Beranda / Romansa / Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor / Diselamatkan Untuk Kesekian Kalinya Oleh Fathan

Share

Diselamatkan Untuk Kesekian Kalinya Oleh Fathan

Penulis: NaYanjah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 10:59:52

Setelah beberapa saat Alina perlahan tidak sadarkan diri akibat obat bius. Lalu Siska segera menghubungi Jonathan dan temannya.

Beberapa saat kemudian Jonathan masuk, “Hahaha, akhirnya aku bisa balas dendam sama cewek ini. Aku akan buat Fathan menyesal telah mencampuri urusanku bahkan melukai ku,” ucap Jonathan. Siska juga tersenyum puas atas pekerjaan yang ia lakukan.

“Akan kita apakan dia Bos?” tanya Fais.

Jonathan melihat seisi rumah Alina. Lalu Jonathan bisa melihat beberapa hiasan mewah di dalam rumah itu. Awalnya dia berniat untuk menghancurkan barang-barang itu karena Fathan sudah memporak porandakan basecamp mereka. Tapi ia mengurungkan niatnya karena terbesit di benaknya rasa kasihan pada Alina. “Kalau aku hancurin semua ini terus cewek ini juga aku hancurin hidupnya nanti, aku takut nanti aku ngerasa bersalah kalau berbuat lebih kayak gitu,” pikirnya.

“Udahlah, kita bawa aja dia ke basecamp dulu, nanti baru kita pikirkan apa yang harus kita lakukan sama dia,” ujar Jonathan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Lagi-lagi Bertemu Fathan

    Alina kembali ke rumahnya. Ia pun berbaring di atas kasurnya kemudian menarik selimut dan menutupi tubuh mungilnya itu. Fathan sangat ingin membelai rambut Alina dengan lembut, tapi ia khawatir penulis itu akan marah padanya.“Alina kamu ke rumah aku aja ya, di sana kan ada Mama yang bisa jagain kamu,” bujuk Fathan.‘Lalu kenapa jika memang ada Mamamu di rumahmu? Itu bukan urusanku,’ benak Alina. Alina menatap kedua mata Fathan dan di saat yang sama muncullah Lisa dari gerombolan anggota street motorcycle. Lisa segera menuju pada Alina yang berada di atas kasur. Lisa mengelus-elus rambut Alina dengan tatapan sedih, kemudian memegang tangannya dengan khawatir.“Kenapa? Alina kenapa?” tanya Lisa panik.Fathan hendak menjawab tapi Alina memberi isyarat untuk diam karena dia yang akan menjawabnya. “Aku baik-baik saja Lisa, mereka semua telah membantuku. Nanti akan aku ceritakan padamu apa yang terjadi setelah mereka pergi,” ucapnya. “Fathan, sekali lagi terima kasih. Sekarang Lisa sudah a

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Persiapan Pertunangan Ethan dan Yunda

    “Apa yang kamu lakukan?” tanya Fathan heran.“Fathan, aku takut padamu. Aku tidak tahu sejak kapan rasa takut ini ada dan aku hanya ingin pembahasan dan pembicaraan kita hanya berkaitan dengan pekerjaan. Aku mohon padamu,” jawab Alina kemudian berbalik dan menjauh dari Fathan.Fathan melihat punggung penulis cantik itu. Ia tidak tahu bahwa Alina ternyata menyimpan rasa takut padanya. Entah dari hal apa dan kejadian yang mana yang membuat Alina takut padanya. Yang Fathan ketahui saat ini adalah bahwa ia merasa sedih mendengar pernyataan Alina.Fathan terdiam sesaat di bawah derasnya air hujan yang terus mengenai tubuh kekarnya. Hingga akhirnya Harun datang dan menyadarkan dirinya.“Ngapain kamu ujan-ujanan nanti sakit tau, Mama kamu nanti khawatir. Ayo pulang, aneh banget dapet kerjaan baru malah main ujan-ujanan,” cetus Harun yang tidak tahu apa-apa.“Oy, malah diem aja. Ayok, kita malam ini kan mau ke rumah Aris. Kamu enggak lupa kan Fat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Alina Melihat Ethan dan Yunda Bertunangan

    Alina baru saja bangun dan merenggangkan setiap otot yang ada di tubuhnya. Lalu ia berguling ke kanan dan ke kiri di atas kasurnya. Ia sangat malas bangun pagi itu walaupun ia ada janji temu dengan Fathan dan Retno di apartemen Retno.“Oh sial, aku sangat malas,” gumamnya. Dengan enggan Alina terpaksa bangun dan bersiap untuk pergi.Setelah siap, penulis itu berjalan menuju gerbang rumahnya. Dan tepat di depan rumahnya Fathan sudah menunggunya. Raut wajah Alina berubah menjadi dingin dan jutek.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Alina.Fathan turun dari motornya dan mendekati pintu gerbang yang belum terbuka itu. “Retno memintaku untuk menjemputmu,” jawabnya.“Aku akan mengendarai mobil sendiri, kamu tidak perlu repot-repot,” cetus Alina. Tapi sesaat setelah ia berbicara, ia mendapatkan pesan dari Retno yang memintanya untuk datang bersama Fathan karena di basement apartemen Retno sudah penuh untuk parkir mobil. Jadi mau tidak mau Ali

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Ternyata Alina Cewek Gila

    “Makasih untuk hari ini ya, hati-hati di jalan!” Lambaian tangan Retno mengiringi kepergian Alina dan Fathan.Setelah Alina dan Fathan tidak terlihat lagi, ia pun kembali masuk ke dalam gedung itu. Dan di saat itu Retno melihat Ethan berada di dekat pintu masuk gedung menatap ke arahnya.***Retno dan Ethan kini tengah duduk di cafe.“Apa yang ingin kamu tahu atau kamu tanyakan padaku?” tanya Retno.“Apakah yang baru saja pergi adalah Alina?” “Apa pedulimu siapa dia? Mau Alina atau bukan, tidak ada urusannya denganmu.”“Apa kamu juga membenciku Retno?”“Aku tidak membencimu tapi aku kesal padamu, terus kenapa juga kamu harus bertunangan di gedung ini ha?” jawab Retno sekaligus bertanya dengan kesal.“Jadi benar itu Alina, sepertinya wanita yang tadi aku lihat adalah dia dan pria itu,” gumam Ethan.“Hah, terus kenapa? Apa kamu sekarang merasa bersalah pada Alina? Baru sekarang kamu sadar? Sudah terlambat, sudah ada yang siap menjadi mengganti kamu untuk menjaganya,” cetus Retno dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Aku Tidak Sempurna

    Fathan melambaikan tangannya begitu ia melihat Harun yang semakin dekat. Harun segera menghampiri ketua gengnya dan mereka langsung bergerak melacak kemana perginya Alina.“Gimana sih kok bisa cewek itu tiba-tiba berubah sembilan puluh derajat?” tanya Harun.Fathan diam saja tidak ingin menjawab pertanyaan temannya itu. Ia tidak ingin membongkar kesedihan Alina karena Ethan manusia tidak bertanggung jawab itu.“Kenapa diem aja? Kamu juga nggak tau ya?” tanya Harun lagi. Fathan hanya menjawab dengan anggukan pelan dan terlihat di kaca spion.***Beberapa saat kemudian mereka tiba di salah satu toko pakaian yang memperlihatkan banyaknya pakaian seksi untuk wanita. Keduanya sama-sama terkejut melihat ke toko itu lalu melihat satu sama lain.“Oh tidak, firasatku buruk Run,” ucap Fathan.“Aku juga gitu Fathan,” sahut Harun.‘Aish, aku harap cewek itu nggak melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya sendiri,’ benak Fathan.“Apa kamu yakin di sini lokasi terakhirnya?” tanya Harun.“Iya in

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor    Melantur Karena Minum

    Fathan kembali mencari Alina yang baru saja terlepas dari genggamannya. Dan tidak lama baginya menemukan Alina. Ia melihat penulis itu berjalan sempoyongan ke arah pintu keluar klub.Fathan segera memasukkan kembali ponselnya dan mengejar Alina agar ia tidak terjatuh karena jalannya yang sempoyongan.“Alina kamu mau kemana, motorku ada di sana!” Fathan berusaha menghentikan langkah kaki Alina yang jalan berlawanan dari dimana motornya terparkir.“Oooh, motor kamu ya. Ini (Alina mengeluarkan kunci motor dari sakunya) ini dia kunci motor kamu dan kamu bisa pulang sekarang. Maaf ya aku udah bawa kabur motor kesayangan kamuuuu,” ucap Alina melantur.Fathan mengambil kunci motor itu dari tangan Alina. Lalu penulis itu kembali berjalan jalan ke arah yang entah dimana. Fathan terus saja mengiringi wanita itu.“Eeeey, kenaaapaa kamu ikutin aku? Kamu mau ngerampok ya??” Alina lagi-lagi melantur dengan tidak jelas. Fathan hanya geleng-geleng kepala.Lalu tiba-tiba Alina terduduk di jalan itu. Ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Rencana Vacation

    Penulis cantik itu terbangun dari tidur panjangnya karena wajahnya terkena sinar matahari dari jendela kamar yang gorden nya tidak tertutup. Ia pun menggeliat di atas kasurnya karena masih merasa ngantuk. Setelah itu ia melamun dan memikirkan apa yang telah terjadi padanya.“Aduh sakit banget kepalaku,” keluh penulis itu. Setelah berkata seperti itu ia tiba-tiba saja merasa mual dan segera berlari ke kamar mandi.Setelah beberapa kali ia mengeluarkan isi perutnya karena mual. Ia pun duduk di sofa dengan minuman hangat yang sudah ia ambil dari dapur.“Oh sial, aku baru inget. Aku kemaren pergi ke klub malam dan minum alkohol. Nggak mau lagi aku minum alkohol, ternyata efeknya menyakitkan,” ucap Alina. Karena memang baru kali itulah ia nekat ke klub malam dan minum alkohol yang selama ini belum pernah ia sentuh.“Lemes banget aku,” keluhnya lagi. “Eh, gimana aku bisa pulang ya?” pikirnya baru sadar kalau ia lupa bagaimana caranya ia pulang semalam.Penulis cantik itu diam dan mengingat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Fathan Menyukai Alina

    Alina telah tiba di resort yang dekat dengan danau labuan cermin. Pemandangannya sangat indah dan asri. Udara segar yang terhirup sangat menenangkan. Hembusan angin yang sepoi-sepoi sangat nyaman terkena oleh kulit.Alina duduk dan melihat ke arah langit yang sangat cerah tapi tidak terlalu panas. Ladang di sana tertata rapi dan sangat nyaman dipandang.Penulis cantik itu pun mulai merapikan barang-barang yang ia bawa. Karena dia memutuskan untuk liburan selama satu minggu.“Hari ini aku mau istirahat aja dulu di resort, capek banget,” gumamnya.Alina pun memesan makanan melalui layanan kamar di resort malam itu. Setelah makan malamnya selesai, penulis itu membuka laptopnya dan mulai menulis satu bab untuk cerita barunya sebelum tidur.Hatinya sangat tenang dan senang, ide-ide muncul dengan mudah di dalam pikirannya. Ia juga sudah melupakan kegugupan atas kehadiran sepupunya di Balikpapan dan juga rasa malunya atas dirinya yang mabuk waktu itu.Tidak terasa satu jam telah berlalu, pen

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30

Bab terbaru

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Alina Selamat

    Pada hari dimana Alina pulang, Rio tetap mengikuti Alina dan tentu saja itu atas perintah dari Ethan. Rio menjadi pengawal pribadi penulis itu untuk sementara walaupun tidak diketahui olehnya.Begitu Rio sedang bersantai sejenak tidak jauh dari rumah Alina. Tiba-tiba saja beberapa orang keluar dari rumah itu dengan membawa Alina yang pingsan dalam gendongan seorang pria. Rio pun segera menghubungi Ethan karena ia merasa ada yang tidak beres dari itu.“Iya Pak, aku nggak tau siapa mereka. Tapi dari gaya pakainya, kayaknya mereka geng motor lain.”“Ya udah, ikutin terus mereka dan bagi lokasi kamu padaku. Aku akan menyusul dengan beberapa orang sebentar lagi.”“Baik Pak.”Rio pun mengikuti perintah Ethan dan terus mengikuti penculikan Alina dari belakang. Ia melakukannya secara hati-hati agar tidak ketahuan. Karena jika ketahuan bisa saja nanti orang itu akan menyakiti Alina di depan Rio sebagai ancaman.“Kenapa mereka pergi jauh banget,” gumam Rio melihat Alina dibawa ke sebuah desa ya

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Alina Diculik

    Alina telah tiba di rumahnya dengan rasa lelah di sekujur tubuhnya. Ia memang kurang beristirahat semenjak kehadiran Fathan ke resort.Alina memarkirkan mobilnya kemudian menurunkan semua bahan makanan yang telah ia beli tadi. Setelah itu ia menuju bunga kaktus untuk mengambil kunci rumah.Dengan tertatih-tatih ia membawa masuk satu persatu semua makanan ke dalam rumah dan hanya menyisakan pakaian di dalam mobil. Ia meletakkan semuanya di dapur dan nanti baru ia akan rapikan setelah ia beristirahat sejenak di kamarnya.Penulis cantik itu berbaring di atas kasurnya dengan nyaman. Perlahan-lahan rasa kantuk mulai menerpanya. Baru saja ia menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba saja seseorang yang belum sempat ia lihat wajahnya menutup wajahnya dengan sapu tangan. Dan sapu tangan itu sudah diberi obat bius sebelumnya. Sehingga hanya dalam beberapa saat saja wanita itu tidak berdaya tanpa sempat melawan.Tawa kebahagiaan terdengar dengan jelas dari Siska. Ia sangat senang melihat apa ya y

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Keselamatan Alina Terancam

    Jonathan dan yang lainnya sudah mulai melaksanakan rencana mereka untuk menculik Alina kembali. Beberapa orang dari geng motor Jonathan mengawasi gerak-gerik yang terjadi di sekitar rumah Fathan. Dan sebagai besar lainnya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh street motorcycle. Sedangkan Jonathan, Siska dan beberapa sisa anggota geng bruiser mencoba menerobos masuk ke rumah Alina. Awalnya mereka mematikan listrik rumah Alina dengan cara mengendap-endap supaya tidak terlihat di kamera CCTV.Setelah listriknya mati, otomatis kamera CCTV itu juga mati. Mereka yang sejak tadi menunggu di luar pun segera memanjat pagar termasuk juga Siska.Jonathan menoleh ke belakang dan melihat adegan di mana Siska mendarat dengan selamat. Musuh geng street motorcycle itu pun bertepuk tangan untuk nya.“Wah Siska, hanya dalam beberapa waktu aja, kamu udah banyak kepandaian sekarang,” puji Jonathan.“Cih, kamu nggak tau ya kalau aku ini memang banyak kepandaian,” jawab Siska.“Bos ngapain? Cepetan ke sin

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Batasan Yang Alina Buat

    Alina menyiapkan makanan untuk Fathan. Banyak lauk yang dibuat oleh penulis cantik itu. Ia juga menata makanan itu dengan rapi di atas meja.“Wah, kenapa makan-makanan ini terlihat kayak seni. Kalau di makan kayaknya sayang, tapi makanan ini juga keliatan enak banget,” puji Fathan.Penulis cantik itu tersenyum bangga atas itu. “Oke silakan makan!” Alina pun mempersilakan Fathan untuk menikmati hidangan yang sudah ia masak. Pria tampan itu juga langsung memakannya tanpa henti karena ia sudah merasa sangat lapar.Melihat Fathan makan dengan lahap, itu membuat Alina sangat senang. Ia sangat bahagia apabila ada yang menikmati makanan yang ia buat, ia sangat menghargai itu. Lalu penulis cantik itu menuju meja yang di sana laptopnya sudah menyala, ia siap untuk menulis.Fathan yang sedang asyik makan pun hampir tidak menyadari bahwa Alina tidak bergabung dengannya untuk makan. Begitu ketua geng motor itu merasa haus dan mencari segelas air segar, ia melihat Alina yang sedang serius di depa

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Pertemuan Yang Gagal

    “Kenapa Fathan nggak balik-balik ya? Udah 2 jam ini, ngapain aja dia. Di telepon juga hpnya enggak di bawa.”Perut Alina mulai keroncongan. Badannya juga agak lemas karena belum sarapan.“Ya udahlah aku ke restoran sendiri aja. Fathan mah lama.”Akhirnya Alina pun menuju restoran untuk sarapan. Awalnya dia memang hendak sarapan bersama dengan Fathan, tapi setelah ia sudah rapi dan memakai make up ketua geng motor itu tidak kunjung datang.Alina pun berjalan seraya terus mengeluh karena lamanya Fathan. “Cuma disuruh beli itu aja lama. Ngapain coba dia di minimarket? Bersemedi apa ya?”Ethan yang sejak tadi menunggu Alina pun tampak senang melihat kedatangan penulis itu. “Kenapa dia berjalan seperti itu? Apa dia sedang kesal?”Alina duduk di salah satu meja yang kosong dan segera memesan makanan. Sembari menunggu ia menonton video singkat di ponselnya.Ethan sedang menyiapkan mentalnya untuk mendekati Alina. Dia mulai mengatur napasnya agar dirinya bisa tetap tenang.“Oke aku sekarang s

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Bagaimana Caraku Menembus Tembok Itu

