Share

04. Pertemuan

Author: mic.assekop
last update Last Updated: 2023-11-23 10:50:02

Deal!

Vinna barusan telah mentransfer lima ribu dollar. Dengan uang tersebut Zavy bisa melunasi semua biaya kuliah dan sewa rumah yang menunggak. Selain itu, Vinna juga memberikan uang sebanyak sepuluh ribu dollar lagi kepada Zavy.

“Sebagian untuk biaya pernikahan dan sebagiannya lagi dana pegangan mu, Zavy.”

Sebagai karyawan biasa-biasa saja, Zavy biasa menerima upah per bulan kisaran antara tiga ratus sampai lima ratus dollar saja dan uang tak seberapa itu tentu tidak bakal bisa menjadikannya pria kaya yang memiliki rumah dan mobil pribadi.

Lima belas ribu dollar yang baru saja masuk merupakan berkah tersendiri baginya. Setidaknya butuh waktu tiga puluh bulan baginya untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Kini, masalah hidupnya pun terselesaikan.

"Sore ini akan ada acara penting di bisnis keluargaku. Kau harus datang dan berbicara di hadapan mereka, Zavy!"

Siang harinya, Vinna pulang ke rumahnya, sedangkan Zavy menemui pemilik rumah sewa dan menyerahkan uang sewa. Setelah itu, Zavy membeli satu motor matic bekas seharga tak lebih dari seribu dollar untuk keperluannya selama beraktivitas.

Selama ini dia pergi ke tempat kerja dengan berjalan kaki dan begitu juga ke kampus. Jarak dari rumah menuju tempat kerja dan kampusnya tidak lebih dari lima kilometer.

Namun kini, dia sudah punya motor matic butut murahan. Setibanya di Universitas, dia langsung menuju bagian loket pembayaran, lalu menyerahkan satu berkas administrasi pembayaran.

Pada saat menunggu di sana, tidak sengaja dia mendengar ada percakapan antar pegawai.

“Aku punya tiga nama baru. Dua memang miskin dan satu masih bisa dianggap mampu. Mereka bertiga punya prestasi.”

“Tiga nama? Lumayan.”

Mereka menggelapkan dana beasiswa yang semestinya diberikan kepada mereka yang berhak mendapatkannya. Dari tiga nama tersebut, mereka bisa untung lebih dari tiga puluh ribu dollar selama mahasiswa tersebut kuliah sampai tamat, lebih kurang empat tahun. Bagaimana kalau mereka dapat tiga nama setiap tahun ajaran baru?

Zavy mengepalkan tangan, menggertakkan geraham, dan mengeraskan rahangnya. Akhirnya dia tahu bahwa selama ini rupanya ada sebagian kecil sindikat yang bermain licik. Tega, sangat tega sekali. Mereka merampas hak orang miskin dan berprestasi. Sungguh sadis. Zavy mendengus marah. ‘Jika nanti aku sukses, aku akan membongkar kejahatan kalian semua!’

Sekarang, jika Zavy bertindak, sama saja konyol. Suaranya tidak akan pernah didengar.

Zavy berdeham, lalu memanggil petugas di sana. “Permisi, saya mau membayar uang kuliah.”

“Oh,” sahut wanita gemuk penderita obesitas di dalam ruangan. Dia menggeser kursinya dan mengawasi Zavy yang dibatasi kaca dan terali di antara mereka. “Kau? Kau mau bayar? Zavy? Kau kena DO! Untuk apa lagi kau mengurus biaya kuliah mu ha?”

Tidak ingin berlama-lama dengan manusia picik itu, Zavy menyerahkan berkas dan struk pembayaran dari bank. “Biaya kuliah empat semester dan uang wisuda.”

Petugas tersebut dan rekannya terkaget-kaget.

“Kau mahasiswa miskin dan tidak bakal lulus,” ketus wanita itu namun begitu dia mengecek berkas yang dibawa Zavy barusan, dia dan lainnya pun terbelalak heran.

Apa? Zavy melunasi semuanya?

Zavy melihat jam tangannya. “Halo? Tolong aku mau cepat!”

Orang-orang di dalam ruangan tersebut memandangi Zavy dengan tatapan heran dan penuh kecurigaan. Mereka pikir, Zavy memang layak kena DO dan tidak bakal lulus, namun pada akhirnya mereka pun dipaksa menerima realita sesungguhnya.

Dalam hati, Zavy bersumpah akan membuat pelajaran pada mereka nantinya kalau dia sudah sukses.

Setelah urusan di Universitas selesai, Zavy kemudian bergegas menuju Cafe Ings, bermaksud menyelesaikan urusannya pula di sana. Di cafe, dia langsung berhadapan dengan sang pemilik cafe, Hugo Santos.

Di ruang kerjanya, Hugo mengoles dagu seraya memandangi Zavy dengan sangat remeh. “Seharusnya kau masuk kerja jam dua. Sekarang baru jam satu. Ada apa? Mau pinjam duit lagi?”

Zavy mengaparkan uang dua ribu lima ratus dollar di atas meja kerja bosnya. “Aku resign. Ini sisa utangku.”

Alis Hugo sedikit terangkat ke atas, lalu bertanya dengan agak heran. “Kau mau berhenti? Kenapa? Zavy, bulan depan aku akan menambah gaji mu sebesar sepuluh persen.” Hugo tidak mau kehilangan karyawan terbaiknya. Kepergian Zavy merupakan masalah yang cukup besar. Di mana lagi dia bisa menemukan karyawan seperti Zavy? Namun, timbul pertanyaan, bagaimana bisa Zavy punya duit ribuan dollar sementara gajinya di sini terus dipotong untuk mencicil utang?

“Aku mau menyelesaikan kuliahku,” ucap Zavy, walaupun tidak terlalu jujur, tapi masuk akal. Padahal sebenarnya dia ingin mempersiapkan acara pernikahannya yang tidak lama lagi akan diselenggarakan.

Hugo menghitung duit tadi. Sejatinya, dia merupakan pebisnis keji dan tidak punya rasa kasihan. Zavy paham karakter orang semacam Hugo namun karena tidak punya kuasa, Zavy tidak punya cara untuk melawan kebrutalan Hugo selama ini. Jujur saja, Zavy sebenarnya makan hati dalam meladeni sikap Hugo selama ini. Gaji tak seberapa, lalu dipaksa mencicil utang karena kasus fitnah waktu itu, serta problem keuangan lainnya.

Ketika meninggalkan ruangan yang menyesakkan hati itu, Zavy bersumpah, ‘Jika aku sukses, aku akan membalaskan dendamku padamu, Hugo!’

***

Uang sewa rumah, aman. Biaya kuliah, aman. Dan utang, juga aman.

Akhirnya, Zavy bisa bernapas lega setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya hidup dalam kesengsaraan. Dia sulit melepaskan diri dari jeratan pahitnya kehidupan yang mencekik lehernya selama ini. Begitu semua masalah telah terselesaikan, lantas apakah Zavy bisa hidup dengan tenang dan santai?

Jawabannya, tentu tidak.

Menyamar menjadi pria kaya dan berpura-pura menjadi seorang suami dari CEO jutek merupakan problem berat. Baginya, problem yang bakal dia hadapi nanti akan jauh lebih berat dari pada sebelumnya. Analoginya, Zavy bisa keluar dari kubangan lumpur kecil, namun hanya berpindah tempat saja ke kubangan lumpur lainnya.

Sore ini dia mendapat undangan dari Vinna di acara Anniversary ke-25 Charlton Property Group. Bukan hanya hadir sebagai tamu, melainkan sebagai kekasih dan calon suami bagi Vinna. Nama Charlton tidak asing di telinga Zavy. Meskipun Keluarga Charlton belum pernah menjadi Keluarga kelas tiga, mereka cukup terkenal, ya terkenal karena bisnis mereka yang tidak pernah maju.

Namun, sebagai orang miskin yang tidak jelas asal ususlnya serta tidak punya track record dalam menghadapi orang-orang hebat, Zavy harus bisa berakting sebaik mungkin di acara nanti kalau ingin bisa menyelamatkan kehidupan Vinna agar terlepas dari cengkeraman tangan busuk Wayne Chad.

Zavy baru saja keluar dari sebuah toko, sehabis membeli tuxedo keren, setelan kebanggaan orang-orang sukses. Ketika berjalan menuju parkiran, dengan mata kepalanya sendiri dia melihat dua orang sedang mengutak-atik motor bututnya. Terang saja, Zavy beringas. Tidak banyak cincong lagi, dia langsung menyikat habis dua pencuri itu dalam waktu kurang dari tiga puluh detik. Dengan gerakan serangan cepat, Zavy berhasil membuat mereka tak berkutik.

“Ampun! Ampun!”

“Jangan pukuli kami lagi!”

Dua pria itu merengek sambil menutupi wajah.

Zavy tahu kalau dua orang itu sangat miskin. Setelah menghajar mereka, dia tak tega. “Dua puluh dollar ini, bagi dua. Pergilah!”

Mereka pun lari pontang-panting.

Tak jauh dari posisi Zavy berada, tepatnya di pinggir jalan, sebuah Volkswagen hitam metalik dari tadi berhenti di sana. Seorang pria berumur sekitar lima puluhan memperhatikan Zavy dari tadi. “Apa kau orang yang selama ini aku cari? Gaya bertarungnya, dan kemurahanhatinya. Aku yakin kau adalah orangnya.”

Related chapters

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   05.Sang Penerus

    “Aku suka gaya bertarungmu, Anak muda!” puji Marvin Rock.Mengejutkan, Zavy tercengang saat melihat pria terkaya itu telah berdiri pas di sampingnya. Zavy tahu sosok Marvin Rock. Siapa yang tidak tahu dengan pendiri dan pemilik The Rock Holding Company itu?Zavy cuma bisa tersenyum kaku saat mendapatkan pujian dari sang idola dan panutannya. “Aku bukan siapa-siapa, Tuan. Tidak ada yang spesial dariku.”‘Kau juga tidak suka pujian. Aku yakin, kau adalah orangnya’. Marvin Rock menatap Zavy cukup lama, memperhatikan setiap detail wajah Zavy. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, alisnya yang cukup tebal dan agak melengkung, dagunya yang belah, dan tirus. ‘Aku seperti melihat diriku pas masih muda’Di usianya yang sangat dewasa, wajah Marvin Rock tak tampak muda lagi, tampak kerutan halus menggelayut di sekitar wajahnya. Dia terlalu banyak melewati masalah berat dan pelik, serta satu problem besar yang hingga saat ini masih juga belum terpecahkan. Lebih dari dua puluh tahun lamanya

    Last Updated : 2023-11-23
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   06. Anniversary

    Seperti pada dua acara perayaan sebelumnya, di mana bisnis Keluarga Charlton masih terlunta-lunta, maka Tuan Luis Charlton terpaksa menyelenggarakan acara ini di sebuah mini ballroom hotel murah. tamu yang hadir pun tidak lebih dari seratus orang. Sebagian dihadiri oleh para anggota Keluarga Besar Charlton dan sebagian lagi dihadiri oleh teman dekat dan rekan bisnis.Dulu, ketika Tuan Luis Charlton masih muda dan gagah, di hari Anniversary pertama, dia mengadakan acara di hotel bintang lima dan dihadiri lebih dari lima ratus orang, terdiri dari pejabat pemerintah, para konglomerat, artis, dan orang-orang besar lainnya. Namun, kini dia tidak sanggup mengundang mereka semua karena sejumlah alasan.Alasan terbesarnya tentu saja perusahaan yang dia dirikan dua puluh lima tahun lalu ini nyaris bangkrut. Luis Charlton sangat malu. Kalau tahu begini, dia tidak asal menyerahkan tampuk kepemipinan kepada Ferdy. Hasilnya sangat kacau. Dan sekarang, dia pun tidak tahu kira-kira apakah Charlton Pr

    Last Updated : 2023-11-27
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   07. Harapan pada Vinna

    Ferdy, Shane, dan Edward secara bergantian menjelaskan alur dan langkah yang bakal mereka tempuh. Jika Charlton Property Group ingin selamat, Keluarga Charlton harus menerima kehadiran Wayne Chad pada hubungan kekeluargaan mereka.“Wayne Chad sudah melamar Vinna, Ayah. Utang lama keluarga kita akan diberikan kelonggaran dalam pembayarannya serta kita juga akan mendapatkan dana pinjaman baru sebesar tiga juta dollar. Uang tersebut akan kita gunakan untuk menyelsaikan satu proyek baru.”Semua mata pun tertuju kepada Vinna.Secara terang-terangan Vinna menolak usulan tersebut. “Kakek, aku tidak mau menikah dengan Wayne Chad. Apa Kakek tega melihat aku menderita?” Vinna menyilangkan tangan di dada seraya membuang pandangannya ke arah lain.Luis Charlton sangat menyayangi dan mengagumi cucu kesayangannya itu. Dia pernah tiga kali ingin menjodohkan Vinna dengan seorang pria yang tampan dan kaya, tetapi ketika Vinna menolaknya, dia tidak pernah memaksakan kehendak Vinna.Saat anggota keluarga

    Last Updated : 2023-12-14
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   08. Pria busuk

    Masih terengah, Wayne Chad mencoba berbicara, “Aku mendapat undangan spesial dari Ferdy, katanya aku akan duduk di kursi bagian depan, tidak jauh dari pihak tuan rumah.” Wayne Chad, atau bisa dipersingkat menjadi WC, menerbitkan senyuman lebar yang begitu tidak enak dipandang. Jika saja bukan orang kaya, lalat pun malas menyentuh kulit tubuhnya. Fisik dan penampilannya tidak mencerminkan bahwa dia merupakan orang kaya. Dia orang kaya yang tidak peduli terhadap tubuh dan pakaiannya.Bisa jadi karena terlalu banyak makan uang riba, wajahnya seperti bopeng sehabis terkena air keras. Jelas itu bukan kerutan karena penuaaan, tetapi memang alam tidak mengizinkannya menjadi pria tampan yang sedap dilihat. Melihatnya sekilas, orang langsung jijik. Selain itu, Wayne Chad kabarnya menderita AIDS. Namun kabar tersebut dia tolak secara terang-terangan padahal karena dia kaya, dia bisa menutupi mulut berbagai media dan pers agar tidak pernah mengangkat berita yang sangat memalukan itu.Banyak ka

    Last Updated : 2023-12-16
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   09. Pria idaman

    Semua mata orang di sekitar sana pun tertuju kepada sosok Zavy.Di hadapan semua orang, Vinna mendekap lengan Zavy dan menempelkannya ke tubuhnnya. “Perkenalkan, dia Zavy. Pria muda, tampan, investor kaya raya. Kami sudah beberapa bulan ini menjalin hubungan. Sekarang, baru aku bisa memperkenalkannya kepada kalian.”Mereka terpana, tanpa terkecuali.Setahu Ferdy dan juga lainnya, Vinna tidak pernah punya kekasih apalagi telah dianggap sebagai calon suami, tetapi mengejutkan, tiba-tiba saja pria itu datang. Mereka terkejut, masih tak percaya.Biji mata Wayne Chad tergelohok lebar seperti mau meloncat, mulutnya menganga, tatapannya melongo heran. “Ap-apa?” gumamnya. Dia adalah orang pertama yang buka suara. Dia menoyor bahu Ferdy seraya berkata, “Ferdy, bagaimana kau ini?! Katamu, anak mu masih gadis, jomblo, perawan. Kenapa dia sekarang malah bawa calon suami?”Ferdy melebarkan putih matanya, meyakinkan bahwa apa yang dia saksikan sekarang memang nyata, bukan imajinasi aneh. Dia mendeka

    Last Updated : 2023-12-17
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   10. Keberanian Zavy

    Mengagetkan, Wayne Chad tercengang saat mendengarkan omongan pedas tadi. Tidak terima, dia maju satu langkah dan berkata tajam. “Aku sudah hampir tiga puluh tahun mengurusi uang. Dan aku yakin usiamu saja belum sampai tiga puluh. Kau belum lahir, aku sudah tahu tentang uang, Bocah.” Wayne Chad menatap nyalang dan napasnya melenguh seperti badak mau menyeruduk.Jika Luis Charlton dan Ferdy Charlton saja tidak berani adu mulut apa lagi sampai membentak dia, lantas kenapa bocah itu berani-beraninya bicara keras seperti itu, di hadapan banyak orang pula? Siapa Zavy sebenarnya?Pusat perhatian Keluarga Charlton dan beberapa tamu di sekitar sana kini mengarah ke Wayne Chad dan Zavy. Semua orang di dalam gedung ini tahu Wayne Chad, tetapi mereka tidak tahu siapa pemuda tampan yang memakai tuxedo rapi dan wangi di sebelah Vinna itu.Luis Charlton masih menyimak, menilai seseorang berdasarkan cara bicaranya. Jika dia melihat cara bicara Zavy yang begitu percaya diri, dia yakin bahwa Zavy memang

    Last Updated : 2023-12-17
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   11. Perginya si Pria busuk

    ‘Kurang ajar!’ damprat Wayne Chad dalam hati. Wajahnya semakin menyeringai namun karena tidak ada satu pun orang yang membelanya, rasa malu mulai naik dari dada menuju wajahnya. Dia mengedarkan pandangan dan memperhatikan sekitar, tidak ada satu pun orang yang membelanya.Untuk semakin menaikkan ketegangan, Vinna bertanya kepada Zavy tetapi matanya ke arah kakeknya. “Sayang, kau punya saham di perusahaan mana saja. Tolong sebutkan satu saja.”“MR-25 Company.” Satu nama yang terbersit di benak Zavy adalah salah satu perusahaan milik Keluarga Rock. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang menjadi impiannya sejak dulu, dia sangat menginginkan bisa bekerja di sana setelah tamat kuliah nanti.Vinna berdecak kagum. “Wow! Kau termasuk salah satu investornya, sayang? Luar biasa! MR-25 Company merupakan perusahaan pertambangan skala internasional di mana value-nya selalu mengalami peningkatan. Hebat. Itu baru satu lho.”Luis Charlton menerbitkan senyum terbaiknya. Jika dia memperhatikan se

    Last Updated : 2023-12-17
  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   12. Datangnya Pria Penggoda

    Pas seusai kepergian Wayne Chad, seorang pria berpakaian formal rapi masuk ke dalam mini ballroom hotel bersama beberapa tamu undangan lainnya. Saat itu, acara sudah dimulai dan sekitar seratus orang di sana sedang menikmati hidangan ala kadarnya. Dia adalah Kevin Hamilton, seorang pria yang sejak dulu mengidam-idamkan agar Vinna bisa menjadi istrinya. Kevin menjadi pengagum Vinna semenjak mereka masih di Universitas namun karena Vinna orangnya cuek minta ampun, hingga sekarang impian Kevin tetap terbengkalai.Selain itu, Ferdy juga sempat menekankan kepada Vinna agar mau menjadi istri Kevin, tetapi tetap Vinna tidak bersedia. Tidak ada yang bisa melawan keputusan Vinna dan terlebih kalau Luis Charlton sudah memberian izin, semua tak bisa berubah.Keluarga Hamilton tergolong sebagai keluarga kelas tiga di kota ini. H-Enterprise cukup berpengaruh, tetapi ketika Kevin merayu bapaknya agar mau membantu Keluarga Charlton, usulannya ditolak mentah-menta karena siapa yang mau membantu perus

    Last Updated : 2023-12-17

Latest chapter

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   200. Ending

    Minggu pagi di Istana Rock!Hari di mana puncak dari segala kesuksesan dan kebahagiaan. Sukses dan bahagia karena Zavy sudah melewati banyak sekali ujian berat di dalam kehidupannya. Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya dia hidup di dalam kemiskinan dan kemelaratan. Selama lebih dari dua dekade dia hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak punya kerabat, dan kerap termarginalkan karena statusnya yang tidak jelas. Dalam waktu tersebut, lebih banyak tragedi dari pada komedi, lebih sering berduka ketimbang bersuka, serta lebih banyak merasakan payah dari pada gembira.Zavy menganggap bahwa perjalanan panjang nan pahit dan getir itu jelas punya hikmah besar bagi dirinya. Jika saja dia hidup dari kecil dalam bergelimang harta, besar kemungkinan dia bakal jadi anak mama. Namun, karena dia besar di jalanan, nyalinya lebih tinggi dari pada sepuluh preman, dan kekuatannya lebih tangguh dari pada petarung profesional. Hidup yang sulit dan berat telah membentuknya jadi pribadi yang kokoh dan

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   199. Ternyata Penerus Hebat

    Russel Winston punya dua saudara kandung, yakni Axel Winston dan Gennifer Winston.Russel dan Axel membawa semua keluarga mereka. Kini Russel sudah terang-terangan kepada keluarga dan kerabatnya tentang posisi Zavy di lingkungan mereka.Marvin Rock punya satu saudara kandung yang bernama Harven Rockwell. Dia juga membawa keluarganya ke sini.Tidak hanya itu, ada beberapa Rock dari luar negeri juga menyempatkan hadir di sini, sekalian mereka ingin menyaksikan hari penobatan Raja Glora di hari Minggu nanti.Saking ramai dan meriahnya, sampai-sampai Luis Charlton pun turun gunung. Meskipun sudah tua dan agak kesulitan berjalan, dia menggagahkan diri menyambut semua orang-orang besar itu. Ferdy, Shane, dan Edward sigap. Mereka tidak mau menyia-nyiakan momen paling mengesankan ini.Selama Keluarga Charlton mengadakan pesta, perjamuan, atau pertemuan, baru kali ini mereka bisa bergabung bersama dua nama besar, Rock dan Winston!Luis Charlton memberi hormat yang begitu spesial kepada semua

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   198. Kebersamaan, kehangatan

    Vinna ingin ngakak tapi takut dosa lalu dia menjitak kepala Zavy tapi Zavy langsung mengelak dari serangan mendadak itu.Zavy tersenyum geli. “Maaf, Kek. Cuma bercanda kok. Mana mungkin Kakek suka Americano. Minuman itu ibarat obat pusing kepala dicampur arang. Pahit dan tiada arti. Hehe.”Tapi, spekulasi dari Zavy nyatanya meleset. Luis Charlton malah suka kopi pahit, secara dia sudah tua jadi tidak suka gula dan susu. “Aku pesan yang jumbo. Americano adalah kesukaanku.”Vinna membuang muka sambil menghembuskan napas panjang. “Aku baru saja mau bilang kalau Kakek suka kopi pahit. Eh, kau malah banyak oceh, Zavy!” ketus Vinna menyeringai tipis.Ops!Kalau saja bukan Zavy yang bergurau barusan, pastilah Luis Charlton berang, hanya saja yang bercanda barusan adalah Zavy!Sebagaimana orang tua yang sudah berumur, Luis Charlton tertawa seperti pohon beringin yang daun-daunnya bergoyang karena disapu angin, tetap tegar dan bersahaja. Begitu teduh, enak dipandang.Luis Charlton tidak marah

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   197. Americano jumbo

    Pada malam harinya di ZV Cafe.Zavy sudah mengganti nama cafe miliknya jadi ZV Cafe, gabungan inisial nama dia dan Vinna.Zavy menyuruh manager cafe untuk mengosongkan semua tempat dan menutup cafe pada jam tujuh malam. Khusus malam ini semua sisi tempat digunakan untuk berkumpulnya tiga keluarga besar. Dua nama sudah melambung tinggi : Rock dan Winston. Sekarang bakalan ada satu nama lagi yang bakalan melambung tinggi juga : Charlton!Sebenarnya ini bukanlah sebuah pesta ulang tahun atau perayaan sejenisnya, tetapi Zavy mengumpulkan keluarga dan kerabatnya untuk mempersatukan dan mempererat hubungan. Selain itu, mungkin rasa syukurnya kepada Tuhan setelah lepas dari ujian besar dan kini, dia bisa kembali menikmati hari-harinya bersama Vinna.Luis Charlton datang paling awal dan tidak mau terlambat meski hanya sebentar saja. Walaupun usianya paling tua, dia yang paling bersemangat untuk datang, mengalahkan semangat anak dan para cucunya yang masih juga belum nongol.Zavy yang berada d

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   196. Nikmatnya kopi

    Zavy dan Vinna berkeliling di sana, menikmati apa saja yang ada di lantai satu dan dua. Bagi Zavy, ini seperti momen nostalgia mengingat-ingat masa-masa dia susah sewaktu menjadi barista.Zavy terkekeh sendiri sebelum bergurau sama istrinya, “Pas ada orang yang pesan Americano ukuran jumbo, aku mikir, apa enaknya menikmati kopi pahit tanpa rasa itu dengan gelas besar?”Vinna yang suka manis tidak bisa menahan geli di perutnya. “Hehe. Hidup ini terlalu manis hanya untuk menikmati kopi semacam itu.”“Tapi, kopi kan tergantung selera masing-masing. Kita tidak bisa menyalahkan dan menyudutkan orang yang suka dengan jenis tertentu. Sama seperti musik, novel, olahraga, bahkan merek sepatu. Ini masalahnya tergantung selera. Selera sangat subjektif. Jadi terserah dia lah.”“Eh! Kau yang buka cerita ini tapi kau sendiri yang menutupnya seperti itu. Bagaimana kau ini, mantan Barista?!”Zavy dan Vinna lalu duduk berdua di lantai dua sembari menonton kendaraan yang hilir mudik di sana. Zavy men

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   195. Perkara di tempat bekerja

    Setelah dari kampus, Zavy dan Vinna kemudian menuju Cafe Ings, tempat di mana dulu Zavy bekerja sebagai barista.Sangat kebetulan, siang hari itu di sana ada Kevin Hamilton sedang asyik nongkrong bersama teman-temannya.Dulu Kevin adalah orang yang paling bersemangat menyerukan bahwa Zavy hanyalah pekerja cafe rendahan.Hugo, pemilik cafe, bergegas menuju bagian depan cafe setelah anak buahnya bilang kalau sekarang mereka kedatangan tamu luar biasa.Kevin sedang duduk dengan rokok melekat di sela jarinya. Sementara Hugo dalam posisi berdiri dan agak menundukkan kepala saat melihat Zavy.Zavy mengawasi dua orang itu kemudian berkata, “Kevin, kau benar, dulu kau pernah bilang kalau aku adalah pekerja cafe rendahan. Haha. Silakan tanya sendiri pada pemilik tempat ini. Benar kan, Hugo?”Hugo mengangguk takzim. “Benar. Tuan Zavy sempat pernah bekerja di sini.”Tuan Zavy?Ketika Kevin melihat Zavy, raut wajahnya langsung terlihat malas dan masam. Dia merasa kalah kalau sudah berhadapan deng

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   194. Urusan kampus

    Zavy punya dua impian besar sewaktu dia masih berada di masa transisi antara kemelaratan dan kesuksesan. Pada waktu itu dia menerima beberapa ribu dollar dari Vinna untuk menuntaskan permasalahan pribadinya terkait finansial, yakni uang kuliah dan utang di tempat dia bekerja.Saat itu Zavy bersumpah, seandainya dia sukses, dia akan balas dendam dan memberantas kejahatan yang ada di sana. Sekarang Zavy merasa sudah punya power untuk mewujudkan impiannya tersebut. Sekarang adalah waktunya untuk tampil.Setelah mandi, Zavy melihat dirinya sendiri di cermin. Dia begitu gagah dan tampan. Wajar kalau Vinna begitu tergila-gila padanya.“Kita mau pergi ke mana, Sayang?” tanya Vinna yang juga sedang berpakaian.“Menyelesaikan urusan yang seharusnya diselesaikan, Sayang!”Setelah semuanya sudah siap, Zavy dan Vinna dengan setelan anak muda zaman sekarang, lantas masuk ke dalam Rollys Royce mahal, menuju Universitas Gloriston.Di dalam mobil, layaknya anak muda yang sedang dalam masa-masa indahn

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   193. Wanita paling bahagia

    Kring!Ponsel Zavy bergetar dan berdering. Panggilan dari Russel Winston.“Selamat pagi juga, Paman. Ada apa?” sapa Zavy kembali dan bertanya.Kemudian pada pembicaraan tersebut Russel menyampaikan sejumlah hal penting. Cukup lama obrolan tersebut. Ada beberapa poin utama yang disampaikan oleh Russel pada Zavy, seperti rencana penunjukkan CEO The Rock Holding Company pengganti Mendiang Tuan Marvin, lalu ada satu hal lagi yang lebih prioritas, yaitu pengumuman sang penerus dari Mendiang Tuan Marvin Rock, kelak sang penerus tidak hanya menjadi CEO, tetapi menggantikan posisi beliau sebagai Raja Glora ke-46.Karena sekarang Russel sedang sibuk di istana mempersiapkan semuanya, mempersiapkan pengumuman kepada dunia tentang siapa putra tunggal Tuan Marvin yang bakal menjadi penerus, maka obrolan ini hanya berlangsung melalui sambungan telepon saja.Zavy menangkap dua poin utama tersebut. Russel juga menyuruh Zavy untuk mempersiapkan diri di hari yang penting itu. Sebuah hari yang begitu sp

  • Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat   192. Menjadi istri sejati

    Dulu Luis Charlton adalah orang yang percaya pada Zavy hanya dengan dugaan semata, bukan dengan bukti, akan tetapi dugaannya rupanya tidak meleset. Zavy memang orang hebat. Tapi, dia sempat terpedaya oleh bujuk rayu dari Gavi yang menghanyutkan sehingga persepsinya terhadap Zavy berubah drastis. Kini, dia merasa bersalah dan sangat menyesal. Apa pun akan dia lakukan demi menebus semua kesalahannya agar Zavy bisa memaafkannya.Satu cucu Luis Charlton yang masih kecil, anak dari Shane, yang dulu sempat mengolok-olok acara Anniv CPG yang menyedihkan, kini malah tidak tega melihat kakeknya bersedih. Dia memeluk badan Zavy seraya berkata, “Kak Zavy, maafkan Kakek Luis. Plis ....”Lalu diiringi pula oleh rayuan cucu Luis Charlton lainnya.Andrew yang kondisi fisiknya belum pulih, yang dulu juga sering dimarahi Luis Charlton karena terlalu lama jadi beban keluarga, pun kini membela Luis Charlton. “Saudara iparku, aku tahu kalau kau adalah pria baik-baik dan pemaaf. Jadi tolonglah ....”Semua

DMCA.com Protection Status