See han melajukan mobil nya menuju alamat tersebut,sekitar empat jam perjalanan See han pun sampai.
Tapi, saat sampai di alamat yang diberikan Rizki, ternyata itu bukan lah rumah Bela.
Sadar bahwa dirinya telah ditipu, See han dengan kesal kembali, See han ingin menemui Rizki untuk memberi perhitungan.
See han sangat marah, dia melajukan mobilnya dengan kencang.tak butuh waktu lama, dia pun sampai dirumah Rizki.
"Keluar kamu Rizki! " teriak See han
Rizki yang berada dalam rumah nya pun ketakutan, dia tak berani jumpa dengan See han.
Uang yang di berikan See han sudah habis di ambil oleh preman.
See han yang marah menggedor pintu rumah Rizki.
"Keluar kamu, atau aku bakar rumah mu ini! " ancam See han
Takut akan ancaman See han, Rizki pun keluar, dengan kepala tertunduk tanda bersalah dan takut.
"Maaf, sebenarnya aku pun tak tahu, tapi aku butuh uang, " ucap Rizki
See han hampir memukul Rizki, namun dia tahan, akhirnya dia pun pulang dengan kecewa.
Dia tak pulang kerumah dia kembali ke hotel, saat sampai di hotel sudah ada adiknya menunggu nya.
"Bagaimana kak, udah ketemu sama pacar kakak? "tanya Sha qila
" Belum, Sial sekali kakak ditipu. "ucap See han kesal
" Kan benar tebakan aku, pasti itu orang penipu. "jawab Sha qila
See han yang masih kesal, kemudian coba beristirahat,dia menghempaskan tubuh nya di ranjang tempat tidur nya.
See han mencoba meredam emosi nya, karena semakin emosi, semakin dia tersiksa karena dia sangat ingin berjumpa dengan Bela.
Sementara saat ini Bela sedang mencari pekerjaan bersama dengan Qori.
Sudah seminggu mencari kerja, tapi tak kunjung dapat.
Tabungan Bela semakin menipis, dia pun memutar otak, apa yang bisa dia lakukan dengan sisa tabungannya itu.
Mereka pun pulang, saat sampai dirumah Qori, Bela melihat sebuah toko kecil depan rumah Qori.
Dia bertanya kepada Qori, ternyata itu dulu adalah toko milik bibinya berjualan, tapi kini tak digunakan lagi.
Bela berniat, menyewa toko itu dia ingin membuka toko bunga, seperti impian nya dulu.
Saat Bela utarakan maksud nya kepada Qori, Qori tak mengizinkan nya menyewa nya.
Tapi Qori berikan toko itu untuk Bela, Bela sangat senang. akhirnya dia bisa membuka toko bunga yang seperti dia ingin kan.
Karena Bela masih baru tinggal di daerah itu, jadi Bela meminta Qori menemani nya ke kebun bunga untuk membeli beberapa bunga.
Qori dan Bela berkeliling, akhirnya mereka menemukan kebun bunga yang diinginkan.
Bela segera menemui pemilik kebun.
"Selamat siang bu, saya ingin membeli beberapa bunga bu. "ucap Bela
"Silahkan dilihat dulu Nak,bunga nya, " ucap pemilik kebun
Setelah itu Bela dan Qori berkeliling melihat beberapa jenis bunga di kebun itu.
Setelah melihat dan memilih bunga, Bela pun membayar, bunga yang Bela beli akan diantar ke rumah.
Setelah selesai membayar Bela pun mengajak Qori untuk makan di cafe sebelum pulang.
Awalnya Qori menolak, tapi Bela memaksa, akhirnya mereka pun makan di cafe tak jauh dari tempat mereka membeli bunga.
Selesai makan, Qori dan Bela pun bergegas pulang, sebelum pulang tak lupa Bela membeli makanan untuk Ibu dan kedua adiknya.
Saat mereka sampai dirumah, ternyata mobil yang mengantar bunga Bela pun tak lama sampai.
Bela pun menunjukan kepada pengantar bunga untuk menurunkan di dekat toko nya agar mudah untuk Bela menata nya di toko nya.
Setelah semua bunga selesai di turunkan dari mobil, Bela di bantu Qori menata tempat itu.
Sebelum memasukkan bunga, Bela membersihkan dan menata toko agar menarik.
