Share

55. Hampir bahaya

Author: mic.assekop
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Ferdy tahu ke mana arah bicara istrinya, karena itu dia langsung menyela. “Tuan, menurut istriku atau calon ibu mertua Zavy ini, Zavy adalah pemuda tampan, kaya, cerdas, dan sangat layak menjadi suami Vinna. Istriku sangat setuju kalau punya menantu seperti Zavy. Bukankah begitu, istriku?” Ferdy memberikan tatapan tajam dari samping, berusaha agar istrinya tidak untuk berkata yang macam-macam kepada Marvin.

Pada saat memandangi mata keras itu, Melda langsung memahaminya. Untung saja dia paham. “Hm. Ya, tentu saja kami bahagia ketika punya menantu seperti Zavy.” Padahal, dalam hatinya, Melda sebenarnya ingin memberikan penilaian jelek dan bahkan sampai ingin menjatuhkan Zavy di hadapan Marvin, dan seandainya hal itu terjadi, jelas akan menjadi malapetaka bagi Keluarga Charlton. Hampir saja Melda membuat kesalahan sepele tapi impact-nya akan sangat besar.

Sebelum Ferdy melanjutkan kalimatnya, Luis Charlton yang juga sudah paham maksud pembicaraan Melda, lantas menimpali dengan kalimat ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   56. Akankah?

    Para taipan dan tamu lain menikmati hidangan enak dan mahal yang telah disiapkan. Mereka sibuk bercengkerama satu sama lain. Sebagian mereka tidak mengenal Zavy, tapi mereka mengenal Marvin, dan pada akhirnya mereka dipaksa untuk mengenal siapa itu Zavy!Ketika semua orang sedang menikmati suasana, obrolan di meja bundar paling depan itu tak berhenti sedari tadi. Para anggota Keluarga Charlton sibuk membicarakan tentang pesta pada hari ini dan kehadiran Marvin. Terjadi silang pendapat dan tidak perlu dijelaskan lagi masing-masing pendapat dari mereka seperti apa.Ferdy mengernyitkan kening seraya berkata, “Melda, untunglah tadi kau tidak berkata yang aneh-aneh pada Tuan Marvin. Ingat, Zavy ada hubungan dengan Tuan Marvin.”Melda menyeringai tipis, membuat bibir merahnya berkerut. “Aku tidak percaya itu. Zavy hanya menumpang di acara orang lain dan kebetulan ada Tuan Marvin di sini. Bukankah ini adalah hotel milik Tuan Marvin?”Tidak ingin ada keributan yang bakal memancing kecurigaan,

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   57. Villa Mertua Indah

    Setelah acara pernikahan tersebut selesai, Zavy disuruh tinggal di rumah milik Ferdy. Itu juga atas dorongan dari Luis Charlton yang menginginkan agar Zavy bisa lebih dekat dengan Keluarga Charlton. Bukan karena Zavy tidak bisa beli rumah, tapi Zavy mau menerima kemauan itu dengan alasan lain.Sembari merapikan beberapa barang miliknya Zavy bercanda, “Villa Mertua Indah. Hehe.”Ferdy tertawa kecil saat mendengarnya. “Kau ini bisa saja, Zavy. Semoga kau betah tinggal di sini. Jangan sungkan-sungkan dan malu-malu. Sekarang kau sudah menjadi bagian dari Keluarga Charlton.” Ferdy turut membantu Zavy merapikan barang-barang.Kamar tidur ini adalah tempat biasanya Vinna tidur, tapi mulai hari ini Vinna akan ada yang menemani di saat tidurnya.Hanya ada Zavy dan Ferdy di sini, sementara lainnya pada sibuk di ruang keluarga.“Aku tidak mencium ada bau-bau wanita di kamar ini,” kelakar Zavy sambil tersenyum geli. Dia sesekali mengerling ke sekitar ruangan. Tidak ada warna pink, gambar bunga, bo

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   58. Pujian

    Namun, Zavy tidak mau, atau mungkin belum bisa menjawab pertanyaan itu. “Hm, Ayah mertua. Semua orang sudah menunggu kita di bawah. Sebaiknya kita segera turun.”***Ferdy dan Zavy berjalan keluar dari kamar Vinna, lalu menuruni anak-anak tangga. Mereka berdua pun duduk di ruangan keluarga bersama Luis Charlton dan lainnya.Cucu Luis Charlton yang masih kecil memberikan pujian terhadap pesta yang berlangsung tadi siang. “Sangat beda jauh dengan pesta yang Kakek adakan kemarin-kemarin.....”“Makanannya sangat enak .....”“Tamu-tamu yang hadir juga banyak dan mereka semua orang kaya .....”Jika anak kecil di sana memberikan apresiasi luar biasa dengan segenap kepolosan mereka, namun tidak bagi sebagian orang tua mereka. Shane dan Edward beserta istri mereka seakan tak sudi mau memberikan komentar bagus terhadap pesta tersebut. Mereka lebih cenderung diam dan tidak mau memberikan pujian.Justru, Melda malah mencibir, “Walaupun berlangsung di hotel bagus, tapi aku tidak bisa menikmati sem

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   59. Malam pertama

    Malam harinya, dan ini adalah malam pertama bagi dua anak manusia yang sedang berbahagia, semestinya, sebagaimana pria dan wanita yang sudah menikah, seharusnya mereka melakukan ritual mantap-mantap, semestinya mereka bercumbu mesra dan menikmati tubuh satu sama lain.Namun, tidak halnya bagi Zavy dan Vinna.Di dalam kamar yang tidak ada dekorasi sebagaimana kamar pengantin baru, Vinna berdiri di hadapan Zavy seraya bertelekan pinggang. Bibirnya melengkung ke bawah dan alisnya berkerut mendatangi batang hidunya. Dia berkata dengan nada menohok, “Zavy, kau tidak akan tidur di atas kasur berada di sampingku! Kau akan tidur di bawah!”Mendengar itu, Zavy tetap tenang meskipun harga dirinya sebagai lelaki sejati sedikit jatuh. Cerita Zavy mungkin mirip dengan cerita yang ada di Novel Online pada umumnya, yang mana ada suami yang bahkan tidak pernah bersetubuh dengan istrinya selama bertahun-tahun. Kisah itu tentu kisah yang tidak masuk akal, namun, sekarang Zavy bakal mengalaminya.Jika pa

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   60. Suram

    Zavy memasukkan tangannya ke saku celana seraya membalas, “Ya, betul, sampai saat ini kita masih berpura-pura, Vinna. Aku tidak mungkin lupa akan hal itu. Tapi, kita harus bersikap sebagaimana manusia yang baik, bukankah begitu?”Tidak mau terlalu dalam membahas perkata hati, Vinna tetap tidak mau melihat mata Zavy saat mereka bicara. “Kau jangan sok menggurui aku, Zavy!” Parahnya Vinna bahkan sampai menyombongkan diri. “Aku adalah Presiden Direktur. Posisiku paling tinggi di perusahaan. Biasanya aku yang memberikan aturan dan hukuman pada orang, tapi kenapa malah sekarang kau yang sok mengatur. Dan perlu kau ingat, ini adalah rumahku dan kau sedang menumpang!” sentak Vinna dengan nada bicara yang menusuk.Zavy cukup kaget ketika mendengarnya. Dadanya sedikit berguncang ketika tanpa diperkirakan Vinna dengan berani melontarkan kata-kata yang tinggi semacam itu. “Kau memang adalah pimpinan tertinggi di sana, tapi ketika berada dalam lingkup rumah tangga, aku adalah pemimpinnya.”“Kita h

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   61. Memecahkan problem Andrew

    Di hari kedua pernikahan, tepatnya di hari Senin pagi yang mendung, sama seperti isi hati Zavy yang mendung. Kala itu Ferdy dan Vinna sudah berangkat bekerja, sementara di rumah hanya ada Zavy, Melda dan Andrew. Kebetulan Melda pergi berbelanja mingguan di supermarket.Ketika Zavy keluar dari kamar tidur dan sudah mandi, dia hanya mendapati Andrew, adiknya Vinna di sana. Andrew sedang ngopi santai di teras rumah, lalu Zavy duduk pas di sampingnya juga dengan membawa kopi yang tadi dia seduh sendiri.“Kenapa kau tidak pergi bekerja, Zavy?” tanya Andrew setelah menyeruput kopinya dua kali. Baru saja dia mematikan rokoknya dan kini dia menyalakan sebatang lagi.Sulit dikatakan kalau Andrew tidak bisa mendapatkan pekerjaan sementara keluarganya punya satu perusahaan properti yang masih ada hingga saat ini. Tapi di lain sisi, dia bisa dikatakan pria malas sekaligus kacau karena belakangan cukup sering bikin masalah, itulah alasan kenapa kakeknya melarang dia bekerja di Charlton Property Gro

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   62. Nasib Andrew

    Andrew kembali meneguk kopinya. “Aku sudah meminta bantuan Kevin agar aku bisa bekerja di Rockxill. Dalam beberapa hari ke depan, aku akan bekerja di sana.”“Sejak kapan kau meminta bantuan pada Kevin?” tanya Zavy. Ketika teringat dengan nama Kevin, maka Zavy langsung terbayang dengan sosok pria pembual yang sudah bertahun-tahun ingin mendekati Vinna. Zavy pikir, jangan-jangan Kevin hanya melakukan modus untuk mengambil hati Keluarga Charlton dengan cara sok ingin membantu Andrew padahal dia tidak akan pernah bisa.Dugaan tersebut tepat. Kevin bahkan sudah berbulan-bulan lamanya memberikan janji manis kepada Andrew terkait pekerjaan di Rockxill namun nyatanya sampai sekarang janji tersebut belum juga terealisasi. Dan bodohnya Andrew, masih saja mau percaya dengan omongan Kevin.“Aku dijanjikan sebagan Engineer di pengeboran milik Rockxill. Gajinya sangat fantastis. Lebih dari tiga ribu dollar per bulan,” ungkap Andrew dengan nada bicara yang amat yakin padahal itu jelas hanya harapan s

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   63. Kevin mengambil kesempatan

    Melda berbicara dengan wajah yang cukup sumringah. “Andrew, sebelumnya ibu sudah bicara dengan Kevin. Dia punya kenalan seorang staf HRD di Rockxill, namanya Boris. Jadi Boris nantinya yang akan mengurus semuanya.”Andrew berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di meja makan, lalu membalas, “Bagaimana caranya, Bu?”“Biar semuanya Kevin yang mengurus. Kau tidak perlu susah memikirkannya. Kita hanya perlu menyiapkan lima belas ribu dollar. Kau hanya perlu bekerja selama tiga bulan untuk mengembalikan uang tersebut.”“Kita akan menyogok sebesar lima belas ribu dollar?”Melda mengangguk pasti. “Tentu saja. Apa yang gratis di dunia ini, Andrew? Lima belas ribu tidak ada apa-apanya. Anggap saja selama tiga bulan itu kau hanya bermain di sana, tapi setelah itu kau bakal mendapatkan keuntungan besar.” Melda sudah memperhitungkan bahwa lima belas ribu dollar tentu tidak ada arti apa pun kalau dibandingkan dengan nominal bayaran yang diterima sebesar lima ribu dollar per bulan, bahkan bisa lebih na

Latest chapter

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   200. Ending

    Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   199. Ternyata Penerus Hebat

    Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   198. Kebersamaan, kehangatan

    Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   197. Americano jumbo

    Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   196. Nikmatnya kopi

    Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   195. Perkara di tempat bekerja

    Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   194. Urusan kampus

    Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   193. Wanita paling bahagia

    Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   192. Menjadi istri sejati

    Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua

DMCA.com Protection Status