“Kalian tidak tergiur dengan proyek senilai satu milyar dollar? Ke mana kalian taruh otak kalian ha?” cerca Luis Charlton semakin mendidih darahnya. Baru saja dia sembuh dari sakit, kini darah tingginya kumat lagi.Vinna menyabarkannya. “Tenang, Kek. Kami khawatir nanti sakit mu kambuh lagi.”“Diam kau, wanita pembohong!” sergah Luis Charlton, pandangannya terhunus tajam, menusuk bola mata Vinna yang sendu.Ruangan keluarga semakin tegang di siang hari yang panas bedengkang. Luis Charlton tetap bersikukuh untuk menjalankan proyek baru tersebut demi kemajuan bisnis Keluarga Charlton.“Gavi pun bersedia menjadi suami mu, Vinna,” ucapnya agak lembut. “Akuilah kalau kau sedang berpura-pura. Kami akan memaafkan mu. Setelah itu, kau akan menjadi istri Gavi. Yang jelas-jelas merupakan bagian dari Keluarga Rock. Gavi jauh lebih dekat dengan Tuan Marvin Rock dari pada Zavy. Pikirkan baik-baik!”Vinna meletakkan kedua telapak tangannya ke wajah, menutupi rasa malunya. Dia ingin mengatakan yang
Saat ini Zavy sedang menikmati masakan terbaik dari ibu mertuanya di ruang makan. Baginya ini adalah masakan terenak yang pernah dia nikmati.“Besok Ibu akan beli lagi brokoli banyak-banyak. Brokoli tumis udang boleh juga. Apa kau mau?” tawar Melda yang sedang menontoni Zavy makan malam.Zavy mengunyah dan menelan makananya lalu menjawab, “Boleh juga, Bu. Aku juga suka udang.”Kehangatan di antara dua orang itu rupanya tidak sejalan dengan dua orang yang baru saja sampai di rumah. Ferdy dan Vinna pulang dengan memampang wajah datar tak berekspresi. Mereka sebisa mungkin menjaga raut wajah kesedihan mereka dari Zavy dan Melda.Vinna malah memaksakan diri untuk menghibur suaminya. “Bagaimana masakan ibuku? Apa enak?” tanyanya dengan suara getir tapi sebisa mungkin tegas.“Enak sekali.” Zavy senyum dan mengangguk. “Rasanya seperti masakan di hotel bintang lima. Keren sekali.” Zavy tersenyum cerah ke arah Ferdy dan Vinna. “Ayo kita makan bareng. Ibu masak banyak. Andrew baru saja selesai
Ronde pertama dimenangkan oleh Zavy. Sangat telak.Vinna yang tadi menggeliat seru kini wajahnya terbaring lemah di atas perut sixpac suaminya. Tidak pernah sebelumnya dia meraskan nikmati duniawi seperti ini. Surga dunia.Mereka terus mengulanginya sampai beberapa ronde. Hingga matahari pagi merekah, barulah duel itu berhenti. Hari itu Vinna tidak masuk kerja.Pagi harinya ketika sudah bangun, mereka lalu menghabiskan waktu bercumbu di bath up, membersihkan diri satu sama lain. Tidak ada orang yang paling bahagia pagi ini kecuali mereka berdua saja.Kenapa Vinna begitu gahar dan sange sepanjang waktu? Karena dia memang tidak pernah bercumbu dengan pria mana pun sepanjang hidupnya. Baru ini dia merasakannya. Jadi wajar saja kalau dia menjelma seperti bebek betina yang sudah lama tak kawin.Ketika semua rangkaian acara kenikmatan itu selesai dan mereka sudah berpakaian, Vinna pun berkata pada Zavy saat dia duduk di atas kasur dengan rambut yang masih basah. “Sayang, aku ingin kau buat
Zavy dan Vinna sudah mengenakan setelan terbaiknya. Baru saja keluar rumah, Zavy membukakan pintu mobil buat istrinya.“Tidak akan ada lagi sandiwara dan pura-pura,” bisik Vinna di telinga Zavy, memastikan bahwa tujuan mereka memang benar menuju Istana Rock.“Tentu. Tidak ada lagi sandiwara dan pura-pura,” balas Zavy lembut dan sepenuh hati.Selama dalam perjalanan ada banyak gombalan dan lelucon yang Zavy berikan pada istrinya. Jika biasanya Vinna jutek minta ampun, kini tawanya besar membahana. Perutnya tergelitik ketika mendengar jokes Zavy dan dirinya seolah terbang saat mendengar kata-kata puitis dari suaminya.“Hewan apa yang sering telat?”Vinna pura-pura mikir. “Hm. Aku menyerah.”“Ulat kaki seribu. Soalnya kelamaan pakai sepatu. Hahaha.”Vinna ngakak. “Haha. Iya juga ya. Asli lama sekali itu pakai sepatunya.”“Vinna, apa persamaan antara kau dan cokelat?”Tak butuh waktu lama Vinna langsung menjawab, “Karena sama-sama manis!”Zavy urung ketawa karena jokes itu terlalu pasaran
