"Ka ... kamu ... beraninya kamu mempermalukanku? Kamu kira aku nggak bisa mengalahkanmu, ya? Hari ini, aku akan menunjukkan kehebatan ahli bela diri Peringkat Langit padamu! Matilah kamu!" seru pria berpakaian putih itu dengan murka.Begitu ucapan ini dilontarkan, pria itu melayangkan pukulan ke arah punggung Luther. Sementara itu, ekspresi Hani dan lainnya sontak berubah drastis. Mereka ingin menghentikan, tetapi sudah terlambat. "Jangan!"Mereka hanya bisa menyaksikan pukulan dahsyat si pria berpakaian putih mengenai punggung Luther. Bam!Luther yang dipukul justru bergeming. Sebaliknya, pria berpakaian putih itu terhempas hingga belasan meter. Pada akhirnya, kepala pria itu pun menghantam jendela hingga pecah dan mendarat di samping Franky dan rombongannya."Kak?" Semua orang terperanjat menatap pria berpakaian putih yang tiba-tiba terhempas itu. Mereka pun bergegas memapahnya. Bukannya kakak senior mereka seharusnya melindungi mereka di dalam? Kenapa tiba-tiba terhempas keluar?"Ka
Sementara itu, di Restoran Luna, semua orang terperangah saat melihat pria berpakaian putih yang terhempas begitu saja. Jelas-jelas pria itu adalah murid utama Sekte Hitam Putih, bahkan ahli bela diri Peringkat Langit.Menurut logika, serangan dari orang sehebat itu seharusnya mampu menghancurkan apa pun dengan mudah. Luther pun seharusnya cacat kalau tidak mati. Tanpa diduga, situasi malah berbalik.Yang dipukuli terlihat baik-baik saja, yang memukul justru terluka parah hingga memuntahkan darah. Situasi macam apa ini?"Kak, kamu baik-baik saja?" Setelah termangu sesaat, Hani bergegas berlari ke depan dan memeriksa kondisi Luther."Sudah kubilang, bajingan seperti itu nggak akan bisa melukaiku. Tenang saja," timpal Luther sembari tersenyum."Tadi itu benar-benar mengejutkanku, aku kira ...." Hani tidak meneruskan perkataannya karena takut salah berbicara."Kamu ... kenapa kamu bisa sehebat itu?" tanya Gaia yang membelalak dengan tidak percaya. Dia tahu seberapa hebatnya pria berpakaia
"Tentu saja boleh kalau kamu punya waktu," sahut Luther yang tersenyum dan mengangguk."Hore!" seru Hani sembari tersenyum berseri-seri. Tujuannya tentu bukan menonton kompetisi, tetapi menghabiskan lebih banyak waktu bersama Luther. Lagi pula, dia tidak tahu sampai kapan bisa berada di sini.....Keesokan paginya, setelah bertemu dengan Hani dan lainnya, Luther pun berangkat ke cabang Aliansi Bela Diri bersama mereka.Cabang Aliansi Bela Diri ini terletak di pinggiran kota. Ada sebuah bangunan besar yang menjadi pusat tempat ini. Segala fasilitas di dalamnya pun sudah canggih.Aliansi Bela Diri memiliki 2 sumber pendapatan utama. Yang pertama adalah merekrut murid dengan biaya tinggi, yang kedua adalah mempublikasikan misi dan mengambil komisi yang ada.Di dunia ini, baik orang kaya maupun pejabat, mereka semua membutuhkan perlindungan. Karena ada begitu banyak ahli bela diri di sini, tempat ini pun menjadi pilihan utama orang-orang.Lantaran imbalannya besar, banyak pesilat yang bers
"Dasar nggak berpendidikan! Atas dasar apa kalian potong barisan?" bentak seorang pesilat muda dengan kesal. Bagaimanapun, dia sudah mengantre sejak tadi."Atas dasar apa?" Seorang gadis bertubuh gemuk terkekeh-kekeh, lalu sontak menampar pesilat muda itu dan berteriak, "Suka-suka aku!"Sikapnya yang begitu angkuh membuat orang-orang tak kuasa mengernyit. Pesilat muda itu tertegun sebelum naik pitam. "Berani sekali kamu menamparku! Jalang, rasakan ini!"Selesai berbicara, pesilat muda itu mengangkat tangannya untuk melayangkan pukulan. Tanpa diduga, sebelum mengenai gadis gemuk itu, seorang pria bertubuh kekar sudah mengadangnya.Bam! Tinju pesilat muda itu sontak mengenai dada pria kekar. Namun, pria kekar itu sama sekali tidak bergerak, melainkan pesilat muda yang terdorong beberapa langkah, bahkan lengannya terasa kebas. Dia seperti bukan memukul orang, tetapi memukul besi."Begini saja kemampuanmu? Benar-benar nggak tahu diri!" ucap pria kekar itu sembari melipat lengan di depan da
"Hei! Kamu masih belum kapok, ya!" Gadis gemuk itu memelotot, lalu berkata dengan kejam, "Kak, dia benar-benar nggak tahu diri, beri dia pelajaran!""Oke!" Pria kekar itu terkekeh-kekeh dingin, lalu langsung maju untuk mengangkat pesilat muda itu."Lepaskan aku!" seru pesilat muda itu sambil meronta-ronta, tetapi perlawanannya sia-sia. Di hadapan pria kekar ini, dia tidak ada bedanya dengan anak ayam yang lemah."Kenapa? Nggak puas, ya? Kalau begitu, aku akan menghajarmu sampai kamu puas!" ujar si pria kekar. Saat berikutnya, dia memutar pesilat muda itu 2 kali di udara sebelum membantingnya dengan keras di lantai. Kalaupun tidak mati, dia sudah pasti cacat."Mampuslah!" Banyak orang yang menunjukkan tatapan simpati saat melihat situasi ini. Ketika pesilat muda itu sudah terlihat sekarat, seseorang tiba-tiba mengulurkan tangan untuk menurunkan dampak serangan. Orang itu tidak lain adalah Luther.Melihat adegan ini, semua orang pun tercengang. Tidak ada yang menyangka bahwa seseorang ma
"Argh!" Ketika melihat pedang itu menikam ke arahnya, pria kekar itu tampak putus asa. Dia bahkan berteriak histeris.Pria kekar ini sungguh tidak menyangka bahwa wanita cantik yang tiba-tiba muncul ini akan bertindak begitu kejam. Tanpa mengatakan apa pun, dia langsung menikam tanpa merasa takut terhadap Sekte Ilmu Kegelapan."Berhenti!""Jangan!"Kejadian mendadak ini membuat para ahli bela diri Sekte Ilmu Kegelapan tercengang. Mereka hendak menghentikan, tetapi sudah terlambat."Hani, jangan bunuh dia," ucap Luther segera. Mendengar ini, pedang Hani langsung berhenti tepat di depan leher si pria kekar. Bilah yang tajam sudah menggores kulitnya sehingga darah menciprat ke luar.Apabila Luther terlambat selangkah ataupun sedetik, pria kekar ini pasti sudah tewas di tempat. Gulp! Pria kekar itu menelan air liurnya melihat ini. Wajahnya tampak pucat pasi, bahkan keringat dinginnya terus bercucuran.Ketakutan pada sorot matanya benar-benar tak terbendung. Dia hampir mati barusan. Wanita
"Jadi, siapa yang mau maju duluan?" tanya staf itu lagi."Aku!" Gadis gemuk itu segera mengajukan diri. Dia menjadi orang pertama yang maju untuk mencoba peralatan penguji kekuatan tinju.Peralatan ini dibuat khusus sehingga keseluruhannya terbuat dari logam. Bagian paling tengah adalah target tinju yang sangat fleksibel.Begitu pukulan mengenai bagian tersebut, nilai dari kekuatan yang dikerahkan akan ditampilkan secara otomatis di layar."Biar aku mencobanya dulu untuk kalian," ucap gadis gemuk itu. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu sontak melayangkan tinju dengan kuat.Bam! Terdengar suara benturan yang teredam. Target tinju yang fleksibel pun terhempas ke belakang, mengenai alat penguji kekuatan.Pada saat yang sama, muncul angka merah yang mulai bergulir dengan cepat di layar. Pada akhirnya, angka tersebut berhenti di angka 625."Hebat sekali! Kekuatan wanita saja bisa mencapai 625 kilogram, dia lebih hebat dariku!""Tanpa energi internal dan hanya mengandalkan kekuatan fisik sa
Ketika melihat angka merah yang mencolok itu, semua orang tercengang hingga tidak bisa berkata-kata. Senyuman di wajah mereka pun membeku, lalu digantikan dengan keterkejutan.Tidak ada yang menyangka bahwa Luther memiliki kemampuan semenakutkan itu. Hanya dengan satu pukulan, kekuatannya sudah mencapai 5.000 kilogram. Mengerikan sekali!"Gila, siapa sebenarnya pria ini? Dia sudah terlalu hebat!""Aku kira 2.500 kilogram sudah limit, tapi dia malah mencapai 5.000 kilogram!""Astaga, dia memang monster!"Semua orang tak kuasa bergosip saat melihat penampilan Luther ini. Terutama sekelompok orang dari Grup Surya, ekspresi mereka dipenuhi ketidakpercayaan.Kakak senior kedua Grup Surya yang telah mengerahkan seluruh kekuatannya bahkan hanya mencapai 2.500 kilogram, tetapi pemuda ini sampai menembus angka 5.000? Ini sungguh tamparan keras untuk mereka!"Gimana mungkin? Bocah ini terlihat kurus, tapi punya kekuatan semengerikan itu? Jangan-jangan dia menggunakan energi internal?" tanya gadi