Share

043

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-06-13 11:00:29

Hari ini, Cempaka turut mengantarkan Saras ke sekolah. Sewaktu Danendra menawarkan diri menyopiri, diangguki baik oleh Cempaka, mendadak panggilan darurat dari rumah sakit memaksa Danendra mengurungkan niat baiknya.

Rasa bersalah tercermin dari paras murung Danendra.

"Tidak masalah, kewajiban kamu sebagai dokter. Ada anak yang lebih membutuhkan kamu di sana."

Danendra mengangguk hingga kembali menampakkan raut riang.

"Lain waktu bapak akan menemani, bapak janji!" ucapnya pada Saras, mereka saling menautkan jari kelingking.

Peristiwa itu disaksikan oleh Cempaka sampai membuat hatinya gelisah dan sedih. Secepatnya Cempaka mengalihkan pandang ke arah lain.

"Aku izin mencium perut kamu, ya," pinta Danendra dengan rasa ragu ditolak.

Cempaka menoleh kembali setelah menenangkan diri. "Silakan!"

Meskipun hanya dikecup dari luar pakaian dan tidak mengenai kulit, terbit gelenyar dalam diri Cempaka, bersamaan dengan itu janinnya bergerak.

Ia mengusap perut setelah Danendra mengakhiri komunikas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   044

    Dua hari ini, Danendra tinggal bersama Natali. Ia menemani kontrol rutin ke rumah sakit tempatnya bekerja. "Syukurlah, keadaan kamu terus membaik, Natali," ucap Danendra sembari mendorong kursi roda Natali ke arah parkiran. "Kamu pulang duluan, ya. Aku masih harus menangani pasien." Natali mengangguk lalu bertanya, "Malam ini pulang ke rumah, bukan?" "Besok aku ke tempat kamu, malam ini aku balik ke rumah dulu." Natali dibopong oleh Danendra memasuki kendaraan yang khusus dibeli Danendra. Ia pun mempekerjakan seorang pengemudi untuk membantu Natali bila akan bepergian. Kursi rodanya dilipat oleh sopirnya dalam bagasi. "Cempaka 'kan baik-baik saja," ucap Natali bermaksud agar Danendra tidak jadi ke sana. "Sedari tadi malam, Cempaka tidak bisa dihubungi. Aku mau tahu kabarnya." "Dari Bik Saidah dan Heru kamu bisa bertanya." Berbagai cara diupayakan oleh Natali agar Danendra mengurungkan niat untuk pulang. "Ya, nantilah, di jam istirahat aku tanyakan." Natali tidak b

    Last Updated : 2024-06-14
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   045

    Saras masuk ke sebuah rumah berukuran lebih kecil dari rumah yang ditempati di Bekasi. Jauh lebih kecil.Dibuka Cempaka pintu sehingga mereka bisa masuk. Telah ada barang-barang yang tersusuk rapi seperti rak dan lemari di sana, tetapi tidak banyak."Saras, ini rumah kita sekarang," ucap Cempaka sambil membuka gorden dan kaca jendela.Saras membeku memikirkan lingkungan baru yang sekarang ada di hadapannya. Dari luar terdengar suara anak-anak kecil berlarian.Jalanan rumah tidak begitu lebar, hanya bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Sungguh, berbeda dari yang ada selama ini."Mama yakin kita tinggal di tempat seperti ini?"Cempaka terhenti untuk menyalakan lampu di kamar. Suara Saras terdengar jelas dari sana."Yakin. Apa menurut kamu ada masalah?" tanya Cempaka menemui anaknya di ruang tamu."Ngga ada, Ma. Suasana aja beda jauh dari rumah lama."Senyum Cempaka tidak cukup menenangkan bagi Saras."Kita berpisah dari bapak, apa untuk selamanya?"Pertanyaan Saras cukup berani kali in

    Last Updated : 2024-06-15
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   046

    Toko bunga hidup milik Cempaka telah dibuka di sebuah ruko satu lantai berukuran 5 x 13 meter. Meskipun tanpa pesta pembukaan toko, hati Cempaka sangat senang melihat saat pengunjung mendatangi toko bunga miliknya."Bu, sebaiknya istirahat. Saat hamil tua jangan kelelahan, Bu," ujar Kinanti, pekerja yang dibawa oleh Cempaka dari Bekasi ke Jakarta.Cempaka mengusap keningnya yang basah oleh keringat. Ia belum mampu menyediakan AC di ruko agar lebih sejuk.Memperhitungkan biaya bulanan dan keperluan AC lebih dari satu, maka diputuskan hanya di rumah sewa ia letakkan. Itupun di kamar miliknya.Bila Saras kepanasan, terpaksa anak kecil itu mendatangi kamar ibunya. Cempaka pun sengaja agar komunikasinya dengan Saras bisa berjalan, bila hanya ada satu AC di rumah mereka.Ponsel Cempaka berdering, panggilan dari pihak sekolah membuat Cempaka khawatir. Segera ia menjawab."Selamat siang dengan Ibu Cempaka?"Dari awal, Cempaka telah menyimpan nomor kontak sekolah untuk bertanya informasi seput

    Last Updated : 2024-06-16
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   047

    Emosi Cempaka bercampur baur, orang tua Diego mengelak atas tuduhan Saras. Kepala sekolah dan guru tidak kalah bingung, baru kali ini mendengar ada anak didik yang melakukan tindakan yang menyasar ke hal berbau seksual. "Kalau tante tidak percaya, bisa tanya pada Anita!" ucap Saras berani, ibunda Diego merasa ditantang. Tidak ingin harga diri jatuh, ibunda Diego menghardik Saras. "Anak kecil sudah tahu membayangkan hal tidak senonoh. Bagaimana, sih, ibu ini mendidik anak!" amuknya pada Cempaka. "Saras, tidak boleh asal bicara." Cempaka gentar menghadapi Saras yang bernyali besar bicara pada ibunda Diego. "Diego, apa benar kata anak ini?" Ibunya bertanya, Diego menunduk dan tutup suara. "Mama Saras dan mama Diego, besok kami akan menghadirkan Anita dan orang tuanya di sini. Kami harap ibu berdua tetap datang ke sekolah lagi agar kita dapat jalan keluar yang baik," ujar kepala sekolah menengahi percakapan. Mereka semua keluar dari areal sekolah didahului oleh Diego dan mamanya yan

    Last Updated : 2024-06-16
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   048

    Keadaan Natali semakin lama semakin membaik, terutama setelah melakukan prosedur laparoskopi."Beruntung aku bisa kembali pada Danendra, cara aku dulu meminta cerai memang salah," ujar Natali sembari menikmati santapan kesukaannya."Kamu harus berhenti makan seperti ini, Natali. Makanan diawetkan bukannya pantangan kanker lambung?"Natali mengangguk. "Tapi, aku kangen makan ini," ucapnya sambil menunjukkan daging olahan. Dahlia berdecak menunjukkan rasa kesal."Kamu bilang beruntung bisa kembali pada Danendra, kalau dia tahu kamu makan seperti ini, heemm... dia pasti kecewa.""Makanya kamu jangan bilang pada Danendra." Dahlia menatap datar sambil menggelengkan kepala."Menjerumuskan teman pada ketidakbaikan." Dahlia sendiri hanya bisa sebatas menegur sebab ia mengenali karakter keras Natali.***"Bagaimana hasil pencariannya?" tanya Danendra pada seseorang di hadapannya. Mereka sedang duduk di sebuah restoran."Belum dapat detail lokasi, Pak, tahap pencarian. Dari data yang dapat, Bu

    Last Updated : 2024-06-18
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   049

    Saras kesal lantaran Anita menyembunyikan kejadian sebenarnya di kelas seni tempo hari. Akibatnya, ia dikecam oleh orang tua Diego. Keluar dari ruang kepala sekolah Cempaka terdiam sebab dituding putrinya suka mengarang cerita, padahal Cempaka memercayai cerita Saras."Ma, sungguh aku tidak bohong," ucapnya di mobil yang membawa mereka pulang.Cempaka tetap diam sembari menoleh pada Saras yang berubah paras menjadi sedih.Pikiran Cempaka mengulang kejadian di sekolah tadi. Ia heran dengan kalimat yang dipakai oleh Anita karena anak sekecil itu mengucapkan kalimat dengan sangat rapi."Ma, apa Mama tidak percaya aku?" Mata Saras berbinar. Barulah Cempaka tersenyum sambil mendekap Saras."Mama percaya kamu, sangat percaya."Saras memeluk Cempaka dengan kedua tangannya mengelilingi perut besarnya."Aku jadi kasihan melihat Anita berbohong."Cempaka melepas dekapan Saras."Iya, mama juga lihat Saras seperti ketakutan.""Mungkin neneknya yang menyuruh.""Saras, tidak boleh menuduh orang s

    Last Updated : 2024-06-19
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   050

    Lagi-lagi Saras berkelahi dengan Diego, mereka berguling-guling., sementara itu teman-teman mereka hanya menyoraki tanpa melerai."Berhenti!!" teriak Cempaka dengan kuat. Hal itu membuat perhatian sebagian guru dari kejauhan mengarah ke sana.Mereka berlari menuju koridor.Cempaka menarik putrinya. Pakaian Saras sudah berantakan juga rambutnya.'Sekolah apa ini?' batinnya dalam hati."Ada apa ini?" tanya seorang guru sembari membersihkan Diego dari lantai. Diego terlihat memegang perutnya."Perut saya sakit, Bu," ucap Diego. Jantung Cempaka yang berdegup kencang membuat tangannya bergetar, ada percikan kemarahan pada putri dan Diego. Namun, ia menahan suara amarah."Apa yang terjadi di sini? Ada yang bisa jelasin?" tanya Cempaka melihat satu persatu anak sekolah teman sekelas Saras.Memilih bungkam, mereka satu persatu membalik badan meninggalkan lokasi."Bu guru, mengapa anak didiknya dibiarkan pergi? Ini harus diselesaikan biar tidak berkepanjangan."Dari belakang muncul perempuan

    Last Updated : 2024-06-20
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   051

    Bersamaan kala hati Cempaka dan Saras diamuk gelisah, mendadak ketukan pintu berubah menjadi gedoran.Rupanya beberapa kali ketukan tak ada di antara Cempaka dan Saras yang berani sekedar mengintip dari jendela.Mereka berdua berpelukan, mengira petugas datang lebih cepat, padahal di surat mereka yang datang ke kantor untuk dimintai keterangan. "Mama, itu siapa? Saras takut," lirih Saras dengan suara bergetar sambil mendekap Cempaka di samping."Ibu Cempaka!" Kini suara panggilan, Cempaka memastikan itu bukan kurir pengantar paket."Ibu Cempaka!""Kamu masuk kamar, ya. Biar mama yang ke depan.""Tapi, mama... kalau itu orang jahat bagaimana?" tanya Saras dengan dugaan lain. Mereka berdua berbicara dengan cara bisik-bisik."Tidak apa-apa, di depan masih banyak tetangga. Mama bisa berteriak. Masuk, ya."Saras mematuhi ucapan ibunya, memastikan Saras masuk dan mengunci pintu, Cempaka perlahan keluar.Sebelumnya, ia menyingkap tirai jendela kecil di samping pintu. Rupanya ada bapak RT, d

    Last Updated : 2024-06-21

Latest chapter

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   109 TAMAT

    Hari mulai gelap, Cempaka gelisah lantaran merasa terlalu lama jauh dari anak-anaknya."Kita makan malam dulu, gimana?" ajak Danendra usai mereka menonton film drama di bioskop."Pulang saja, ya, anak-anak pasti cari," tolaknya dengan pasti, Cempaka gelisah mengingat kedua buah hatinya.Danendra mengangguk, mereka berjalan beriringan ke lokasi parkir."Kamu suka filmnya tadi?" tanya Danendra membuka percakapan setelah mereka dalam perjalanan tak mengeluarkan kata sama sskali.Cempaka mengangguk."Nabil, pemain utama, memilih tindakan yang tepat dengan berpisah dari suaminya, pulang kembali ke Indonesia," komentar Cempaka yang membuat posisi duduk Danendra merasa tak nyaman."Tapi, Maxime menunjukkan kalau dia serius bersama Nabil, bukan. Mengejar istrinya sampai ke Indonesia dan meyakinkannya kalau dia bukan Maxime yang dulu. Perjuangan Maxime lima tahun untuk bisa menemukan jejak istrinya. Dan butuh tiga tahun meyakinkan Nabil.""Entahlah, sepertinya semua pria memang seperti itu, ka

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   108

    Pagi hari usai mengantarkan Saras ke sekolah, Danendra melakukan aktivitas sebagai dokter di rumah sakit. Meskipun semangatnya turun, ia tetap profesional dalam bekerja. Saat jam istirahat ponselnya berdering."Ya, Ma?""Bagaimana kabar kamu?" tanya Qonita dari seberang. Danendra menghela napas panjang, menyenderkan punggung ke bangku."Sepertinya aku gagal, Cempaka tetap mau bercerai, Ma."Qonita merasakan nada sendu dari anak tunggalnya itu. Hatinya pun tak sanggup bila Cempaka akan berpisah dari Danendra. "Sepertinya kamu harus bersiap untuk itu," ucap Qonita bila memang itu akan terjadi."Besok kami akan ke pengadilan, Ma."***Hari yang ditakuti Danendra datang, mereka hadir secara terpisah. Danendra dari tempat kerja, sementara Cempaka dari rumah.Cempaka bisa mengamati bagaimana paras suaminya, sedari semalam mereka telah pisah ranjang. Danendra memutuskan menghabiskan waktu di ruang kerjanya.Ia tak sanggup bersama Cempaka dan setelah itu mereka berpisah.Agenda pertama ada

