Share

Bab 507

Penulis: Clarissa
Tiffany memandang Niken dengan ekspresi terkejut sambil berucap, "Jadi ...."

Sejak menyuruh Xavier kembali ke Kota Aven, Niken sudah berencana untuk mengakui Tiffany? Jadi, sejak awal Niken tidak berniat mencelakai Kendra. Niken hanya ingin Kendra membantunya dan Tiffany saling mengakui.

Niken meminum teh, lalu menimpali, "Iya. Karena kita sudah saling mengakui, aku nggak usah mengganggu Kendra lagi. Kalau dia mau lanjut jadi pengawalku, juga nggak masalah. Kalau nggak, dia juga bisa buka toko kecil bersama istrinya."

Niken tersenyum dan menambahkan, "Mungkin waktu aku hampir mati, aku bisa hidup bersama mereka. Bagaimanapun, sekarang margaku juga Maheswari."

Tiffany mengatupkan bibirnya seraya mengepalkan tangannya dengan erat. Mereka baru duduk di sini kurang dari 10 menit, tetapi Niken sudah mengungkit tentang kematian 3 kali.

Tiffany mempunyai firasat Niken tidak mungkin berbicara seperti ini tanpa alasan. Apa ....

Tiffany merasa sedih. Dia ingin menggenggam tangan Niken. Namun, Ni
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 508

    Sewaktu Niken baru sampai ke kediaman Keluarga Rimbawan, Xavier belum genap berusia 10 tahun. Kala itu, dia masih polos.Ibu Xavier sudah meninggal dan ayahnya sering mabuk-mabukan. Hanya pembantu yang menjaga Xavier dan Jayla di rumah.Suatu hari, Xavier tersesat saat bermain sendirian di halaman. Dia sampai di ruang bawah tanah tempat Niken dikurung. Itu adalah pertama kalinya Xavier mempunyai ingatan yang mengerikan.Ruang bawah tanah itu lembap dan gelap. Hanya ada cahaya lampu kuning. Seorang wanita yang rambutnya berantakan dikurung dalam kandang.Sepertinya wanita itu disiksa dengan kejam. Sekujur tubuhnya dilumuri darah. Xavier yang baru berusia 7 tahun berteriak, "Hantu!"Niken mendongak. Kedua matanya sangat jernih. Dia memandang Xavier dan berucap sembari tersenyum, "Nak, di sini nggak ada hantu. Jangan takut."Suara Niken sangat lembut hingga membuat Xavier hampir meneteskan air mata. Suaranya sangat mirip dengan suara ibunya Xavier, begitu pula tatapannya yang lembut. Namu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 509

    Ucapan Niken tidak bisa meyakinkan Tiffany. Saat Tiffany hendak bertanya lagi, Kendra dan Indira sudah menyajikan makanan.Niken yang duduk di samping Tiffany berujar, "Kita jarang bisa makan bersama. Panggil anak-anak dan ibumu kemari."Kendra tertegun sejenak, lalu mengangguk dan menyahut dengan hormat, "Oke."Tak lama kemudian, suasana menjadi ramai. Jonas dan Jones duduk bersama. Mereka yang penasaran memandangi wanita paruh baya di samping Tiffany.Bertha yang duduk agak jauh melihat Niken dan Tiffany sambil tersenyum lebar. Dia berkomentar, "Benar-benar mirip! Sudah kubilang, Tiffany sangat cantik. Dia pasti mewarisi gen ibunya yang bagus."Niken tersenyum kepada Bertha dan membalas, "Terima kasih. Tapi, cuma parasnya yang mirip denganku. Kepintarannya masih kalah jauh dariku."Bertha langsung merasa tidak senang. Dia menanggapi, "Tiffany sangat pintar!"Niken menimpali, "Kepintarannya nggak mirip denganku. Mungkin dia mirip ayahnya."Bronson dan Tiffany sama-sama tidak tahu keke

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 510

    "Kamu suruh Sean jemput kamu. Bibi Niken sudah mengurusnya, jadi aku mau bantu dia," kata Xavier. Selesai bicara, dia langsung berdiri dan pergi.Tiffany mengernyit. Dia mencebik seraya berkomentar, "Dia buru-buru sekali ...."Xavier bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal pada Tiffany. Padahal Tiffany ingin ikut Xavier pulang. Tiffany terpaksa menelepon Sean.Saat menjelang malam, Sean baru datang. Dia membantu Tiffany memakai sabuk pengaman sambil bertanya, "Bagaimana kondisi hari ini?"Suara Sean membuat hati Tiffany terasa nyaman. Dia merangkul leher Sean dan berujar dengan antusias, "Sayang, ibuku itu benar-benar ibu yang baik. Sebelumnya aku salah paham padanya."Sejak masalah Kendra terjadi, kesan Tiffany pada Kepala Keluarga Rimbawan tidak bagus. Termasuk saat Tiffany tahu Niken adalah ibu kandungnya, dia tidak terlalu senang. Hal ini karena Tiffany menganggap Kepala Keluarga Rimbawan merupakan orang jahat yang menangkap Kendra.Namun, hari ini ucapan Niken dan Xavier s

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 511

    Sepulang dari rumah bergaya tradisional, Tiffany merasa gelisah sepanjang perjalanan. Dia sendiri tidak tahu kenapa dirinya begitu resah, seakan-akan ada sesuatu yang tidak terduga akan terjadi.Perasaan gelisah ini mirip dengan apa yang dirasakannya dulu ketika baru meninggalkan Desa Maheswari, lalu Kendra langsung ditangkap tak lama kemudian.Setelah kembali ke rumah Keluarga Tanuwijaya, Tiffany langsung menelepon Xavier. Alasannya adalah untuk memberi kabar bahwa dia sudah kembali dengan selamat, tetapi sebenarnya dia ingin mendapatkan kontak pribadi Niken.Berhubung Tiffany sudah menerima dari lubuk hatinya bahwa Niken adalah ibunya, dia merasa sudah sepantasnya dia memiliki kontak langsung ibunya. Selalu mengandalkan Xavier untuk menyampaikan pesan rasanya terlalu merepotkan. Dia ingin memberi kabar kepada Niken secara langsung."Tiffany, Bibi Niken lagi rapat sekarang." Suara Xavier terdengar di telepon setelah sempat ragu sejenak. Dia melanjutkan, "Begini saja, aku akan memberik

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 512

    "Nama Niken sebenarnya bukan nama aslinya. Itu cuma nama yang dia pakai setelah nikah dan mengikuti marga suaminya," ucap Derek sambil menghela napas."Jadi, marganya tetap Wijanarko ya?" Derek mulai berpikir, lalu melanjutkan sambil tersenyum, "Kalau pakai nama Tiffany, agak sulit diucapkan dengan marga itu. Gimana kalau Tiffy Wijanarko saja?"Tiffany mengerucutkan bibir, lalu membalas, "Namaku tetap Tiffany Maheswari. Hari ini, aku sudah bertemu dengan Ibu. Dia ...."Ketika mengingat semua yang dilakukan Niken untuknya, hati Tiffany terasa hangat. Dia agak menunduk ketika berujar, "Hari ini, Ibu sudah mengakui ayah angkatku sebagai saudara kandung dan mengganti namanya jadi Nancy Maheswari. Jadi aku akan tetap mengikuti marga Ibu, tetap pakai marga Maheswari."Ucapan Tiffany seperti pukulan keras yang menghantam hati Derek. Dia benar-benar tidak menyangka, Niken bisa begitu menyayangi Tiffany sampai rela melakukan hal seperti ini. Dia bahkan ... mengganti marganya sendiri hanya karen

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 513

    Setelah menutup telepon dengan Julie, Tiffany segera merapikan dirinya. Dia mengenakan mantel dan memanggil taksi untuk menuju rumah sakit tempat Julie bekerja.Berdasarkan apa yang dikatakan Julie, hampir semua dokter senior yang seharusnya berjaga telah dipanggil untuk menangani kasus darurat. Di rumah sakit, hanya tersisa Julie dan beberapa dokter magang yang terlihat tegang. Mereka khawatir jika ada kasus darurat yang sulit ditangani.Julie bersandar di kursi. Dia melirik Tiffany dengan pasrah, lalu bertanya, "Menurutmu, siapa sebenarnya tokoh besar itu sampai bisa bikin semua dokter terkenal di kota ini dipanggil untuk konsultasi?"Tiffany yang sedang banyak pikiran hanya menjawab seadanya, "Mungkin cuma orang kaya yang terlalu takut sakit."Sambil melihat layar ponselnya, seorang dokter magang pria yang sedang mengunyah permen karet menyela, "Kamu ini benar-benar kurang informasi. Kudengar, orang ini bukan dari Kota Aven, tapi dari kota lain.""Di kotanya sendiri, dia sebenarnya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 514

