Pulang kerja , Ghea membuka paper bag , melihat dos ponsel yang mereknya terkenal , modelnya sedang ngetred ,ponsel lipat yang sudah diidam-idamkan sejak lama. Ternyata segelnya sudah terbuka, ponsel mungil warna silver yang bisa dilipat pada bagian tengahnya, dimana layar utamanya menampilkan bunga yang indah jika dibuka. Ponsel itu selalu dilihatnya ketika nonton drama Korea membuat Ghea bertekat akan mewujudkan impiannya memiliki ponsel model lipat berwarna silver.
Dipandangnya ponsel itu bagaikan memandang kekasih. “ Kau yang kuinginkan telah hadir di depanku , “ bisiknya sambil meletakkan ponsel di dadanya.
Dadanya bergemuruh senang , terasa ada aliran hangat merasuk ke dadanya , sebuah wajah tampan dengan matanya bagaikan permata black opal menatapnya dengan kejam. Ghea berusaha memejamkan matanya untuk menghilangkan wajah yang sangat dibencinya , bukannya menghilang wajah itu semakin melekat tidak ingin keluar dari matanya yang terpejam, malah di sudut hatinya ada sedikit kekaguman pada sosok yang tiba-tiba hadir dan sulit dikeluarkan dari pelupuk matanya.
Semakin ingin menghilangkan wajah itu , semakin keras wajah tampan , dingin itu terbayang di pelupuk matanya. Dengan pasrah dibiarkan wajah bos terbayang, senyum bos dengan bibir miring penuh ejekan ampun..... bibir seksinya yang mendarat ganas di bibirnya kembali terbayang membuat Ghea merasakan hembusan nafas bos seolah-olah merayap lembut di dadanya yang semakin bergemuruh.
“Huh si iblis bin monster berusaha merasuk dalam tubuhku ,”katanya sambil melempar ponsel ke samping membuatnya ketakutan
Ekspresi ketakutan tiba-tiba muncul di wajahnya kemudian memucat memikirkan hal itu. Apakah dia ingin menggodaku dengan memberi ponsel mahal, kemudian, aku harus menyerahkan tubuhku? Harga ponselnya sekitar dua puluh jutaan, separuh harga ponsel tidak sepadan dengan gajiku yang kuterima setiap bulan. There is no free lunch , tidak ada sesuatu yang cuma-cuma , tidak ada makan siang yang gratis, batin Ghea penuh ketakutan.
Ghea meraih ponsel ,menatapnya, haruskah kau kujual? atau aku kembalikan? Tapi kalau kekembalikan si monster tambah galak, bisiknya lagi.
Dipandangnya ponsel, dibelainya dengan lembut seolah memebelai seseorang yang kembali muncul di pelupuk matanya, jika ada pamrih bos memberiku ponsel mahal ini dimana aku harus menyerahkan tubuhku, meskipun berat kamu kukembalikan. “ Silverku, aku sudah jatuh cinta padamu, tak sanggup kau kulepaskanmu ,bisik Ghea .
Tiba-tiba bunyi, dering nada halus membelai telinganya.
“ Hallo Ada . Syukurlah kamu sudah menemukan ponselmu. Aku mengajakmu makan malam, jangan menolak .” terdengar suara Keenan.
“ Hmm.. sorry aku lagi tidak mood hari ini, aku malas keluar .” Jawab Ghea.
“ Kalau gitu aku bawa makanan ke kostmu?” tanya Keenan yang berusaha agar bisa berdua dengan Ghea.
“ Maafkan daku, aku betul-betul lagi tidak mood,kemalasan lagi menjajah diriku .” balas Ghea dengan suara malas disertai suara menguap.
“ Baiklah, rupanya kamu mengantuk. Besok aku akan terbang ke Paris, dua minggu aku balik ke Indonesia. Kita saling mengirim khabar ?” tanya Keenan.
“ Maaf Keenan aku mengecewakanmu.” bisik Ghea dengan perasaan bersalah.
“ It’s okay. I will miss you. Ghea, I love you so much.” Ujar Keenan, suaranya terdengar serak menahan gejolak kekecewaan.
Ghea tidak mengucapkan apa-apa, terbayang ciuman lembut yang diberikan Keenan kemarin dulu. Ciuman pertama mereka. Ghea sangat menikmati ciuman Keenan membuat perut bagian bawahnya menggelitik manja ingin dibelai.
“ Maaf Keen, aku tidak bisa menerima cintamu, dunia kita berbeda, pasti mamamu tidak menyetujui hubungan kita. Status kita jauh berbeda, bagaikan langit dan bumi. Sulit bagimu untuk memijakkan kakimu di bumiku, demikian halnya diriku tidak mungkin menjejakkan kakiku di bumimu. Aku tidak ingin membuat keluargamu membenciku karena mencintaimu.” kata Ghea dalam hati, memandang ponselnya , ada sesuatu yang hilang dalam hatinya.
Malam semakin larut, Ghea masih gelisah di tempat tidurnya, matanya tidak dapat dipejamkan. Terbayang kembali bos yang menciumnya di lobbi disaksikan mereka yang ada di lobbi membuatnya sangat malu karena ulah bos. Sebuah pertanyaan melayang-layang di kepalanya menyebabkan kerutan dalam di alisnya yang bagaikan semut beriringan , membuat jantungnya menegang, mengapa aku pasrah ketika bos menciumku malah ada gairah ketika dia mengunci diriku dengan tubuhnya yang kuat dan kekar. Belum lagi aroma tubuhnya yang membuatku sempat mabok, katanya dalam hati.
Ponselnya berbunyi dari Nyali, mengirim video Ghea dan bos berciuman , dilabeli dengan kata-kata yang membuat Ghea merinding.
HOT GOSIP.
CEO Griya Artha Langgeng Jaya, Galang Yuda Saputra dan sekretaris pribadinya menjalin hubungan terlarang. Mereka bertengkar hebat di kantor. Rupanya bos tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan sekprinya yang kemudian minta resign. Terjadi drama yang maha dasyat di lobbi, CEO yang terkenal kejam dan disebut monster oleh karyawan jatuh hati pada frigid, julukan sekpri CEO.
“ Ghea, kamu sudah lihat video yang aku kirim?” tanya Nyali.
“ Huh ! Aku akan menuntut yang buat video seenaknya dan disebarkan lagi !” gerutu Ghea.
“ Kamu hebat Ghea, bos sampai menciummu. Apa yang kalian pertengkarkan? Katanya kamu hamil dan minta pertanggungan jawab bos? “ tanya Nyali.
“ Apa ??!! Hoaks itu. Berita ngawur , tidak benar !”
“ Aku akan nelpon bos, biar dia cari siapa biang keladinya. Seenaknya buat video, lalu dikirim lagi..mmm.. dari siapa kamu dapat video itu ?” tanya Ghea.
“ Top secret ! Katanya ada tangan yang tak tersentuh yang tidak suka bos.” Jawab Nyali.
“ Siapa itu, tangan yang tak tersentuh ?! Ada yang tidak suka bos?” tanya Ghea.
“ Banyaaaak… termasuk aku !”
“ Kenapa?” tanya Ghea , tiba-tiba dia tersenyum mengingat perkataan bos pada pak Galley.
“ Sewaktu menjadi staf di sekretariat, aku pingin jadi sekprinya bos, keinginanku terkabul, aku diangkat sebagai sekprinya , baru dua minggu aku didepak ! Leletlah, tolollah, gobloklah selalu diumpatnya padaku. Akhirnya aku menjadi sekprinya pak Galley. Kamu yang baru masuk, langsung diangkatnya jadi sekprinya. “ kata Nyali dengan nada keras.
“ Jadi, kamu enggak suka aku juga?” tanya Ghea.
“ No ! Kamu itu meskipun pribadi yang sulit ditebak plus frigid tapi kamu tidak suka menjatuhkan teman, apalagi aku tahu kamu memang pantas menjadi sekpri bos, si muka datar, ekspresi dingin, cuek , cocok banget dengan si monster kejam” Jawab Nyali dengan tawanya yang khas melengking.
