Share

Bab 302

Penulis: Clarissa
Tiffany mengernyit sambil mengangguk. "Ya."

Penny terkekeh-kekeh sinis. "Kalian benaran nggak tahu malu."

Julie sontak menampar Penny. "Siapa yang nggak tahu malu?"

Penny buru-buru menghindar. Zara pun menghampiri dan menarik Penny. "Penny."

Zara melirik Tiffany dan Julie, lalu berkata, "Nggak usah basa-basi dengan mereka."

Penny memelototi Tiffany dengan galak, lalu berbalik dan pergi.

Samuel menatap sosok belakang kedua wanita itu dengan alis berkerut. "Ada apa dengan mereka?"

"Bukan urusanmu." Julie menatap Samuel dengan alis agak berkerut. "Kamu bilang temanmu ingin melihatku, 'kan? Ayo."

Usai mengatakan itu, Julie menoleh melirik Tiffany dengan tatapan minta maaf. "Aku dan Samuel masih punya urusan. Kami pergi dulu."

Tiffany mengernyit dan bertanya, "Kalian mau ke mana?"

"Ke bar." Samuel berkata, "Aku mengejar Julie setahun lebih. Sekarang dia akhirnya menerimaku. Teman-temanku ingin melihatnya dan memberi selamat kepada kami."

"Tapi ...." Tiffany menggigit bibirnya. Kenapa harus
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
yeeesss...bagaimana reaksi Mark nanti y...setelah tau klu Julie juga berada d sini??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 303

    "Kamu membawaku ke tempat jelek seperti ini?" Mark yang duduk di lantai dua bar tampak mengernyit dengan kesal. "Tempat macam apa ini?"Bar ini memang sangat kecil. Baik itu fasilitas ataupun dekorasinya, semuanya tidak semewah bar yang biasanya mereka datangi. Bahkan, tempat ini bau rokok.Mark mendongak dan melirik Sean dan Tiffany yang duduk di seberang. "Kalian berdua benaran mengajakku kemari?""Sean, kamu sangat kaya. Kamu baru saja mendapat puluhan miliar dari paman keduamu, 'kan? Kenapa malah mengajakku ke bar seperti ini?"Mark hidup kaya sejak kecil. Meskipun diusir oleh Keluarga Sanskara, dia tidak pernah hidup miskin. Setiap bagian di bar ini lantas membuatnya merasa ternodai.Sean tersenyum tipis. "Tiffany yang mau datang kemari."Tiffany mengerlingkan matanya. Sean ingin menjadikannya kambing hitam? Jelas-jelas Sean yang membawanya kemari setelah tahu Julie dan Samuel akan ke bar ini. Kenapa malah memfitnahnya?Tiffany tidak pernah berniat mengganggu Julie dengan Mark. Di

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 304

    "Aku setuju!" Salah seorang pria menuangkan anggur untuk Samuel, lalu bertanya, "Omong-omong, kalian sudah pernah tidur bersama belum?"Samuel lantas mengernyit dan menggeleng.Sekelompok pria itu pun tergelak. "Bukannya kamu bilang kalian sudah pacaran hampir setengah bulan? Masa belum pernah?""Dia nggak mau." Samuel menyesap anggurnya, lalu menyahut dengan murung, "Dia bilang masih terlalu cepat. Katanya bakal dibicarakan lagi setelah sudah mengakuiku sebagai suaminya."Teman-teman pria itu pun tertawa lagi. "Kalau dia nggak bakal mengakuimu jadi suami, berarti kamu yang rugi dong?""Ya! Itu namanya menghamburkan uang secara cuma-cuma untuk istri orang lain!"Para pria itu sibuk bergosip dan memberi nasihat kepada Samuel. Bahkan, ada yang menyuruhnya menaruh obat di minuman Julie supaya mereka bisa melakukannya.Namun, Samuel langsung menolak, "Aku ... cepat atau lambat, aku pasti akan membuatnya mengakuiku sebagai calon suaminya! Aku pasti bisa membuatnya bersedia tidur denganku!"

