Perusahaan besar terkadang percaya pada hal-hal yang tidak ilmiah seperti nasib.Elena berpikir cepat tentang tindakan pencegahan.Keraguan Emmett dan yang lainnya adalah hal yang harus dihadapi Elena.Elena menatap Emmett. "Aku nggak akan mengelak dari tanggung jawab atas kecelakaan ini. Kami akan membentuk tim investigasi secepatnya untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini, pada saat yang sama meluncurkan rencana darurat untuk meminimalisir kerugian."Elena menoleh ke arah pemegang saham lainnya. "Semuanya, aku berjanji akan melakukan yang terbaik untuk menangani kecelakaan ini dan memastikan stabilitas perusahaan serta kepentingan pemegang saham nggak dirugikan. Tolong beri kami waktu, kami akan memberikan jawaban yang memuaskan secepat mungkin."Ruang rapat seketika hening, para pemegang saham memasang ekspresi yang berbeda-beda.Setelah hening sejenak, sebagian pemegang saham mengangguk setuju. Mereka bersedia memberi Elena waktu untuk menangani kecelakaan itu.Separuh pemegang sa
Sherlly memasang ekspresi dingin. Dia mengambil remote untuk menyalakan TV. Kebetulan program TV sedang menyiarkan berita.Di layar, pembawa acara sedang mewawancarai pemegang saham yang baru saja keluar dari Grup Kallias. Orang yang diwawancarai tidak lain adalah Emmett."Halo, Tuan Emmett, apakah karamnya kapal Silicon Express akan berdampak pada Grup Kallias?" tanya pembawa acara.Emmett menghadap kamera lalu tersenyum tipis. "Tergantung kemampuan penanganan Bu Elena yang baru dilantik, tapi aku yakin Grup Kallias punya kemampuan dan sumber daya untuk menangani krisis kali ini."Pembawa acara lanjut bertanya, "Jadi, apakah kecelakaan ini akan berdampak pada kepercayaan pemegang saham dan investor?"Emmett mempertahankan ekspresi tenang sembari menjawab dengan lembut. "Perusahaan mana pun akan menghadapi berbagai tantangan dalam proses pengembangan. Sebagai pemegang saham, kami percaya pada manajemen dan kemampuan darurat perusahaan. Aku yakin dengan upaya bersama, kelak Grup Kallias
Setelah mandi, Elena menghela napas lega karena dia akhirnya bisa istirahat.Elena menoleh, kemudian melihat Nathan masuk membawa segelas susu. Dia menyerahkan susu itu kepada Elena. "Minum, lalu cepat tidur."Elena mengangguk, kemudian dia berkata, "Tuan Nathan, kamu benar-benar perhatian. Aku sangat beruntung bisa menikahimu di kehidupan ini."Nathan menyentil dahi Elena dengan jari telunjuknya."Oh, sakit sekali." Elena memegang gelas dengan kedua tangan. Dia meneguk susu, susu hangat mengalir ke tenggorokannya. Rasanya nyaman.Nathan duduk di samping Elena, lalu mengulurkan tangannya di sandaran sofa Elena. Elena terlihat seperti berada di dalam pelukannya. "Soal tenggelamnya kapal Silicon Express, apakah kamu membutuhkan bantuanku?"Nathan bertanya dengan suara pelan, suaranya mengandung perhatian.Setelah Elena selesai meminum susu, dia meletakkan gelas di atas meja kopi, kemudian bersandar di dalam pelukan Nathan. "Nggak perlu. Oh ya, dua hari lagi aku akan membawa Camila untuk
Pertama, Departemen Hubungan Masyarakat harus segera mengeluarkan pernyataan bahwa kita secara aktif bekerja sama dalam penyelidikan dan dengan tegas menentang segala perilaku ilegal. Kedua, Departemen Hukum harus bekerja sama sepenuhnya dengan pihak Bea Cukai, serta memberikan semua dukungan dan dokumen yang diperlukan."Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan Kepala Departemen Hukum mengangguk paham."Departemen Pemasaran dan Penjualan harus menjaga hubungan dekat dengan pelanggan kita untuk menenangkan emosi mereka, juga memastikan stabilitas pesanan dan hubungan kerja sama."Elena diam sejenak, lalu berpikir sebelum berkata, "Departemen Keuangan harus menilai dampak kejadian ini terhadap situasi keuangan perusahaan sesegera mungkin, menyiapkan dana darurat. Kalau ada yang perlu dibantu, semua departemen harus berusaha yang terbaik untuk bantu diskusi."Kepala tiap departemen mengiakan satu per satu.Hardy terus mengikuti berita. Dia menyerahkan tablet kepada Elena untuk dilihat.
Roman bangun di pagi hari, lalu melihat berita tentang penyelundupan Silicon Express.Dia menebak bahwa Elena akan sangat sibuk pada pagi hari, jadi dia menunggu sampai jam sebelas baru menelepon putrinya.Sherlly tidak memiliki kebiasaan membaca berita di pagi hari sehingga dia tidak mengetahui berita penyelundupan Silicon Express.Dia menyenandungkan lagu sambil merangkai bunga dengan suasana hati baik.Setelah dia mendengar Roman menelepon Elena, dia baru tahu terjadi masalah besar lagi.Kenapa bermasalah lagi?Sherlly mengerutkan kening ketika mendengar percakapan mereka.Roman berkata kepada Elena dengan tenang. "El, kalau kamu membutuhkan bantuan dalam kasus penyelundupan Silicon Express, katakan saja."Ekspresi Elena melembut ketika dia mendengar perhatian ayahnya. "Terima kasih, Ayah."Roman lanjut berujar, "Kalau besok nggak ada waktu, nggak usah pulang. Urusan perusahaan lebih penting."Elena tersenyum sambil berkata, "Terima kasih, Ayah. Aku akan membawa Camila dan Nathan pu
Begitu mendengar garis orang tua Elena kurang baik, ekspresi Sherlly pun berubah. "Kurang baik bagaimana?"Catherine mengangkat kepalanya, ekspresinya sedikit serius. "Garis orang tua mewakili jodoh dengan orang tua dan kesehatan orang tua.""Dilihat dari hasilnya, putrimu mungkin akan pusing karena orang tuanya selama ini. Kesehatan orang tua harus lebih diperhatikan, mungkin akan terjadi sedikit masalah."Setelah mendengar, Sherlly pun mengernyit sembari bertanya dengan cemas. "Apakah kesehatan kami akan bermasalah? Apakah akan parah?"Catherine menggelengkan kepalanya lalu menenangkan, "Belum tentu masalah besar, tapi harus lebih memperhatikan, memeriksakan kesehatan secara teratur dan mempertahankan kebiasaan hidup sehat. Kalau lebih diperhatikan, masalahnya bisa dicegah."Sherlly berpikir sejenak, akhirnya bertanya dengan susah payah. "Apakah putriku ... agak membawa sial untuk orang tuanya?"Catherine menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. "Bukan begitu juga, kalian nggak pe
Matahari sore menyinari jendela kantor.Elena sedang menangani berkas ketika dia mendengar Hardy mengatakan bahwa Sherlly datang menemuinya.Dia tertegun sejenak, lalu mengangguk. "Persilakan Nyonya Sherlly masuk."Beberapa menit kemudian, pintu kantor dibuka, kemudian Sherlly masuk sambil tersenyum. Dia menenteng sebuah termos."Ada apa kamu kemari?" Elena meninggalkan pekerjaannya, lalu berdiri untuk menyambut Sherlly.Sherlly menghampiri Elena sambil tersenyum. Dia menyerahkan termos kepada Elena. "El, aku meminta koki untuk membuat minuman herbal, sangat cocok untuk orang yang sibuk bekerja sepertimu."Elena menerima termosnya dengan agak terkejut, tetapi dia tetap berterima kasih. "Terima kasih sudah repot-repot kemari."Elena berbicara dengan sopan, seperti berbicara kepada orang asing.Sherlly sudah mempersiapkan mental sebelum datang. Dia memandang Elena dengan lembut sembari berkata, "Nggak repot. Minumlah selagi panas. Ibu nggak akan mengganggumu bekerja. Kalau ada apa-apa, t
Mobil menyala, meninggalkan gedung Grup Kallias.Melalui jendela mobil, Elena melihat para reporter yang masih tak mau pergi.Elena tahu bahwa insiden ini telah menarik perhatian media secara luas. Jika tidak ditangani dengan baik, reputasi Grup Kallias akan sangat terpengaruh.Mobil melaju dengan stabil di jalan raya.Saat ini, ponsel Elena berdering lagi. Ada panggilan telepon dari Basilio.Dia mengangkat telepon, kemudian mendengar Basilio langsung menanyakan tentang Silicon Express."El, dua pemegang saham meneleponku. Kamu harus menangani masalah ini secepat mungkin." Suara Basilio tenang.Elena menjawab dengan sama tenangnya. "Aku tahu, Paman Basilio."Basilio berkata lagi. "Sekarang para pemegang saham sedang bergejolak. Kamu harus menemukan solusi secepat mungkin. Kalau nggak, perusahaan mungkin akan menghadapi krisis yang lebih besar."Elena berkata dengan lembut. "Paman Basilio, jangan khawatir."Basilio tidak ingin lagi mengurus Grup Kallias. Putranya telah meninggal dunia.
"Besok atur pengacara datang. Aku ingin mengubah surat wasiat," kata Hugo dengan dingin.Dia memutuskan untuk meninggalkan semua hartanya untuk Aaron dan Aurora.Pada saat ini, Stella membuka pintu ruang kerja sambil memegang segelas susu.Dia kebetulan mendengar ucapan Hugo, tangannya sedikit gemetar, hatinya sangat gembira.Dia mencoba untuk tetap tenang, kemudian berjalan mendekat. Begitu meletakkan susu, dia berkata dengan lembut. "Hugo, cepat tidur, sudah sangat larut."Hugo mengangkat tatapannya, menatap Stella sekilas. "Hm, kamu tidur dulu, aku sebentar lagi."Stella mengangguk, lalu kembali ke kamar dengan tatapan gembira.Keesokan harinya.Calvin membawa pengacara ke Kediaman Ransford.Hugo menjelaskan niatnya untuk mengubah surat wasiat, pengacara mencatatnya serta menyiapkan dokumen surat wasiat baru.Hugo menandatangani surat wasiat baru.Dia secara resmi menyerahkan hartanya kepada Aaron dan Aurora....Kediaman Bronwyn.Roman dan Sherlly juga sangat sibuk selama ini. Untu
Elena duduk di sofa, mendengarkan laporan Hardy."Pada hari pertama Emmett menjabat sebagai CEO, dia menggunakan rencanamu untuk menangani karam kapal dan penyelundupan Silicon Express. Saat ini, harga saham Grup Kallias sudah stabil," lapor Hardy.Elena mengangguk. Seperti yang diharapkan. "Apakah sumber barang selundupan itu sudah ditemukan?"Hardy menjawab, "Sudah ada petunjuk awal."Elena mengangguk. "Atur tim untuk meningkatkan penyelidikan. Sampaikan kepada wanitanya Emmett kalau aku bisa membantunya."Hardy mengangguk.Nathan tidak ada di rumah hari ini. Dia pergi mencari orang tua Evelyn dan yang lainnya.Hardy pergi setelah melaporkan pekerjaan.Janine menelepon Elena, lalu mengetahui bahwa Elena di rumah sendirian. Jadi, dia diam-diam keluar untuk mencari Elena saat Edwin mandi.Kedua wanita itu duduk di sofa, masing-masing memegang sepotong semangka, memakannya sambil menikmati waktu senggang yang langka."Hmm, enak sekali," kata Janine dengan puas."Hmm, aku juga merasa beg
Mereka tiba di area perkemahan. Edwin dan Janine sudah menyiapkan bahan untuk barbekyu.Bunyi bakar terdengar dari atas panggangan, aroma barbekyu memenuhi udara.Melihat mereka datang, Janine pun menyapa mereka. "Camila, sini, cicipi daging panggangan Tante."Nathan menurunkan Camila, membiarkannya menghampiri Janine. Dia menarik Elena untuk duduk.Ketika Edwin melihat Janine hendak menyuapi Camila beberapa tusuk daging panggang, dia segera menghentikannya, kemudian menyerahkan daging yang dia panggang. "Biar Camila makan daging yang aku panggang. Daging yang kamu panggang mungkin nggak enak."Janine memelototi Edwin, tetapi dia juga khawatir kalau daging yang dia panggang tidak enak. Akhirnya, dia menerima daging Edwin untuk menyuapi Camila.Sedangkan Edwin langsung mengambil daging yang Janine panggang, kemudian memakannya. Dia mengernyit. "Janine Sayang, bumbunya terlalu banyak. Untung Camila nggak makan, rasanya terlalu kuat."Janine mencibir, "Memangnya aku menyuruhmu untuk makan
"Kenapa? Kenapa kamu nggak menelepon? Kami semua menunggu." Evelyn melihat Elena menelepon, tetapi sepertinya panggilan teleponnya tidak diangkat. Tak lama kemudian, Elena menutup telepon, kemudian melihat sesuatu, tidak lanjut menelepon.Evelyn mencibir.Berpura-puralah.Angelo menyeka keringat di dahinya, lalu berkata, "Kalau kalian nggak mau pergi, aku pergi dulu."Evelyn memelototinya. "Pergi ke mana? Semuanya tinggal untuk tertawakan dia!"Tadi Elena membaca pesan dari Roman. Ayahnya mengatakan bahwa tanggal pernikahan telah ditentukan, yaitu Jumat depan.Dia membalas pesan ayahnya terlebih dahulu.Saat Elena ingin menghubungi Nathan lagi, Nathan sudah menelepon lebih dulu.Suara Nathan terdengar dari ujung telepon. "Apakah masih ada barang yang ingin diambil, El-el?"Elena berujar dengan tenang. "Ada yang menindas anak dan istrimu."Nathan mengerutkan kening, nada suaranya langsung berubah dingin. "Aku akan segera ke sana."Setelah menutup telepon, Elena memandang Evelyn dan yang
Beberapa orang itu kebetulan mengingat situasi saat itu. Elena sepertinya adalah simpanan Nathan saat itu.Mengingat apa yang terjadi lima tahun lalu, tatapan mereka terhadap Elena pun berubah.Nasib yang tak terduga. Putri Keluarga Bronwyn pernah bercerai, kemudian menjadi simpanan orang, akhirnya dia masih bisa menikah dengan Adris, serta memperoleh saham Grup Kallias.Wanita ini sungguh hebat.Ada yang salah dengan cara mereka memandang Elena, ada campuran rasa takut dan mengejek.Kemarin, berita baru menyiarkan bahwa Elena dicopot dari jabatan CEO. Tak disangka Elena masih punya suasana hati untuk jalan-jalan.Aubrey berkata, "Ayo kita pergi."Elena sekarang adalah anggota Keluarga Bronwyn. Sedangkan Aubrey ingin menikah dengan Luther sehingga dia menengahi.Namun, sebelum mereka pergi jauh, Evelyn tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia berkata dengan terkejut. "Aku masih ingat Briana mengatakan sesuatu saat itu ...."Dia tidak meneruskan kata-katanya.Gadis lain menyambungkannya. Di
"Kami berencana mengajak Camila bermain di kebun buah," ujar Elena sambil tersenyum tipis.Mendengar hal itu, Sherlly tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Begitu ya, baiklah. Udara di kebun buah bagus, baik untuk anak-anak. Kalau begitu selamat bersenang-senang. Kalau ada waktu, aku baru membawanya pergi menonton sirkus."Elena mengangguk. "Oke."Sherlly berpesan beberapa hal, dia menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri, jangan terlalu lelah, lalu mengembalikan ponsel kepada Roman.Roman juga dengan cemas menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri sebelum menutup telepon.Sherlly menghela napas dengan sedikit muram. "El masih belum memanggilku ibu sampai sekarang, padahal aku sudah berusaha untuk mendekatinya."Roman hanya bisa menghiburnya. "Tunggulah, mungkin sebentar lagi."Sherlly mengangguk, tetapi kesedihan di wajahnya tidak hilang. Dia dengan tak berdaya mengubah topik pembicaraan. "Nyonya Nora membahas Luther hari ini. Putrinya, Aubrey, tampak cukup cocok. Luther hanya tah
Pakaian berserakan di lantai.Elena meninju dada Nathan dengan berpura-pura marah, jadi tidak menggunakan tenaga, hanya dibuat-buat. "Kamu lupa, Janine dan Edwin masih menunggu kita di bawah.""Mereka bukan anak-anak," cibir Nathan. Dia membisikkan kata-kata ambigu di telinga Elena. "Bukankah kamu menginginkannya juga?"Mereka selalu sejalan dalam hal ini.Elena sangat sibuk selama ini sehingga mereka sudah lama tidak melakukan hal itu.Pipi Elena pun memerah.Nathan tersenyum.Elena melingkarkan lengannya di leher Nathan, kemudian memejamkan matanya.Kehangatan Nathan menyelimuti leher Elena, terus ke bawah. Elena mendesah beberapa kali sambil memasukkan jari-jarinya ke sela-sela rambut Nathan.Di lantai bawah.Janine melihat waktu, Elena dan Nathan telah berada di atas selama dua jam. Kenapa mereka belum turun juga? Dia mengambil remote TV untuk mengganti saluran TV. "Kenapa mereka naik begitu lama?"Edwin mengupas sebuah apel, kemudian menyodorkannya kepada Janine. Mendengar pertany
Janine berbalik tanpa melihat ke arah Edwin. "Aku mau pergi melihat Kak El."Ketika dia melihat berita tersebut, dia merasa marah memikirkan berbagai komentar sinis tentang Elena dalam video-video tersebut.Elena sama sekali tidak sudi menjadi CEO!Edwin menutup laptop, berjalan mendekat, lalu duduk di sebelah Janine. Dia mencondongkan tubuh ke dekat Janine. "Bangun, makan. Setelah makan baru pergi."Bibir Edwin mendarat di leher Janine.Napas hangat menerpa lehernya, Janine tidak tahan dengan Edwin yang mencium sembarangan.Dia berteriak dengan marah. "Apakah kamu saudaranya anjing?"Edwin menunjukkan senyuman sopan. "Guk, guk."Janine, "..."Edwin berdiri, kemudian bertanya, "Bangunlah, kamu mau makan apa?""Ikan gurame goreng, bebek panggang, kerang rebus dan ikan kakap asam manis. Itu saja." Janine bangun lalu menghela napas. "Jual diri untuk sekali makan, sangat nggak gampang."Edwin mengangkat alisnya, kemudian dia lanjut bekerja.Janine pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi.
Catherine mengangguk setuju. "Benar, meskipun horoskopnya cocok, akhirnya tetap tergantung apakah dua orang ini berjodoh."Mendengarkan kata-kata ini, Aubrey pun tersenyum malu-malu. Dia berbisik, "Ibu, jangan membahas ini lagi. Aku merasa canggung sekali."Nora tersenyum, kemudian menepuk tangan putrinya. "Oke, oke, nggak bahas lagi."Catherine tertawa lalu berkata, "Aubrey sangat bagus. Nyonya Sherlly bisa menjadi mak comblang, membiarkan mereka berdua coba kencan buta."Sherlly tersenyum sembari mengangguk. "Aku akan menanyakan pendapat Luther malam ini."Pada saat ini, seseorang di meja sebelah mereka sedang menonton berita, kebetulan beritanya tentang pemecatan Elena."Wanita bernama Elena ini sangat hebat. Dia menjadi CEO di usia yang sangat muda. Sayangnya dia nggak memiliki kemampuan.""Dia sangat cantik.""Cantik nggak ada hubungannya dengan kemampuan."Sherlly bingung saat mendengar nama Elena disebut.Aubrey menyerahkan ponsel kepada Sherlly. "Tante Sherlly."Sherlly melihat