    Tiffany berucap sambil mengangguk pelan, "Kalau begitu, ayo pergi saja."Bagi Tiffany, tidak ada bedanya di mana pun dia berada malam ini. Sebenarnya, dia hanya sedang merasa tidak enak hati dan ingin berbicara dengan Julie. Berada di luar ICU atau tetap di ruang jaga, baginya sama saja.Melihat Tiffany sudah setuju, Julie menghela napas sambil menggeleng. Kemudian, dia menatap suster dengan sedikit pasrah seraya berucap, "Ya sudah, kita lakukan seperti yang kamu bilang. Aku akan membawa temanku ke atas dulu."Usai berkata demikian, Julie langsung menarik tangan Tiffany, berdiri, dan berjalan menuju arah lift bersama.....Bersama beberapa dokter dan suster lainnya, Tiffany dan Julie menunggu di luar ICU selama hampir 20 menit. Akhirnya, para dokter rumah sakit datang dengan mendorong ranjang pasien yang disebut sebagai tokoh besar itu.Banyak orang berada di tempat itu. Tiffany yang hanya ikut-ikutan, berdiri cukup jauh dari kerumunan. Ketika pasien tersebut dibawa masuk, Tiffany tid

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 515

    Pada akhirnya, Tiffany tetap tidak diizinkan masuk ke dalam ruang ICU. Dokter hanya mempersilakannya berdiri di luar dan melihat wanita itu melalui dinding kaca.Wajah wanita itu masih tetap dingin dan tenang seperti biasanya, tidak menunjukkan emosi apa pun. Dia terbaring di dalam sana dengan mata terpejam. Bibirnya terlihat pucat, seolah tanpa kehidupan.Dokter berdiri di samping Tiffany, lalu menghela napas sebelum berucap, "Penyakit yang diderita oleh Bu Niken ini ... sangat langka."Dokter itu menjelaskan, "Berdasarkan analisisku, kemungkinan besar tubuhnya pernah disuntik dengan obat khusus ketika dia masih muda. Dia telah menerima suntikan obat semacam itu selama lebih dari dua tahun.""Hal yang luar biasa adalah kebanyakan orang nggak mampu bertahan dengan obat ini. Sebagian besar yang disuntik lebih dari enam bulan akan kehilangan kewarasan, berujung melukai diri sendiri, bahkan meninggal. Tapi dia berhasil bertahan, bahkan hidup hingga sekarang," tambah dokter itu.Tiffany me

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 671

    Malam itu, Tiffany baru saja menjemput kedua anaknya ke dalam mobil, Arlo sudah mulai merengek ingin makan paha ayam untuk makan malam. Berbeda dengan Arlene yang sering manja, Arlo jarang sekali mengungkapkan apa yang dia suka atau inginkan kepada Tiffany.Oleh karena itu, ketika putranya akhirnya mengajukan permintaan, Tiffany tentu saja ingin mengabulkannya.Setelah keluar dari taman kanak-kanak, Tiffany langsung mengemudikan mobil menuju pasar bahan segar. Saat membeli paha ayam, Tiffany teringat dengan paha ayam panggang yang dimasakkan Sean saat makan siang di tempat Zion.Tiffany telah merindukan rasa itu selama lima tahun.Sudah lima tahun dia tidak kembali ke Kota Aven, selama itu juga dia tidak pernah merasakan rasa itu lagi. Begitu pula dengan Arlo dan Arlene, kedua anak kecil itu juga belum pernah mencicipinya.Setelah ragu cukup lama, akhirnya Tiffany memutuskan untuk membeli bumbu yang sama seperti yang digunakan Sean tadi siang untuk memanggang ayam."Mama, malam ini mak

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 670

    "Hmm." Zion mengangguk dengan serius. Tatapannya yang menatap kejauhan tampak tegas dan penuh ketulusan. "Sebelum bertemu dengan Pak Randy hari ini, aku nggak akan melakukan hal yang dianggap sebagai tindakan tak tahu terima kasih. Bagaimanapun, aku dibimbing langsung oleh guruku dulu.""Sebenarnya, aku juga nggak ingin melakukan sesuatu yang bisa menyakiti guruku. Tapi, hari ini kehadiran Pak Randy membuatku sadar. Nyawa seseorang jauh lebih penting daripada perasaanku terhadap guruku."Tangan Tiffany yang memegang kemudi sedikit menegang.Zion masih menatap luar jendela, seolah-olah pandangannya menembus pemandangan di luar dan melihat sesuatu yang lebih jauh."Pak Sean juga bilang, mungkin dulu guruku nggak benar-benar ingin menjebakmu. Mungkin niatnya hanya ingin memberiku kesempatan untuk bersinar.""Dia memikirkan semuanya dengan sangat matang, tapi satu-satunya hal yang tidak dia pertimbangkan adalah nyawa pasien.""Kalau saja waktu itu Dokter Julie nggak datang untuk membantu,

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 669

    Setelah makan siang yang menyenangkan, Tiffany berbincang sebentar dengan Randy dan Zion. Tak lama kemudian, mereka pun berangkat menuju Kota Kintan.Randy naik mobil Conan. Zion awalnya ingin ikut bersama mereka agar tidak menjadi nyamuk bagi Tiffany dan Sean. Namun, Sean tetap menyuruhnya duduk di kursi penumpang depan di mobil Tiffany."Di antara kami berdua sudah ada banyak nyamuk, tambah satu lagi nggak masalah kok," ujar Sean.Tiffany melirik Sean dengan kesal, lalu duduk di kursi pengemudi dan menyalakan mesin mobil.Sean duduk di kursi belakang. Begitu mobil mulai melaju, dia langsung bersandar dan tertidur."Pak Sean nggak bisa tidur nyenyak semalam." Dari kaca spion, Zion menatap wajah Sean yang tertidur dengan tenang, lalu menghela napas pelan."Sebelum kamu datang, Pak Conan sempat tanya apakah Pak Sean ingin istirahat sebentar. Dari percakapan mereka, aku baru tahu kalau semalam Pak Sean hampir nggak tidur hanya untuk meminimalkan dampak dari kejadian ini untukmu.""Meskip

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 668

    Patut diketahui bahwa Sean tidak pernah memasak. Hanya dia yang tahu betapa sulitnya saat belajar memasak paha ayam bersama koki?Itu adalah masa di mana Sean mengalami penghinaan paling banyak sepanjang hidupnya. Namun, melihat ekspresi Tiffany yang begitu bahagia seperti ini, rasanya semua usaha itu sepadan.Tak butuh waktu lama, satu paha ayam sudah habis. Di bawah godaan rasa yang telah lama dirindukan, Tiffany kembali ke sifat aslinya. Sama seperti lima tahun lalu, si pecinta kuliner kecil.Zion, yang duduk di seberangnya sampai melongo. Apakah ini benar-benar Tiffany yang dia kenal? Dokter Tiffany yang selalu dingin dan menjaga jarak dari orang lain?Selama ini, Tiffany jarang makan bersama rekan kerja. Kalaupun ikut, dia hanya makan sedikit, lalu pergi dengan alasan sibuk.Bahkan saat makan siang di rumah sakit, dia selalu menjadi orang yang makan paling lambat dan paling tidak bersemangat.Dia tidak pernah tahu bahwa Tiffany bisa makan dengan begitu lahap, bisa makan secepat in

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 667

    Tiffany terkejut hingga tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat. Sean berhasil menemukan pasien dari kasus 2 tahun lalu?Melihat ekspresi terkejut Tiffany, Randy pun merasa emosional. "Sebenarnya, aku juga sangat terkejut. Aku selalu berpikir operasi 2 tahun lalu sangat sukses. Aku sama sekali nggak tahu ada kejadian seperti ini di baliknya.""Setelah operasi itu selesai, aku langsung pindah ke luar negeri. Aku nggak tahu apa yang terjadi di negara ini setelahnya.""Tapi, 2 hari yang lalu, Pak Sean menghubungiku. Dia bilang operasi yang kujalani dulu berkaitan dengan seorang dokter yang perlu kuselamatkan. Tentu saja, aku bersedia membantu.""Apalagi, demi mengundangku ke sini, Pak Sean sampai memberiku hadiah yang sangat besar."Tiffany benar-benar tidak bisa berkata-kata. Saat dia menyetir ke sini, pikirannya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana cara membuat Zion lebih kuat? Bagaimana cara meyakinkan dia untuk mengabaikan hubungannya dengan Filda dan berdiri di depan publik saat k