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 305

    Tiffany mengernyit. Sebelum pergi, dia melirik ke lantai bawah. Samuel sedang minum-minum dengan teman-temannya.Tiffany menggigit bibirnya dan merasa kurang nyaman. Sepertinya yang dikatakan Sean benar. Meskipun Samuel tidak mengikuti instruksi teman-temannya, dia jelas sependapat dengan mereka. Jika tidak, mereka pasti sudah bertengkar dan Samuel tidak akan terlihat sedih.Hati Tiffany mencelos. Dia kurang paham tentang cinta, tetapi dia bisa merasakan bahwa sikap Samuel tidak benar."Pengorbanan dalam suatu hubungan seharusnya bersifat tulus, bukan mempertimbangkan untung dan rugi. Saat kamu memutuskan untuk melahirkan anakku dan merawatku seumur hidup, apa kamu pernah memikirkan imbalan yang bakal kamu dapat?" ucap Sean yang sedang berkemudi dan melihat Tiffany yang murung.Tiffany tanpa sadar menggeleng. "Nggak pernah." Tiffany ingin melahirkan anak untuk Sean karena ingin membuat pengorbanan untuknya. Sejak awal, dia tidak pernah mengharapkan apa pun dari Sean."Itu perbedaannya.

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 306

    Setiap kali, Sean mengoleskan krim kue ke tubuhnya dan menjilatnya. Tiffany juga ingin makan, tetapi tidak mungkin menjilat tubuh sendiri. Dia juga tidak mungkin melakukan tindakan rendahan seperti yang dilakukan Sean. Sejujurnya, dia ingin sekali menangis!Di lantai bawah, Rika malah menyimak dan mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Bagus juga kalau wanita mengurangi makanan manis."Usai mengatakan itu, Rika meletakkan kartu di tangannya dan berkata, "Tuan, kamu naik saja dulu. Nanti kubawakan kuenya."Sean mengangguk. Ketika tiba di depan tangga, dia tiba-tiba teringat pada sesuatu sehingga menoleh dan berpesan, "Krimnya yang banyak sedikit.""Oh ... baik." Rika mengiakan. Majikannya ini adalah pria dewasa berusia 26 tahun, tetapi tiba-tiba begitu menyukai krim kue? Ternyata orang yang jatuh cinta memang berbeda ....Ketika Sean masuk ke kamar, Tiffany sedang berbaring di ranjang dan mengirim pesan untuk Julie. Dia menjelaskan semua yang dikatakan Sean kepadanya hari ini.Namun, sebel

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 307

    Julie mendongak dan bertemu pandang dengan tatapan dingin Mark. Dia tersenyum dingin sambil bergumam, "Apa aku mabuk?"Kalau tidak mabuk, kenapa dia melihat Mark? Bukannya Mark bilang dia menyukai teman kencan butanya? Bukannya Mark menyuruhnya mundur dan menghargai Samuel?Lantas, kenapa setelah dia berusaha menghargai dan menerima Samuel, bahkan berniat melakukan sulang pasangan dengan Samuel, Mark tiba-tiba muncul di hadapannya? Bahkan, Mark membanting gelasnya.Julie sontak mengangkat tangannya dan mendorong Mark. "Menjauh dariku!"Dia tidak bisa melakukan apa-apa saat pikirannya jernih. Namun, tidak ada yang bisa melarangnya saat dia mabuk, 'kan?Hanya saja, Mark bergeming. Sepasang matanya yang suram itu menatap wajah Julie lekat-lekat. "Julie, kau mau buat onar sampai kapan?"Tidak masalah jika Julie punya pacar. Namun, kenapa malah memilih pria pecundang seperti ini? Teman-teman si pecundang menghasutnya untuk meniduri Julie, tetapi Julie masih mau melakukan sulang pasangan den

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 308

    Chaplin mencebik. "Mereka bermesra-mesraan. Aku nggak suka lihat."Mark pun tertawa. "Ya sudah. Setelah aku membereskan orang-orang ini, aku bawa kamu ke arena tinju untuk bertanding lagi.""Oke." Chaplin tersenyum lebar. "Yang cepat ya!""Oke." Mark membuka kancing kemejanya, lalu mengatupkan kedua tangannya dan membunyikan tulangnya. "Kebetulan, aku sedang mencari pelampiasan."Seketika, terdengar keributan di bar. Seiring terdengarnya ratapan, Mark menyunggingkan senyuman tipis sambil menatap Samuel."Kamu mau melawanku atau menyerahkannya kepadaku?" tanya Mark.Saat ini, Julie sudah mabuk dan bersandar di meja. Samuel pun menoleh melirik Julie dengan wajah pucat, lalu beralih melirik Mark."Samuel, lupakan saja. Kamu nggak bakal menang melawannya. Jangan memaksakan diri. Meskipun kamu babak belur, kamu tetap bakal kalah. Sebaiknya serahkan Julie kepadanya. Lagian, sepertinya pacarmu nggak menyukainya. Kamu nggak usah takut," nasihat salah satu teman Samuel.Samuel menggigit bibirny

