Charlotte, Bianca, dan lainnya sudah tidak tahan melihat situasi ini. Jelas, Finn berniat membunuh Harsa. Pesilat kuat sekalipun bisa mati karena tendangan ini, apalagi Harsa yang hanya manusia biasa?"Dasar tua bangka, pakaianku jadi kotor gara-gara kamu!" Finn menepuk celananya dengan raut wajah jijik."Berengsek, kamu harus mati hari ini!" teriak Charlotte dengan mata memerah. Dia mengangkat pisau miliknya, lalu menyerbu ke arah Finn.Finn tentu tersenyum mengejek melihat ini. Dia meraih pergelangan tangan Charlotte, lalu menindih gadis itu di tanah dan berkata, "Cantik, nggak ada yang mengganggu kita lagi sekarang. Ayo, kita sudah bisa bersenang-senang."Finn terkekeh-kekeh sambil mengulurkan tangannya untuk merobek jaket Charlotte. Saat berikutnya, terlihatlah kulitnya yang begitu putih."Minggir!" Mata Charlotte tampak dipenuhi amarah. Dia mengerahkan energi internal, lalu menyerang kemaluan Finn."Argh!" teriak Finn yang kesakitan. Kemudian, dia membentak dengan ekspresi mengeri
Melihat Finn yang tiba-tiba meledak menjadi kabut darah, semua orang terperangah hingga tidak bisa berkata-kata. Ekspresi mereka dipenuhi ketidakpercayaan.Asal tahu saja, Finn adalah seorang pesilat tingkat sejati. Kemampuannya sudah bisa dibuktikan dengan kemenangannya sebelum ini.Akan tetapi, ahli bela diri seperti ini justru dikalahkan oleh Harsa hanya dengan satu uluran jari tangan. Benar-benar di luar nalar! Apakah ini masih pria tua pengecut sebelumnya?"Cepat! Cepat kabur!" Setelah terkejut sesaat, para pria kekar langsung berbalik untuk melarikan diri. Meskipun tidak tahu apa yang terjadi, mereka mengerti bahwa kemampuan Harsa jauh di atas mereka. Finn saja dibunuh semudah itu, apalagi mereka."Kalau tahu akan seperti ini hasilnya, kalian pasti akan membuat pilihan lain," gumam Harsa sembari mengayunkan tangannya dengan ringan.Duar, duar, duar .... Terdengar suara ledakan. Para pria kekar yang berniat melarikan diri itu langsung berubah menjadi kabut darah. Tidak ada seorang
Kevin tidak berani ragu dan segera memberikan perintah. "Tidak perlu pergi, situasinya sudah diatasi di sana." Saat itu, Luther keluar dari kegelapan. Pakaiannya berlumuran darah, dan masih terasa sedikit aura pembunuh yang belum lenyap."Syukurlah," Kevin menghela napas lega, lalu bertanya, "Luther, ada jejak Penyihir Hitam?""Belum ada untuk saat ini," Luther menggeleng."Kalau Penyihir Hitam nggak mati, ini akan menjadi masalah besar bagi Keluarga Caonata. Semua anggota Keluarga Caonata, dengarkan perintahku. Bentuk kelompok masing-masing 5 orang dan cari ke segala penjuru, pastikan untuk menemukan Penyihir Hitam!" Kevin berkata dengan suara serius."Nggak perlu cari lagi, aku sudah datang." Saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang dingin di udara. Semua orang langsung mendongak. Mereka hanya melihat seorang pria paruh baya dengan jubah hitam dan setengah topeng di wajahnya berdiri dengan bangga di atas gazebo yang terletak tidak jauh dari sana.Di sekitar pria itu, ada asap beracun
"Hm?!" Melihat Ivan yang terjatuh dari udara, semua orang langsung terperanjat. Saat melompat untuk melancarkan serangan tadi, Ivan terlihat sangat gagah dan menakutkan. Untuk sesaat, mereka mengira Ivan akan mengalahkan Penyihir Hitam. Namun, bagaimana hasilnya? Hanya dalam satu serangan, Ivan telah kalah telak. Hal ini memang sungguh membuat orang tidak percaya!"Ivan!" teriak Billy sambil buru-buru menghampiri dan memapahnya."Ayah, tadi kakiku tergelincir ...," kata Ivan dengan bersusah payah. Setelah itu, dia langsung pingsan. Sudut mata Billy berkedut, tidak tahu harus berkata apa. Anak ini benar-benar gengsi!"Dengan kemampuan begini, masih berani sombong? Apa nggak ada lagi orang di Keluarga Caonata ini?" kata Penyihir Hitam sambil memandang mereka dari udara dengan tatapan meremehkan."Nggak usah sombong! Biar kami yang menghadapimu!" teriak sebuah suara yang marah. Dalam kamp Keluarga Caonata, muncul sembilan sosok bayangan. Masing-masing dari sembilan sosok ini memiliki post
Duar! Seketika, kelima orang itu langsung terpental belasan meter jauhnya hingga terjatuh di tanah bersalju. Ada yang luka-luka, ada juga yang tewas, tidak ada satu pun yang sanggup berdiri lagi."Apa? Sembilan ahli itu kalah semua?" Melihat adegan ini, Keluarga Caonata langsung terperangah. Semua ini adalah ahli yang mereka sewa dengan harga mahal, kemampuan mereka sangat luar biasa. Namun, kesembilan orang itu malah tidak sanggup melukai Penyihir Hitam sedikit pun setelah kekuatannya digabungkan. Sungguh sulit dipercaya!"Siapa lagi yang mau coba?" Penyihir Hitam berdiri di atas gazebo dan memandang semua orang di bawahnya dengan tatapan meremehkan. Sorot matanya seakan-akan menganggap semua orang yang berdiri di bawah sana adalah mainannya."Bahkan sembilan ahli saja sudah kalah, siapa lagi yang bisa menandinginya?" Semua orang saling memandang, tidak ada satu pun yang berani maju. Apakah Keluarga Caonata yang begitu besar ini akan dihancurkan begitu saja oleh Penyihir Hitam?"Penyi
"Huh! Tak tahu diri!" Zephyr melirik Luther, lalu menyindir, "Mana mungkin orang kampungan sepertimu tahu kehebatan guruku? Guruku itu adalah orang yang seharusnya kamu hormati dalam seumur hidup ini!""Luther, paman guruku adalah seorang ahli tingkat semi-master. Kalau nggak tahu apa-apa, jangan banyak omong kosong. Jangan buat dirimu jadi bahan lelucon!" timpal Azalea dengan tidak senang."Benar! Buka matamu lebar-lebar dan saksikan bagaimana paman guruku membunuh musuh!" sahut Jasmine. Bagi mereka, Luther adalah tipe yang suka menjatuhkan orang lain demi menonjolkan dirinya sendiri. Meskipun Penyihir Hitam memang hebat, tingkat kultivasinya hanya mencapai tingkat sejati tahap sempurna. Kemampuannya pasti masih kalah jauh jika dibandingkan dengan ahli tingkat semi-master."Semoga saja sesuai harapan kalian," ujar Luther. Dia tidak ingin lagi berdebat dengan sekelompok orang itu, melainkan hanya menyaksikan perkembangan situasinya. Bagaimanapun, dia sudah memberi nasihat pada orang it
Hanya dalam hitungan beberapa detik, Zac dan Zeus telah kalah dalam pertempuran tersebut. Semua orang menyaksikan kejadian ini dengan ketakutan. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa Penyihir Hitam bisa mengalahkan dua orang ahli tingkat semi-master dengan semudah ini!"Guru!" Zephyr dan kedua murid lainnya terperanjat. Mereka langsung buru-buru menghampiri Zac dan Zeus yang telah terluka parah. Kedua orang itu bersimbah darah dan bahkan tidak sanggup lagi berdiri."Kenapa bisa begitu? Ketua Sekte Definit saja bisa kalah?" Semua orang tidak berani percaya dengan apa yang mereka saksikan. Perlu diketahui bahwa Zac dan Zeus adalah senjata pamungkas mereka. Keduanya adalah ahli tingkat semi-master tahap lanjutan. Awalnya semua orang mengira mereka akan bisa menang dengan mudah. Tak disangka, mereka malah kalah telak pada Penyihir Hitam.Masalah yang lebih penting lagi adalah, jika Zac dan Zeus saja tidak sanggup melawannya, siapa lagi yang bisa menghadapi Penyihir Hitam?"Kalau kalian men
"Tarik pedang! Hadapi musuh!" Kevin tiba-tiba berteriak dengan keras dan memicu semangat juang yang membara di kalangan anggota Keluarga Caonata."Sialan! Serang!""Tarik pedang!"Semua orang berteriak dengan marah dan menarik senjata mereka. Setelah bertarung selama bertahun-tahun, Penyihir Hitam tidak mungkin melepaskan Keluarga Caonata. Lagi pula sudah memang harus mati, jadi mereka bertekad untuk bertarung mati-matian. Mungkin saja dengan begitu mereka ada harapan untuk hidup."Huh! Sekelompok sampah ini berani menantangku? Sungguh nggak tahu diri!"Ekspresi Penyihir Hitam menjadi dingin. "Kevin, kalau kamu begitu tak tahu diri, hari ini aku akan membasmi Keluarga Caonata!" Begitu berkata demikian, Penyihir Hitam perlahan-lahan mengangkat satu tangannya, lalu segera mengayunkannya ke bawah.Duar!Tanah bergetar dan salju beterbangan ke segala arah. Sebuah bayangan tangan besar tiba-tiba jatuh dari langit dan menekan semua anggota Keluarga Caonata dengan kuat. Semuanya merasa napas