Home / Romansa / Dinikahi CEO Arogan / Bab 18. Keputusan Andhika

Share

Bab 18. Keputusan Andhika

Author: Kirana Senja
last update Last Updated: 2021-07-09 00:28:04

    Andhika tak punya perasaan. Ia lantas menghampiri ibunya di ruang tamu sambil melempar tinggi ponsel milik Suci. Ibu Marlina keheranan dengan sikap putranya yang kaku itu.

    "Keputusan kamu udah direncanakan?"

   "Mama, sudah aku bilang. Aku nikahi dia sementara waktu. Kabar tak sedap sudah merambah negara ini, bahkan netizen sialan ngasih komentar seenaknya tanpa tahu kebenarannya. Ini semua demi nama baik keluarga kita, kalau nama keluarga Sanjaya sudah bersih baru aku ceraikan Suci," terang Andhika.

     "Well, kamu sudah besar. Mama izinkan kamu menikahi dia tapi mesti ada tanggung jawab juga. Berapa lama kira-kira jangka waktu pernikahan kalian nanti?"

    "Kalau namaku sudah bersih. Besok aku undang sejumlah wartawan bayaran, biar mereka yang posting juga memoles berita sedemikian rupa bahwa Andhika Sanjaya adalah orang yang mulia."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 19. Menyandang Status Baru

    "Mudah-mudahan kamu betah di sini, ya. Juga mau mengakui Putri layaknya anak kandung sendiri, mengenai Andhika mungkin perlu waktu buat jadi suami yang baik," kata ibu Marlina, mertuanya. "Aku juga berusaha jadi istri dan ibu yang baik, mah. Mudah-mudahan Putri suka, yang aku perhatikan dia anak yang kreatif jadi jangan aneh kalau mas Andhika hobinya marahin dia terus, karena Putri dianggap anak nakal," terang Suci. Suci baru saja selesai masak, ia menaruh semua hidangan itu di meja. Pak Adi baru saja menghampiri mereka, langsung menyambangi cucunya yang tengah duduk memandang makanan. Lalu beliau menyalakan televisi yang letaknya di dapur dan sebuah berita yang tak disangka-sangka mereka saksikan. Berita itu tayang di acara televisi swasta dan reporter mulai berbicara. "Pewaris Sanjaya Group telah resmi menikahi wanita yang sem

    Last Updated : 2021-07-09
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 20. Berita Yang Mengganggu

    "Salim dulu sama opa, oma juga Papa," pinta Suci. Gadis kecil itu menuruti. Satu persatu tangan orang tua ia cium dan kemudian pamit untuk pergi ke sekolah. Dan yang terakhir Suci mencium tangan suaminya sembari tersenyum merekah. Sedangkan Andhika masih menatapnya dengan wajah suram namun hatinya tertegun. Tak disangka semalam suntuk mereka berperang tapi pagi ini istrinya sudah beramah tamah. "Hati-hati di jalan, jagain Putri, ya." Andhika lantas pergi ke kantor dengan ayahnya. Suasana begitu dingin tak mau saling sapa meski satu mobil. Kemudian Andhika menyapanya lebih dulu untuk mencairkan suasana. "ART kita kapan kembali ke rumah?" "Cuma ibu kamu yang tahu," jawabnya singkat. Saat tiba di kantor, beliau dijemput oleh ke enam bodyguard. Namun tidak hanya itu, par

    Last Updated : 2021-07-09
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 21. Gelagat Sofyan Yang Aneh

    Andhika langsung menunjukan bahasa tubuhnya yang seolah keberatan dengan siasat yang hendak dilakukan Sofyan. Apalagi dengan melihat Suci yang saat ini wajahnya lebih cerah dari sebelumnya. "Apa tujuannya?" Tanya Suci. "Mungkin ini akan membuat perasaan Pak Andhika sedikit risih, tapi saya dan asisten sudah punya ide ini sejak tiga hari yang lalu. Mudah-mudahan Pak Andhika tidak keberatan," jawab Sofyan. "Aku pesankan kopi dulu buat kamu, ya? Tunggu sebentar saja," kata Suci tersenyum. Keramahannya dan rasa cintanya pada Sofyan belum luntur meski telah dinikahi oleh orang yang sepuluh kali lipat lebih dari detektif tersebut. Dengan setulus hati ia rela mengambilkan tiga cangkir kopi, meletakannya di hadapan masing-masing. "Kita bisa panggil pelayan, kan!" Kata Andhika ketus.

    Last Updated : 2021-07-09
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 22. Kontrak?

    "Lihat, mas. Istrimu rela disentuh pria lain," kata Indah memanasi perasaan Andhika. Andhika turun tangan, lalu ia melepaskan tangan Sofyan yang tengah merangkul badan Suci. "Pak Andhika, wajar jika saya menolong Suci, kalau tidak. Mungkin saja anak Anda juga ikutan jatuh, suami macam apa kamu!" "Anda datang ke sini untuk membahas masalah nenek saya yang belum kelar, bukan memanasi perasaan saya!" "Siapa yang memanasi! Jelas Anda bukan suami yang bertanggung jawab pada keselamatan Suci." Sofyan mengelak. "Anda boleh menyentuh Suci jika kontrak pernikahan kami sudah habis," tukas Andhika. Suci tercekat. Batinnya mulai kalut dan gusar. Hatinya tercabik-cabik setelah suaminya melontarkan kata-kata yang menyakitkan. "Nikah kontrak? Apa tujuan kamu, mas!"

    Last Updated : 2021-07-13
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 23. Rekaman CCTV

    Saat di kantor kepolisian. Doni hendak berdiskusi dengan atasannya. Dia membawa laptop beserta camera yang selalu eksis menggantung di lehernya. "Kenapa kamu kelihatan cemas begitu? Patah hati, ya?" Tanya pria berwajah tampan tapi tampang preman itu. "Mana rekaman video itu? Biar kita cek berdua, tapi ini rahasia. Aku baru saja menemui beberapa orang terdekat keluarga Sanjaya. Teman, orang tua, istri, anak dan juga--" "Istrinya kan Suci?" "Kenapa?" Doni bergegas membuka laptop dan menunjukan hasil rekaman video tersebut. Yang pertama kali tampil adalah layar hitam putih. "Ini lokasi kawasan rumah sakit," kata Doni. Ia menunjuk ke jalan lurus di mana ada restoran tempat Suci bekerja dulu. "Ini diperkirakan TKP, kita lihat sebentar lagi." Dari rekaman

    Last Updated : 2021-07-13
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 24 Bisikan Rahasia

    Indah bergegas pulang ke rumahnya di malam hari. Dalam kondisi lelah, ia tiba di rumah dan disambut oleh ibunya sendiri. Namun, Indah terkesan kurang bahagia. Ia menyimpan mobilnya di halaman rumah dan meninggalkan kuncinya menggantung di dalam mobil pribadi berwarna silver itu. "Eh, kamu kok gak biasanya lesu begini? Udah dapet pasien galak, ya?" Tanya Ranti, ibu kandungnya. "Mama, aku lelah. Mau tidur aja! Badanku kayak remuk begini, jadi please jangan ajak aku ngobrol dulu," keluh Indah. "Hei, tadi siang ada cowok nanyain kamu, dia ke rumah. Namanya Andra," ungkap beliau. Indah terkejut. Batinnya panik. "Dia gak ngapa-ngapain Mama, kan? Gak macam-macam di rumah ini?" "Enggak, cuma ya penampilan kayak preman terus orangnya songong. Mama kira dia pacar baru kamu, kalau saja beneran, ogah ngas

    Last Updated : 2021-07-13
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 25. Gara-gara Minyak Angin

    Suci hendak menidurkan Putri. Namun, tak biasanya Andhika sebagai ayah kandungnya mencium keningnya sebelum tidur. Tak ada sambutan hangat dari Putri, justru ia malah menatap heran pada ayahnya. "Tidur yang nyenyak, ya nak. Besok sekolah lagi," ucapnya. Putri yang telah berbaring di kasur kecilnya sama sekali tak mau tersenyum. "Kenapa sayang, kamu sakit? Atau badannya lemas, ya?" Tanya Suci, ibunya. "Mah, lain kali tidur sama aku, dong. Kalau besok ke sekolah jangan sampai ketemu tante Indah lagi. Kalau ngasih hadiah aku gak mau terima," keluh Putri. Suci yang kini telah menjadi ibunya hanya berusaha membuatku tenang. Gadis sekecil itu belum mengerti apapun san hanya bisa dimaklumi perilaku polosnya. "Iya, besok jangan sampai ketemu tante Indah, makanya jangan minta dulu jal

    Last Updated : 2021-07-13
  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 26. Debat Pagi Hari

    Suci menyimpan kembali air bekas membasuh punggung suaminya itu di bawah meja dekat ranjangnya. Kemudian mencoba berbaring. Beberapa menit kemudian ia tertidur lelap. Ternyata Andhika belum tidur. Ia menatap wajah istrinya yang lembut dengan mata yang tertutup rapat. Hatinya mulai tersentuh karena perlakuan istrinya yang tidak ia duga sebelumnya. "Usapan tangannya lembut banget, berasa ketagihan terus," batinnya. "Ya Tuhan, apa istri sebaik ini pantas dinikah kontrak oleh orang macam aku ini." Tapi, Andhika masih merasakan kekecewaan mendalam di hatinya. Keyakinannya terlalu kuat bahwa Suci penyebab utama kematian nenek kesayangannya mati sia-sia. Ia mencoba menyentuh pipi Suci, membelai rambutnya. Kemudian tertidur lelap saling berhadapan. Tangan Suci memegang tangan Andhika layaknya pasutri mesra ketika tidur. Dan malam ini mungkin bukan seja

    Last Updated : 2021-07-13

Latest chapter

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 59. Menggenggam Takdir

    "Jujur saja kamu mau menyingkirkan Suci dari hidup saya," ucap Andhika. "Sayangnya, gagal!""Aaarrrghhh!" Indah berteriak. Dokter itu menutup telinganya sambil terisak-isak. "Kamu gak pernah menghargai cinta aku, Andhika!""Karena demi cinta kamu menghalalkan segala cara. Padahal masih ada pria lain yang mau menikahi kamu. Sayangnya, rencana kamu untuk menghancurkan rumah tangga saya sudah gagal. Saya terlanjur mencintai Suci," terang Andhika. "Yang kamu lakukan itu menyakitkan, saya gak pernah menyakiti kamu.""Mungkin bagi dokter Indah sangat menyakitkan, tapi waktu saya tertimpa gosip perselingkuhan itu memang benar-benar mengecewakan, perilaku kamu gak bisa dimaafkan, Indah," tegas Sofyan.Sofyan mengeluarkan sebuah borgol di hadapan Indah . Pemandangan itu tentunya membuat Indah sesak nafas dan panik."Sekarang saya tanya, apa kamu pelaku penusukan sewaktu di Monas?" Tanya Andhika. "Apa buktinya kalau aku pelakunya?" Tanya Indah."Waktu saya lap sepatu kamu dengan tissue. Saya

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 58. Biang Keladi Tersebarnya Gosip

    "Perlu kamu ingat, jangan sekali-kali lagi kamu sebarkan gosip mengenai saya dan istri. Akhir-akhir ini saya mendapat musibah, kenapa kamu gak sebarkan saja beritanya, biar semua orang tahu kalau orang jahat berkeliaran di sekitar," ucap Andhika. Andhika tampaknya tidak mau berlama-lama berhadapan dengan Revi. Ia menghindar dari pertemuan itu sampai Indah menyusulnya. "Katanya mau ketemuan, tapi malah kabur," protes Sofyan. "Sorry, saya harus tugas sekarang," pamit Revi. Kemudian, staf khusus kantor muncul. Seorang pria tampak geram berhadapan dengan Revi. Ia berkata," Saya sudah mendengar percakapan kamu sama dia. Revi, sejak kapan kamu jadi MC di infotainment? Acara apaan itu?" Lantas, Sofyan menunjukkan sebuah borgol besi di hadapan gadis itu dan berkata," Anda tahanan kami." Revi melunglai, dia duduk dahulu di sofa dan mulai terisak-isak. "Kenapa? Apa ada peran lain di belakang kamu? Kalau masih menutupi kasus terpaksa saya akan laporkan kamu ke pengadilan, bisa dikenai hu

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 57. Bersikap Dingin

    "Kan ada aku, Mas? Aku istri kamu," ucap Suci. "Aku yang lebih berhak melayani kamu. Selama jadi istri ya aku yang harusnya layani suami.""Maaf, aku lagi gak butuh kamu," tukas Andhika. Tiga hari kemudian, Andhika pulang ke rumah. Tidak ada senyum yang tersungging di wajahnya kecuali kepada sang gadis kecilnya."Mana anak Papa?" "Ini, Papa," sahut Putri. Meskipun dalam kondisi belum pulih, Andhika tetap menggendong gadis kecilnya."Mas, hati-hati," pinta Suci."Pa, Mama bilang hati-hati tapi kok diem aja?" Tanya Putri. "Lagi berantem, ya?""Enggak, Sayangku. Malam ini kamu tidur temenin Papa ya, biar ada teman ngobrol, udah lama Papa gak masuk ke dunia kamu," ucapnya. Andhika lantas mengajak Putri ke kamarnya.Sementara itu, Suci menyambangi dapur, menyiapkan masakan untuk keluarganya. Ketika, mengiris sayuran, tiba-tiba mertuanya menyapa. "Suci, kamu masak buat kapan?" Tanya Pak Adi."Makan malam nanti, aku mau buatkan makanan yang enak buat keluarga, anggap saja ini perayaan ke

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 56. Mengamati Jejak

    Suci memeluk Sofyan dengan erat sambil terisak-isak. "Makasih sudah menolong Mas Andhika, ya? Kalau gak ada kamu, aku gak tahu harus minta tolong ke siapa," ucapnya. Sofyan melepas pelukan itu. Lalu menyeka air mata Suci. "Kamu udah cinta sama Andhika, ya? Syukurlah kalau begitu, pertahanan rumah tangganya ya, jangan cerai," pinta Sofyan. "Aku pergi dulu." Tak berselang lama, muncul Ibu Marlina dan Pak Adi. Kepanikan terjadi bahkan ibu kandung Andhika itu meraung-raung di depan ruang rawat. "Gimana kronologisnya?" Tanya Pak Adi. "Anak saya jadi begini, korban kriminal yang tidak tahu diri." "Saya sedang berusaha mencari pelakunya," sahut Sofyan. "Mohon doanya ya, biar kasusnya cepat selesai." "Apa semua ini gara-gara kamu, Suci! Anak saya stress karena berita kamu sama detektif ini, kalau terbukti berselingkuh silahkan kalian hengkang dari kehidupan kami!" Tegas Ibu Marlina. "Suci tidak bersalah apapun," sangkal Sofyan. "Ada pihak lain." "Pokoknya saya lagi gak mau baikan sam

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 55. Orang Asing Pelaku Kriminal

    "Terus, siasat kamu ke depannya mau apa?" Tanya Indah. "Kalau bisa libatkan aku juga ya biar bisa bantu kamu." Andhika tersenyum tipis. Ia menyambangi ruang tamu kemudian duduk di sofa. "Kamu bisa duduk di depan saya?" Tanya Andhika. Indah menuruti apa kata Andhika. Gadis itu tampak pasrah saja. "Saya sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib, tinggal mencari orangnya, siapa dalang di balik menyebarnya gosip. Reporter itu yang harus kami usut," ucap Andhika. Wajah Indah memerah, mulutnya tampak gemetaran. "Kenapa? Kamu panik?" Tanya Andhika. Ia lantas ke dapur dan kembali lagi sambil menenteng air hangat. Air hangat itu dia berikan pada Indah dan berkata," Ini buat kamu biar gak panik." Indah tercekat, melihat segelas air hangat yang masih beruap, apalagi Andhika yang tampan yang menyodorkan segelas air itu. "Kamu gak pernah lupa memperhatikan aku," ucap Indah. Lalu, dia menerima segelas air hangat dan diteguk sampai habis. Indah berurai air mata. Bulir bening itu sem

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 54. Kasus Semakin Rumit

    "Suci, bisa saya jelaskan dulu, itu cuma gosip," ucap Andhika. "Iya itu cuma gosip. Pastinya kamu lebih memilih menyelamatkan nama baik keluarga dibanding aku. Selama ini aku cuma jadi korban," keluh Suci. Ia mulai terisak-isak. Kemudian, Sofyan menghadap Suci yang sedang menyeka air matanya. Seraya memberikan selembar tissue dan berkata," Dari tangisnya, saya bisa menebak kamu membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Kasus ini bisa selesai dalam waktu satu atau dua bulan ke depan, saya akan berjuang demi kamu." Mungkin, jika Suci belum menjadi istri orang lain, pasti sudah memeluk Sofyan. "Aku masih bisa menghadapi ini, makasih tawarannya, kamu gak perlu berjuang demi aku. Karena Mas Andhika sudah berjuang lebih dulu," ucap Suci. "Dengar itu, Pak Andhika," tegas Sofyan. Istri Anda ternyata sudah membela mati-matian. Sayangnya, Anda kurang tahu diri. Ingat! Kasus ini semakin rumit, mungkin saja butuh waktu untuk menemukan titik terangnya." "Saya bisa mencari detektif yang lebih

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 53. Ada Dalang Di Balik Semuanya

    "Sekarang, sekalian aku mau ajak Carla," sahut Sofyan. Dia meraih tangan Carla lalu merangkul pinggang bak biola itu. Suci menyusul setelah mereka keluar kantor. Apalagi melihat pemandangan bak sepasang kekasih. "Mereka bukan orang asing, mereka temanku. Apa aku harus siap kehilangan Sofyan," gumamnya. "Kenapa aku merasa keberatan Sofyan dekat sama Carla. Temanku yang hampir hilang dari ingatanku." Saking penasarannya, Suci menguntit dua orang itu ke tempat tujuan. Sebuah perusahaan televisi swasta ternama yang selalu memberitakan gosip miring mengenai keluarga Andhika. Namun, langkah Suci terhenti di sana. Seraya berbalik arah dan pergi. Sementara itu, Sofyan memaksa Carla untuk menemui manajer perusahaan televisi. Sayangnya, Carla tampak keberatan. "Kamu bisa bantu, kan? Saya dapat tugas khusus dari Andhika," ucapnya sambil memelas. "Mau bantuin apa? Kenapa juga kamu bawa aku ke sini?" Protes Carla. "Tanyakan reporter wanita yang katanya teman kamu itu," suruh Sofyan. Ca

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 52. Ada Saja Badai Setelah Cinta Bersemi

    Tak ada cara lain, Suci bermurah hati menerima gulungan tissue dan hendak mengelap baju Indah. Namun, Andhika merebut tissue itu dan berkata," Saya yang salah, kenapa harus istri saya yang melakukan. Kamu bukan barang suruhan orang." Andhika lantas mengelap cairan jus di baju Indah. Meski gulungan tissue itu habis, tidak akan bisa membersihkan nodanya karena sudah terserap kain. Tapi, Indah tidak menolak kebaikan Andhika. Dokter cantik itu tampak menikmati meksipun berdiam diri. "Kalian tahu? Suci itu memang wanita biasa tapi cerdas. Dia mampu menghormati siapapun, memperlakukan orang sekitarnya dengan baik dan tulus. Itulah kenapa saya bertahan dengan dia," terang Andhika. Gulungan tissue itu hampir habis. Andhika menunjukkan sisanya di depan mata Indah. "Noda di baju kamu susah hilang, lebih baik dicuci saja atau mau ganti dengan yang baru?" Tanya Andhika. "Urusan baju itu bukan perkara hati. Aku bisa beli yang lebih bagus lagi," ucap Indah. "Gak usah banyak penjelasan soal k

  • Dinikahi CEO Arogan   Bab 51. Istri CEO Bukan Barang Suruhan

    Dan mereka menjadikan malam untuk berbaikan, saling meminta maaf. Andhika memanfaatkan waktu tersebut menjadi momen yang penuh kasih sayang, mesra dan saling memuaskan. Pagi hari tiba, jam sembilan yang sudah cerah, Andhika dan Suci tampak semangat untuk pergi. Mengenakan baju yang elegan dan perhiasan yang mewah. "Kita berangkat sekarang," ajak Andhika."Kamu semangat banget sih, gak biasanya," ucap Suci. "Yakin mau ketemu Sofyan? Kemarin sempat marah gara-gara aku nyebut nama dia.""Orang arogan itu kadang mikirnya pendek, tapi setelah dipikir-pikir ada benarnya juga," ucap Andhika. "Kamu segar banget hari ini. Apa karena udah disembur malam tadi ya? Sampai kamu mengejang kenikmatan, kayaknya harus rajin.""Mas, gak usah dibikin serius, kita cuma nikah kontrak, gak lebih," sangkal Suci."Sssstttt, jangan bahas itu, kita pergi sekarang," ajak Andhika.Tiba di kantor kerja Sofyan, mereka berpapasan dengan Indah dan seorang teman wanitanya. Tetapi, Andhika tidak menyapa lebih dulu."

DMCA.com Protection Status