“ Nyali, aku mau lapor ke bos. Aku tidak suka dengan video yang disebarkan disertai kata-kata yang menjatuhkan martabat bos. Meskipun dia kejam, tapi dia CEO , dia menciumku untuk menyumbat mulutku yang memakinya.” Kata Ghea.
“ Kamu memang sesuatu, kamu berani melawan bos yang rupanya kena batunya. Betulkan kataku ? Kamu dan bos, bagaikan botol ketemu tutup !” kata Nyali sambil tertawa terkikik-kikik senang bisa menggoda Ghea.
“ Sudah ya .. aku mau nelpon bos.” Kata Ghea langsung menutup pembicaraannya dengan Nyali dan dengan tangan gemetar dia menelpon bos.
“ Bapak sudah tahu tentang video yang beredar ?” tanya Ghea.
“ Hmm..”
“ Saya tidak terima pak, saya minta video itu di hentikan, saya tidak ingin nama baik saya tercemar,” kata Ghea.
“ Hanya kau yang tercemar ?” tanya bos dingin.
“ Bapak juga….”
“ Aku suka julukan yang diberikan kepadamu, si frigid….” terdengar suara bos tertawa geli.
“ Kalau monster itu sudah lama aku dengar , tapi frigid ? Apa kamu frigid? Aku rasa kamu tidak frigid, kamu menikmati ciumanku dan itu terlihat jelas di video.” Kata bos lagi sambil tertawa terbahak-bahak.
“ Pak.. kalau bapak tidak bertindak, saya akan lapor ke polisi, pencemaran nama baik. Terserah bapak , tapi saya tidak mau nama baik saya tercemar !” kata Ghea yang langsung menutup ponselnya.
Tiba-tiba ponselnya berdering, Nyali menelponnya.
“ Apa yang kamu katakan pada bos ? Ada pemberitahuan di grup WAG GALJ agar video yang diterima segera dihapus, tidak diperkenankan disebar luaskan ke luar gedung GALJ, besok bagian HRD akan memeriksa ponsel semua karyawan. Gawat Ghea, ternyata bos marah besar, aku dengar dia yang akan menggerebek semua ponsel karyawan.”
Ghea langsung membuka WAG GALJ ,nampak Break Attention dari HRD , Ghea menghela nafasnya, rupanya bos mendengar keberatannya . Ghea ingin menyampaikan terima kasih kepada bos.
Tidak seperti tadi Ghea menelpon bos dengan tangan gemetar, dengan jemarinya dielusnya ponsel silver seolah mengelus jemari bos , membuka ponselnya.
“ Selamat malam pak” sapa Ghea berusaha terlihat sopan.
“ Malam-malam menelpon saya, saya ditempat tidur, kenapa kamu menelpon saya malam-malam. Oh ...kebetulan saya tidak bisa tidur karena mengingat ciumanku yang dasyat tadi, atau kau ingin aku cium dan lumat bibirmu sehingga kamu menelpon saya malam-malam. Waktu aku kecil dulu tidak bisa tidur, seseorang di sampingku memebelai tubuhku dan menyanyikan lagu nina bobo supaya saya bisa tidur . Hmm... atau kau ingin mengodaku dengan menelponku malam-malam ?” terdengar suara serak bos.
Mendengarnya Ghea langsung menutup ponselnya dan memaki bos , ” Dasar mesum !”
Keesokan harinya, Ghea bangun dengan perasaan malas. Ada keengganan berangkat ke kantor, takut menghadapi rekan-rekan kantor membicarakan HOT GOSSIP yang kemarin terjadi. Setelah menarik badannya kuat-kuat, disingkapkannya bedcover langsung duduk berdoa . Setelah berdoa ada sedikit harapan di hatinya, semoga HOT GOSSIP segera berlalu. Sesampai di lobbi perusahaan, sekuriti yang biasanya cuek menyambutnya, menyambutnya dengan hangat,” Selamat pagi mbak Ghea, tidur nyenyak semalam?” Dengan muka datar dan dingin, Ghea tidak menjawab pertanyaan sekuriti , cepat-cepat melangkahkan kakinya menuju ke lift. Di depan lif sejumlah karyawan bergerombol , riuh membicarakan sesuatu, Ghea cuek saja memasang topeng muka datar, dingin dengan gestur tubuh , jangan sentuh aku. “ Wah ini dia si frigid yang bisa mengalahkan monster perusahaan .” terdengar suara perempuan dengan nada iri. “ Frid, bagaimana rasanya dicium bos ? Hangat, panas, manis, kecut, asam atau pahit bibirnya?” tanya Roland tert
Setelah pertemuan yang melelahkan karena sepanjang pertemuan, presentasi bos dicecar dengan pertanyaan pak Hartono ,Person In Charge , bertanggungjawab atas semua proyek yang dikerjakan PT Griya Artha Langgeng Jaya. Pak Hartono, berkepribadian agresif , suka mendominasi dan ambisius , berusaha terlihat percaya diri , arogan , sangat tidak menghargai orang lain. Karakter yang sama dimiliki bos , meskipun tidak nampak di permukaan. Lain halnya dengan bos tidak menyembunyikan karakternya. Semua staf tahu karakteer bos, sedangkan pak Hartono para staf harus mereka-reka karakternya. Pak Hartono diam-diam bersaing dengan bos. Menurut Nyali , bos tahu bahwa pak Hartono selalu ingin menjegal bos, ingin bersaing merebut hati bapak Pringgodihardjo, apalagi kedudukan bos sedang diincar pak Hartono. Begitu bos menceraikan Yasmin , maka kedudukan bisa lepas sebagai CEO. Pihak yang dekat dengan mereka tahu bahwa sering terjadi persaingan tidak sehat yang dilakukan pak Hartono. Karena tidak ada
Masuk dalam taxi , ponselnya berdering, Nyali menelponnya. “ Kenapa kau tutup telepon?” “ Oh My God, kamu tahu siapa yang ada di belakangku ketika aku ceritaiin bos? Ir. Galang Juda Saputra, MSc. ! Dia rupanya dengar aku ceritaain dia, mungkin sangking asyik ceritain kejelekannya , bos kesel lalu mendehem, aku kaget karena aku kenal dehemnya langsung aku membalikkan badan kulihat bos memandangku dengan matanya yang bersinar terang seolah-olah akan menerkamku, bagaikan diburu singa aku lari cepat-cepat keluar lobbi. Untung ada taxi. Selamatlah diriku.” Cerita Ghea , setelahnya dia menghembuskan nafasnya. “ Matilah kau Ghea ! Besok kau akan dieksekusi ! “ kata Nyali dengan aksen Bataknya. “ Bah, tidaklah ! Besok kan bos tidak masuk, aku tunggu teleponnya atau tunggu tiga hari lagi, pasti sudah cooldown .” kata Ghea berusaha menghibur hatinya. “ Mudah-mudahan, dia juga lupa.” Kata Nyali berusaha menghibur temannya. Mendekati rumah kost, ponselnya berdering , dari oom Gatot,