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   107

    Dengan sigap Danendra melingkarkan tangan ke tubuh Cempaka sehingga perempuan itu tidak terjerembab ke lantai.Mendadak suara tangis Keenan memenuhi kamar tidur mereka. Segera Cempaka setelah badannya seimbang pergi menggendong Keenan."Ssshhh... maaf, ya, Mama membangunkan kamu." Cempaka mengayun-ayun Keenan, menenangkan, sampai anaknya kembali terlelap dalam gendong Cempaka.Perilaku Cempaka yang lembut menangani Keenan disaksikan oleh suaminya dengan seksama. Dalam hati ia memuji istrinya yang lembut pada anak, tetapi bisa kasar juga terhadap orang yang melewati batas.Cempaka kembali naik ke tempat tidur lalu meletakkan Keenan dengan perlahan. Dia menarik napas panjang, lega, lantaran Keenan sudah terbuai dalam tidurnya."Ngapain senyum-senyum?" tanya Cempaka pada Danendra yang tak melepas tatapan.Danendra tidak sadar kalau Cempaka memerhatikan dirinya, ia salah tingkah dengan menggaruk-garuk kepala belakang. "Kamu ibu dan istri yang luar biasa." Danendra memberanikan diri memuj

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   106

    Merasa tidak mampu sendiri, Danendra memutuskan meminta bantuan orang tuanya untuk meyakinkan Cempaka agar bersedia bersamanya."Baru sadar sekarang, Danendra!" Lantaran jarak jauh, Danendra hanya bisa mengobrol dari telepon.Bukannya dukungan, Danendra malah dimarahi oleh ibu kandungnya, Qonita."Papa kamu mendukung perceraian kamu, terlalu banyak penderitaan Cempaka!"Beberapa waktu lalu Qonita masih berjuang agar Cempaka tidak bercerai dari putra kesayangannya, hanya saja mengingat betapa Cempaka terluka, hatinya pun tak sanggup."Mama harus bantu aku," ucap Danendra memohon. "Kamu tidak sadar betapa dicintai oleh Cempaka selama ini, hah?!""Cempaka hanya mencintai bang Haris, Ma." Bayangan kemesraan dan kedekatan Cempaka di masa lalu dengan mendiang Haris menari di alam pikiran Danendra. "Jadi, Keenan - anak kamu, bukan bukti kalau Cempaka sangat mencintai kamu? Dia rela tetap bertahan dimadu, padahal dia tahu mendiang istri kamu orang jahat!!"Qonita menggeleng tak habis pikir,

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   105

    Sepekan berlalu, Danendra rutin setiap hari mengirimkan buket bunga mawar untuk istrinya. Sayangnya, ia terus menemukan buket cantik itu di tong sampah belakang rumah.Danendra tahu benar kalau istrinya sangat menyukai mawar.Ada perasaan tersinggung muncul di awal, Danendra memahami bila ia patut mendapat perlakuan seperti itu dari Cempaka.Ini hari kedelapan, masih berlangsung demikian. Selain itu, Danendra berusaha mengajak Cempaka untuk berdialog berdua, makan malam, sampai jalan-jalan bersama, Cempaka kekeh menolak."Apalagi yang harus aku lakukan? Waktu semakin mendekat," lirihnya usai praktek di poliklinik.Danendra tetap bekerja secara profesional, sekalipun pikirannya tertuju pada Cempaka.[Sudah makan?]Danendra mengirim pesan pada Cempaka. Hanya centang dua biru tanpa ada balasan.Danendra menggaruk-garuk kepala, menepuki wajah, sampai menggosok matanya, saking bingung menghadapi istrinya."Memang cukup saja satu istri, sakit kepala kalau ada masalah seperti ini."***"Sara

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   104

    Hubungan Danendra dan Cempaka tidak berangsur membaik, hal paling ditakutkan Danendra malah terjadi lebih cepat."Kita bisa mengurus perceraian lebih cepat." Cempaka duduk di seberang meja kerja Danendra di rumahnya.Jantung Danendra terasa sesak, seperti akan berhenti berdetak. Wajahnya seperti dihantam benda berat.Kehilangan Cempaka?"Cempaka, aku mohon jangan lakukan ini." Danendra akan mengupayakan apa pun untuk rumah tangganya kali ini."Mau kamu apa? Kamu mau mengikat aku di pernikahan yang tidak bahagia ini. Kamu hanya mau membalas kebaikan Haris dan itu sudah cukup, Dane!"Napas Cempaka tersengal mengatakannya. Danendra masih ingin menahannya lebih lama?Dasar tidak berperasaan!"Aku akan mengikat kamu seumur hidup, Cempaka."Ingin rasanya Cempaka memberi Danendra pukulan supaya pria itu sadar kalau semakin lama bersamanya, Cempaka bisa-bisa mati berdiri atau kemungkinan gila.Namun, badannya yang lebih kecil tidak akan ada artinya bila ia melakukan kekerasan fisik pada Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   103

    Dahlia menemui Danendra di rumah sakit, mereka duduk di taman yang sedang tidak banyak orang. "Aku mohon kamu mau menemui Natali." "Aku akan menceraikannya setelah anak itu lahir lalu mengasuhnya bersama Cempaka." Rahang Dahlia mengatup kuat. Dia semakin yakin cinta Danendra pada Natali sudah sirna seiring terkuak kebenaran. "Apa kamu yakin Cempaka akan menerima anak itu?" Natali tidak setuju, tetapi dia pun tidak bisa berbuat banyak. "Untuk terakhir kali aku menemui Natali, setelah itu jangan kamu datang lagi atas suruhan Natali!" "Aku tidak disuruh Natali atau siapapun, hanya demi kemanusiaan." Danendra berdecak lalu tertawa seolah-olah ada yang membuat kelucuan. Cempaka keluar dari persembunyiannya, ia mencuri dengar percakapan antara Danendra dan Dahlia. Keinginan untuk menemui suami pudar, Cempaka memiliki rencana lain. *** "Dane, kamu masih bersedia menemui aku?" Danendra memenuhi keinginan Dahlia untuk menemui Natali. Danendra duduk berseberangan dengan N

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   102

    Sebulan berlalu sejak kejadian Cempaka meminta cerai, tinggal tiga bulan lagi. Hubungan antara Cempaka dan Danendra semakin renggang. "Mengapa akhir-akhir ini kamu sering keluar rumah?""Memangnya kenapa? Bik Saidah mengadu?" tanya Cempaka tanpa memandang suaminya. Dia sibuk dengan banyak kertas di tangannya."Kamu buka toko baru?""Kamu membuntutiku?""Kalau tidak seperti itu, kamu tidak pernah mau cerita. Sudah berapa lama?""Bukan urusan kamu." Cempaka berdiri memandang suaminya. "Kamu urusi saja istri kamu yang mau melahirkan itu, bukannya sebentar lagi?"Danendra menghela napas."Jangan mengalihkan pembicaraan. Oh, ya, perlu aku ingatkan keinginan bercerai kamu tidak akan pernah terkabul." Danendra pergi begitu saja dari kamar ke ruang makan. Beberapa minggu belakangan, Danendra sering pulang lebih awal dari rumah sakit.Cempaka terduduk kembali, gilirannya mendengkus karena Danendra memutuskan secara sepihak nasibnya di masa mendatang. ***Usai praktek di poliklinik, Danendra

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   101

    "Natali, sudahi kebodohan ini!" ujar Dahlia. Baru kali ini perkataan Dahlia serasa tajam di pendengaran Natali."Keluarga Danendra sulit ditumbangkan, lihat papamu, malahan masuk penjara demi aksi balas dendamnya. Apa kamu mau berakhir seperti itu? Cukup menjadi orang jahat, fokuslah sekarang pada anakmu!"Dahlia rasanya tidak sabar lagi menghadapi sahabat karibnya yang terlihat konyol."Tapi... tapi... aku mencintainya, Dahlia," isaknya duduk di kursi."Apa aku bilang! Dulu kamu menikah dengannya tanpa cinta, hanya untuk membalas dendam. Danendra sangat mencintai kamu. Sekarang giliran kamu mencintainya, pria itu sudah tak punya lagi hati untuk kamu. Sadar, Natali!!"Natali semakin terisak, ia merasa menyesal dengan sikapnya di masa lalu sehingga membuat cinta Danendra luntur padanya."Tapi, aku mau berusaha untuk mendapatkan Danendra lagi, Dahlia," ucapnya dibarengi gelengan dari Dahlia."Sadar Natali kesalahan kamu itu banyak, jangan sampai Danendra tahu rahasia kelam kamu, tiba wa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status