Keesokan harinya pada saat Russel berjumpa dengan Gavi, Russel berupaya untuk melakukan interogasi secara diam-diam. Ada sejumlah pertanyaan yang dia berikan kepada Gavi mengenai aktivitasnya beberapa hari ini dan juga tentang topik investasi di CPG.Dan inilah salah satu kelebihan dan kecerdasan Gavi. Dia menampilkan dirinya seolah tidak terjadi apa pun dan seakan-akan tidak ada masalah antara dirinya dengan Zavy. Hal demikian membuat Russel sedikit bingung saat mendengarkan cerita dari Gavi yang agaknya bertolak belakang dengan cerita dari Zavy semalam.Meskipun Russel terus berusaha untuk menguak secara perlahan apa yang sebenarnya terjadi, Gavi tetap lihai menutupi segalanya. Gavi pandai bersilat lidah sehingga Russel pun tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.Gavi memang bercerita tentang rencana kerja sama dengan CPG. Dia tidak memungkiri akan hal itu, tetapi ketika dia ditanya tentang kapan terakhir bertemu dengan Vinna, di situlah dia terpaksa untuk berbohong dan tidak menga
Pria itu merahasiakan wajah dan namanya karena dia tidak ingin nyawanya terancam di kemudian hari. Dia mengenakan masker, kaca mata, dan topi. Dia juga agak menyamarkan suaranya sedikit. Semua dia lakukan demi menutupi identitas siapa dirinya yang sebenarnya.“Aku ingin berbicara berdua saja dengan Tuan Zavy,” ucap pria itu.Ferdy setuju dan tidak tersinggung sama sekali. Dia sadar kapasitasnya. Kemudian dia mempersilakan agar Zavy bisa berbicara empat mata saja bersama pria tersebut di halaman samping.Setibanya di sana, pria tersebut pun mulai berbicara. “Tuan Zavy, aku tahu bahwa kau adalah putra tunggal Tuan Marvin yang selama ini hilang. Dan aku pun tahu bahwa Gavi hanyalah anak angkat dan keponakannya Tuan Marvin. Perkenalkan, aku adalah anak buah Gavi Rock yang selama ini sering mengawal dia. Aku akan memberikan informasi berharga ini kepada Tuan, asalkan Tuan memberikan jaminan padaku.”“Ya, tentu aku akan menjaga rahasia siapa dirimu dan aku pun akan memberikan jaminan keaman
Zavy kembali masuk ke dalam rumah lalu menemui ayah mertuanya. Setelah menceritakan ringkas apa yang telah dia dengar, Zavy kemudian meminta bantuan dari Ferdy agar segera memanggil Shane dan Edward ke mari. Pada saat mereka berempat telah berkumpul, Zavy meminta saran kepada mereka bertiga, kira-kira langkah apa yang mesti mereka ambil untuk menyelamatkan Vinna.Sebenarnya Zavy sudah punya rencana. Dia orang yang mampu berpikir cepat dan bertindak dengan tenang. Hanya saja, dia masih butuh masukan dari orang yang lebih berpengalaman.“Aku telah meminta lima puluh orang anggota Mafia Morgan untuk menggerebek lokasi di mana Vinna berada. Sebentar lagi mereka akan tiba di sini. Bagaimana menurut Ayah dan Paman?” Zavy sudah merencanakan akan masuk secara paksa ke mansion milik Gavi lalu melakukan penggerebekan tanpa melibatkan pihak kepolisian. Sedari dulu Zavy tidak percaya dengan yang namanya pemerintah dan polisi. Dua kelompok itu tidak mau bekerja kalau tidak ada duitnya. Dia yakin
Ferdy, Shane, dan Edward terperangah ketika menyambut lima puluh orang Morgan yang sudah seperti pasukan khusus militer dengan persenjataan yang sangat lengkap. Jika berkaca dari jumlah pasukan mereka, besar kemungkinan mereka akan bisa mengalahkan pasukan Gavi yang hanya tiga puluh orang saja.Namun, Zavy tidak mau merasa jumawa meskipun dia memang unggul secara kualitas dan juga kuantitas pasukan. Zavy tidak suka menganggap remeh orang lain walau hanya sedikit saja. Dia selalu percaya diri tapi juga rendah hati. Dua sifat baik itu selalu dia jaga dalam kondisi dan situasi apa pun.Satu orang Morgan menaruh koper besar di atas meja lalu membukakannya. Di sana ada senapan serbu dan beberapa buah pistol. Semua ini adalah senjata yang bakal dipakai oleh mereka berempat.Biasanya, Zavy hanya bisa menonton dari layar ponsel dan tv. Sekarang dia akan menjadi pemeran utama dalam sebuah misi besar. Seumur hidup, baru kali ini dia pegang senapan serbu M4. Luar biasa! Semua dia lakukan demi is
Melda takut. Dia berlarian masuk ke dalam rumah. Tapi Ferdy langsung mendekat.“Tenang, Melda. Mereka bukan orang jahat dan kita tidak sedang berada dalam bahaya. Mereka semua adalah orang yang akan membantu kita menemukan Vinna.”Napas Melda termegap-megap. Dia tidak bisa menahan ekspresi ketar-ketir di wajahnya. Dia hanya bisa diam dalam pelukan suaminya. Lalu Ferdy pun menggiring Melda masuk ke dalam kamar dan menjelaskan secara ringkas. Intinya Ferdy mengatakan untuk tenang dan tidak perlu khawatir.“Vinna berada di mana?” tanya Melda cemas. Matanya bergetar.“Apa kau menyangka kalau Vinna sekarang berada di rumah Gavi, pria yang dianggap baik oleh ayahku? Gavi adalah tersangka penculikan dan penyiksaan terhadap Vinna.”Melda terperangah. Putih matanya langsung melebar. Dia menutup mulutnya karena saking terkejutnya. “Gavi? Yang katanya mau bekerja sama dengan kita? Yang katanya mau menikahi Vinna? Astaga!” Melda sangat syok mendengarnya.“Ayahku, Luis Charlton, harus tahu, bahwa
Sebuah berita besar gempar di Gloriston!Orang nomor satu wafat secara mengejutkan di dalam gedung istana. Ya, Yang Mulia Tuan Besar Marvin Rock meninggal dunia pada usia 55 tahun.Jelas saja berita tersebut langsung menjadi trending sehingga semua orang di kota dan negeri ini, bahkan di luar negeri pun terkaget luar biasa saat mengetahuinya sebab setahu mereka beliau tidak menderita sakit serius. Setahu mereka beliau sehat dan bugar.Raja Glora ke-45 harus tutup usia dan sepeninggalannya meninggalkan tanda tanya besar bagi semua orang. Berbagai ahli kedokteran pun berusaha mengusut kematian beliau hingga pada akhirnya hari itu juga dipastikan kalau beliau meninggal karena diracuni secara diam-diam.Rencananya pemakaman beliau akan dilaksanakan besok pagi.Berita itu pun juga sampai pada Zavy dan lainnya. Mengetahui itu, Zavy sangat syok. Dia bahkan sampai tidak mau bertemu dan bicara dengan siapa pun malam hari itu hanya untuk membaca semua informasi di internet dan menonton berita
Pagi hari itu langit Gloriston gelap. Awan hitam bergulung-gulung dan bertebaran menutupi cahaya terang sang mentari. Hari yang begitu kelam, pahit, dan memilukan.Semua orang, siapa pun, sedih mendengar kabar bahwa Raja Glora mereka wafat, apalagi isu yang beredar mengatakan bahwa beliau meninggal karena diracuni.Perdana Menteri Negara Chemisland meliburkan semua pekerja untuk menghormati sosok yang paling hebat di negeri ini. Pengusaha dan juga pedagang kecil pun menutup tempat usaha mereka juga untuk menghormati sang raja.Di tempat pemakaman, jenazah Tuan Marvin Rock pun dimasukkan ke liang lahat. Keluarga Rock dan Winston serta orang-orang di sana tidak bisa menahan kesedihan. Ini untuk kali terakhir mereka bisa melihat beliau di dunia.Sementara itu, Zavy diam dan terpaku di antara banyak orang di sana. Di antara ratusan orang, yakinlah bahwa Zavy adalah orang yang paling bersedih dan merasa kehilangan atas kepergian sang raja.Doa terbaik dari anak kepada sang ayah .....Seand
Zavy mengangguk setuju. “Lagi pula, setelah meninggalnya ayahku, dia akan jauh lebih leluasa. Aku harap Paman tidak lengah. Aku pastikan dia akan kembali bergerak dan menjalankan rencana selanjutnya.”“Kau benar, Zavy. Aku pun mengira demikian. Target selanjutnya adalah diri mu. Setelah itu, dia akan mendesakku dan pihak keluarga guna memberikan tuntutan tentang hak lima puluh persennya.”Namun, mereka belum punya bukti yang menyatakan bahwa Gavi terlibat dalam pembunuhan Tuan Marvin. Meski begitu, Russel akan tetap berupaya agar bukti itu bisa mereka dapatkan.Urusan pembunuhan Tuan Marvin diserahkan sepenuhnya kepada Russel sebab Zavy punya urusan yang mesti dia selesaikan. Ya, istrinya harus segera diselamatkan, karena jika tidak secepatnya, khawatirnya Vinna menjadi korban selanjutanya dari kekejaman Gavi.Russel menatap dengan penuh rasa khawatir. Dia jelas tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan menimpa Zavy. “Sebaiknya akan ada orang tambahan selain lima puluh Morgan yang s
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua