Zavy sudah terlanjur mengatakan rencana gilanya kepada semua orang, jadi karena itu rencana tersebut tidak bisa lagi dibatalkan. Selebihnya, tinggal Zavy yang berusaha sendiri untuk mewujudkan semuanya agar bisa terjadi di saat semua orang meragukannya.Vinna memberengut jutek. “Sangat mustahil. Sangat mustahil.” Dia tetap tidak percaya bahwa Zavy bisa mewujudkan semua rencana tersebut. Sempat Vinna beberapa kali memberikan reaksi negatif terhadap Zavy untuk menunjukkan rasa tidak percayanya.Namun, Zavy terus saja meyakinkan kepada Vinna bahwa semua akan baik-baik saja. “Walaupun aku tampak berlebihan, tapi yakinlah bahwa kekhawatiran darimu tidak sangat tidak berguna, Vinna. Biar aku yang mengatur semuanya. Kau tidak perlu risau. Apa pun yang terkait dengan acara di hari Minggu nanti, serahkan semuanya padaku, dan begitu juga dengan hal yang terkait dengan Tuan Marvin Rock, itu adalah urusanku.”Tentu saja Zavy tidak mau Vinna terus diterpa kerisauan dan kekhawatiran. Meski dia tidak
Keluarga Charlton tidak perlu repot-repot dalam menyambut pesta meriah itu sebab Zavy sudah menyuruh tim yang sudah disiapkan oleh Russel untuk bekerja dengan sangat keras. Mereka sudah berkoordinasi dengan pihak EO terbaik di kota ini sehingga acara tersebut dijamin bagus dan sukses.Sebelumnya Zavy sudah menyiapkan seribu undangan kepada Keluarga Charlton, dengan itu mereka bisa bebas mengundang siapa saja, termasuk orang kecil maupun orang-orang besar. Hal seperti itu tidak masalah bagi Zavy sama sekali.Seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya saat itu pun tiba. Pada hari Minggu yang cukup cerah, lebih dari seribu tamu undangan pun hadir pada acara tersebut. Pria dan wanita berpakaian rapi ala masuk ke pesta. Mereka memakai gaun dan jas kebanggaan. Tidak sedikit orang kaya yang hadir di sana.Pada saat rombongan Keluarga Charlton memasuki Ballroom Hotel Seven Stars, mereka sangat kaget saat menyaksikan suasana yang ada di sana.Ferdy terperangah. “Meriah sekali! Ingin rasanya ak
Tidak seperti yang pernah beberapa kali mereka lihat, kali ini mereka melihat Zavy memang sangat beda. Dia mengenakan tuxedo mewah, wajahnya sangat tampan, dan semua perhatian tertuju padanya. Semua keluarga Charlton takjub saat melihat begitu mengagumkannya seorang Zavy meskipun sebagian besar mereka masih tidak mempercayainya.Vinna terpana saat melihat mahasiswa hampir kena DO itu begitu berwibawa pada hari ini. Dia tidak melihat Zavy seperti yang biasanya dia lihat kemarin-kemarin. Meskipun dia sadar bahwa Zavy memang punya paras menawan, namun status rendahan itu telah menutupi fisik Zavy yang sempurna karena hingga saat ini dia masih menanggap bahwa Zavy sedang berpura-pura kaya.Apakah Vinna cinta di saat dia terkesima ketika melihat Zavy yang begitu mengangumkan?Jawabannya tentu tidak.Vinna jelas tidak cinta.Sebagaimana sifatnya yang jutek dan apatis, dia menganggap Zavy adalah seperti pria yang punya kelebihan seperti sebagian pria di luar sana. Dia sama sekali tidak menumb
Selain kepada dua mempelai yang kelihatannya tampak bahagia, perhatian orang-orang juga tertuju pada satu sosok yang begitu berwibawa dan bersahaja. Ya, tentu saja Marvin Rock. Pria dewasa berusia lima puluhan itu menjadi perhatian orang-orang sekitar sebab kehadirannya begitu mengejutkan banyak orang.Dan mereka yang paling terkejut tentu saja dari Keluarga Charlton. Sebelumnya, sebagian mereka tidak percaya pada omongan Zavy bahwa nantinya acara ini akan turut dihadiri oleh Marvin Rock, tapi ternyata omongan Zavy terbukti benar. Tadi, Marvin Rock menjadi salah satu saksi pernikahan Zavy dan Vinna.Sedari tadi, pada saat momen sakral berlangsung, Luis Charlton dan lainnya tak henti-hentinya melirik ke arah Marvin Rock. Mereka berkutat dengan pikirannya sendiri, mencoba memastikan bahwa sosok yang mereka lihat memang benar orang terkaya di negeri ini. Hingga sekarang mereka pun masih saja mencuri pandang ke arah wajah beliau.Ketika acara singkat itu sudah selesai, ingin rasanya Luis C
Ferdy tahu ke mana arah bicara istrinya, karena itu dia langsung menyela. “Tuan, menurut istriku atau calon ibu mertua Zavy ini, Zavy adalah pemuda tampan, kaya, cerdas, dan sangat layak menjadi suami Vinna. Istriku sangat setuju kalau punya menantu seperti Zavy. Bukankah begitu, istriku?” Ferdy memberikan tatapan tajam dari samping, berusaha agar istrinya tidak untuk berkata yang macam-macam kepada Marvin.Pada saat memandangi mata keras itu, Melda langsung memahaminya. Untung saja dia paham. “Hm. Ya, tentu saja kami bahagia ketika punya menantu seperti Zavy.” Padahal, dalam hatinya, Melda sebenarnya ingin memberikan penilaian jelek dan bahkan sampai ingin menjatuhkan Zavy di hadapan Marvin, dan seandainya hal itu terjadi, jelas akan menjadi malapetaka bagi Keluarga Charlton. Hampir saja Melda membuat kesalahan sepele tapi impact-nya akan sangat besar.Sebelum Ferdy melanjutkan kalimatnya, Luis Charlton yang juga sudah paham maksud pembicaraan Melda, lantas menimpali dengan kalimat ba
Para taipan dan tamu lain menikmati hidangan enak dan mahal yang telah disiapkan. Mereka sibuk bercengkerama satu sama lain. Sebagian mereka tidak mengenal Zavy, tapi mereka mengenal Marvin, dan pada akhirnya mereka dipaksa untuk mengenal siapa itu Zavy!Ketika semua orang sedang menikmati suasana, obrolan di meja bundar paling depan itu tak berhenti sedari tadi. Para anggota Keluarga Charlton sibuk membicarakan tentang pesta pada hari ini dan kehadiran Marvin. Terjadi silang pendapat dan tidak perlu dijelaskan lagi masing-masing pendapat dari mereka seperti apa.Ferdy mengernyitkan kening seraya berkata, “Melda, untunglah tadi kau tidak berkata yang aneh-aneh pada Tuan Marvin. Ingat, Zavy ada hubungan dengan Tuan Marvin.”Melda menyeringai tipis, membuat bibir merahnya berkerut. “Aku tidak percaya itu. Zavy hanya menumpang di acara orang lain dan kebetulan ada Tuan Marvin di sini. Bukankah ini adalah hotel milik Tuan Marvin?”Tidak ingin ada keributan yang bakal memancing kecurigaan,
Setelah acara pernikahan tersebut selesai, Zavy disuruh tinggal di rumah milik Ferdy. Itu juga atas dorongan dari Luis Charlton yang menginginkan agar Zavy bisa lebih dekat dengan Keluarga Charlton. Bukan karena Zavy tidak bisa beli rumah, tapi Zavy mau menerima kemauan itu dengan alasan lain.Sembari merapikan beberapa barang miliknya Zavy bercanda, “Villa Mertua Indah. Hehe.”Ferdy tertawa kecil saat mendengarnya. “Kau ini bisa saja, Zavy. Semoga kau betah tinggal di sini. Jangan sungkan-sungkan dan malu-malu. Sekarang kau sudah menjadi bagian dari Keluarga Charlton.” Ferdy turut membantu Zavy merapikan barang-barang.Kamar tidur ini adalah tempat biasanya Vinna tidur, tapi mulai hari ini Vinna akan ada yang menemani di saat tidurnya.Hanya ada Zavy dan Ferdy di sini, sementara lainnya pada sibuk di ruang keluarga.“Aku tidak mencium ada bau-bau wanita di kamar ini,” kelakar Zavy sambil tersenyum geli. Dia sesekali mengerling ke sekitar ruangan. Tidak ada warna pink, gambar bunga, bo
Namun, Zavy tidak mau, atau mungkin belum bisa menjawab pertanyaan itu. “Hm, Ayah mertua. Semua orang sudah menunggu kita di bawah. Sebaiknya kita segera turun.”***Ferdy dan Zavy berjalan keluar dari kamar Vinna, lalu menuruni anak-anak tangga. Mereka berdua pun duduk di ruangan keluarga bersama Luis Charlton dan lainnya.Cucu Luis Charlton yang masih kecil memberikan pujian terhadap pesta yang berlangsung tadi siang. “Sangat beda jauh dengan pesta yang Kakek adakan kemarin-kemarin.....”“Makanannya sangat enak .....”“Tamu-tamu yang hadir juga banyak dan mereka semua orang kaya .....”Jika anak kecil di sana memberikan apresiasi luar biasa dengan segenap kepolosan mereka, namun tidak bagi sebagian orang tua mereka. Shane dan Edward beserta istri mereka seakan tak sudi mau memberikan komentar bagus terhadap pesta tersebut. Mereka lebih cenderung diam dan tidak mau memberikan pujian.Justru, Melda malah mencibir, “Walaupun berlangsung di hotel bagus, tapi aku tidak bisa menikmati sem
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua