Share

Bab 4

Penulis: Farzan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 17:24:03
Kulitnya halus dan putih. Sepasang stoking setengah transparan menempel erat pada kakinya, menampilkan lekukan yang indah. Dengan sekilas pandang, detak jantung Lufi berpacu.

Itu adalah seorang wanita cantik jelita dengan tubuh tinggi dan ramping. Setelah mengamati Lufi, dia pun menghampirinya.

Wanita itu mengenakan gaun panjang putih dengan bordiran benang emas. Dia terlihat menggoda dan seksi, tetapi juga memancarkan aura yang anggun.

Wajah cantiknya sungguh memukau, membuatnya terlihat seperti bidadari dari surga. Matanya indah, tenang, dan memikat.

"Kamu Lufi, 'kan? Senang bertemu denganmu. Aku Rensia. Kakekku pasti sudah memberitahumu." Wanita itu tersenyum manis dan menjulurkan tangannya kepada Lufi.

Rensia? Lufi agak terkejut. Ternyata dia adalah Nona Besar Keluarga Hardian. Sungguh kecantikan yang memesona.

"Senang bertemu denganmu juga. Aku Lufi." Lufi membalas uluran tangannya. Kulit Rensia lembut dan halus.

"Pak Lufi, Grup Nagaraya sedang menghadapi masalah yang sulit. Kami ingin meminta bantuanmu," kata Rensia langsung.

"Aku tahu. Kakekmu sudah memberitahuku." Lufi menunjuk kompleks apartemen tua di sebelah. "Tunggu sebentar, aku pulang dulu."

Menunggu? Rensia mengernyit. Dengan statusnya, tidak ada yang berani bersikap lalai padanya jika dia datang untuk meminta bantuan. Namun, karena Lufi adalah orang yang direkomendasikan oleh kakeknya, dia hanya bisa menunggu.

Lufi membawa tasnya dan pulang ke rumah. Rumah ini adalah rumah pernikahannya dengan Hanny, sebuah apartemen tua yang kumuh. Dengan bantuannya, bisnis Hanny semakin sukses. Dua tahun lalu, mereka sudah pindah dari sini. Apartemen tua ini kini menjadi rumah bagi Lufi.

Setelah membuka pintu, Lufi membuka bawaannya dan melihat pakaian berwarna-warni yang dia buat untuk putrinya. Hatinya seperti ditusuk pisau.

Lufi merapikan pakaian-pakaian itu. Air mata mengalir tanpa sadar. Seorang pria sejati tidak mudah menangis, tetapi dia tidak bisa menahan kesedihannya lagi.

Saat ini, pintu apartemen didobrak dari luar. Marina dan Alex menyerbu masuk. "Lufi! Lufi!" Mereka berteriak-teriak.

"Ada apa?" tanya Lufi dengan dingin.

"Si pecundang ini ternyata di sini," kata Alex. Sambil menunjuk sebuah kertas di tangannya, dia terkekeh-kekeh dan bertanya, "Ini tulisanmu, 'kan?"

Lufi melihat kertas itu. Di atasnya adalah kaligrafi yang indah. Kemudian, dia mengangguk.

Ibu dan anak itu saling memandang dengan mata berbinar kegembiraan. Mereka melihat Lufi seperti melihat sebuah gunung emas.

"Tulisanmu bagus sekali. Aku kasihan melihatmu begitu menderita. Karena kamu nggak punya kerjaan, gimana kalau kamu menulis untukku setiap hari? Aku gaji kamu 4 juta per bulan deh!" kata Alex dengan nada meremehkan.

Lufi tersenyum dingin. Empat juta? Tulisannya jauh lebih berharga daripada itu!

"Biasa-biasa saja kok. Sebaiknya kalian pergi dari sini," usir Lufi dengan nada datar.

"Apa? Kamu berani menolakku?" Alex marah.

Marina buru-buru menahan Alex, lalu memasang senyuman manis di wajahnya. "Lufi, kamu ini menantu kami. Menulis bukan hal yang sulit kok. Kamu turuti saja keinginan Alex."

"Menantu? Aku sudah bercerai dengan putrimu, kita nggak punya hubungan apa-apa lagi." Lufi tersenyum sinis.

Ekspresi Marina langsung berubah. "Kamu ini nggak tahu terima kasih! Kamu melupakan ibu mertuamu begitu saja! Mau tulis nggak?"

"Cukup!" Lufi marah. "Keluar dari rumahku!"

"Sialan! Kamu mau mati ya?" Alex yang naik pitam pun mengambil kursi dan melemparkannya ke arah Lufi.

Lufi menghindar dengan mudah, sedangkan Alex kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh.

Di sisi lain, Marina berlari ke samping tumpukan pakaian itu dan terkekeh-kekeh. "Lufi, kalau kamu menolak menulis seribu kata untuk kami hari ini, aku akan bakar pakaian untuk putrimu."

Alex mengambil pemantik api dan menyerbu ke depan. Dia mengamil boneka beruang itu, lalu menggoyangkannya di hadapan Lufi.

"Dasar berengsek, mau tulis atau nggak?" Api menyala, pemantik semakin dekat dengan boneka itu. Segera, tercium bau menyengat. Boneka itu terbakar.

"Sialan!" Lufi akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengangkat tangannya dan melayangkan tamparan ke wajah Alex.

Plak! Alex terhempas dan kepalanya membentur sudut dinding. Seketika, kepalanya bercucuran darah.

Kemudian, Lufi maju untuk memadamkan api, tetapi boneka itu sudah terbakar parah. Dia semakin murka melihat situasi ini. Jadi, dia mengangkat Alex yang baru saja berdiri, lalu menamparnya tanpa henti.

Setelah belasan tamparan, wajah Alex pun membengkak. Dua giginya bahkan copot. Mulut dan hidungnya berdarah, membuatnya terlihat sangat menyedihkan.

"Beraninya kamu menampar Alex! Aku akan menghabisimu!" pekik Marina sambil melepaskan sepatu hak tingginya. Kemudian, dia hendak menusuk mata Lufi.

Lufi sontak meraih tangan Marina, lalu mendorongnya. Seketika, Marina terduduk di lantai.

"Pergi dari sini!" bentak Lufi dengan mata memerah dan aura yang kuat. Di mata Marina, Lufi tidak ada bedanya dengan siluman sekarang.

"Kak, cepat naik! Aku dipukul!" Alex yang berlumuran darah tiba-tiba menelepon seseorang. Dulu dia memang preman. Setelah kaya, dia berteman dengan banyak orang yang suka membuat onar.

Sesaat kemudian, seorang pria kekar bertato masuk dengan membawa belasan preman. Mereka terlihat garang, bahkan memegang senjata.

"Hajar dia! Habisi dia!" pekik Alex sambil menunjuk Lufi. Belasan preman itu sontak mengepung Lufi.

"Huh!" Lufi tetap terlihat tenang. Kemudian, dia melepaskan liontinnya dan melemparkannya ke lantai.

Seketika, permukaan liontin itu pecah. Seekor naga kecil sontak muncul dari dalam. Ketika melihat liontin itu, tatapan Lufi menjadi lebih lembut. 'Sobat, aku membuatmu tersegel selama tiga tahun. Maafkan aku ....'

Kini setelah liontin itu pecah, naga suci keluar dan Lufi yang sebenarnya pun kembali!

Bab terkait

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 5

    Saat Lufi memungut liontinnya dan bangkit kembali, semua orang bisa merasakan auranya yang berbeda. Belasan preman yang mengepung juga merasa takut."Cepat maju, Kak. Dia memukulku sampai babak belur begini," desak Alex dengan ekspresi ganas sambil menunjuk wajahnya yang bengkak."Maju!" Pria kekar bertato itu melirik Lufi sekilas, lalu melambaikan tangannya."Berhenti!" Tiba-tiba, terdengar suara wanita yang berwibawa. Saat berikutnya, seorang wanita cantik melangkah masuk dengan cepat.Wanita itu tidak lain adalah Rensia. Di belakangnya terdapat dua pengawal berpakaian hitam.Begitu melihat Rensia, Alex yang babak belur sekalipun terpana. Wanita ini sangat cantik! Terutama kakinya yang ramping dan memakai stoking. Benar-benar wanita berkelas!"Bereskan masalah di sini," ujar Rensia dengan alis berkerut setelah mengamati situasi di depan.Kemudian, salah satu pengawalnya maju dan menjatuhkan sekelompok preman itu dengan mudah. Bahkan, pria kekar bertato itu juga ditampar dan akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 6

    "Apa yang kamu lakukan?" Dua pria itu berlari maju, mencoba menghalangi Lufi."Diam di tempat!" Rensia memelototi mereka, lalu memandang Lufi. "Kamu punya keyakinan?"Lufi mengangguk dan mencabut jarum akupunktur dari pasien kedua. Saat ia mencabut jarum orang kesebelas, seorang pria tua berjanggut putih dan berjubah abu-abu datang tergesa-gesa."Berhenti! Bajingan, apa yang kamu lakukan?" bentak pria tua itu dengan keras dan marah. Dia maju, lalu mendorong Lufi. "Kamu mau membunuh mereka ya?"Lufi menatapnya. "Kamu Dokter Andara?"Andara, seorang ahli pengobatan tradisional terkenal di Kota Yunan, bahkan Lufi pernah mendengar namanya."Benar, aku orangnya." Andara tampak sangat murka dan mendorong Lufi lagi. "Semua pasien ini keracunan. Aku menggunakan Jarum Musim Semi untuk mengobati mereka dan butuh dua jam untuk mengeluarkan semua racun.""Kamu malah mencabut jarum-jarum ini sembarangan. Apa bedanya dengan mencabut tabung oksigen pasien kritis? Kamu bukan hanya membuat usahaku sia-

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 7

    Ketika Lufi sedang sibuk di rumah sakit, Marina dan Alex diangkut oleh ambulans. Marina sungguh murka. Dia tidak menyangka Lufi yang selalu bersikap rendah diri akan berani memukulnya. Bahkan, Alex sampai babak belur.Sebelum tiba di rumah sakit, Marina menelepon Hanny untuk mengadu. Hanny berbisik, "Ibu, ada masalah apa? Aku lagi rapat. Nanti baru kita bicara ya."Marina memekik, "Rapat apanya! Ada masalah besar yang terjadi! Lufi si bajingan memberontak!""Apa yang terjadi?"Marina menyeka air matanya sambil melapor, "Aku dan Alex pergi mencari Lufi untuk tanya soal kaligrafi. Begitu mendengar itu hasil karya Pak Luthfi, dia ingin merebutnya dari kami. Aku dan Alex nggak mau kasih, jadi dia memukul kami. Keadaan Alex sangat kritis sekarang. Dokter sedang berusaha menolongnya.""Apa?" Hanny menghentikan rapat. Dia bertanya dengan terkejut, "Keadaan Alex sangat kritis?""Jangan sembarangan bicara. Dia cuma mengalami luka luar dan patah tulang. Dia nggak kritis." Dokter di mobil memelot

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 8

    "Hahahaha ...." Rensia tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian tadi.Andara berlutut di lantai sambil bersujud untuk memohon. Kepalanya yang berdarah membuatnya terlihat sangat menyedihkan.Di sisi lain, ekspresi Winardi terlihat sangat masam. Bagaimanapun, Andara adalah dokter yang diundangnya. Bisa dibilang, Andara mewakili martabat Winardi. Jelas sekali, kali ini Winardi kehilangan harga dirinya karena dokter yang diundang oleh Rensia yang berhasil menyembuhkan para karyawan."Hei, kenapa kamu menolong pria tua itu? Dia bahkan tidak bisa mendeteksi penyebab penyakit, tapi masih sok pintar. Aku rasa dia pantas mati," ujar Rensia sambil menyenggol Lufi dengan sikunya.Lufi menyahut dengan tenang, "Dia dokter pengobatan tradisional. Wajar kalau nggak bisa mendeteksi cacing beracun itu.""Kamu juga dokter pengobatan tradisional, 'kan? Kok kamu tahu?" tanya Rensia dengan penasaran.Lufi tersenyum. "Jangan bandingkan aku dengan orang lain. Itu ... nggak adil.""Kamu ...." Rensia memanda

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 9

    "Hahaha. Hanny, akhirnya kamu cerai sama Lufi si pecundang itu. Bagus! Begitu pulang, aku langsung mendapat kabar baik seperti ini ...." Seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian profesional dengan stoking hitam tertawa dengan sangat senang.Namanya adalah Amanda. Dia adalah sepupu Hanny sekaligus wakil manajer di Farmasi Hanny. Sejak Hanny sukses, Amanda diatur oleh Marina untuk bergabung dengan perusahaan dan menjadi asisten Hanny."Kak, sebenarnya ...." Hanny ingin curhat kepada Amanda. Namun setelah dipikir-pikir, dia mengurungkan niatnya karena Marina pasti akan tahu tentang ini.Amanda menepuk bahu Hanny. "Dengarkan saja ucapanku. Aku selalu menyarankan kalian untuk cerai. Pecundang itu cuma akan menghambatmu. Tanpa dia, kamu bisa terbang lebih tinggi."Pada akhirnya, Hanny menyunggingkan senyuman. Ini adalah perkataan yang paling ingin didengarnya. Kini, dia hanya ingin membuktikan kepada Lufi bahwa dirinya akan semakin hebat."Oh ya, gimana hasil negosiasi di Kota Loram?" t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 10

    Hanny dan lainnya sungguh terkejut. Bagaimana bisa Lufi memiliki begitu banyak undangan? Selain itu, undangan yang mereka anggap sebagai simbol status tinggi malah dibuang seperti sampah oleh Lufi."Ngapain pura-pura? Undangan ini pasti palsu," ucap Amanda duluan.George mengangguk. "Sekalipun orang yang punya kekayaan senilai puluhan miliar, mereka paling-paling cuma dapat 5 lembar undangan. Punya kalian itu hampir 100 lembar. Orang terkaya di Kota Yunan sekalipun belum tentu bisa dapat."Amanda terkekeh-kekeh. "Kamu pura-pura buat undangan palsu untuk pamer di depan kami ya? Kamu mau buat Hanny menyesal?"Lufi tersenyum. Harus diakui bahwa orang-orang ini punya imajinasi tinggi.Namun, perhatian Hanny justru terfokus pada Rensia. Wanita ini terlalu menarik perhatian. Baik itu paras, tubuh, atau karismanya, tidak ada seorang pun yang bisa menang darinya. Hanny sekalipun kalah dibuatnya.Hanny sangat percaya diri dengan penampilannya. Di internet, dia bahkan pernah disebut sebagai sala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 11

    Rensia dan Hanny bersaing dengan sengit. Yang satu mengatakan pihak lawan adalah pelakor hina, yang satu mengatakan pihak lawan adalah jalang tak tahu malu. Hal ini membuat Lufi merasa lucu.Di dalam mobil, Lufi memandang wanita cantik di sampingnya dengan pasrah. "Kamu ini ratu bisnis yang terhormat. Kenapa malah bertaruh seperti anak kecil?"Rensia menyunggingkan senyuman. "Ini adalah perang di antara wanita. Kamu nggak ngerti."Lufi mengedikkan bahunya. "Sekarang aku nggak punya apa-apa. Gimana bisa aku melampaui George dalam sebulan? Kalau aku kalah, jangan salahkan aku ya."Rensia mengejapkan matanya. "Kamu pasti menang. Aku yakin dengan kemampuanmu."Lufi agak menyipitkan matanya. Dia hanyalah sampah yang dicampakkan di mata orang lain, tetapi Rensia malah menganggapnya sebagai harta karun."Dua jam lagi pesta akan dimulai. Ayo kita masuk." Rensia melihat jam tangannya. Itu adalah Patek Philippe edisi terbatas."Aku tunggu kamu di sini saja." Lufi tidak suka tempat ramai, apalagi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 12

    Rensia tersenyum menyipitkan mata. Sudut bibirnya terangkat membentuk lengkungan yang indah. Apakah ada yang lebih lucu dari ini di dunia ini?Hanny yang diangkat oleh Lufi ke posisi tinggi malah mengira itu adalah usaha dirinya sendiri, lalu mencampakkan Lufi dan memilih orang seperti George."Nona, Lufi memang diam-diam membantu Hanny. Tapi, masa Hanny nggak menyadari apa pun dalam tiga tahun ini?" tanya Aria, sekretaris Rensia."Coba kutanya, apa petugas kebersihan, Bibi Intan, punya tahi lalat besar di wajahnya?" tanya Rensia tiba-tiba.Aria tertegun sejenak dan berpikir. "Aku nggak ingat."Rensia menyipitkan matanya. "Setiap hari kita melihat Bibi Intan, tapi kamu bahkan nggak tahu dia punya tahi lalat di wajahnya atau nggak.""Apa hubungannya dengan masalah ini?""Kamu mengabaikan Bibi Intan karena nggak menganggapnya penting. Meskipun melihatnya setiap hari, kamu nggak ingat ciri-cirinya. Hanny juga begitu. Dia nggak menganggap Lufi penting. Meskipun Lufi memberinya segalanya, d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 50

    Jika sampai pada momen krusial esensi iblis dalam tubuhnya meledak, jimat-jimat ini bisa sangat berguna. Ini sudah hari ketujuh sejak Amran pergi. Malam itu, Rensia tiba-tiba menelepon.Kalimat pertama yang dia ucapkan langsung membuat Lufi bersemangat. "Lufi, batu es sudah ditemukan.""Baik, aku akan segera ke sana.""Kakak, sekarang sudah jam 11 malam. Batu itu ada di tangan seorang tokoh besar di Kota Yunan. Besok aku akan membawamu untuk bertemu dengannya."Lufi hanya bisa mengangguk. "Baiklah.""Besok adalah pembukaan pabrik baru hasil kerja sama Keluarga Hardian dan Farmasi Hanny. Aku harus hadir. Kamu temani aku ke acara itu dulu, lalu kita pergi temui tokoh besar itu," kata Rensia."Nggak masalah."Nada bicara Rensia tiba-tiba berubah menjadi manja. "Seminggu nggak ketemu, apa kamu merindukanku? Kalau kamu ... rindu, kamu boleh datang temui aku sekarang juga. Aku sudah bersih-bersih, loh ...."Lufi langsung menutup telepon. Saat ini, dia hanya memikirkan batu es dan ingin seger

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 49

    Lima puluh batang rumput hati es yang masih hidup!Lufi bisa menanamnya. Tiba waktunya nanti, tanaman itu akan menghasilkan lebih banyak rumput hati es yang sepenuhnya akan memenuhi kebutuhan awalnya dalam kultivasi.Rumput hati es memiliki kecepatan reproduksi yang sangat cepat!Namun, ramuan spiritual ini memiliki persyaratan pertumbuhan yang sangat ketat. Faktor seperti iklim, tanah, sinar matahari, dan energi spiritual harus terpenuhi semuanya."Aku nggak bisa tanam rumput hati es. Apa kamu punya cara?" tanya Amran.Lufi memang punya cara. Untuk memelihara rumput hati es, dia hanya perlu mengatur formasi dengan atribut es di ladang obat. Namun, dia tidak memiliki ladang obat, juga tidak memiliki bahan untuk membuat formasi itu."Soal ladang obat, biar aku yang urus. Farmasi Kejora di bawah naungan Keluarga Hardian punya memiliki 10 ribu hektar ladang obat di Kota Yunan. Kuberi satu petak untuk menanam rumput hati es, tetapi urusan formasi biar kamu yang selesaikan," kata Amran."Ba

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 48

    "Aku nggak tertarik sama persaingan keluarga kalian. Satu-satunya hal yang aku penasaran adalah, kenapa kamu memilih Rensia?"Dengan menyuruhnya untuk membantu Rensia, niat Amran sudah sangat jela. Dia ingin menjadikan Rensia sebagai pewaris Keluarga Hardian."Yang mampu naik, yang lemah turun. Tentu saja karena kemampuan Rensia secara keseluruhan lebih unggul dibandingkan anggota Keluarga Hardian lainnya, jadi aku memilih dia," jawab Amran."Tapi dia seorang perempuan.""Lalu apa masalahnya? Anak yang dia lahirkan tetap darah Keluarga Hardian. Tentu saja dia nggak bisa menikah ke luar. Pria yang menjadi pasangannya hanya bisa menikah masuk ke Keluarga Hardian dan anak-anak mereka harus bermarga Hardian!" kata Amran dengan tegas.Lufi mengangguk. Hal ini memang tidak lazim, tetapi perempuan yang memimpin keluarga bukanlah sesuatu yang mustahil."Jadi, aku datang ke sini untuk berbicara denganmu tentang kemungkinan menjadi menantu Keluarga Hardian," kata Amran tiba-tiba dengan nada seri

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 47

    Bak naga yang mengamuk, gelombang demi gelombang energi hitam bergolak dalam tubuh Lufi. Penampilannya sangat mengerikan. Seluruh tubuhnya memerah, otot-ototnya menggembung hingga tampak seperti ular-ular kecil yang meliuk-liuk di permukaan kulitnya.Esensi iblis di dalam tubuh Lufi meledak! Energi ini sangat menakutkan. Bahkan di dunia kultivasi sekalipun, hal ini adalah sebuah masalah besar.Jika masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah, dunia iblis sudah pasti akan menghancurkan jalan kebenaran sedari dulu! Hal ini disebabkan karena metode kultivasi jalur iblis jauh lebih cepat dibandingkan jalan kebenaran.Metode kultivasi jalan kebenaran memiliki berbagai variasi, tetapi pada dasarnya sama: menghirup dan mengembuskan energi spiritual dari langit dan bumi. Cara ini sangat lambat dan membutuhkan akumulasi bertahun-tahun, tetapi stabil dan minim risiko.Sebaliknya, metode kultivasi jalan iblis seperti yang dilakukan Lufi, memanfaatkan liontin berbentuk naga untuk menyerap emosi neg

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 46

    Setelah dia berhasil mendapatkan kendali penuh dan menjadi pemegang saham terbesar di Farmasi Hanny, George berencana menunjukkan sisi terburuknya kepada Hanny.Namun, untuk saat ini .... George sangat ingin memaksakan kehendaknya pada Hanny, tetapi dia harus menahan diri."Hanny, maafkan aku, tadi aku terlalu terburu-buru," kata George dengan wajah yang sudah dibersihkan. Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah memasang senyum ramah."Yang seharusnya minta maaf adalah aku. Malam ini, kamu yang menyelamatkanku," kata Hanny dengan tulus. Dia masih merasa berterima kasih pada George."Haha, Hanny, kamu terlalu sungkan. Asalkan bisa membantumu, itu sudah cukup membahagiakan bagiku," ujar George dengan wajah penuh ketulusan."Aku sudah bicara sama ayahku. Aku ingin bergabung di Farmasi Hanny untuk membantumu dan ayahku sudah menyetujuinya.""Apa?"Hanny terkejut. George adalah lulusan universitas ternama dan juga direktur eksekutif Grup Angkasa. Dia adalah bakat yang sangat langka."Memb

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 45

    Mata George langsung membelalak lebar dan hatinya dipenuhi kegembiraan luar biasa. Amanda juga merasa sangat senang. Sebagai orang dewasa, mereka tentu tahu apa artinya "tidak pulang ke rumah dan pergi ke hotel".Meskipun Hanny belakangan ini sering terlihat bersama George, dia selalu menjaga jarak dengannya. George bahkan belum pernah menggenggam tangannya sekali pun.Awalnya, George berniat menunggu sampai dia sepenuhnya mengendalikan Farmasi Hanny, lalu menunjukkan sifat aslinya untuk memaksakan kehendaknya pada Hanny. Namun, kejadian malam ini benar-benar mengejutkannya. Hanny ternyata setuju untuk pergi ke hotel bersamanya.Bagi George, ini seperti hadiah dari surga.Amanda juga sangat senang. Dia berharap Hanny dan George bisa bersama. Karena dengan latar belakang George, dia pasti bisa menjadi pendukung besar bagi Hanny."Perlu aku siapkan sesuatu untuk kalian?" tanya Amanda dengan nada menggoda demi membantu hubungan mereka."Tidak perlu, di kamar hotel sudah ada," jawab George

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 44

    Awalnya, Rensia berpikir bahwa dia bisa memanfaatkan Lufi atau membuat Lufi patuh dengan mengandalkan kecantikan dan kecerdasannya. Namun, kini dia menyadari betapa salahnya pemikiran itu.Lufi adalah seseorang yang berkepribadian dingin dan berwibawa seperti dewa. Tidak bisa dipermainkan dan tidak bisa dihina!....George dan Amanda telah menunggu di dekat vila selama lebih dari satu jam.Mereka melihat beberapa mobil masuk ke dalam vila, bahkan ada beberapa truk besar dan mobil tangki air, lalu menyaksikan mobil-mobil itu keluar kembali dari vila.Di udara, sepertinya ada aroma darah yang samar-samar tercium.George merasa sangat curiga, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di vila Winardi. Dia mencoba menelepon beberapa temannya untuk mencari tahu, tetapi tidak ada yang tahu apa pun.Setelah area sekitar tidak lagi dalam penjagaan ketat, George akhirnya berani mendekat. Namun, di pintu masuk vila masih ada dua pria berbaju hitam yang berjaga. Dua orang itu jelas adalah orang-orang

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 43

    "Mm ... mm ...."Rensia berusaha meronta beberapa kali. Namun, menyadari bahwa usahanya sama sekali tidak berhasil, akhirnya dia menyerah untuk melawan. Tatapan matanya penuh dengan rasa penghinaan dan keluhan saat dia memandang Lufi.Seorang putri Keluarga Hardian, ratu bisnis yang mendominasi pasar, kini malah ....Sementara itu, Hanny yang bersembunyi di dalam lemari, tubuhnya benar-benar kaku. Kedua orang itu melakukan hal seperti itu tepat di depan matanya. Dia melihatnya dengan sangat jelas. Hanny benar-benar tidak menyangka, Lufi ternyata seperti ini.Namun, saat dipikirkan lebih jauh, bukankah mereka sudah bercerai? Jadi, kalau Lufi bermesraan dengan wanita lain, seharusnya itu tidak masalah, bukan?Hanya saja, Hanny merasa sakit hati hingga sulit bernapas .... Dia terbiasa melihat Lufi selalu berada di sisinya, bahkan ketika dia terus-menerus menyakitinya, Lufi tetap tidak pernah pergi.Bahkan setelah mereka bercerai, Hanny masih berharap Lufi akan tetap ada di sisinya. Namun

  • Dikira Suami Payah, Ternyata Harta Berlimpah   Bab 42

    Butuh waktu hampir satu jam bagi George dan Amanda untuk tiba di Vila Lakeside.Seharusnya perjalanan itu hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, tetapi George sengaja memperlambat langkah mereka dan membuat perjalanan memakan waktu lebih lama.Sepanjang perjalanan, George sudah berpikir matang. Winardi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Hanny. Alasan Winardi mengirim orang untuk membawa Hanny pasti ada hubungannya dengan kecantikannya yang luar biasa.Belakangan ini, Hanny sering berhubungan dengan Keluarga Hardian dalam urusan kerja sama, mungkin tanpa sengaja dia menarik perhatian Winardi. Kemungkinan besar ini adalah penyebabnya.Oleh karena itu, George sengaja memperlambat laju mereka. Dia ingin memastikan bahwa jika Winardi memang sedang menikmati Hanny, mereka tidak akan mengganggunya. Jika mereka datang terlalu awal dan mengganggu suasana hati Winardi, George sendiri yang akan menanggung akibatnya.Namun, jika dia menunggu sampai Winardi selesai, lalu datang untuk membawa

DMCA.com Protection Status