Zavy pun tiba di Istana Rock yang megah luar biasa. Vinna masih saja terpana melihat apa yang ada di sana. Baru kali ini sepanjang hidupnya dia bisa masuk ke istana yang jauh lebih megah dari pada istana Perdana Menteri.Sistem politik dan pemerintahan di negara Chemisland ini adalah Monarki Konstitusional, sama seperti Inggris. Raja hanyalah simbol negara, tetapi pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri. Marvin punya kuasa namun tidak punya wewenang sepenuhnya untuk mengontrol pemerintahan.Di taman istana yang luas, Zavy dan Vinna berjalan pas di samping Tuan Marvin Rock.Vinna teringat kehadiran Marvin Rock sewaktu di acara pernikahan mereka. Tapi itu hanya sesaat. Dia merasa belum puas. Dan sekarang, dia bisa memuaskan hatinya.“Apa sudah ada tanda-tanda kalau kalian bakal punya keturunan?” tanya sang raja. Kedua tangannya menyatu dan menempel di belakang punggung. Jika tak paham body language, orang berpikir kalau kelakuan Marvin tampak biasa.Baru saja semalam Zavy bercocok t
Hitam mata Vinna tiba-tiba menjadi liar lalu teralihkan ke suaminya. Dia berkedip dua kali sambil mengangguk ke atas seolah bertanya.‘Ada apa?’Zavy pun mengulangi apa tadi kata Marvin Rock. “Sayang, kalau kita punya anak, nanti akan kita beri nama siapa? Apa kau punya usulan dan rencana?”Vinna tidak enakan. Pipinya langsung memerah saat itu juga. Dia malu karena kurang fokus dan saking menikmati suasan di sekitar istana. “Anak? Aku belum punya ide tentang itu. Bisa akan kita bicarakan kembali nanti. Atau mungkin Tuan Besar punya ide untuk nama anak kami nanti?” Vinna malah bertanya balik kepada Marvin. Sebenarnya dia gugup dan gelagapan, tapi pada akhirnya yang terlintas di kepalanya hanya pertanyaan itu.Melihat istrinya yang seperti orang kebingungan, Zavy menahan senyum. Bibirnya mengeras dan matanya agak berkedut.Marvin malah tertawa kecil. Sebuah tawa berkelas dari orang besar seperti dia. “Jika kalian menginginkan aku memberikan saran untuk nama anak kalian nanti, baiklah,
Nama Gavi sangat menjengkelkan. Vinna rasanya muak karena pria itu dengan hebatnya ingin merusak hubungan cintanya bersama Zavy. Bahkan kakeknya saja sampai terprovokasi. Oleh karena itu, dia ingin menggali banyak informasi untuk menghilangkan rasa penasarannya.Saat ini Zavy tidak paham kenapa istrinya bertanya demikian.Ada apa dengan Gavi?Marvin Rock menghadapkan wajahnya ke Vinna seraya menjawab, “Gavi Rock adalah anak dari sepupuku. Ayah dan ibunya meninggal sejak dia masih kecil. Jadi kami yang merawatnya. Sekarang dia punya jabatan di The Rock Holding Company.”Yang mengherankan bagi Vinna adalah Gavi ingin rumah tangganya bersama Zavy hancur, sementara Marvin Rock sangat baik dan ingin supaya rumah tangga mereka sejahtera. Berbanding terbalik. Sangat tidak sesuai. Dan inilah tujuan utama Vinna mau dipertemukan dengan Tuan Marvin. Kenapa Marvin dan Gavi berbeda?Apa yang ada di balik semua ini sebenarnya?Marvin mengakui bahwa antara dia dan Gavi punya ikatan emosional yang k
Selama satu dan dua hari ini ada keresahan pada diri Zavy mengingat obrolan tentang Gavi. Tapi payahnya Vinna belum bisa jujur sepenuhnya kepada suaminya. Alasannya tentu saja karena ini menyangkut keberlangsungan hubungan rumah tangga mereka. Vinna memilih untuk menutupinya hingga waktunya tiba.Karena itulah Vinna memutuskan untuk bertemu secara langsung dengan Gavi Rock. Wanita jutek itu mau memastikan sendiri tentang apa saja yang kemarin dibicarakan oleh kakeknya.Di saat bersamaan, Luis Charlton menyuruh Zavy untuk segera menuju Villa Chartlon. Ada hal penting yang mesti dibicarakan.***Di Villa Charlton.Zavy senang mendapat undangan obrolan dari Luis Charlton. Kegembiraan tergambar jelas di wajahnya. Namun sebaliknya, Luis Charlton tidak memampang wajah gembira, justru wajahnya masam karena sedari kemarin terus memikirkan tentang Zavy si penipu ini!Langsung ke poin pembicaraan. Luis Charlton tidak perlu menunggu lagi.“Aku adalah orang yang paling antusias menerima kehadiran
Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan
Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua
Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah
Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d
Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men
Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng
Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn
Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp
Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua