"Ah?" Semua orang terkejut melihat para prajurit yang berbondong-bondong masuk. Dalam sekejap, semua orang saling berpandangan dan merasa bingung."Pak, apa yang telah terjadi?" Helen memberanikan dirinya untuk bertanya. Sebagai warga sipil, Helen tidak pernah melihat sekelompok orang seperti itu. Meskipun tidak melakukan kesalahan, hati Helen tetap merasa cemas."Aku tanya kalian, siapa yang bernama Ariana?" Nada bicara pemimpin prajurit itu makin tegas dan pandangan matanya makin terlihat tidak ramah."Aku ...." Ariana perlahan-lahan berdiri dan berkata dengan pura-pura tenang, "Maaf, ada apa kalian mencariku?""Menurut informasi, kamu adalah mata-mata dari barat yang bersekongkol dengan musuh untuk mengkhianati negara. Segera ikut kami sekarang untuk diselidiki!" kata perwira itu dengan lantang."Bersekongkol dengan musuh untuk mengkhianati negara? Mata-mata?" Mendengar perkataan itu, semua orang menjadi tercengang. Situasi seperti apa ini? Ariana adalah penduduk asli Jiloam yang ti
"Hah?" Begitu ditunjuk Aidan, Wandy langsung tercengang. Wandy tidak menyangka lawannya akan melakukan hal ini. Dia jelas-jelas tidak melakukan apa pun, tetapi tiba-tiba terlibat dalam masalah ini."Bocah! Kamu jujur saja, apa kematian ayahku ada hubungannya denganmu?" teriak Aidan dengan matanya membelalak."Tidak ... tidak ada hubungannya denganku! Aku tidak tahu apa pun!" Wandy ketakutan hingga terus menggelengkan kepala dan keringat dingin mengalir deras."Tidak tahu atau tidak mau bilang?" Aidan menyipitkan matanya dan ekspresi wajahnya terlihat tidak ramah."Tuan Aidan! Aku benar-benar tidak tahu! Semuanya hanya salah paham!" Tubuh Wandy mulai gemetar. Wandy tahu jelas Aidan ingin membalas dendam pribadinya, tetapi dia kesulitan mengungkapkan perasaannya."Huh! Sepertinya, kamu tidak mau jujur kalau tidak dipaksa. Prajurit! Pukul dia dengan keras!"Begitu Aidan memberi perintah, ada dua prajurit yang bersiap untuk memukul Wandy."Tunggu sebentar!"Pada saat itu, Keenan tiba-tiba b
Apakah semua ini perbuatan Luther? Ariana baru saja memikirkan itu, tetapi langsung membantahnya sendiri. Tidak! Tidak mungkin!Luther sudah bercerai dengan Ariana dan sekarang keduanya bermusuhan, jadi bagaimana mungkin Luther akan membantu Ariana? Lagi pula, Luther juga tidak memiliki kemampuan itu."Wandy! Kamu benar-benar licik! Aku sudah buta waktu itu bisa memercayai orang sepertimu!""Berengsek! Aku sudah menganggapmu sebagai kakak ipar, tapi ternyata kamu lebih parah daripada Luther yang tidak berguna itu!"Setelah mengetahui kebenarannya, Helen dan Keenan marah dan mengutuk Wandy dengan keras. Sebelumnya, mereka sangat percaya dengan Wandy, tetapi tidak menyangka ternyata dia adalah seorang penipu."Semua orang pasti lebih mementingkan dirinya sendiri! Siapa suruh kalian sebodoh itu? Pantas saja ditipu orang!" Ekspresi Wandy mengejek."Semuanya diam! Kalian ribut sekali!"Begitu Aidan berteriak, suasananya langsung menjadi tenang."Aidan! Aku ingin memberi tahu Anda, aku tidak
Setelah disiksa beberapa kali, Ariana akhirnya tidak bisa menahan rasa sakitnya dan pingsan. Punggung Ariana sekarang sudah penuh dengan luka dan tampak mengerikan. Darah masih terus mengalir perlahan-lahan dari luka-luka mengerikan itu. Meskipun Ariana pingsan, tubuhnya masih tetap bergetar."Jenderal, dia sudah pingsan," lapor dari bawahan Sandi."Bangunkan dia dan terus pukul," kata Sandi dengan dingin."Paman, bolehkah aku yang memukulnya sendiri?"Saat ini, Aidan berbicara dengan penuh semangat. Sejak menjadi cacat, keadaan mentalnya telah mengalami perubahan yang besar. Makin cantik wanita itu, dia makin ingin menghancurkannya dengan kejam!"Kalau kamu suka, coba saja." Sandi menganggukkan kepala menyetujuinya."Terima kasih, Paman." Aidan tersenyum sinis.Setelah Ariana sadar, Aidan mengayunkan cambuknya dan memukulnya dengan keras."Ayo katakan!""Bunuh saja aku .... Cepat bunuh saja aku!"Ariana tidak bisa lagi menahan siksaan ini dan keadaan mentalnya hampir hancur. Saat ini,
Luther melangkah maju dan seketika meluncur dengan cepat seperti anak panah yang memelesat dari busurnya!"Cepat! Bunuh dia!" Saat melihat Luther menyerang, Aidan terkejut dan ekspresinya langsung berubah.Namun, sebelum para elite bersenjata lengkap itu bereaksi, Luther sudah tiba di depan mereka. Dia menendang dengan keras, seketika seorang elite langsung terpental seperti ditabrak truk. Pelat baja anti-peluru di dadanya langsung hancur dan tulang rusuknya pun hancur oleh kekuatan pukulan tersebut!Sebelum orang itu terjatuh, Luther sudah beralih menyerang orang lainnya. Dia kembali melayangkan tendangan ke leher orang itu. Dalam hitungan detik, dua orang telah tewas di tangan Luther. Namun, Luther masih tidak berhenti, dia terus menyerang dengan ganas.Luther membunuh semua orang yang ditemuinya dengan mudah. Para elite bersenjata itu bahkan tidak sempat bereaksi terhadap kecepatan dan kekuatan Luther. Dalam hitungan detik, mereka semua telah dijatuhkan satu per satu.Mereka bahkan
Siapa itu Gerald? Dia adalah orang yang memporakporandakan Translandia dan membuat seisi kota itu tidak bisa hidup tenang! Ditambah lagi, dia adalah dalang yang menyebabkan tragedi di ibu kota 10 tahun yang lalu!Sebelumnya, tidak ada yang pernah menyangka bahwa seorang pemuda berusia 15 tahun bisa menghancurkan seisi kota. Pantas saja ... Sandi begitu ketakutan ketika melihat orang ini. Ternyata, pria yang berdiri di hadapannya ini adalah Putra Kirin yang telah menghilang selama 10 tahun!Duk! Kaki ajudannya langsung melemas dan dia terduduk di tanah. Pikirannya menjadi kosong seketika! Setelah menoleh dan melirik kedua orang itu sekilas, Luther tidak lagi memedulikan mereka. Dia hanya berjalan ke hadapan Aidan yang sedang berteriak."Paman, tolong aku!" Aidan menutup kakinya yang patah sambil terus berteriak. Dia bergerak mundur dengan kaki yang terseok-seok, berusaha menghindari Luther."Sudah kubilang, aku akan menghabisi semua tubuhmu hingga tak bersisa!" Luther mengambil cambuk b
Situasi menjadi hening seketika! Ketika pria tua berpakaian batik itu berlutut di hadapan Luther, semua orang tampak tercengang. Tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa orang yang bisa membuat Eril bersikap segan ini malah berlutut di hadapan Luther!Pria itu bersikap seperti seorang pelayan yang bertemu dengan majikannya. Situasi macam apa ini?"Hah ...." Wandy tercengang, tidak berani memercayai apa yang sedang dilihatnya.Wandy mengira bahwa Luther hanya memiliki keterampilan seni bela diri yang tinggi. Tak disangka, ternyata dia juga memiliki latar belakang keluarga yang sangat kuat!Bukankah status Eril sudah cukup tinggi? Namun, di depan pria berpakaian batik itu, dia masih harus bersikap begitu rendah diri dan patuh. Sementara itu, pria berpakaian batik itu bahkan harus berlutut di hadapan Luther. Hal ini sungguh tidak masuk akal dan penuh kejutan!Hal ini menunjukkan betapa hebatnya latar belakang Luther yang selalu dianggap remeh olehnya."Tidak mungkin! Mustahil!" Pada saa
Dua hari kemudian, di Klinik Damai ....Ariana yang telah lama pingsan, akhirnya perlahan-lahan sadar. Di depannya adalah sebuah kamar sederhana yang dilengkapi dengan sebuah meja, dua buah kursi, dan sebuah ranjang.Tempat ini tidak asing baginya. Ariana merasa sepertinya dia pernah datang ke tempat ini."Kamu sudah sadar?" Pada saat ini, Luther tiba-tiba berjalan masuk. Dia membawakan semangkuk bubur untuk Ariana.Meskipun rasanya sangat hambar, bagi Ariana yang telah kelaparan selama 2 hari, bubur ini tampak sangat menggugah selera. Mencium wanginya, perut Ariana juga mulai keroncongan."Kamu yang menolongku?" tanya Ariana dengan canggung."Kamu terluka dan jatuh pingsan di tepi jalan. Aku yang memungutmu dan membawamu pulang," jawab Luther dengan santai."Memungutku?" Ariana mengernyit sejenak, lalu berkata, "Oh ya! Sudah berapa lama aku pingsan? Bagaimana keadaan di kediaman Keluarga Devano sekarang? Apa orang tuaku dalam bahaya?"Menghadapi pertanyaan yang bertubi-tubi dari Arian
Ozias memang kalah, tetapi reputasinya tidak menurun. Para penggemar wanita itu masih terus meneriakkan namanya. Ini adalah situasi yang tidak pernah ada sebelumnya. Ternyata, tampan memang menguntungkan."Tuan Ozias, kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Yuki dengan penuh perhatian setelah Ozias kembali ke tempat duduknya."Cuma luka kecil, bukan masalah." Ozias menggeleng sambil tersenyum. Meskipun tersenyum, tatapannya justru terlihat agak sedih.Ozias mengikuti kompetisi ini bukan hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dirinya tidak kalah dari orang lain. Masuk delapan besar sudah termasuk hebat, tetapi Ozias masih ingin lebih. Sayangnya, kemampuannya kalah dari orang lain. Hanya saja, dia merasa puas karena lawannya adalah Adam."Kamu sudah sangat hebat. Banyak murid sekte besar kalah darimu. Nggak usah dipikirkan," hibur Elsa."Ya, kamu jauh lebih hebat dariku. Aku saja nggak bisa masuk 16 besar. Lihat dirimu sekarang, kamu menjadi sangat terkenal. Banyak or
Saat berikutnya, cahaya biru berkedip. Perisai petir biru langsung menutupi arena seperti mangkuk terbalik. Gelombang energi yang dihasilkan oleh ledakan itu terus menghantam perisai dengan ganas.Perisai petir biru bergetar tanpa henti. Setelah beberapa saat, situasi baru kembali tenang. Para penonton pun menghela napas lega.Untungnya, reaksi Nabel sangat cepat. Kalau sampai gelombang energi itu mengenai mereka, mereka tidak mungkin bisa menahannya. Bagaimanapun, Adam adalah seorang grandmaster. Satu serangan acaknya saja bisa membunuh mereka.Saat ini, di arena. Setelah semuanya normal kembali, tampak situasi telah berubah. Adam masih berdiri di tempatnya dengan gagah. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang kuat. Bayangan dewa di belakangnya juga tampak penuh wibawa.Sebaliknya, Ozias terpental belasan meter setelah serangannya berbenturan dengan serangan Adam. Wajah tampannya menjadi pucat pasi. Sudut bibirnya berdarah. Kedua lengannya bergetar tanpa kendali."Ternyata kesenjangan
