"Hah?"Semua orang terkejut melihat Ivan yang terluka parah dan terbaring di lantai. Tidak ada yang menyangka bahwa Harry bisa mengalahkan perwira tinggi Kavaleri Harimau Macan hanya dengan satu jentikan jari. Harry benar-benar kuat!Poin terpentingnya, Ivan ini didukung oleh Dewi Perang Hani. Berhubung Harry melukai Ivan di depan umum, bukankah artinya dia sedang mempermalukan Dewi Perang Hani? Sebenarnya Harry terlalu sombong atau memang tidak takut mati?"Nekat sekali kamu, Harry! Berani-beraninya kamu menyakiti orang Keluarga Caonata. Kamu benar-benar meremehkan kami!"Setelah tertegun sejenak, semua orang Keluarga Caonata langsung menggebrak meja dengan murka. Wajar jika mereka tidak terima saat ditindas seperti ini."Harry! Aku ini perwira Kavaleri Harimau Macan. Kalau kamu berani melukaiku, Dewi Perang Hani nggak akan mengampunimu!" seru Ivan sambil terhuyung berdiri.Ivan juga sangat marah. Dia diberkahi bakat dan kecerdasan yang baik sejak kecil sehingga dia berhasil menjadi m
Harry mengentakkan kakinya dengan kuat. Ledakan energi sejati yang dahsyat langsung menghantam tubuh Ivan."Ugh!" Ivan terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah lagi."Kamu ...," ujar Ivan sambil menggertakkan gigi dengan sangat marah, tetapi dia tidak berani melanjutkan kata-katanya. Ivan tahu kalau dirinya benar-benar dalam masalah sekarang."Harry! Kamu sudah kelewatan!" seru Billy dengan marah saat melihat putranya dilukai lagi."Sudah cukup omong kosongnya. Sekarang, kalian harus buat pilihan. Kalian ingin menyuruh Bianca naik ke pelangkin atau kalian masuk ke peti mati?" balas Harry. Dia masih berdiri angkuh dengan kedua tangan di balik punggung."Harry, kamu kira kamu bisa mengalahkan seluruh Keluarga Caonata sendirian? Kamu terlalu sombong!" kata Billy dengan marah."Siapa bilang aku sendirian?" Harry menjentikkan jarinya dan berkata, "Masuk."Tap, tap, tap! Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki teratur dari luar pintu. Suara langkah kaki itu makin dekat dan terdengar ki
"Apa kamu sudah meminta izinku untuk membawa Bianca pergi?" ujar Luther dengan raut dingin.Semua tamu langsung terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa seseorang berani menantang Harry. Orang ini terlalu berani!"Ngapain Luther di sana? Apa dia sudah bosan hidup?" kata Quinn dengan mata terbelalak kaget.Jangankan identitas Harry, tim di belakangnya saja sudah cukup membuat orang gentar."Huh! Berani sekali dia memprovokasi Jenderal Harimau. Cari mati!" ejek Joel.Harry sangat kejam dan membawahi pasukan dalam jumlah besar. Hanya dengan satu perintahnya, dia bisa menghabisi Luther dengan mudah."Tolol! Dia kira dia bisa menghadapi Harry cuma karena dia mengenal Joshua? Menggelikan!" ujar Tyson sambil menatap Luther dengan ekspresi meremehkan.Meski status Joshua cukup tinggi, dia tidak memiliki jabatan resmi sehingga tidak bisa dibandingkan dengan Harry."Gawat," gumam Aquaria sambil mengernyit pelan. Dia mengagumi keberanian Luther, tetapi situasi saat ini terlalu berbahaya."Kamu be
Melihat Harry hendak menembak Luther, Bianca dan Joshua langsung berdiri pada saat yang sama dan menghentikannya."Harry, kita bisa bicarakan baik-baik. Luther ini temanku, sebaiknya kamu nggak gegabah," ujar Joshua sambil melangkah cepat. Dia berdiri berdampingan dengan Luther untuk menunjukkan dukungannya pada pria itu.Tindakan Joshua membuat banyak orang terkejut. Pantas saja Luther berani bersikap seangkuh ini, ternyata ada yang mendukungnya."Joshua, nggak ada yang bisa melindungi orang yang ingin kubunuh, termasuk kamu," kata Harry dengan dingin. Joshua hanya putra dari keluarga berada, Harry sama sekali tidak perlu menganggap serius dirinya."Harry, kenapa kamu harus bertindak begitu kejam?" ujar Joshua sambil mengernyit."Minggir, peluruku nggak akan peduli dengan statusmu," balas Harry dengan dingin."Kamu ...," kata Joshua dengan raut muram. Meskipun Joshua dan Harry sama-sama tuan muda dari keluarga berada, status dan kekuasaan Joshua jauh lebih rendah dari Harry. Jika Harr
"Hahaha ... Pak Derrick sudah datang! Keluarga Caonata akhirnya bisa diselamatkan!""Dengan adanya Pak Derrick, Harry pasti nggak akan berani bertindak semena-mena lagi!"Kehadiran Derrick Wijaya membuat semangat Keluarga Caonata melambung tinggi. Mereka sontak bergembira. Barusan, mereka masih ditindas oleh Harry hingga tak berkutik. Namun, kini mereka akhirnya bisa membalikkan keadaan. Memangnya kenapa kalau Harry bergelar Jenderal Harimau? Dia hanyalah seorang pejabat tingkat ketiga. Sementara itu, Derrick berada di tingkat kedua dan bahkan memiliki kekuasaan militer. Layaknya pepatah bahwa atasan mampu menekan bawahan, di hadapan Derrick, bahkan Harry yang dijuluki sebagai sosok terhebat pun harus tunduk."Kevin, nggak disangka kamu benar-benar bisa mengundang Pak Derrick. Kamu memang luar biasa!" puji Juno yang gembira."Kak Juno, kata-katamu ini kurang tepat, mungkin Pak Derrick datang karena status anakku," bantah Billy dengan bangga.Mendengar hal ini, Zeona langsung menimpali
Juno yang makin terkejut pun berkata, "Kalau bukan kamu, lalu siapa? Siapa yang memiliki kemampuan hebat, sampai-sampai bisa mengundang Tuan Larry?"Kevin lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Kehadiran Larry benar-benar di luar dugaan. Dia berdiri dengan penuh percaya diri dan memancarkan aura menakutkan, lalu bertanya, "Harry, menurutmu ... apakah aku bisa menghentikan pasukanmu?"Larry berdiri di sana bak gunung besar yang membuat semua orang merasa sesak napas. Terutama para pengawal di belakang Harry, kini tangan mereka yang memegang senjata telah gemetar tak terkendali. Tekanan dari seorang pesilat tingkat master sungguh luar biasa."Hmm?" Pada saat ini, Harry yang biasanya tak berekspresi akhirnya mengernyit. Bisakah Larry menghentikan Harry? Tentu saja bisa.Seorang pesilat tingkat master memiliki kemampuan melampaui manusia biasa. Larry mampu mengalahkan semua orang sepenuhnya. Pasukan yang dibawa oleh Harry sama sekali tidak cukup. Terlebih, Larry bukan hanya kuat, tetapi juga m
"Kalian mau menyerah atau nggak?" tanya Larry yang berdiri dengan gagah. Aura yang dipancarkannya sangat kuat.Saat ini, Derrick juga maju selangkah dan berdiri sejajar dengan Larry. Kemudian, dia berkata, "Harry, jangan melewati batas!" Apabila kehadiran Derrick tidak cukup untuk menaklukkan Harry, dengan adanya dukungan dari pemimpin dunia persilatan, kekuatan mereka sudah cukup untuk membuat Harry ketakutan."Tampaknya Harry akan mengalami kesulitan.""Dua tokoh besar ini bekerja sama, lantas siapa yang sanggup menghadapi mereka?""Aku sungguh nggak menyangka bahwa Keluarga Caonata memiliki relasi sehebat ini. Bisa-bisanya mereka mampu membuat Harry terjebak dalam situasi yang sulit."Melihat kedua belah pihak yang siap berkonfrontasi, para tamu undangan tak kuasa berkomentar di belakang. Tidak dapat disangkal, Harry adalah individu yang sangat berbakat dan memiliki latar belakang yang kuat.Bahkan, ketika Harry merusak acara ulang tahun Kevin secara terang-terangan, tidak ada yang
"Dua lawan dua, posisi kita seimbang," ucap Larry dengan acuh tak acuh.Akan tetapi, Wayne malah berkata dengan makna mendalam, "Pak Larry, mungkin situasi sekarang adalah dua lawan satu. Kamu bisa bertanya pada Pak Derrick apakah dia ingin terlibat dalam situasi ini.""Hmm?" Larry memalingkan kepalanya dan mendapati Derrick yang berekspresi pucat dan terdiam. Tampaknya dia sudah mengundurkan diri.Bagi Derrick, dia masih bisa menghadapi Harry dalam pertarungan satu lawan satu. Namun, jika ditambah dengan dukungan Wayne, itu akan menjadi hal yang sangat berbeda. Apalagi, hubungannya dengan Keluarga Caonata tidak cukup kuat untuk mengorbankan masa depannya.Melihat Derrick yang terdiam, wajah para anggota Keluarga Caonata sontak memucat. Jika Derrick memilih untuk mundur, mereka akan berada dalam bahaya."Pak Kevin, aku terkesan dengan jebakanmu hari ini, tapi sayangnya, ada satu hal yang kamu lewatkan. Sekarang, bagaimana kamu akan memilih?" tanya Harry yang menatap tajam ke arah Kev
Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru