Share

Part 14

"Tuan, Dia tidur di sana. Saya memintanya untuk naik ke atas, tetapi dia menolak. Dia meminta saya untuk memberinya selimut dan tidur di sana."

Tengku Ammar menoleh dan melihat Ratih sedang tidur di sofa.

Dia berteriak sangat keras, tetapi gadis tidak terbangun dan tidur dengan tenang di sofa seperti kerbau.

Tengku Ammar tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Menyadari bahwa gadis ini tidak pergi dan tetap tinggal di rumah, amarahnya langsung hilang.

“Baiklah, kamu bisa pergi istirahat!” kata Tengku Ammar kepada pengurus rumah tangga dengan nada yang lebih lembut.

Kepala pelayan itu mengangguk cepat. Tengku Ammar berjalan ke arah Ratih dan ingin membangunkannya. Karena dia kelihatannya sangat lelap, dia terpaksa membungkuk, mengangkatnya dan menggendongnya ke atas.

Kembali ke kamar tidur, dia membaringkannya di tempat tidur. Meski begitu, Ratih tidak terbangun.

Tengku Ammar berbaring di sampingnya dan menatap matanya sambil menopang kepalanya dengan tangannya.

Sejujurnya, mesk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status