Sampai di tempat kost, Ghea langsung melepaskan pakaiannya, memasukkan dalam keranjang pakaian kotor. Tanpa sengaja dia memandang ke cermin berdiri di sampingnya menampakkan keseluruhan tubuhnya yang tipis, ramping diselimuti kulitnya yang putih seputih susu. Teringat bagaimana oom Gatot memeluknya, tangannya yang kasar, kuat dan kokoh serasa masih melekat di tubuhnya. Aroma tubuh lelaki tanpa parfum masih tersisa di ujung hidungnya membuat sesuatu di tubuhnya menggeliat manja. Dibelainya tubuhnya ingin menikmati sisa pelukan oom Gatot , memejam matanya kemudian berdesah,” Apakah aku menganggap pelukan oom Gatot sebagai pelukan lelaki seperti yang kudambakan ataukah seperti aku dipeluk papa ? Dipeluk oom Gatot tadi serasa aku memeluk papa. " bisiknya. “ Rasanya sayang kalau aku mandi sekarang, masih terasa pelukan hangat oom Gatot, “ bisiknya kemudian tanpa disadari dia melepaskan bra dan painties , mengurai rambutnya ke depan , berpose seksi. “ Apakah aku kalah cantik dan seksi
Pukul dua belas malam, ketika Galang masuk kamar , Galley kembali ke apartemennya di dekat apartemen Galang, Gatot yang sudah mabok mondar-mandir di ruang tamu. Akhirnya memutuskan besok akan menelpon Nyali sepupunya, apa yang terjadi dengan Ghea, apakah benar Ghea dicium Galang? Gatot flash back , mengenang dua tahun lalu yang tidak mudah dilupakannya ketika mendampingi Ghea wisuda. Teman-temannya mengira bahwa Gatot adalah pamannya meskipun Gatot berusaha berdandan seperti layak anak muda, mungkin karena sebagian rambut di kepalanya sudah beruban mereka mengira Gatot adalah pamannya, padahal dalam hati Gatot ingin dinyatakan sebagai pacar oleh teman-teman Ghea. Karena kebahagiaannya bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, Gatot memberikan serangkaian bunga besar , di dalamnya berisi kotak handphone membuat Ghea berteriak gembira, memeluk oom Gatot dan mencium pipinya. “ Papa tidak bisa mendampingi Ghea biarlah oom menggantikan papa di wisudaku.” Kata Ghea sambil merangkul t
Pada umumnya setiap orang merancang masa depan demi meraih kebahagiaan. Demikian juga dengan Ghea, aku harus merancang masa depan mulai sekarang,batin Ghea . Menopang dagunya dengan dua tangannya matanya menatap laptop tanpa berkedip, seolah-olah apa yang dipikirkan tertulis di laptop. Langkah awal aku harus memberi harapan terhadap diriku sendiri, sakit, susah atau kehilangan harus kuhadapi dengan satu tekad aku ingin bahagia. Tahap pertama, mencari kontrak rumah biar kecil, di samping itu aku harus mampu mengembangkan emosi positif menghadapi masalah yang timbul terutama menghadapi tante Joani. Jika papa sembuh , apapun yang terjadi aku mengambil papa, mencari perawat untuk merawat papa. Langkah kedua , aku mencari pasangan hidup. Umurku dua puluh empat, waktunya memikirkan pasangan hidup, menikah, punya anak. Mengingatnya Ghea tersenyum, bahagianya melihat papa dikelilingi cucu-cucu. Aku akan mencari suami yang setia, bertanggungjawab , mau menghormati papa. Haruslah seoran
Ghea menerima telepon dari rumah sakit, bahwa ayahnya telah sadar. Cepat-cepat Ghea meninggalkan kantor menelpon Nyali , melaporkan bahwa dia harus ke rumah sakit.." Papaku sudah sadar," bisiknya menahan tangis bahagia karena papanya telah sadar, kemudian meninggalkan kantor. Sesampai di rumah sakit, Ghea melihat papanya membuka matanya dikelilingi dokter , suster dan bapak Saputra. “ Papa… “ bisik Ghea. Terdengar suara di belakang punggung Ghea, suara laki-laki berwibawa, “ Yud, Alhamduilillah , kau sadar…” Lelaki berumur kira-kira enam puluhan mendekati ranjang pak Prayudi, “ Ini anakmu yang namanya Ghea?” tanyanya sambil memandang Ghea dari atas ke bawah. Pak Prayudi hanya mengangguk lemah, “Bagaimana Yud, jadi kita besanan?” tanya pak Basuki. “ Maaf pak, “ kata Ghea sopan. “ Papaku baru sadar, jangan dulu ngajak bicara terlalu banyak, nanti nafasnya sesak lagi, maaf..maafkan saya.” Kata Ghea sambil membungkukkan badannya. “ Gheaaa…” terdengar suara serak pak Prayudi m
Minggu pagi diantar Gatot, Ghea nyekar ke makam mama dan papanya. Setengah jam Ghea dan Gatot memanjatkan doa agar arwah pak Prayudi bisa berjalan lancar sesuai tempat yang telah disediakan Sang Pencipta. " Oom Gatot, nanti antar aku ke rumah, tapi oom jangan masuk , tidak usah tunggu. Ada yang perlu Ghea cari sebelum kembali ke Jakarta." " Kapan dik Ghea balik ke Jakarta?" tanya Gatot. " Senin pagi, tapi Ghea tidak mau naik bis atau kereta, takut nanti ada yang menguntit Ghea. " " Siapa yang menguntit dik Ghea?" tanya Gatot. " Tante Joani atau Frenya." " jawab Ghea. " Oom bisa pesankan mobil rental , subuh-subuh Ghea rencana balik ke Jakarta." " Nanti oom antar," jawab Gatot. Ghea tidak menjawab , hanya menatap ke depan dengan tatapan kosong. Sampai di rumah didapati rumah dalam keadaan sepi, entah kemana tante Joani dan Frenya pergi, dibukanya pintu pekarangan, Fredo asyik cerita dengan temannya di sudut halaman langsung menyambut Ghea. " Mbak, kemana saja? Mama cari mbak
Satu tahun kemudian. Ghea sibuk menyiapkan makan malam, ibu Imelda Hutomo , Yasmin dan Oscar diundang Ghea makan malam di rukan . Ibu Imelda Hutomo, Yasmin dan Oscar ke Sendawar untuk menjemput Sinar liburan akhir tahun ke Jakarta. Untuk mengungkapkan dibutuhkan kesabaran dan kebijakan agar Sinar bisa menerimanya. Sinar perlahan-lahan diperkenalkan dengan keluarga biologisnya, awalnya dengan mengadakan komunikasi jarak jauh Sinar dengan Oscar. Sinar kagum ketika Oscar menunjukkan beberapa lukisan yang memenangkan perlombaan Internasional. “ Sinar ingin oom jadi guru menggambarku,” “ Baik, Sinar ke Jakarta nanti oom akan ajar melukis, agar Sinar bisa mewarisi seni melukis oom Oscar.” Kata Oscar. “ Betul, kapan Sinar bisa ke Jakarta?” “ Kalau mama Ghea dan papa Galang mengijinkan.” Jawab Oscar. Ghea dan Galang mendengar pembicaraan Sinar dengan Oscar melalui speaker handphone milik Galang, menyembunyikan wajah ketidak relaan mereka karena Sinar akan diambil dari kehidupan mereka.
Sampai di Balikpapan, Galang menyewa cleaning service untuk membersihkan rumah, mengepak barang-barang yang akan dibawa ke Sendawar. Beberapa barang yang tidak dipakai , ibu Marni dibantu ibu RT ,menanyakan ke tetangga membuat daftar siapa yang akan mengambilnya. Langsung nama Ghea meroket naik, dari perempuan sombong menjadi perempuan murah hati. Ghea tersenyum mendengar laporan ibu Marni, “ Itulah ibu, mereka tidak paham, hanya melihat dari luar.” Kata Ghea. Tiba-tiba Ghea merasa mual kembali, keinginan muntahnya semakin hebat disertai rasa pening, “ Mbak bisa buatkan saya teh manis hangat. Rasanya saya sering mual dan ingin muntah.” Kata Ghea. “ Apakah aku hamil?” bisik Ghea. Ghea mengingat kapan dia terakhir haid. Karena siklusnya tidak teratur diapun lupa kapan terakhir haid. “ Ibu, kapan ya haid saya yang terakhir? Ibu mungkin tahu?” tanya Ghea. “ Hmm.. waktu nak Galang pulang dari proyek, ibu sempat dengar dia ngedumel, “ Lagi PM, aku so tidak tahan.” Jawab ibu Marni samb
Setelah pesta ulang tahun Ghea serasa reunian, Galang dan Ghea mengantar tamu mereka yang langsung menuju ke lift. Mereka terlihat sumringah karena masing-masing membawa paper bag berisi kain tenun khas Dayak. Kesemuanya adalah ide Galang memperkenalkan kain khas Kalimantan, selain batik yang sudah go Internasional. “ Aku mau lihat anak-anak dulu.” Kata Ghea ketika mereka sampai ke kamar yang bersebelahan dengan kamar Ghea dan Galang, mengetuk pintu perlahan, ibu Marni keluar berbisik, “ Anak-anak sudah tidur, mereka capek nunggu mama dan papanya.” “ Oh… “ bisik Ghea penuh penyesalan. “ Besok aku akan melihat mereka, “ bisik Ghea. Galang melihat ke mata sendu Ghea yang penuh penyesalan, “ Besok pagi-pagi kita ajak jalan-jalan sebelum ke bandara.” Ghea merasa tenang mendengar janji Galang, memeluk Galang.Galang memperketat pelukannya, memasukkan kartu ke kamar mereka. “ Papa, terima kasih atas pesta ulang tahunnya, atas semua yang telah papa buat untuk mama.” “ Mama senang?” ta
Sore hari Galang menyatakan bahwa dia akan membuat pesta ulang tahun untuk Ghea. Ghea protes ,” Pa, ngapain bikin pesta ulang tahun?” “ Selama kita menikah, aku tidak pernah bikin pesta untukmu. Ayolah, papa sudah reservasi resto di hotel ini.” “ Hanya keluarga kita kan?” “ Beberapa teman, papa panggil.” Kata Galang sambil memberikan boks. “ Bukalah.” Ghea membuka pita , kemudian membuka boks,sebuah gaun hijau dengan potongan dada Sabrina dihiasi taburan berlian sepanjang leher, sepatu heels slingback warna perak dan clutch bag warna silver. “ Papa..” “ Kamu pakai untuk pesta ulang tahunmu nanti malam.” “ Aku, tidak biasa pakai yang beginian,” “ Kamu harus biasa, apakah kamu mau pakai tanktop dan celana pendek?” Sore menjelang malam, diantar ibu Marni, Ghea ke salon yang ada di hotel, itupun atas perintah Galang. Setelah mandi Galang telah mempersiapkan gaun, sepatu dan clutch bag di ranjang. Galang sudah memakai celana panjang, kemeja dan dasi tinggal memakai jas Armani
Jam menunjukkan pukul dua belas malam, Galang terbangun dari tidur lelap setelah berpacu nikmat dengan Ghea. Ghea nampak pulas tidur dalam lekukan lengan Galang. Perlahan Galang membebaskan kepala Ghea dari lekukan lengannya, menelpon seseorang. “ Saya ada di depan pintu kamar,” jawab Dipta. Galang cepat memakai bathrobe, membuka pintu , Dipta memegang kue tart kecil dengan lilin yang sudah menyala. “ Terima kasih Dipta, silah tidur kembali.” Tetap memegang kue tart, Galang mencium bibir Ghea, mengulum membuat Ghea membuka matanya. Melihat lilin yang menyala di depan wajahnya, Ghea bangkit, “ Happy birthday my wife, my angel, my love.” Kata Galang memeluk Ghea. “ Tiup lilinnya, tapi sebelumnya make a wish.” Ghea dengan mata terpejam karena melawan ngantuk meniup lilin, kemudian memeluk Galang,” Thanks, my darling. I love you.” Lalu jemarinya mencolek cream menaruhnya di hidung Galang. Galang membalas mencolek cream menaruhnya di bibir Ghea. Kue tart kecil dimakan bersama, seper
Sidang kedua hak asuh anak, sesuai permintaan penasehat hukum Galang sebagai tergugat, atas permintaan Ghea sebagai saksi, pada agenda sidang pemeriksaan saksi, sidang perebutan anak dilakukan secara tertutup bagi umum. Kuasa hukum Yasmin sebagai penggugat, menyatakan keberatannya terhadap larangan hakim karena menyangkut masa depan anak yang diperebutkan hak asuhnya. Kuasa hukum Galang sebagai tergugat, pak Susetyo menjelaskan karena menyangkut kasus dalam ranah hukum keluarga dan mental anak yang diperebutkan hendaknya sidang tertutup untuk umum. Akhirnya hakim memutuskan sidang tertutup untuk umum dan menyatakan bahwa semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan di sidang berbuka untuk umum. Suasana sidang penuh ketegangan karena adanya protes dari keluarga Pringgodihardjo karena mereka ingin menutup fakta yang sebenarnya terjadinya gugat cerai oleh Galang . Sidang berjalan alot, akhirnya atas permintaan kuasa hukum tergugat meminta Ghe