    Alina dan Fathan sudah kembali ke resort setelah hari hampir senja. Canda tawa mengiringi perjalanan mereka menuju ke resort. Dan dari kejauhan Ethan melihat mereka berdua berjalan sangat natural seperti sepasang kekasih yang telah lama menjalin kasih. Hati CEO tampan itu terasa seperti sedang disayat-sayat. Wajahnya merah padam dan tangannya mengepal dengan erat. Rio dan pengawal lainnya melihat reaksi Ethan. Dan mereka pun hanya bisa diam tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka juga takut pada Ethan jika CEO itu mulai marah.“Rio, besok pagi kamu harus jauhkan Alina dari pria gila itu darinya. Aku akan menemui Alina ketika pria itu tidak ada, agar tidak ada pengganggu nantinya!” perintah Ethan.“Baik Pak,” jawab Rio patuh. ‘Aduh malam ini aku harus cari ide yang bagus untuk itu, kalau gagal bisa bahaya aku. Karena ini adalah masalah percintaan,’ batin Rio.***“Kamu mau aku masakin mie instan nggak?” tawar Alina.Fathan yang sedang membalas pesan grup geng motornya pun menoleh ke ara

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Lima Ladang

    Fathan tidak menjawab perkataan Alina cukup lama. “Ya udah kalau nggak mau … kamu tidur aja di luar ini,” ucap Alina lalu berdiri dari duduknya dan hendak pergi. Fathan kemudian menahan tangan penulis itu.“Apa lagi?”“Kalau memang kamu mengizinkan, aku mau,” jawabnya.“Baiklah kamu bisa satu kamar denganku, eeem kalau begitu ikutlah denganku,” ajak Alina.Alina mengajak Fathan untuk tidur satu kamar dengannya bukan tanpa alasan. Ia merasa khawatir akan keadaan pria tampan itu nantinya. Fathan memang sangat pandai dalam berkelahi, akan tetapi Alina baru saja mengetahui bahwa pria mabuk tadi adalah anggota preman yang cukup terkenal di sana, dan ia pun menjadi khawatir.Wanita itu pun mau tidak mau harus mengajaknya karena kasihan dan ditambah lagi ketika Alina mendengar alasannya datang ke sana karena ingin terus melihat penulis itu. Entah kenapa Alina merasa ia tidak bisa membiarkan Fathan begitu saja.Setelah beberapa saat mereka berjalan, Alina dan Fathan tiba. “Kamu bisa meletak

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Pria Mabuk

    Fathan baru tiba di Berau sehari setelah ia mendapatkan informasi dari Lisa. Ia baru bisa pergi karena ada urusan lain di geng motornya.Tapi karena Fathan pergi tanpa rencana apapun, pria tampan itu belum pesan kamar di resort yang cukup dekat dengan wisata danau labuan cermin. Pria itu pun masuk ke salah satu resort untuk melakukan pemesanan kamar.Begitu ia hendak memesan kamar, ada seorang pria mabuk menabraknya. “Kamu kalau berdiri liat-liat dong,” cetus pria asing itu.“Maaf bro, bukan salahku. Kamu yang salah, siang bolong kok mabok,” celetuk Fathan tidak terima.“Ealah, cecengut ini malah nyolot. Ngajak berantem kamu ha? Ayo sini lawan aku kalau kamu jantan!” tantang pria asing itu.“Aduh Pak, jangan bertengkar di sini,” keluh resepsionis.“Mbak, saya mah nggak mau ribut. Tapi pria ini yang nyolot,” tutur Fathan dalam posisi siaga jika saja pria asing itu menyerangnya.“Kenapa kamu diam? Takutkan kamu sama aku?” “Udah Kak, jangan diladeni dia,” ujar resepsionis.“Saya mah ba

  • Dilema: Diperebutkan Bos dan Ketua Geng Motor   Ethan Hendak Menemui Alina

    “Aku tidak ingin pergi ke luar negeri,” keluh Yunda pada Ethan.Ethan dan Yunda kini sedang berada di rumah mewah milik keluarga Yunda. Hari ini wanita kaya itu di jadwalkan pergi ke Singapura untuk urusan bisnis keluarganya dan harus menetap di sana selama enam bulan.“Haaaa, Ma,,, aku tidak ingin menjadi perwakilan perusahaan,” rengek Yunda pada Elisa Mamanya.“Sayang, lagi pula pernikahan kamu dan Ethan kan masih tahun depan. Karena tahun ini masih banyak pekerjaan baik di keluarga Ethan maupun keluarga kita,” ucap Elisa memberi pengertian pada anaknya itu.Yunda menatap kedua mata Ethan dengan sangat dalam. Seperti ia sedang berbicara lewat telepati pada pria tampan itu. Ia seperti sedang mengancamnya agar jangan sampai bertemu dengan Alina.Ethan hanya diam dan tidak merespon tatapan Yunda. Ia terus saja memasang wajah ramah pada Elisa agar tidak ada kecurigaan.“Kamu ini lo Yun, tidak malu pada Ethan? Kita ini sudah biasa dengan semua kegiatan ini dan di kedepannya juga pasti se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status