka. Terhitung hari ini adalah hari kedua Yasmin sakit, gadis itu juga harus absen masuk kuliah karena Raga tidak mengizinkannya masuk sampai dia benar-benar pulih. Yasmin sendiri fine-fine saja selama semua yang ia minta dipenuhi. Terlihat seperti memanfaatkan kesempatan, tapi Yasmin tidak peduli. Gadis itu menganggapnya sebagai balas dendam karena selama ini Raga selalu mengancamnya ini itu.Saat ini sepasang suami istri itu sedang menonton acara televisi setelah selesai makan malam. Lebih tepatnya hanya Raga saja yang menonton karena sejak tadi Yasmin sibuk dengan ponselnya. Ditengah aktifitas mereka, tiba-tiba Yasmin memanggil Raga. Gadis itu memintanya untuk duduk disebelahnya, tampaknya ada sesuatu yang ingin ia perlihatkan pada Raga."Raga, l
Yasmin menatap kaget sosok Keenan yang saat ini berdiri di depannya. Setelah hampir satu minggu tidak masuk kampus karena sakit, hari ini gadis itu memutuskan untuk masuk begitu luka bekas jahitannya sudah benar-benar sembuh. Saat baru sampai kampus, gadis itu dikejutkan dengan sosok Keenan yang tiba-tiba menghadangnya. Pria itu mengatakan padanya jika ada yang ingin dia bicarakan dengannya.Keenan membawa Yasmin ke sebuah taman yang berada di kampus, kini keduanya tengah duduk bersampingan di kursi yang berada di taman. Cukup lama Keenan hanya diam tanpa mengeluarkan suaranya. Yasmin pun juga sama, gadis itu memilih diam karena sejujurnya dia masih cukup trauma dengan Kejadian beberapa saat yang lalu ketika Keenan mempermalukannya di depan umum.Hingga beberapa saat kemudian, Yasmin yang teringat jika sebentar lagi akan ada kelas pun akhirnya membuka suara "Ada apa? Lo mau bicara apa?" tanyanya. Ketahuilah, gadis itu cukup gugup saat ini. Dia belum siap bertemu dan berbicara dengan o
Melihat Raga sibuk dengan laptopnya diruang tengah, Yasmin pun menghampiri pria itu kemudian mendudukan dirinya tepat disampingnya. Menyadari kedatangan Yasmin, Raga langsung menoleh. Menatap gadis itu sambil bertanya "Ada apa?". Tanpa mengatakan apapun, Yasmin menyerahkan sebuah paper bag berisi PS5 yang Keenan kembalikan tadi pada Raga. Raga terlihat mengerutkan bingung melihat Yasmin memberikan sesuatu padanya. Karena penasaran, pria itupun langsung membuka paper bag itu. "Bukannya ini kado yang kamu belikan buat Keenan?" tanyanya begitu mengetahui jika paper bag itu berisi PS5 yang waktu itu Yasmin belikan untuk Keenan. Yasmin mengangguk, gadis itu mengatakan jika dia sudah meminta kado itu kembali sesuai dengan yang Raga usulkan beberapa hari yang lalu. Yasmin sengaja berbohong jika dirinya yang meminta sendiri kado itu kembali bukan Keenan yang mengembalikannya karena takut Raga akan menertawakannya. "Kamu meminta kembali kadonya? Are you sure?" tanya Raga memastikan. Pria it
"Kamu mau kemana?"Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Raga meneliti penampilan Yasmin dari atas sampai bawah. Pria itu berdecih sebal melihat pakaian yang saat ini gadis itu kenakan. Dress ketat dengan panjang diatas lutut berwarna hitam tanpa lengan membuat Yasmin terlihat sangat sexy. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, mau kemana gadis itu pergi semalam ini dengan pakaian seminim itu? Pikirnya."Nongkrong," balas Yasmin singkat dengan nada kesalnya."Sama siapa?" Sambil memutar bola matanya malas, Yasmin sangat malas membalas pertanyaan yang baru saja Raga tanyakan. Tapi jika tidak dibalas, pria itu akan terus bertanya sampai ia menjawabnya. Benar-benar menyebalkan. Karena tidak ingin terlalu lama berdebat dengan pria itu, akhirnya Yasmin pun menggunakan nama Naomi sebagai alasannya. Gadis itu mengatakan jika dia ingin keluar bersama Naomi.Sebuah senyuman sinis pun tercetak jelas dibibir Raga. Pria itu bukankah orang yang mudah dibohongi. "Jangan bohong, aku
Merasa ada sesuatu yang menggerilya ditubuhnya, Yasmin pun langsung membuka matanya. Walaupun cukup sulit untuk dirinya tersadar tapi gadis itu mencoba membuka matanya. Betapa terkejutnya dia saat melihat seorang pria paruh baya yang tadi menghalangi jalannya sekarang berada diatas tubuhnya hendak melakukan pelecehan padanya. Dengan cepat Yasmin pun langsung menendang tubuh pria itu hingga berhasil tersingkir dari atas tubuhnya.Melihat dress yang ia kenakan sudah tidak beraturan, dengan sisa kesadarannya Yasmin turun dari ranjang. Gadis itu sudah ingin berlari kabur tapi sialnya pria tadi sudah lebih dulu menahan tangannya. "Hiks siapa kamu? Lepas!!" teriak Yasmin. Gadis itu sangat ketakutan saat ini."Mau kemana sih sayang, kita bahkan belum memulainya."Yasmin menggeleng. Gadis itu mencoba memberontak saat pria tadi menariknya dan membawanya kembali ke ranjang. Yasmin tidak menyangka jika kekuatan pria itu ternyata cukup besar hingga membuatnya kesulitan untuk lepas dari cengkraman
1 Bulan kemudian...Sudah 1 bulan sejak kejadian waktu itu, kini kondisi mental Yasmin sudah mulai membaik. Gadis itu sudah mulai bisa melupakan kejadian yang membuatnya trauma, walaupun belum bisa sepenuhnya hilang tapi setidaknya Yasmin yang dulu sudah mulai kembali. Semua itu berkat bantuan Raga yang tidak pernah lelah menemani dan menghiburnya. Setiap hari selama 1 bulan ini Raga terus mencoba mengembalikan semangat Yasmin, pria itu terus mendorong Yasmin agar bisa bangkit dan melupakan traumanya.Jika sebelumnya hampir setiap malam Yasmin akan terbangun dari tidurnya dan berteriak karena mimpi buruk, sudah 2 minggu ini gadis itu tidak lagi mengalami mimpi buruk itu. Semuanya sudah mulai kembali berjalan normal seperti sebelumnya. Melihat hal itu, Ragapun sangat senang. Akhirnya usaha pria itu tidak sia-sia."Mau makan sendiri atau disuapi?" tanya Raga pada Yasmin yang kini duduk diseberang mejanya.Saat ini kedua orang itu sedang berada dimeja makan untuk makan malam bersama. Mal
Pukul 11 malam, Raga terbangun dari tidur lelapnya karena merasakan pusing. Seharian ini pria itu memang sudah merasa tidak enak badan, kepalanya pusing dan badannya sedikit demam. Sebelum tidur pun ia sudah minum obat dan juga vitamin tapi tampaknya obat yang ia minum sama sekali tidak bisa bekerja dengan baik. Terbukti karena saat ini ia justru merasa semakin pusing dan badannya pun terasa semakin panas.Sambil menyentuh kepalanya yang sangat pusing, Raga menuruni ranjang. Pria itu berjalan pelan keluar kamar guna menghampiri Yasmin yang tidur di kamar tamu. Tidak mudah untuk pria itu berjalan menuruni tangga ditengah rasa sakit yang ia rasakan. Hingga setelah berusaha sekuat tenaga nya, pria itu akhirnya sampai didepan pintu kamar Yasmin.Dengan pelan tangannya mengetuk pintu kamar itu. Namun sayangnya sudah beberapa kali ia mengetuk pintu kamar itu tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Mungkin Yasmin sudah terlelap, pikirnya. Karena tidak ingin mengganggu waktu Istirahat Yasmin, R
Dengan telaten Yasmin menyuapi Raga dengan bubur buatan ibunya. Ini adalah pertama kalinya gadis itu menyuapi suaminya. Selama 2 hari ini Yasmin terlihat memanjakan Raga, mulai dari menyuapinya bahkan sampai menggantikan bajunya. Agak aneh memang, tapi ya begitulah adanya. Yasmin bersikap seperti itu karena ingin berbalas budi atas semua kebaikan Raga padanya. Gadis itu juga sangat berterima kasih karena berkat Raga juga dia bisa menghilangkan traumanya.Jika waktu itu Raga tidak datang tepat waktu saat dirinya hampir saja diperkosa oleh pria tua, mungkin saat ini Yasmin sudah tidak ada. Gadis itu pasti akan mengakhiri hidupnya karena kesuciannya sudah direnggut oleh pria tua yang sama sekali tidak dia kenal. Raga adalah pahlawan yang selalu menolongnya kapanpun dia dalam bahaya. Pria itu selalu ada disaat dirinya membutuhkan bantuan, maka dari itu Yasmin ingin berbalas budi padanya.Ditengah aktifitasnya menyuapi Raga, Yasmin melihat jika sejak tadi pria itu terus tersenyum padanya.
Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la
1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m
Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar
"Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka
Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar
"Papa, masih lama ya?" tanya Leona.Saat ini mereka berdua sedang berada disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja menyelesaikan serangkaian tes untuk melakukan tes DNA. Pada akhirnya Raga memutuskan untuk melakukan tes DNA ulang tanpa sepengetahuan siapapun. Pria itu masih belum yakin jika Leona adalah anak kandungnya, maka dari itu dia memilih melakukan tes DNA ulang dirumah sakit yang lebih besar.Kali ini tidak hanya menggunakan sample rambut dan kuku saja, Raga juga melakukan tes DNA melalui sample darahnya dan Leona. Kata seorang dokter kenalannya, melakukan tes DNA menggunakan sample darah bisa memakan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan hasilnya dibanding menggunakan sample rambut atau kuku. Beruntung tadi Leona tidak merengek sama sekali saat diambil darahnya. Raga mengatakan pada anaknya itu jika sekarang dia ingin memeriksakan Leona agar Leona sehat karena kemarin sempat demam."Jadi berapa lama hasilnya akan keluar, dok? Ap
Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam serta masker, Naomi dan Rere sedang berada di depan sebuah bangunan apartemen yang cukup mewah. Sudah hampir 1 jam kedua orang itu berdiri disana guna menunggu seseorang. "Nom, lo yakin disini apartemennya? Kok nggak keluar-keluar sih? Capek gue nunggunya. Pulang aja yuk!" Rere sudah tidak kuat lagi menunggu disana. Sudah pegel, panas lagi. Kalau bukan karena solidaritas pertemanannya dengan Yasmin, dia tidak akan mau seperti ini.Kedua orang itu sedang menunggu Devandra keluar dari apartemennya. Rencananya mereka akan memantau dan mengikuti kemanapun wanita itu pergi guna mencari bukti apakah anak yang katanya adalah anak Raga itu benar anak kandung atau bukan karena Naomi sangat yakin jika itu bukan anak kandung Raga. Sebelumnya Naomi sudah meminta izin pada Raga untuk melakukan penyelidikan ini. Karena Raga juga mulai sedikit curiga, pria itupun mengizinkannya. Bahkan dia memberitahu dimana Devandra tinggal dan member
Naomi menatap Yasmin yang saat ini sedang memalingkan wajahnya darinya. Wanita itu sedang marah karena dirinya sudah memberitahu Raga tentang kehamilannya. Naomi sendiri sadar jika mungkin ia salah karena sudah lancang memberitahu privasi orang, tapi tujuannya melakukan hal itu baik. Dia hanya ingin hubungan Raga dan Yasmin kembali baik. Naomi tidak ingin sahabatnya itu terus-terusan bersedih. "Yasmin, gue minta maaf. Gue lakuin itu karena gue pengen hubungan lo sama pak Raga kembali baik. Gue nggak mau lo sedih terus, Yas."Sambil menghela nafasnya panjang Yasmin menoleh ke arah Naomi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal ke arah sahabatnya. "Naomi, lo kan tahu keputusan gue buat cerai sama Raga itu udah bulat. Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia. Tapi gara-gara lo ngasih tahu Raga kalau gue hamil itu bikin gue nggak bisa cerai sama dia. Dia bilang kita nggak akan bisa cerai karena gue lagi hamil," ucapnya dengan nada kesal."Justru itu bagu
Yasmin menatap tajam pria yang saat ini berdiri di depannya. Beberapa saat yang lalu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Naomi. Yasmin pikir Naomi berada di kamar mandi, namun saat ia mengetuk pintu kamar mandi, pintu itu terbuka dan tidak ada siapapun didalam sana. Saat hendak mencari keluar, tiba-tiba wanita itu dikejutkan dengan kedatangan Raga yang sudah berdiri tepat didepan pintu kostan.Melihat kedatangan sang suami, Yasmin sudah ingin menutup kembali pintunya. Namun belum sempat pintu itu tertutup, Raga sudah lebih dulu menahanya. Pria itu langsung mendorong pintunya hingga membuat pintu itu kembali terbuka lebar. Melihat apa yang baru saja suaminya lakukan tentu saja membuat Yasmin semakin menatapnya tajam."Pergi," satu kata terdengar lirih keluar dari bibir Yasmin. "Yasmin..""GUE BILANG PERGI! GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!" Teriak Yasmin sekencang mungkin. Wanita itu sudah mengatakan tidak ingin melihat suaminya, tapi suaminya terus saja berusah