Share

Jadi pelakor

Di jalan pulang dari rumah mama mas Umar, aku memilih memutar arah mencari makanan untuk aku santap malam ini. Karena tadi terburu-buru, aku sampai melupakan makan malam dan tidak memasak di rumah.

Sebuah kedai pinggir jalan jadi pilihanku. Aku sengaja memilih makanan pinggir jalan. Selain rasanya enak dan banyak pilihannya, tentu saja karena harganya yang juga pas dengan kantong.

Sembari menunggu makananku dihidangkan, tiba-tiba saja aku tersenyum sendiri. Pikiran aneh mulai terbesit di otakku, untung dengan cepat aku enyahkan.

Aku berpikir, kenapa tadi tidak aku bawa bom saja ke rumah itu. Toh semuanya lagi berkumpul dalam satu rumah. Kalau bom itu berhasil ku lempar dan meledak, tentu mereka mati semua. Tapi sayangnya aku tidak sejahat itu. Mana mungkin juga aku melakukannya, bom saja tidak bisa melihat bentuknya, di mana juga mencari benda itu.

Tujuanku saat ini membuktikan pada mereka yang sudah meremehkan aku. Keluarga merana itu tujuan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status