Setelah membulatkan tekadnya, Adam tidak ragu-ragu lagi. Dia mulai mengumpulkan energinya. Energi astral yang kuat menyembur dari berbagai titik akupunktur di tubuhnya.Dalam sekejap, rambut Adam berdiri tegak. Pakaiannya berkibaran. Sekujur tubuhnya memancarkan cahaya. Bayangan Dewa di belakangnya menjadi makin padat. Wajahnya terlihat jelas. Sosok itu penuh wibawa. Ketika melihat ini, ekspresi Ozias menjadi sangat serius. Dia tahu Adam akan mengerahkan jurus yang sangat mematikan.Tanpa ragu sedikit pun, Ozias membentuk segel tangan. Tubuhnya sontak bergetar dan membentuk tiga bayangan. Tidak berhenti sampai sana, ketiga bayangan itu terbagi menjadi sembilan bayangan lagi. Saatnya berikutnya, totalnya menjadi 27 bayangan.Hanya dalam waktu singkat, Ozias berhasil membentuk 27 klona. Begitu klona-klona itu terbentuk, napas Ozias menjadi agak berat. Dia sudah mencapai batasannya."Huh! Cuma trik kecil!" Ketika melihat klona-klona di sekeliling, Adam mendengus. "Hari ini, akan kuperliha
Bum!Di bawah hantaman bayangan dewa bertangan enam, sosok terakhir Ozias hancur berkeping-keping dalam sekejap. Penonton bergemuruh, terutama para wanita pendukung Ozias yang langsung berteriak ketakutan dan beberapa yang begitu terguncang sampai pingsan. Begitu tampan dan kuat, kini hancur seakan jadi debu, sungguh disayangkan!Namun di atas panggung, Adam sama sekali tidak merasa puas. Karena saat bayangan dewa menghantam Ozias, sosok itu bukanlah tubuh asli, melainkan sekumpulan energi yang langsung menghilang. Dengan kata lain, sosok terakhir itu hanyalah bayangan!Jika kesembilan sosok tadi semuanya hanya bayangan, lantas di mana tubuh asli Ozias?Saat Adam mengernyitkan dahi dalam kebingungan, sia tiba-tiba merasakan getaran di kulit kepalanya ... pertanda ada bahaya yang menghampirinya. Tanpa berpikir panjang, dia mendongak dan melihat Ozias sedang meluncur turun dalam posisi terbalik di atasnya.Dengan memegang kipas lipat di tangannya, Ozias menyerbunya bagaikan bintang jatuh
Di saat itu, bukan hanya penonton di bawah panggung yang terkejut, bahkan Adam yang berada di atas panggung juga terpana oleh Teknik Bayangan yang tiba-tiba ditunjukkan oleh Ozias. Sejak kapan Aula Yama menguasai teknik sehebat ini?Yang lebih mengejutkan lagi, Teknik Bayangan yang dilakukan Ozias ini sama sekali tidak kalah dari Ravin. Bahkan dengan penglihatannya yang tajam, Adam pun tidak bisa langsung membedakan mana yang asli dan palsu.Dari sini, bisa dilihat bahwa Teknik Bayangan Ravin sudah sangat matang. Tak heran jika Ozias bisa mengalahkan Ravin. Ternyata dia juga menguasai Teknik Bayangan. Memang, dengan memahami teknik musuhnya, dia bisa menemukan celah dan memanfaatkannya untuk mengalahkan lawan.Meski terkejut, Adam sama sekali tidak gentar. Menurutnya, Teknik Bayangan itu memang sedikit merepotkan, tetapi hanya memerlukan sedikit lebih banyak usaha saja."Cukup hebat, tapi efeknya nggak besar. Karena kamu tetap akan kalah," ucap Adam dengan nada dingin."Menang atau kal
Di atas panggung, Adam dan Ozias saling menatap dari kejauhan. Keduanya adalah genius langka. Namun dari segi popularitas dan reputasi, Adam memang lebih unggul.Meski begitu, dukungan yang diterima Ozias jelas lebih banyak, terutama dari penggemar perempuan. Alasannya sederhana, Ozias memang memiliki wajah yang lebih tampan.Begitu Ozias tampil, sorak-sorai langsung menggema dari bawah panggung. Mayoritas adalah suara perempuan muda yang tak henti-hentinya menyemangati, bahkan ada yang membentuk tim pemandu sorak untuk menyemangatinya dengan penuh antusias. Mereka tampak seperti para penggemar yang bertemu idolanya.Namun, bukan hanya para perempuan yang terpikat. Tampaknya, ketampanan Ozias juga menarik perhatian dari kalangan pria tertentu. Beberapa pria bahkan memberanikan diri menyatakan cinta secara terbuka, meski disertai tatapan aneh dari penonton lain."Ozias! Aku cinta kamu!""Ozias! Aku mau dihamili olehmu!""Ozias! Kamu tahu beda dirimu dan bintang? Bintang ada di langit, t
"Yang penting punya keyakinan saja. Hari ini biarkan orang-orang itu melihat betapa hebatnya Organisasi Mondial," kata Greta dengan sangat bersemangat."Benar. Selama bisa mengalahkan Hasta, Kak Adam pasti akan menjadi orang terkuat di dunia," kata Roselia dengan semangat.Meningkatnya kekuatan Adam sangat memotivasi semangat para anggota Organisasi Mondial karena mereka semua tahu kemenangan dan kekalahan hari ini akan menentukan masa depan seluruh sekte. Jika Adam bisa meraih juara, Organisasi Mondial akan mencapai puncak kejayaan. Namun, jika mereka kalah dari Sekte Pedang dan Sekte Sihir, itu akan menjadi pukulan besar bagi mereka."Orang terkuat di dunia?" gumam Adam dengan pelan dan mata yang bersinar. Dia sudah lama menginginkan gelar ini. Jika hari ini dia bisa mengalahkan Hasta, dia akan menjadi orang terkuat di dunia di kalangan generasi muda. Hal ini sudah pasti. Saat memikirkan hal itu, dia langsung merasa sangat bersemangat dan tanpa sadar menatap ke arah Hasta dari Sekte
Kandidat yang berhasil masuk delapan besar adalah genius yang sangat langka, sehingga popularitas mereka sangat besar. Hanya dengan muncul sebentar saja, mereka sudah menarik perhatian banyak orang. Terutama Hasta, Adam, dan Charlotte yang merupakan pilihan untuk menjadi juara dan sangat digemari banyak orang.Selain pertandingan, hari ini ada yang diam-diam membuka taruhan juga. Bagi kebanyakan penjudi, siapa yang menjadi juara akan menentukan apakah mereka akan mendapatkan keuntungan besar atau kehilangan segalanya.Saat Luther dan Misandari tiba di lokasi, hampir semua tempat duduk di tribune sudah terisi. Banyak penonton yang langsung berdiri dan bertepuk tangan sebagai tanda penghormatan saat melihat Luther.Meskipun nama dan kekuatan Luther tidak sepopuler para kandidat yang menduduki peringkat atas di Peringkat Genius, penampilannya semalam tidak kalah hebat. Dia berhasil mengalahkan dua orang asing dan membawa kehormatan bagi para ahli Negara Drago, reputasinya ini membuat nama
"Kamu sudah banyak membantuku, mana mungkin aku akan melupakanmu."Misandari tersenyum, lalu kembali bertanya, "Oh ya. Kuil Dewa sudah begitu berusaha merekrutmu, mereka pasti menginginkan sesuatu darimu, 'kan? Mereka mungkin melakukan sesuatu yang merugikan."Luther menganggukkan kepala dan berkata dengan jujur, "Tebakanmu memang benar. Mereka merekrutku bukan hanya karena tertarik dengan kemampuanku, tapi mereka juga ingin aku membantu rencana mereka menyusup ke Gunung Narima.""Ternyata mereka memang punya niat jahat."Misandari menyipitkan mata, lalu bertanya lagi, "Apa Kuil Dewa memberitahumu detail rencana mereka?"Luther menggelengkan kepala. "Nggak. Orang yang bernama Tico itu bilang nggak ada yang tahu detail rencananya, selain Raja Dewa. Bahkan dia sendiri pun nggak tahu, hanya mengikuti perintah saja.""Memang begini cara kerja Kuil Dewa," kata Misandari sambil menganggukkan kepala dan terlihat tidak terkejut.Setiap kali ada rencana besar, Kuil Dewa akan sangat berhati-hati