Ghea sedang memasak ketika ponselnya berbunyi, dibacanya log panggilan dari Poppy. “ Hai aku dengar dari dokter Budi kamu mencari mantan suamimu?” “ Dia bukan mantan suamiku, suamiku .” jawab Ghea. “ Dia kan ceraikan kamu?” “ Iya. Di atas kertas, tapi belum di pengadilan agama. Kami sudah menyalurkan gairah seksual kami.” “ Bagaimana, asyik, putar ke kanan, ke kiri, melompat setelah empat tahun selibat?” tanya Poppy. “ Simpan pikiran mirismu!” kata Ghea sambil tertawa. “ Woaaahh! Berarti tebakanku benar.” “ Tumben menelponku di jam segini, biasanya kamu sibuk di salon.” “ Hmm.. apa kau sudah baca berita ?” tanya Poppy sambil menyebutkan salah satu portal yang terkenal dengan gosip hot. “ Mengenai apa?” tanya Ghea. “ Perebutan hak asuh Yasmin Pringgodirgo dengan mantannya, Galang.” “ Apa? “ kata Ghea langsung mematikan kompor, menutup ponselnya dengan tangan kemudian memanggil ibu Marni,” Ibu tolong selesaikan.” “ Pop, aku putuskan dulu, mau mencari beritanya.” Kata Ghea .
Begitu tamu tidak diundang keluar rukan dengan bersungut-sungut, Ghea dengan langkah cepat menaiki anak tangga mencari Haikel dan Sinar. Haikel sedang dibujuk oleh ibu Marni, “ Mama , Haikel takut nanti papa dipukul .” kata Haikel sambil menangis tersedu-sedu. “ Haikel, mereka tidak akan memukul papa, ada oom Dipta yang jaga papa,” kata Ghea, lalu bertanya ke ibu Marni , “ Di mana Sinar?” “ Sinar di kamar sedang melukis,” “ Sinar,” panggil Ghea. Tidak ada sahutan, Ghea mulai cemas, takut kalau Sinar mendengar keributan di bawah dan mengetahui jati dirinya. Dibukanya pintu kamar Ghea, Ghea sibuk di depan papan melukis, sambil tubuhnya bergoyang-goyang mengikuti irama musik, sekali-sekali dia bersenandung. Ah, dia pakai headset, batin Ghea. “ Sinar ! “ teriak Ghea. Sinar bergeming, tetap fokus di depan papan melukis, Ghea mendekati Simar memeluknya, Sinar melihat ke arah Ghea,” Mom , aku kaget !” “ Kamu terlalu asyik melukis sampai tidak tahu bahwa papa sudah pulang dari proyekn
Seminggu kemudian. Ghea menunggu Galang yang sedang bekerja di kantornya. Meskipun rumah dan kantor dalam satu lokasi, Ghea tidak pernah memunculkan dirinya di kantor Galang. Pintu penghubung dengan rukan sebelah tempat ibu Marni dan anak-anaknya, Sinar dan Haikel tinggal Ghea dilalaui Ghea jika akan bertemu dengan mereka. Galang hanya ingin kamarnya untuk dia dan Ghea, Galang tidak ingin privasinya terbagai dengan yang lain, meskipun mereka adalah anak-anaknya, itulah keegoisan yang dimiliki Galang. Ghea baru saja meninggalkan anak-anaknya, Sinar dan Haikel setelah mengajari Haikel belajar mengenal huruf , mendampingi Sinar melukis. Masih terbayang wajah Sinar yang tidak menampakkan satupun dari wajahnya yang bisa diandalkan sebagai anak Galang. Yasmin? Ghea tidak tahu garis wajah Yasmin, yang diketahuinya hanya kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Sinar memiliki wajah yang cantik. Berbeda dengan Haikel, melihat rupanya orang bisa menebak bahwa Haikel adalah anak Galang, Haikel bagaik