Semua perlengkapan untuk toko bunga Bela sudah dibeli oleh Bela. mereka hanya tinggal. menata nya saja.
Setelah semua tertata rapi, Bela mengajak Ibunya untuk melihat toko nya. melihat toko bunga milik anaknya, ibunya sangat senang.
Kesehatan Ibunya tiba-tiba memburuk, Bela sangat khawatir, Bela membawa ibunya kerumah sakit terdekat.
Beruntung ibunya cepat tertolong, Bela pun meminta adiknya yang paling besar menjaga ibunya, karena besok dia akan membuka toko nya.
Semua tabungan Bela sudah dia habiskan untuk mengisi toko bunga miliknya.
Pagi hari, Bela sudah bersiap-siap membuka toko nya, awalnya belum ada yang singgah ke toko Bela, tapi tak lama ada seorang wanita masuk, wanita itu memilih bunga mawar putih yang sudah dirangkai oleh Bela.
Melihat keterampilan Bela dalam merangkai bunga, wanita itu meminta Bela untuk merangkai bunga mawar merah untuknya, Bela pun bergegas mengambil bunga mawar merah dan merangkai nya.
Ternyata bunga yang dibeli wanita itu, adalah untuk acara pertunangan nya minggu depan.
Dia meminta Bela untuk mendekorasi tempat pertunangan nya, Bela dengan senang hati menerima tawaran itu.
Wanita itu memberikan alamat nya kepada Bela. Bela pun meminta Qori untuk menemani nya membeli perlengkapan yang akan dia gunakan untuk mendekorasi.
Qori dan Bela pun pergi membeli perlengkapan nya tak lupa juga bunga tambahan.
Hari yang ditunggu pun tiba, Bela ditemani Qori berangkat ke alamat yang diberikan wanita kemarin.
Perjalanan mereka lumayan jauh, tak lama kemudian sampai lah mereka di sebuah rumah mewah.
Rumah itu bak istana, Bela bertanya pada penjaga di depan rumah.setelah memastikan itu benar adalah rumah wanita kemarin, Bela dan Qori pun dipersilahkan masuk.
Saat sedang menunggu, Bela seperti melihat seseorang yang sangat dia kenal.
Bela pun mengikuti arah kemana orang itu pergi, saat berbalik ternyata Bela salah mengenali orang.
Beruntung Bela belum sempat memanggil orang tersebut.
Melihat tingkah temannya itu, Qori pun bertanya.
"Kamu, ngikutin siapa sih Bel? " tanya Qori
"Aku mau ke toilet tadi, tapi nyasar, " jawab Bela berbohong
Ternyata tadi Bela sedang mengikuti orang yang sangat mirip dengan See han, tapi yang dia lihat bukan See han, tapi hanya mirip saja.
Sementara itu, See han dan kedua orangtua nya sedang diperjalanan menuju rumah sahabat kecil See han, bernama Khalisa.
Khalisa dan See han sudah dijodohkan dari kecil, hanya saja See han tak menganggap serius, dan perasaan See han dan Khalisa hanya sebatas sahabat saja.
Tak lama kemudian See han dan kedua orangtua nya telah sampai di rumah Khalisa.
Khalisa yang mengetahui See han dan orangtua sudah sampai langsung menyambut mereka di depan pintu.
"Selamat datang See han, om dan tante, " ucap Khalisa.
See han dan kedua orangtua nya langsung dipersilahkan masuk dan duduk diruang utama rumah.
See han yang sangat bosan, memilih keluar. saat diluar dia melihat seorang wanita sedang merangkai bunga,wanita itu sangat mirip dengan Bela, See han mencoba untuk menghampiri wanita itu.
Namun disaat hendak menghampiri wanita itu, See han di panggil oleh Ibunya, dan saat See han kembali melihat kearah wanita itu, wanita itu tak ada lagi di tempat See han melihatnya tadi.
"Kemana wanita tadi, " Batin See han.
Hai kakak semua, ini adalah karya baru saya, semoga suka, jangn lupa tinggalkan ulasan agar saya bisa membuat karya lebih baik βΊππ
Saat See han sedang di panggil oleh ibunya, ternyata Bela pergi mengambil beberapa bunga untuk dia rangkai sebagai pelengkap dekorasinya. Bela belum mengetahui wanita yang meminta dia mendekorasi adalah Khalisa,wanita yang akan dijodohkan kedua orangtua See han, sebenarnya hanya ayah See han yang menginginkan perjodohan ini. Ibu See han, yaitu Nyonya Dian yue tidak pernah memaksa anaknya untuk dijodohkan. Sementara Bela mengambil bunga untuk dekorasi, Qori membantu Bela membersihkan ruangan dekorasi. Saat ini kedua orangtua Khalisa dan See han sedang membicarakan acara pertunangan Khalisa dan See han yang akan dilaksanakan minggu depan, Namun karena Khalisa sudah menyiapkan segala sesuatu nya, akhirnya acaranya dilaksanakan besok. See han yang tak menginginkan pertunangan ini hanya bisa diam, saat ini dia sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia tak jadi bertunangan. See han belum berhasil menemu
Saat mendengar ketukan di pintu, Bela langsung berbegas membuka pintu.Saat Bela membuka pintu, ternyata itu bukan See han, melainkan Khalisa. Khalisa yang marah karena pertunangannya dengan See han batal, ingin memberi perhitungan dengan Bela.Saat Khalisa ingin menampar wajah Bela, Tiba-tiba Ada tangan yang menahan tangan Khalisa.Saat Khalisa melihat siapa yang menghalangi nya ternyata itu adalah See han, See han menahan tangan Khalisa dengan erat hingga tangan Khalisa sakit."Tidak boleh ada satu orang pun,yang boleh menyakiti Bela. " ucap See hanKhalisa yang mendengar itu, semakin marah, dia menarik tangan nya yang di pegang oleh See han.Dengan amarah yang mengebu gebu, dia pergi meninggalkan rumah Bela.Namun Khalisa belum menyerah, dia memikirkan cara bagaimana dia bisa merebut See han, dan menyingkirkan Bela.Khalisa langsung melaju kan mobilnya dengan kencang, saat tiba
Sementara itu, kini Bela dikurung di sebuah rumah.Bela mencoba berteriak minta tolong, tapi percuma rumah itu dipinggiran kota, dan merupakan rumah yang sudah tak terpakai.Bela sangat takut, dia menjerit ketika tikus mendekat kearah nya, tak lama kemudian, masuk seorang laki-laki tua, bersama dua anak buah nya.Bela sama sekali tidak mengenali pria itu,ternyata pria itu adalah Papa Khalisa.Papa Khalisa memperingatkan Bela agar menjauhi See han,jika dia masih ingin hidup.Bela bukan takut tak bisa lagi berjumpa dengan See han, yang dia takutkan saat ini adalah tak bisa bertemu ibu dan kedua adiknya yang masih kecil.Bela pun berjanji untuk menjauh dari See han,setelah menandatangani surat perjanjian Bela, di kembalikan kerumah nya.Begitu sampai dirumah,Bela langsung masuk, melihat Bela pulang,Ibu dan adik adik Bela sangat senang."Darimana saja kamu, Nak? "tanya ibu nya." Tadi
Saat Bela tengah bingung,asisten See han melihat kekhawatiran di mata Bela.Asisten See han berkata pada Bela,akan menjamin keselamatan Bela.Namun yang Bela pikirkan bukan hanya keselamatannya, melainkan juga keselamatan Ibu dan kedua adiknya.Ternyata asisten See han sudah mempersiapkan semuanya, selama Bela membantu mengembalikan ingatan See han, Bela akan tinggal di sebuah rumah yang hanya asisten See han dan See han yang tahu.Setelah Bela menyetujui, asisten See han dan semua staf bawahannya, mengikuti Bela untuk menjemput, Ibu dan kedua adik Bela.Tak ingin dicurigai, Bela meminta beberapa orang saja yang menemaninya.Setelah sampai dirumah Qori, Bela mengajak Ibu dan kedua adiknya untuk ikut, Qori juga diminta Bela untuk ikut, tapi Qori tak bisa meninggalkan rumahnya.Setelah itu Bela, ibunya dan kedua adiknya pun pergi kerumah yang sudah di tunjuk oleh asisten See han.Ib
Khalisa membawa Bela keluar dan mencoba mendorong Bela ke sungai.Saat Bela akan didorong ke sungai, See han yang ternyata mengikuti mobil Khalisa sampai jembatan itu, menghentikan perbuatan Khalisa."Hentikan! " teriak See han.Khalisa yang menderngar suara See han, tiba-tiba terdiam mematung."A-apa yang kamu lakukan disini, " tanya Khalisa gugup."Harusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kamu lakukan. " ucap See han.Khalisa yang ketahuan oleh See han, sedang mencari alasan yang dapat menyelamatkan dirinya.Bela yang hampir didorong ke sungai, hanya terdiam, takut Khalisa semakin nekat.See han berjalan kearah Khalisa dan Bela,saat sudah berada di dekat Khalisa dan Bela, See han lalu menarik Bela ke arahnya."Aku peringatkan, jangan pernah lagi kamu mengganggu Bela.dan aku minta agar kamu melepaskan temannya, jika tidak akan aku pastikan kamu akan membusuk di penjara. " anc
See han membawa Bela dan keluarganya ke luar kota agar tak mudah dilacak oleh anak buah ayahnya.See han membeli sebuah rumah, diluar kota, rumah cukup luas dan lokasinya pun aman.Karena masih baru Bela mencoba menyesuaikan diri di tempat barunya.Untuk sementara waktu See han, melarang Bela beraktivitas diluar rumah, karena dia harus memastikan tidak ada orang yang mengenali mereka.Setelah menugaskan beberapa pengawal untuk memastikan daerah itu aman, baru lah See han memperbolehkan Bela beraktivitas diluar rumah.Tapi untuk membuka usaha See han melarang, karena itu akan membuat mereka akan mudah dilacak.Bela pun menurut kepada See han, Bela yang keras kepala akhirnya patuh dengan ucapan See han.Hari ini See han meminta asistennya membeli kebutuhan Bela dan keluarganya untuk sebulan,agar Bela tidak harus sering keluar rumah.Saat hendak keluar dari rumah, asisten See hab melihat salah s
See han pun segera membawa Bela keluarga Bela kerumah nya.See han yang sangat senang bahwa ayahnya sudah merestui hubungannya dengan Bela.Ternyata perubahan sikap tuan besar itu karena nyonya besar.Nyonya besar mengingatkan tuan besar agar kisah cinta anaknya tak seperti, kisah mereka dulu.Bahkan kisah cinta anaknya sekarang lebih sulit dari mereka dahulu.Ternyata kabar tuan besar yang merestui hubungan See han dan Bela telah sampai ke telinga Papa Khalisa.Papa Khalisa sangat murka, dia berencana untuk membuat tuan besar berubah pikiran.Sementara itu setelah upacara kematian ibu Anasya,See ki memilih membawa Anasya bersama nya.Upacara kematian itu tidak ada orang lain,hanya mereka saja yang menghadiri.berhubung karena situasi yang tidak memungkinkan.
Setelah kepergian Khalisa dan Papanya, tidak ada lagi yang mengganggu Bela dan See han.Sementara itu See ki dan Anasya yang masih tinggal dirumah orang tua See ki, malu malu menunjukan kemesraan mereka.Saat See ki dan Anasya sedang duduk berdua di balkon, See han datang mengoda mereka."Wah,,, ada pengantin baru nih, jadi iri liatnya. " ucap See han.Wajah Anasya bersemu merah mendengar perkataan kakak iparnya itu.Saat See han sedang mengoda See ki dan Anasya, Bela datang menghampiri mereka."Jangan terus mengoda mereka, suatu saat nanti kamu juga bakal ngerasain nya. " ucap Bela."Aku juga ingin secepatnya,Sayang." ucap See han.Mendengar ucapan See han, Bela tersenyum malu.See han yang melihat Bela salah tingkah, langsung mendekat kearah Bela dan kemudian memeluknya.See ki dan Anasya yang sedang di balkon memilih untuk ke kamar, mereka tak ingin menyaksikan kemesraan See
"Apa yang sudah terjadi, " ucap See han. Kayla pura-pura menangis, membuat See han semakin merasa bersalah. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, " jawab Kayla, masih pura-pura menangis. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tolong katakan! " ucap See han frustasi. "Kamu, sudah menodai ku,aku minta kamu bertanggungjawab, " jawab Kayla. See han yang tak tahu sudah di jebak pun bingung harus berbuat apa, sementara saat ini Bela istrinya sedang sakit. Saat kalut See han menelpon supir nya untuk menjemput nya. See han mengirimkan lokasi nya kepada supirnya agar supir nya mudah mencari keberadaan nya. "Kamu, mau kemana jangan lepas tanggungjawab, " ucap Kayla. "Aku pasti tanggungjawab, tapi beri aku waktu, " ucap See han. Tak lama supir See han pun sampai, See han pamit pulang. "Tuan kenapa tidak mengabari saya jika tuan sudah pulang, saya menunggu tuan di cafe semalam, " ucap supir nya. "Aku juga bingung dengan apa yang terjadi denganku, kenapa aku bisa sampai di
Tak lama kemudian mereka pun sampai di bandara,See han sudah menelpon asistennya sebelum mereka sampai bandara.Asisten See han sudah nampak menunggu mereka, setelah melihat See han dan Bela Asistennya pun langsung bergegas menghampiri mereka.Setelah semua barang bawaan mereka di masukan ke mobil, asistennya langsung melajukan mobil menuju rumah.See han sudah tak sabar untuk segera sampai di rumah, tapi tiba-tiba asistennya tidak membawa mereka pulang ke rumah melainkan menuju rumah sakit.See han pun bertanya-tanya, siapa yang sakit, saat sudah tiba di rumah sakit. See han langsung mengikuti asistennya untuk mengetahui siapa yang sakit.Sesampainya di depan ruangan perawatan dia melihat ibu dan ayahnya.Ibunya yang melihat dia sudah sampai langsung memeluknya."Kapan kamu tiba, Nak? tanya Nyonya besar." Baru saja, Ma, oya siapa yang sakit, Ma? "tanya See han." Oh
Setelah selesai mandi, Bela lalu menghampiri See han yang sudah menunggu nya untuk sarapan.Selesai sarapan mereka kemudian berencana untuk menikmati sunset di tepi pantai.Sebelum ke pantai Bela meminta See han untuk mengajaknya Berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang tak bisa di dapat di kota.Karena sudah waktu makan siang mereka masuk kedalam sebuah restoran, mereka mencoba menu favorit di restoran tersebut.Saat sedang menunggu pesanan mereka, Bela mendapatkan telepon dari nyonya besar.Bela langsung menerima telepon itu,"Ya, Ma. ada apa? jawab Bela.Walaupun agak canggung, tapi Bela mencoba untuk membiasakan diri karena dia akan selalu memanggil nyonya besar dengan panggilan itu." Kapan kalian akan pulang, mama gak da temennya dirumah. "ucap Nyonya besar." Anasya kemana ma? "tanya Bela." Anasya sedang dirumah sakit, semalam katanya perutnya kram, "
Hari yang ditunggu See han dan Bela pun akhirnya tiba.Hari pernikahan mereka.Dengan dihadiri saudara,teman-teman serta klien bisnis acara itu sangat mewah dan meriah.Bela tampak cantik dengan balutan gaun pernikahan impiannya.Namun sampai acara inti itu hampir tiba pendamping mempelai wanita belum juga datang.Paman Bela yang merupakan kakak dari ibunya berjanji akan menjadi pendamping nya menuju altar.See han melihat kegelisahan diwajahnya calon istrinya itu."Apa yang membuatmu gelisah, Sayang, " ucap See han.Saat melihat See han, Bela langsung memeluk See han disandarkan nya kepalanya di dada bidang pria yang sebentar lagi jadi suaminya itu."Mengapa paman belum juga datang, apakah kali ini dia juga akan ingkar janji, " jawab Bela.Bela memang dekat dengan pamannya itu, pamannya itu memiliki kebiasaan yang tak bisa dihilangkan, dia suka meminum minuman beralkohol.&n
Dengan wajah dan identitas barunya, Khalisa kini berganti menjadi Kayla. operasi nya berjalan dengan lancar.Kini dia bisa dengan leluasa untuk membalaskan dendam nya kepadamu See han dan Bela.Acara pernikahan See han dan Bela masih sebulan lagi, Bela dan See han yang masih mengurus proyek di luar kota pun di minta secepatnya menyelesaikan proyek itu dan pulang.Beruntung ada teman See han yang membantunya di sana, sehingga kurang dari dua minggu proyek itu akan selesai.Semuanya berjalan lancar, hingga See han dan Bela berencana akan pulang dua hari lagi.Mereka ingin membeli souvenir untuk dibawa pulang, dan pasar yang menjual souvenir itu hanya buka pada hari tertentu.Beruntung besok pasar itu buka, jadi mereka tak butuh waktu lama menunggu.Tuan besar dan nyonya besar sangat mengkhawatirkan Bela dan See han, di samping mereka adalah calon pengantin, akhir-akhir ini ada saja kejadian yang
Anak buah tuan besar langsung menyelidiki siapa pengirim kado itu.Dari jejak yang terdapat di sekitar rumah pengirim tersebut lumayan lama mengamati keadaan sekitar.Hasil penyelidikan menunjukkan pengirim tahu betul kondisi rumah dan hapal setiap sudut rumah.Anak buah tuan besar mencoba memasang jebakan karena yakin pengirim kado itu akann datang lagi.Mereka mengawasi dari kamera yang dipasang tepat di mana kado itu pertama di temukan.Mereka menunggu setengah jam belum ada tanda-tanda, mereka terus mengamati hingga tiba-tiba ada seseorang dengan baju serba hitam meletakkan kado di tempat yang sama.Tanpa menunggu para anak buah tuan besar menangkap pengirim kado misterius itu.Orang itu sempat lolos, tapi dengan keahlian salah satu anak buah tuan besar orang itu dapat tertangkap.Mereka membawa orang itu ke hadapan tuan besar, tuan besar pun membuka penutupan wajah orang itu.
