Share

Tidak Perlu Malu-malu

last update Last Updated: 2025-04-19 15:00:41

Hazelt berdiri di depan jendela kamarnya, membiarkan udara dingin subuh masuk ke kamarnya. Ia memandang keluar ke arah jalanan yang mulai sibuk.

Di hari masih sangat pagi, suara hiruk-pikuk kota tersamarkan, memberikan kedamaian sejenak sebelum badai yang ia tahu akan segera datang.

Hazelt menarik kedua sisi kimono tidurnya untuk mengatasi rasa dingin yang perlahan menembus kulit pucatnya.

Hari ini adalah hari yang mendebarkan, ketika ia harus berkenalan langsung dengan keluarga Charlie.

"Ya Tuhan, aku berharap Engkau menggagalkan rencana ini, sesungguhnya aku belum siap," ucapnya lirih.

Ada sepenggal cerita yang belum sempat ia obrolkan dengan Charlie. Cerita yang terus menghantui dan membuatnya tidak bisa nyaman.

"Nona Hazelt, apa anda sudah bangun?"

Terdengar panggilan pelayan memanggil dari luar kamarnya.

"Sudah." Hazelt menyahuti pendek.

Kemudian dari jendela ia beranjak ke kamar mandi, sesaat ia ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Menimbun Kebohongan

    Perintah dari Tuan Rich Trover mendesak, menyuruhnya hari ini pergi ke Stone Corp. Sialnya, Hazelt yang tengah bersama dengan Charlie tersebut, terpaksa membawa calon tunangannya itu ikut ke sana.Charlie memasukkan tangannya di saku celana. Dari sudut ruangan, dia berdiri menatap Harper dengan tajam hingga nyaris tak terlihat. Pancaran sinar matanya menunjukkan rasa cemburu, setiap memergoki Harper berusaha memberikan perhatian lebih kepada Hazelt.Sudah beberapa waktu ini Charlie merasa terganggu dengan sikap hangat Harper kepada Hazelt. Charlie tahu bahwa pertemuan mereka itu hanya karena urusan bisnis. Tetapi perhatian Harper yang berlebihan pada Hazelt, membuatnya tidak bisa menahan rasa cemburunya."Kamu kenapa berdiri di sana, Charlie?" Hazelt bertanya, menyadarkannya dari lamunan. Ia berjalan mendekatinya."Ah, tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah," jawab Charlie, berusaha tersenyum. Sembari merangkul pinggang Hazelt, mencoba menunjukkan ke

    Last Updated : 2025-04-19
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diserang Oleh Nancy

    Lampu sorot menari-nari, memantulkan kilauan champagne di gelas-gelas kristal. Dentum musik yang keras, menelan bisikan dan tawa di sekitarnya. Di tengah kemewahan diskotik bar, Hazelt merasa seperti ikan yang terdampar di daratan. Gaun satin murahannya terasa gatal di kulit, tak sebanding dengan gaun-gaun desainer yang berkilauan di sekelilingnya. Malam ini ia mengajak Harper bertemu di tempat itu. Tempat di mana dulu ia hilang kesadaran atas pikiran dan tubuhnya. "Harper, aku sudah menunggu di dalam," ujarnya menutup sebelah telinganya agar bisa mendengar suara dari seberang telepon. "Iya, iya. Aku ke arah depan sekarang." Hazelt menggenggam ponselnya. Kemudian, berbalik badan, ia harus pergi ke arah pintu depan menunggu Harper. Tentu Harper tidak bisa menemukannya dengan cepat di keramaian bar. Namun, seseorang menabraknya keras dari depa, membuat Hazelt kehilangan keseimbangan. Hazelt hampir terjatuh, dan tanpa sengaja, ia menumpahkan minuman itu ke baju kemeja seseo

    Last Updated : 2025-04-19
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Menjadi Beban

    "Hazelt, aku melarang mu ke tempat itu! Kenapa masih harus ke tempat itu?" Harper melepas genggaman tangannya dengan cara menyentak.Hazelt tertunduk, wajahnya pucat dan tegang berdiri di depan Harper, tanpa sepatah kata pun. Hanya pasrah dengan tatapan teduh Harper yang dulu selalu membuatnya terpikat.Hujan masih mengguyur kota, seolah ikut merasakan badai yang berkecamuk di dalam hati Hazelt, jantungnya berdegup kencang. Di seberang jalan, lampu neon memantulkan warna merah dan biru di aspal yang basah. Namun, keindahan itu tak juga membuat hatinya ceria."Hazelt, apa yang dikatakan Justin?" Harper menunjukkan kekhawatirannya. Hazelt menggeleng pelan. "Hazelt, dengarkan aku. Mulai sekarang kamu harus menghindari Justin. Jangan pernah bicara kepadanya, apalagi mendengarnya.""Harper, kamu yakin Justin tidak akan mencari aku?" Hazelt mengangkat kepala melihat Harper, seolah-olah meminta perlindungan darinya."Aku pastikan dia tidak melakukan itu! Jadi, kamu tidak perlu takut."Haze

    Last Updated : 2025-04-20
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diserang Nancy

    Gemuruh dalam dada Hazelt meningkat. Ucapan Harper semalam menggantung di atas kepalanya, bagaikan pedang Damocles yang siap menjatuhkan diri kapan saja, tepat mengenai kepalanya. Sudah sejak tadi ia hanya duduk merenung di atas ranjangnya. Jam terus memutar namun ia tidak segera berkemas diri berangkat ke kantor. 'Charlie...' Hazelt tak dapat membayangkan Harper benar-benar melakukan ancamannya. Hazelt tidak bisa terus-terusan memohon kepadanya. Kunci ketenangan ada pada dirinya, tetapi ia tidak punya keberanian. Bingung, Hazelt seolah berada dalam lingkaran setan. Yang mana, diam salah, jujur salah. Beberapa kali menarik nafas panjang. Dengan tangan gemetar, Hazelt meremas ponselnya sebelum menelepon Charlie. Ia harus bisa bicara sekarang juga. Sebelum semuanya hancur karena Harper. "Charlie, bisakah kita bertemu siang ini?" tanya Hazelt dengan suara bergetar. Dadanya berdebar-debar menunggu jawaban dari seberang. Hazelt harus memberitahu semuanya sebelum semakin bertambah

    Last Updated : 2025-04-20
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Tentang Sandra Trover

    "Apa yang anda lakukan itu, nona Nancy?" tegur Davies dengan tatapan tidak senang. "Sikap anda itu bisa menyakiti nona Hazelt!" Kehadiran Davies membuat Nancy sedikit mengendurkan cengkeramannya, dan melepaskan Hazelt dengan kasar. Cepat-cepat Davies menarik tangan Hazelt menjauh dari Nancy. "Anda tidak apa-apa, Non?" Hazelt menggeleng cepat."Tidak ada masalah apa-apa di sini. Kami hanya sedang berbicara." Nancy menyipitkan matanya. "Kamu ini cuma asisten pribadi keluarga Rich Trover, jadi tidak perlu ingin tahu urusan kami!" ketus Nancy remeh.Mata Nancy yang dipulas tebal dengan eyeliner hitam, menatap tajam dan penuh permusuhan kepada Davies. Tidak segan-segan segera mengusirnya dari sana. "Pergi sana! Ke sini urusan apa?" usir Nancy meliriknya dengan sebelah mata. "Saya ke sini untuk nona Hazelt, jadi, saya tidak punya urusan dengan anda, nona Nancy," ucap Davies tegas."Apa kamu tidak bisa melihat kami

    Last Updated : 2025-04-21
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Bertanya Tentang Sandra Trover

    Davies mengangkat kepalanya, sedikit terkejut. Meskipun dia tahu suatu saat akan mendengarnya dari Hazelt. “Apa nyonya Karen yang memberitahu anda tentang nona Sandra?" Hazelt mengangguk. Sejak ia diasuh oleh keluarga Rich Trover, ia tidak pernah tahu tentang Sandra Trover. Bahkan Tuan Rich Trover maupun nyonya Karen tidak pernah menyinggung tentang Sandra.Namun, saat ia kembali setelah menghilang setahun, nyonya Karen mengungkapkan kepadanya dan menunjukkan foto Sandra Trover yang sangat mirip dengan wajahnya. Namun, Hazelt tidak berani bertanya-tanya tentang kematian Sandra. Sekalipun keluarga Rich Trover sudah meresmikan dirinya sebagai putri mereka.Davies terdiam. Dia tahu, Sandra adalah luka yang tak pernah sembuh bagi keluarga Rich Trover. Membuka kembali luka itu sama saja dengan menghancurkan mereka. Untuk itu dia mati-matian memperjuangkan Hazelt bisa kembali ke keluarga Rich Trover. Agar kerjasama bisnis dan nama baik keluarga Rich Trover dengan keluarga Bone tetap t

    Last Updated : 2025-04-22
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Berduaan Di Apartemen

    Malam hampir tengah malam ketika Charlie memarkirkan mobilnya di depan apartemen Charlie. Lampu-lampu sekitaran apartemen yang luas berpendar redup, menyinari wajah Hazelt yang diliputi kecemasan. Mereka baru saja pulang dari makan malam romantis, seperti yang diusulkan nyonya Karen tadi. Hazelt juga sempat bingung mengapa nyonya Karen seperti memaksanya ikut dengan Charlie ke tempat ini. Namun, seperti biasa ia tidak punya opsi menolak."Kita sudah sampai," kata Charlie, memecah kesunyian. Suaranya terdengar hangat dan sebenarnya menenangkan, kontras dengan jantung Hazelt yang berdegup kencang.Namun, sekarang hati Hazelt dipenuhi oleh rasa takut. Di apartemen yang luas hanya ada mereka berdua di sana, lain dari para pelayan yang bertugas di apartemen.Hazel bukan takut pada Charlie, tapi takut pada apa yang mungkin bisa terjadi malam ini. Ketakutannya bukan tanpa alasan. Hazelt tahu, jika Charlie sampai menyentuhnya lebih jauh, rahasianya akan terbongkar.Dirinya bukan lagi gadis

    Last Updated : 2025-04-23
  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Serpihan Puzzle

    Charlie menaikkan satu alisnya. Menunjuk jam tangan di pergelangan tangannya. "Tapi sekarang sudah larut malam, Hazelt."Hazelt melonggarkan sweaternya, berpura-pura tersenyum lebar. "Aku belum mengantuk Charlie. Aku masih ingin melihat-lihat apartemen ini. Aku ingin terbiasa dengan tempat ini sebelum kita benar-benar akan tinggal di sini. Charlie, apa itu boleh?" Ekspresi wajahnya tampak dibuat-buat memelas.Charlie, dengan wajah sedikit khawatir, mengusap pipi Hazelt dengan lembut. "Tapi, jangan terlalu lama. Besok pagi kamu masih bisa melakukan apapun yang kamu inginkan di sini. Tetapi, istirahat yang cukup itu penting, Hazelt."Hazelt mengangguk, memaksakan senyum. "Iya, aku berkeliling sebentar, aku akan masuk kamar kalau sudah benar-benar mengantuk?"Di raut wajahnya terlihat ragu namun Charlie menurut masuk ke kamar. Setelah memastikan Charlie sudah masuk ke kamar dan pintu tertutup, Hazelt menghela napas panjang. Jantungnya berdebar kencang. Alasan 'tidak mengantuk' hanyal

    Last Updated : 2025-04-24

Latest chapter

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Rasa Cemburu Menjadi Obsesi

    Mentari siang yang redup dan dingin menusuk kulit putih dan mulusnya, memaksa Hazelt untuk lebih dalam lagi menyelubungi diri di dalam mantelnya. Cuaca di sana sedikit tidak bersahabat, membuat tubuhnya terus menerus menggigil di dalam balutan mantel kulit dan tebal.Kafe kecil di sudut kota, jauh dari gedung pencakar langit tempat Charlie berkantor, terasa asing dan dingin. Jauh lebih dingin dari Harper, mantan suaminya, yang kini menatap dengan runtuhan salju di matanya.Di sudut ruangan, Harper sudah menunggunya. tatapannya yang dulu selalu membuatnya merasa aman kini terasa mengintimidasi. Mata coklatnya berkilat marah, rahangnya menegang. Sosok yang dulu sangat dicintainya, kini terasa menakutkan sekaligus memabukkan.“Hazelt,” sapa Harper dengan suara berat, nyaris seperti geraman. “Terima kasih sudah datang.”Hazelt duduk di hadapannya, mencoba memasang wajah tenang. "Apa ada yang penting lagi dibicarakan, Harper? Sampai memaksaku harus bertemu!""Kamu tahu kenapa, Hazelt? Jan

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Pesan Dari Harper

    Hazelt yang terlonjak kaget, kesulitan menguasai rasa kaget dan gugupnya. Jantungnya serasa berhenti berdetak. Ia melihat Charlie berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan kening berkerut. Wajah Charlie tampak pucat dan tegang."Hazelt, untuk apa kamu masuk ke kamar ini?" Lagi Charlie bertanya, kali ini dengan suara pelan namun menusuk. Di pancaran sinar mata Charlie, Hazelt melihat campuran antara kebingungan, kekhawatiran, dan rasa takut.Hazelt membeku. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Bagaimana ia bisa menjelaskan, bahwa ia sedang menggeledah kamar ini, dan menemukan rahasia Charlie dan Sandra? "A-aku tidak sengaja masuk ke sini. Aku hanya ingin melihat-lihat apartemen ini, dan penasaran dengan setiap ruangannya," bohong Hazelt dengan suaranya bergetar. "Charlie mendekat ke arahnya, tatapannya tidak lepas dari wajah Hazelt. "Kamu tidak tahu, kan? Ada aturan, tidak boleh sembarang masuk ke kamar ini!" ucapnya dengan suara lirih, nyaris berbisik.Hazelt menggeleng cepat dan men

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Serpihan Puzzle

    Charlie menaikkan satu alisnya. Menunjuk jam tangan di pergelangan tangannya. "Tapi sekarang sudah larut malam, Hazelt."Hazelt melonggarkan sweaternya, berpura-pura tersenyum lebar. "Aku belum mengantuk Charlie. Aku masih ingin melihat-lihat apartemen ini. Aku ingin terbiasa dengan tempat ini sebelum kita benar-benar akan tinggal di sini. Charlie, apa itu boleh?" Ekspresi wajahnya tampak dibuat-buat memelas.Charlie, dengan wajah sedikit khawatir, mengusap pipi Hazelt dengan lembut. "Tapi, jangan terlalu lama. Besok pagi kamu masih bisa melakukan apapun yang kamu inginkan di sini. Tetapi, istirahat yang cukup itu penting, Hazelt."Hazelt mengangguk, memaksakan senyum. "Iya, aku berkeliling sebentar, aku akan masuk kamar kalau sudah benar-benar mengantuk?"Di raut wajahnya terlihat ragu namun Charlie menurut masuk ke kamar. Setelah memastikan Charlie sudah masuk ke kamar dan pintu tertutup, Hazelt menghela napas panjang. Jantungnya berdebar kencang. Alasan 'tidak mengantuk' hanyal

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Berduaan Di Apartemen

    Malam hampir tengah malam ketika Charlie memarkirkan mobilnya di depan apartemen Charlie. Lampu-lampu sekitaran apartemen yang luas berpendar redup, menyinari wajah Hazelt yang diliputi kecemasan. Mereka baru saja pulang dari makan malam romantis, seperti yang diusulkan nyonya Karen tadi. Hazelt juga sempat bingung mengapa nyonya Karen seperti memaksanya ikut dengan Charlie ke tempat ini. Namun, seperti biasa ia tidak punya opsi menolak."Kita sudah sampai," kata Charlie, memecah kesunyian. Suaranya terdengar hangat dan sebenarnya menenangkan, kontras dengan jantung Hazelt yang berdegup kencang.Namun, sekarang hati Hazelt dipenuhi oleh rasa takut. Di apartemen yang luas hanya ada mereka berdua di sana, lain dari para pelayan yang bertugas di apartemen.Hazel bukan takut pada Charlie, tapi takut pada apa yang mungkin bisa terjadi malam ini. Ketakutannya bukan tanpa alasan. Hazelt tahu, jika Charlie sampai menyentuhnya lebih jauh, rahasianya akan terbongkar.Dirinya bukan lagi gadis

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Bertanya Tentang Sandra Trover

    Davies mengangkat kepalanya, sedikit terkejut. Meskipun dia tahu suatu saat akan mendengarnya dari Hazelt. “Apa nyonya Karen yang memberitahu anda tentang nona Sandra?" Hazelt mengangguk. Sejak ia diasuh oleh keluarga Rich Trover, ia tidak pernah tahu tentang Sandra Trover. Bahkan Tuan Rich Trover maupun nyonya Karen tidak pernah menyinggung tentang Sandra.Namun, saat ia kembali setelah menghilang setahun, nyonya Karen mengungkapkan kepadanya dan menunjukkan foto Sandra Trover yang sangat mirip dengan wajahnya. Namun, Hazelt tidak berani bertanya-tanya tentang kematian Sandra. Sekalipun keluarga Rich Trover sudah meresmikan dirinya sebagai putri mereka.Davies terdiam. Dia tahu, Sandra adalah luka yang tak pernah sembuh bagi keluarga Rich Trover. Membuka kembali luka itu sama saja dengan menghancurkan mereka. Untuk itu dia mati-matian memperjuangkan Hazelt bisa kembali ke keluarga Rich Trover. Agar kerjasama bisnis dan nama baik keluarga Rich Trover dengan keluarga Bone tetap t

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Tentang Sandra Trover

    "Apa yang anda lakukan itu, nona Nancy?" tegur Davies dengan tatapan tidak senang. "Sikap anda itu bisa menyakiti nona Hazelt!" Kehadiran Davies membuat Nancy sedikit mengendurkan cengkeramannya, dan melepaskan Hazelt dengan kasar. Cepat-cepat Davies menarik tangan Hazelt menjauh dari Nancy. "Anda tidak apa-apa, Non?" Hazelt menggeleng cepat."Tidak ada masalah apa-apa di sini. Kami hanya sedang berbicara." Nancy menyipitkan matanya. "Kamu ini cuma asisten pribadi keluarga Rich Trover, jadi tidak perlu ingin tahu urusan kami!" ketus Nancy remeh.Mata Nancy yang dipulas tebal dengan eyeliner hitam, menatap tajam dan penuh permusuhan kepada Davies. Tidak segan-segan segera mengusirnya dari sana. "Pergi sana! Ke sini urusan apa?" usir Nancy meliriknya dengan sebelah mata. "Saya ke sini untuk nona Hazelt, jadi, saya tidak punya urusan dengan anda, nona Nancy," ucap Davies tegas."Apa kamu tidak bisa melihat kami

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diserang Nancy

    Gemuruh dalam dada Hazelt meningkat. Ucapan Harper semalam menggantung di atas kepalanya, bagaikan pedang Damocles yang siap menjatuhkan diri kapan saja, tepat mengenai kepalanya. Sudah sejak tadi ia hanya duduk merenung di atas ranjangnya. Jam terus memutar namun ia tidak segera berkemas diri berangkat ke kantor. 'Charlie...' Hazelt tak dapat membayangkan Harper benar-benar melakukan ancamannya. Hazelt tidak bisa terus-terusan memohon kepadanya. Kunci ketenangan ada pada dirinya, tetapi ia tidak punya keberanian. Bingung, Hazelt seolah berada dalam lingkaran setan. Yang mana, diam salah, jujur salah. Beberapa kali menarik nafas panjang. Dengan tangan gemetar, Hazelt meremas ponselnya sebelum menelepon Charlie. Ia harus bisa bicara sekarang juga. Sebelum semuanya hancur karena Harper. "Charlie, bisakah kita bertemu siang ini?" tanya Hazelt dengan suara bergetar. Dadanya berdebar-debar menunggu jawaban dari seberang. Hazelt harus memberitahu semuanya sebelum semakin bertambah

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Menjadi Beban

    "Hazelt, aku melarang mu ke tempat itu! Kenapa masih harus ke tempat itu?" Harper melepas genggaman tangannya dengan cara menyentak.Hazelt tertunduk, wajahnya pucat dan tegang berdiri di depan Harper, tanpa sepatah kata pun. Hanya pasrah dengan tatapan teduh Harper yang dulu selalu membuatnya terpikat.Hujan masih mengguyur kota, seolah ikut merasakan badai yang berkecamuk di dalam hati Hazelt, jantungnya berdegup kencang. Di seberang jalan, lampu neon memantulkan warna merah dan biru di aspal yang basah. Namun, keindahan itu tak juga membuat hatinya ceria."Hazelt, apa yang dikatakan Justin?" Harper menunjukkan kekhawatirannya. Hazelt menggeleng pelan. "Hazelt, dengarkan aku. Mulai sekarang kamu harus menghindari Justin. Jangan pernah bicara kepadanya, apalagi mendengarnya.""Harper, kamu yakin Justin tidak akan mencari aku?" Hazelt mengangkat kepala melihat Harper, seolah-olah meminta perlindungan darinya."Aku pastikan dia tidak melakukan itu! Jadi, kamu tidak perlu takut."Haze

  • Dijerat Mantan Suami Agar Aku Mau Kembali    Diserang Oleh Nancy

    Lampu sorot menari-nari, memantulkan kilauan champagne di gelas-gelas kristal. Dentum musik yang keras, menelan bisikan dan tawa di sekitarnya. Di tengah kemewahan diskotik bar, Hazelt merasa seperti ikan yang terdampar di daratan. Gaun satin murahannya terasa gatal di kulit, tak sebanding dengan gaun-gaun desainer yang berkilauan di sekelilingnya. Malam ini ia mengajak Harper bertemu di tempat itu. Tempat di mana dulu ia hilang kesadaran atas pikiran dan tubuhnya. "Harper, aku sudah menunggu di dalam," ujarnya menutup sebelah telinganya agar bisa mendengar suara dari seberang telepon. "Iya, iya. Aku ke arah depan sekarang." Hazelt menggenggam ponselnya. Kemudian, berbalik badan, ia harus pergi ke arah pintu depan menunggu Harper. Tentu Harper tidak bisa menemukannya dengan cepat di keramaian bar. Namun, seseorang menabraknya keras dari depa, membuat Hazelt kehilangan keseimbangan. Hazelt hampir terjatuh, dan tanpa sengaja, ia menumpahkan minuman itu ke baju kemeja seseo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status