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 666

    "Arogan sekali!""Ya! Sudah salah, tapi masih bisa bicara dengan begitu percaya diri!""Cuma karena punya prestasi, dia merasa dirinya hebat?"Cemoohan para dokter muda semakin keras.Filda justru mengernyit dalam-dalam, menatap ke arah Tiffany pergi. Matanya menyipit tajam. Wanita ini ... kenapa dia sama sekali tidak panik atau takut?....Saat Tiffany mengendarai mobilnya menuju klinik kecil Zion, Sean dan Conan masih belum pergi.Ketika dia turun dari mobil dengan tergesa-gesa, Zion sedang makan bersama Sean, Conan, dan seorang pria asing yang belum pernah Tiffany lihat sebelumnya.Di luar klinik, ada tanda "tutup" yang tergantung. Keempat pria itu berjongkok di lantai di depan klinik, memanggang daging sambil minum alkohol.Tiffany termangu melihat pemandangan di depan. Butuh beberapa detik baginya untuk mencerna apa yang sedang terjadi. Situasi macam apa ini?Di rumah sakit, Sanny sedang bersama pria berbahaya seperti Michael. Tiffany sampai merasa panik melihatnya. Namun, di sini

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 665

    Filda yang sudah beruban tampak menyipitkan matanya, lalu secara refleks menoleh untuk melihat Tiffany. Tiffany juga sedang menatapnya.Dua wanita itu saling berhadapan. Satu dengan tatapan dingin dan tajam, sementara yang satu lagi dengan ekspresi datar dan tenang.Saat mata mereka bertemu, Tiffany tersenyum lembut pada Filda. "Kamu menghalangi jalanku."Filda tertegun sejenak. Saat itu juga, dia baru sadar bahwa saat mendengar Tiffany menyebutkan ada seseorang yang menjebaknya, tubuhnya secara refleks menegang dan berdiri di depannya.Menyadari hal itu, dia segera menyingkir ke samping. Para dokter muda yang berada di sekitarnya ikut membuka jalan untuk Tiffany."Terima kasih." Tiffany tersenyum, lalu berbalik dan berjalan keluar.Setelah dia mengambil beberapa langkah, tiba-tiba Filda sadar dan buru-buru memanggilnya, "Dok Tiff!"Tiffany menghentikan langkahnya, lalu menoleh dengan senyuman tipis. "Ada apa?"Filda menatap ke arah yang dituju Tiffany. "Kamu mau ke mana? Arah yang kam

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 664

    "Cuma masalah sepele begini?" Sanny menggeleng. "Tapi kalau Sean tahu, dia pasti akan sangat marah. Di matanya, orang tua adalah sosok yang seperti dewa dan dewa nggak mungkin berbuat kesalahan."Setelah mengatakan itu, dia melambaikan tangannya. "Baiklah, aku sudah mengerti maksudmu. Aku akan memberi tahu Sean pada waktu yang tepat."Michael menundukkan kepalanya, seolah-olah ingin mengatakan sesuatu. Namun, pada akhirnya dia hanya terdiam.Jika dia tidak salah ingat, sebelum dia diusir dari rumah, dia pernah mendengar Ronny yang sedang mabuk berkata, "Menantu Keluarga Japardi itu memang luar biasa! Aku cuma tidur dengannya sekali, tapi nggak pernah bisa dilupakan!""Sayangnya, perempuan itu terlalu kejam. Jangankan tidur, menyentuhnya pun aku nggak berani ...."....Meskipun Tiffany merasa Sanny tahu membedakan mana yang baik dan buruk, saat melewati meja perawat, dia tetap meminta perawat untuk lebih memperhatikan kondisi Sanny.Perawat yang duduk di meja resepsionis melirik Tiffany

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 663

    Sebenarnya, Tiffany sangat ingin menyusul Sean dan Conan. Bagaimanapun, mereka berdua tidak terlalu akrab dengan Zion.Namun, ketika dia mengangkat pandangannya dan melihat Michael yang duduk di samping Sanny, dia langsung mengurungkan niatnya.Meskipun saat ini Michael terlihat begitu lembut terhadap Sanny, bahkan sampai menuruti semua perkataannya, Tiffany tahu seperti apa sifat aslinya.Michael sama seperti ayahnya. Di mata mereka, hanya ada kepentingan keluarganya sendiri, tidak pernah ada yang namanya kasih sayang.Bukti paling nyata adalah bagaimana Ronny dulu rela membutakan mata Michael sendiri tanpa sedikit pun keraguan. Membiarkan pria seperti ini berada di kamar Sanny sama seperti memasang bom waktu!Tubuh Sanny masih sangat lemah. Jika Michael berniat melakukan sesuatu padanya, Sanny bahkan tidak akan sempat meminta bantuan!Tiffany menarik napas dalam, lalu menatap Michael dengan tatapan dingin. "Pak Michael, Bu Sanny perlu beristirahat dengan baik. Kalau nggak ada hal pen

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status