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 309

    Malam itu, Tiffany ditahan oleh Sean di ranjang dan terus dijilatnya. Jadi, dia tidak tahu apa yang terjadi di antara Julie dan Mark semalam.Tiffany hanya tahu wajah Samuel babak belur keesokan harinya. Dengar-dengar, Mark memukulnya. Teman-teman Samuel juga dipukul Mark.Julie tidak tahu secara detail apa yang terjadi, sedangkan Samuel tidak ingin menjelaskannya. Akan tetapi, menurut penjelasan Samuel, mereka berusaha melindungi Julie dari Mark sehingga semuanya babak belur.Sebagai balasannya, Julie akan mengikuti Samuel mengunjungi desa sekitar. Ini adalah kegiatan yang diorganisasi oleh asosiasi fotografi.Sejak kuliah, setiap kali ada aktivitas kelompok, Tiffany dan Julie selalu berpartisipasi bersama. Selain itu, Sean menyuruh Tiffany untuk melaporkan gerak-gerik Julie dan Samuel kepadanya. Jadi, setelah melapor, Tiffany memelas, "Aku juga mau pergi."Tiffany merasa bosan karena terus di rumah. Apalagi, Sean terus melahapnya setiap malam. Tiffany sampai merasa dirinya hampir men

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 310

    Sean menepati janjinya. Sore hari setelah Tiffany makan, dia duduk di sofa ruang tamu sambil nonton bersama Rika. Saat ini, Mark datang.Mark membawa kamera SLR yang canggih dan sekotak kecil lensa beserta buku panduan yang tebal. Setelah meletakkan semuanya di atas meja, Mark tersenyum kepada Tiffany. "Aku beli semua ini beberapa tahun lalu, tapi nggak pernah pakai. Masih baru kok."Tiffany mengamati lensa-lensa di dalam kotak. "Gimana ... cara pakainya ....""Ada di buku panduan." Mark bersandar di sofa sambil menerima teh dari Rika. "Di mana Sean?""Setelah makan, dia menghadiri rapat daring," sahut Tiffany yang membaca buku panduan dengan penasaran. "Hm, apertur ...."Ketika melihat Tiffany tidak paham apa-apa, Mark tertawa. "Kenapa tiba-tiba belajar fotografi? Aku sampai terkejut waktu Sean meneleponku. Gadis kampungan sepertimu tiba-tiba jadi keren."Tiffany mengerlingkan matanya. "Bukan begitu." Dia membalikkan buku panduan dan menjelaskan, "Akhir bulan nanti, Samuel mau bawa Ju

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 479

    Pagi itu ketika mengingatnya kembali, Derek masih merasa ngeri. Hari itu adalah pertama kalinya dia mengenal seorang wanita bernama Niken.Bukan Nancy, bukan menantu Keluarga Japardi yang bernama Nancy, tetapi Niken. Seorang wanita yang mampu membuat seluruh Keluarga Japardi kacau balau. Namanya Niken.Setelah berpamitan dengan Derek, Nancy meninggalkan sebuah surat perjanjian cerai, membawa anaknya, dan pergi menemui Kepala Keluarga Rimbawan.Derek awalnya mengira itu hanya karena kemarahan sesaat Nancy, tetapi ternyata Nancy serius dengan ucapannya. Dia benar-benar menjadi Kepala Keluarga Rimbawan dan berhasil membalas dendam, bahkan menjadi pendukung terkuat Bronson dalam perjalanan hidupnya.Orang-orang selalu menganggap Bronson sangat mengerikan. Siapa pun yang berani melawan atau bermain curang di belakangnya pasti akan mendapatkan akibat buruk. Namun, Derek tahu bahwa semua itu adalah hasil kerja Nancy di belakang layar.Di permukaan, Nancy adalah Kepala Keluarga Rimbawan. Namun

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 478

    Gadis muda di depannya ini memang sangat mirip dengan Nancy.Saat itu, Bronson terlalu mencolok sehingga menarik banyak musuh. Orang-orang yang merasa dirugikan oleh Keluarga Japardi dalam urusan bisnis, memanfaatkan ketidakhadiran Bronson di rumah untuk menerobos masuk ke kamar Nancy.Malam itu, Derek sedang sakit parah, terbaring tak berdaya di tempat tidur. Sementara itu, para pelayan di rumah telah disuap.Derek hanya bisa mendengar jeritan menyakitkan Nancy, mendengar tangisan anak-anak. Bahkan, untuk pergi melihat saja dia tidak mampu.Akhirnya, Derek jatuh dari tempat tidur. Semua alat komunikasi di rumah telah diambil. Derek tak bisa menolong Nancy, juga tak bisa memberi tahu Bronson. Mereka menyiksa Nancy sepanjang malam.Setelah malam itu, Derek membayangkan berbagai kemungkinan. Dia membayangkan Nancy akan bunuh diri, membayangkan Nancy akan menceraikan Bronson, bahkan membayangkan Nancy akan membenci Keluarga Japardi.Namun, yang tak pernah diduga adalah Nancy muncul di had

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 477

    Tiffany tertegun, lalu mendongak menatap Derek. "Kakek bisa melihatnya?""Tentu saja!" Derek memutar bola matanya. "Kamu pikir aku siapa? Aku sudah hidup begitu lama dan kaya akan pengalaman. Gadis itu ingin bersandiwara di depanku? Dia masih kurang pengalaman!"Sambil berbicara, Derek mengangkat tangannya dan mengelus pipi Tiffany yang ditampar oleh Cathy. "Sakit?""Nggak." Tiffany menggeleng, tersenyum menyipitkan mata kepada Derek. "Kalau Kakek nggak salah paham padaku, aku nggak merasa sakit.""Dasar." Derek menggeleng dengan tak berdaya. "Cepat pikirkan, siapa saja yang menyentuh pakaian itu?"Tiffany mengernyit, mencoba mengingat dengan saksama. Saat itu, meskipun ditemani oleh Rika saat belanja, dia meminta Rika pulang duluan.Selain itu, ibu Raiyen yang punya hubungan buruk dengan Tiffany, diusir ke gudang sebelum Tiffany melihat pakaian ini.Setelah Tiffany membeli pakaian itu dan kembali, dia bahkan belum sempat memeriksa dan langsung pergi ke dapur untuk memasak.Jadi ... sa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 476

    Tiffany berdiri di belakang Bronson yang melindunginya, sambil memandang Cathy yang sedang berakting berlebihan. Dia hanya bisa menggeleng dengan tak berdaya."Masalah ini belum jelas. Kamu nggak perlu buru-buru menuduhku yang menaruh jarum-jarum itu," ucap Tiffany.Cathy langsung menuduhnya, mengatakan dia merasa tertekan selama bertahun-tahun ini di luar, makanya ingin mencelakai kakeknya?"Kamu pasti nggak akan mengakui sekarang." Cathy menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri di tempat dengan ekspresi sedih.Sambil menyeka air mata, dia meneruskan, "Bagaimanapun, kamu Nona Besar Keluarga Japardi, keturunan resmi keluarga ini. Kakek dan Ayah pasti akan melindungimu. Kalaupun aku memukulmu untuk keselamatan Kakek, mereka tetap akan menganggapku yang salah."Selesai berbicara demikian, Cathy langsung mengangkat tangannya.Plak! Lagi-lagi sebuah tamparan. Namun, tamparan itu bukan diarahkan ke Tiffany, melainkan ke wajahnya sendiri.Tamparan itu jelas bukan akting karena suaranya lebih

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 475

    "Kalian bisa masuk sekarang." Charles membuka pintu, membiarkan Tiffany dan Cathy masuk.Begitu pintu terbuka, bahkan sebelum Tiffany bisa bereaksi, Cathy langsung melangkah cepat ke depan dan meraih tangan Derek. "Kakek! Bagaimana keadaan Kakek?""Coba kulihat, apakah lukanya parah? Aduh, aku benar-benar kasihan .... Kakek sudah setua ini, masih harus menanggung penderitaan seperti ini ...."Tiffany berdiri di ambang pintu, melongo melihat adegan di depannya.Apakah ini benar-benar Cathy yang dia kenal?Dalam ingatan Tiffany, Cathy bukanlah tipe orang yang suka bersikap manja, apalagi menunjukkan perhatian sebesar ini kepada Derek. Perhatian dan kehangatan Cathy sekarang, meskipun tampak mendalam, nada bicara dan tangisannya terdengar agak dibuat-buat.Charles melirik Tiffany dengan sedikit canggung, lalu berkata, "Dia ini ....""Nona Besar Keluarga Japardi," jawab Tiffany dengan hati-hati."Benar, dia Nona Besar." Bronson tersenyum dan menepuk pundak Tiffany dengan penuh kasih."Aku

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 474

    Tiffany tertegun cukup lama sebelum menyadari bahwa wanita ini adalah Cathy. Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, dia telah berubah menjadi seperti ini."Pak Derek terluka karena jarum." Apa yang dapat dilihat Tiffany, tentu saja Charles juga langsung bisa mengetahuinya. Dia mengerutkan alis. "Pak Derek, Anda harus melepas pakaian ini. Pakaian ini telah dimanipulasi oleh seseorang."Barulah Derek mendengus dan mengangguk. Dengan bantuan Dokter Charles serta Bronson, dia melepas pakaian itu dan menggantinya dengan pakaian tidur. Saat mereka membantu Derek mengganti pakaian, Tiffany dan Cathy keluar dari ruangan."Dik." Cathy berdiri dengan tangan bersilang di dada dan menatap Tiffany dengan wajah penuh rasa superior. Saat itu, meskipun dia hanya mengenakan kaus putih dan celana jeans, wajahnya masih menunjukkan keangkuhan seperti sebelumnya."Aku hitung-hitung, sepertinya aku lahir lebih awal dua atau tiga hari darimu. Jadi, nggak berlebihan kalau aku memanggilmu adik, bukan?"Tiffany

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 473

    Tiffany mengangkat matanya yang berlinang air mata seraya menatap Derek. "Ibuku ... apa Kakek tahu di mana dia?"Derek mengangguk ringan, matanya memancarkan sedikit kelelahan. "Hubungan antara ayah dan ibumu sangat rumit. Tapi yang harus kamu ingat adalah, baik ayah maupun ibumu, di hati mereka, mereka sangat menyayangimu.""Dalam dunia mereka, selain satu sama lain, hanya ada kamu."Tiffany menggigit bibirnya, lalu menoleh untuk melihat Bronson yang masih memeluknya. "Ayah ....""Ya." Bronson menarik napas panjang, lalu melepaskan pelukannya perlahan-lahan dan menyeka air matanya. Dalam hidupnya yang lebih dari 40 tahun, ini adalah kedua kalinya dia menangis.Pertama kali adalah ketika Nancy meninggalkannya.Pria itu menarik napas dalam-dalam. "Tiffany, mengenai ibumu ... kami membutuhkan kerja samamu."Tiffany mengangguk. "Apa yang perlu aku lakukan?"Namun, sebelum Bronson bisa menjawab, Derek tiba-tiba mengerutkan alis dengan keras. Tubuhnya tampak lemah saat dia duduk kembali di

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 472

    "Tentu saja, bukan karena kamu akan menderita di Keluarga Japardi. Tapi, pada masa itu, Keluarga Japardi punya banyak musuh.""Waktu itu, ayahmu sangat menonjol di dunia bisnis dan membuat banyak orang marah. Banyak yang mencoba menyakiti kamu dan ibumu.""Meski setiap kali ancaman itu diselesaikan oleh ibumu dengan mudah, akhirnya dia nggak tahan dengan kehidupan seperti itu, sehingga memilih untuk membawamu pergi.""Alasan dia mengatur Cathy untuk menggantikanmu .... Pertama, agar ayahmu punya pelipur lara di hatinya dan nggak terus mencarimu ke seluruh penjuru dunia.""Kedua, untuk membuat semua orang berpikir bahwa Cathy adalah kamu, bahwa anak yang tinggal bersama Keluarga Japardi adalah putri sulung mereka. Dengan begitu, orang-orang yang berniat jahat terhadapmu nggak akan lagi mengejar keberadaanmu yang sebenarnya.""Mengenai alasan kenapa kamu akhirnya diculik oleh Kendra ...."Derek menutup matanya sejenak sebelum melanjutkan, "Itu karena suami baru ibumu pada awalnya nggak m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 471

    Tiffany duduk di sofa sambil menatap kedua pria di depannya. Setiap kata yang mereka ucapkan jelas terdengar olehnya. Setiap kalimat yang mereka sampaikan, dia mengerti maksudnya.Namun, dia tetap merasa tidak memahami apa pun.Kenapa dia tiba-tiba menjadi anak Keluarga Japardi? Kenapa pamannya, Kendra, tiba-tiba dianggap sebagai penculik anak? Kenapa dia sekarang disebut sebagai putri dari pemimpin Keluarga Japardi dan Keluarga Rimbawan?Bagaimana mungkin dia memiliki orang tua yang begitu luar biasa? Lalu, jika memang begitu, mengapa sepanjang hidupnya dia selalu dihina, dicap bodoh, dan dianggap tidak lebih dari seorang gadis desa yang sederhana?"Aku tahu ini sulit untuk kamu terima," ujar Derek sambil tersenyum pasrah. Dia mengambil setumpuk laporan hasil tes DNA dari tasnya dan meletakkannya di tangan Tiffany.Tumpukan laporan itu tebal sekali."Ini adalah hasil dari berbagai lembaga pengujian DNA ternama di dunia.""Tiffany, aku tahu kamu pintar, dan sebagai mahasiswa kedokteran

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status