Rose lalu menemui suaminya yang ternyata sudah sampai di depan rumah tuan besar.Saat sudah sampai di depan,dia pun langsung menghampiri suaminya."Kamu kenapa tidak kasih kabar dulu, Sayang? " ucap Rose kemudian."Kebetulan ada ketemu klien dekat sini, sekalian mampir lihat kamu, " jawab suaminya."Kalau begitu ada yang mau aku perkenalkan dengan mu, " ucap Rose.Rose lalu mengajak suaminya bertemu dengan Bela dan Naura ibu Bela.Rose dan suaminya kemudian masuk ke vila tempat ibunya Bela tinggal."Sayang,perkenalkan ini Bela ini Naura teman ku, " ucap Rose.Suami Rose kemudian berkenalan dengan Bela dan Ibunya.Wajahnya tersenyum namun juga ada kebingungan yang muncul di wajahnya.Rose menyadari kebingungan suaminya, dia pun mencoba menjelaskan bahwa Bela itu adalah anak kandung Rose sebelum menikah dengannya.Rose memang mengaku sudah pernah menikah,
Saat di perjalanan Rose terus memandangi wajah Bela, jika dilihat secara detail wajah Bela memang ada kemiripan dengan Rose.Karena tak tidur semalam, Bela yang sangat mengantuk kemudian tertidur.See han yang melihat Bela yang sudah tertidur pulas, menyelimuti Bela.Tak terasa mereka pun sampai di rumah tuan besar, See han tak tega membangun kan Bela.Akhirnya See han menggendong Bela menuju kamarnya, terlihat sekali Bela yang sangat mengantuk, karena dia tak sadar saat See han menggendong nya."Dimana rumah ibunya Bela, " tanya Rose kepada See han."Oh, ibunya Bela tinggal di vila tak jauh dari sini. apakah anda mengenal ibunya Bela. " tanya See han penuh selidik."Ya,dulu dia adalah teman baik saya.apakah kamu bisa mengantarkan saya ke sana, Nak? " ucap Rose."Istirahat lah dahulu,anda pasti lelah, besok pagi saya antar anda ke sana. " ucap See han.Rose pun hanya
Setelah membawa istrinya berjalan jalan, Tuan besar kemudian membawa istrinya ke restoran yang sudah dia pesan.Hadiah yang dibelinya sudah dia bawa, sekarang dia dan istrinya ingin makan malam romantis dahulu.Setelah selesai makan, tuan besar lalu memberikan hadiah yang sudah dia persiapkan untuk istrinya nya.Istrinya sangat senang, tapi tahun ini ada yang berbeda, karena perayaan aniversary mereka, nyonya besar juta memberikan tuan besar hadiah."Apa ini,Sayang, "tanya tuan besar." Buka saja, nanti kamu juga tahu, dan semoga suka. "ucap nyonya besar.Setelah kado pemberian nyonya besar di buka, ternyata isinya adalah sebuah lukisan mereka berdua.Tuan besar sangat menyukai kado pemberian nyonya besar.Setelah itu mereka pun bergegas pulang ke rumah.Sementara itu, Bela dan See han juga dalam perjalanan ke rumah, setelah seharian berjalan jalan sekaligus menem