Share

Bab 709

"Hah?" Venick hanya bisa terperangah karena tamparan itu. Dia memegang pipinya yang perih dan sulit memercayai kenyataan ini. Bagaimanapun, ini pertama kalinya dia ditampar oleh orang. Seketika, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

Adapun Helen dan lainnya, mereka hanya bisa saling bertatapan dengan terkejut. Berani sekali Luther menampar cucu keturunan resmi Keluarga Warsono? Besar sekali nyalinya!

"Ka ... kamu menamparku?" Setelah tersadar dari keterkejutan, wajah Venick seketika menjadi sangat muram. Tatapannya itu seolah-olah ingin melahap Luther.

"Kenapa memangnya? Siapa suruh kamu bicaranya begitu lancang?" timpal Luther dengan tidak acuh.

"Dasar nggak tahu diri! Pengawal, hajar dia!" perintah Venick dengan gusar.

"Baik!" Beberapa pengawal yang berdiri di belakang pun mengeluarkan tongkat, lalu menyerbu ke arah Luther.

Melihat ini, Luther segera mengangkat kakinya dan menendang para pengawal hingga semua terjatuh ke tanah. Tindakannya ini sungguh gesit dan kejam!

Ekspresi V
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status