Sejak mengetahui Zayden telah menikah, Christian selalu ingin melihat wajah asli dari bibinya itu. Akan tetapi, sekarang kelihatannya dia akan kecewa dan harus menunggu kesempatan yang lain lagi. Di sisi lain, Kenny merasa dirinya sangat tidak dihargai. Dia mendadak berpura-pura menjadi gemulai, lalu menggandeng lengan Zayden dan berkata, "Kamu mau melihat bibimu? Bagaimana kalau aku memerankannya untukmu?"Saat berbicara, Kenny bahkan mencoba untuk bersandar di pundak Zayden. Namun, Zayden yang merasa bulu kuduknya bergidik saat melihat perilaku Kenny itu langsung mendorong Kenny dan berkata, "Christian, ini belum saatnya, mungkin lain kali. Aku akan membawamu pulang dan bertemu dengan Ayah dulu. Dia sangat menanti kepulanganmu setiap hari."Christian tentu tahu bahwa kakeknya paling menyayanginya, jadi dia segera mengangguk. Kemudian, Zayden turun dari mobil dan membantu Christian untuk memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil. Setelah itu, mereka berdua naik ke mobil dan meninggal
Malam harinya, Audrey kembali ke rumah dan melihat Zayden sedang duduk di sofa sambil membaca buku yang dipegang di tangannya. Saat ini, Audrey sedikit tidak fokus karena masalah Christian yang mendadak pulang. Dia pun berjalan ke dalam tanpa berinisiatif untuk menyapa Zayden. Ketika mendengar suara gerakan, Zayden sontak mendongak dan melihat Audrey sedang berjalan ke arah kamar dengan frustrasi serta menunduk. Zayden mengernyitkan alisnya dan memanggil, "Audrey, tunggu sebentar."Audrey seketika tersadar kembali dari pikirannya yang kacau, lalu berhenti melangkah dan menatap Zayden dengan sedikit cemas. Meskipun perasaannya dengan Christian sudah merupakan masa lalu dan pernikahannya dengan Zayden juga sebagian besar hanya berakting, Audrey tetap merasa tidak nyaman saat melihat Zayden sekarang."Ada apa, Tuan Zayden?" tanya Audrey."Masalah yang kamu katakan padaku hari ini, aku sudah menyuruh orang mencari tahu. Kalau ada kabar, aku akan memberitahumu. Kamu juga tidak perlu terlal
Lantaran terlalu menggunakan tenaga, urat nadi di tangan Audrey tampak menonjol dan mencerminkan ketidaktenangan dalam hatinya.Kenapa Christian bisa ada di foto ini?Audrey mengenali semua orang yang ada di dalam foto tersebut. Mereka semua adalah anggota Keluarga Moore, sedangkan Christian berdiri di tengah Zachary dan Vivi. Rupanya … mereka adalah satu keluarga?Sebelumnya, Audrey pernah mendengar nama Christian, tetapi Audrey tidak menyangka Christian yang dulunya tampak miskin itu ternyata punya hubungan dengan Keluarga Moore yang sangat berpengaruh. Mungkin, bisa dikatakan bahwa Audrey menolak untuk percaya bahwa masalah yang tidak masuk akal seperti ini akan terjadi pada dirinya sendiri. Namun, saat melihat foto Christian dan Zayden berdiri bersama, Audrey tidak punya alasan untuk menolak percaya dan melarikan diri lagi.Saat ini, Audrey hanya merasa bahwa otaknya seperti akan meledak. Tangannya yang menggenggam foto seketika mengendur, lalu foto itu langsung terjatuh ke lanta
Emilia tidak banyak berpikir. Memang benar, pria yang begitu luar biasa seperti Zayden pasti memiliki banyak wanita yang mengaguminya di sekelilingnya. Apalagi, Audrey juga merupakan sosok yang kurang percaya diri."Audrey, aku mendukung segala keputusanmu," kata Emilia.Saat mendengar ucapan menghibur dari Emilia, hati Audrey menjadi sedikit lebih lega. Kemudian, dia duduk di kursi panjang di taman dan menatap awan di langit sambil melamun.…Di sisi lain, Christian merasa sangat tidak berdaya ketika mengetahui bahwa Audrey telah pindah. Oleh sebab itu, Christian hanya bisa mencari keberadaan ibu Audrey di berbagai rumah sakit. Akhirnya, segala upayanya membuahkan hasil. Salah seorang teman Christian yang dulu memberitahunya informasi rumah sakit tempat Lara dirawat. Christian pun bergegas menuju rumah sakit tersebut. Setibanya di depan kamar pasien, hatinya merasa sedikit gugup. Namun, begitu teringat dengan Audrey, Christian memilih untuk tidak menghindar. Saat berjalan masuk ke da
"Emilia, dengarkan aku. Aku tahu kamu sedang marah padaku karena masalah Audrey, tapi aku nggak berbuat sembarangan di luar selama beberapa tahun ini. Aku menemani Dokter Ross ke Afrika dan sekarang dia akhirnya setuju melakukan operasi untuk ibu Audrey," jelas Christian.Setelah berhenti sejenak, Christian lanjut berkata, "Kamu juga tahu kondisi Bibi, kalau nggak ada bantuan Dokter Ross, mungkin nggak ada yang bisa menolongnya. Aku juga terpaksa tinggal di luar negeri selama ini."Penjelasan Christian membuat raut wajah Emilia menjadi sedikit lebih baik. Kemudian, dia berkata, "Kamu serius?""Serius! Awalnya aku berpikir setelah pulang dan mengobati penyakit Bibi, aku akan melamar Audrey. Lihat, ini cincin yang sudah aku siapkan," seru Christian sambil memperlihatkan cincin di kalungnya kepada Emilia. Melihat Christian berbicara dengan begitu tulus, Emilia juga mulai mengerti bahwa Christian mungkin benar-benar punya kesulitan sendiri.Emilia lalu menghela napas dan merasa ragu sejena
Christian yakin bahwa orang yang ada di hadapannya ini adalah Audrey. Audrey telah berubah menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, tetapi kecantikannya itu tetap membuat Christian sulit mengalihkan pandangannya.Christian lalu memeluk Audrey dengan bahagia dalam pelukannya dan berkata, "Audrey, maaf, aku sudah kembali. Setelah pulang kali ini, aku nggak akan meninggalkanmu lagi."Audrey yang didekap oleh Christian dengan begitu bersemangat merasa sedikit sesak. Napasnya yang sedikit tertekan itu membuat Audrey menjadi sadar dari keterkejutannya. Dia pernah membayangkan akan bertemu dengan Christian, tetapi dia tidak menyangka akan terjadi secepat ini. Bahkan, itu terjadi tepat di depan Kediaman Moore.Jika Zayden melihatnya, bagaimana Audrey menjelaskannya?Saat berpikir, Audrey mencoba meronta dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Lepaskan!"Akan tetapi, Christian tidak mungkin bersedia melepaskan tangannya. Alih-alih melepaskan Audrey, Christian justru memeluknya dengan semakin erat. Di
Awalnya, Zayden hanya fokus kepada Audrey dan tidak melihat dengan jelas siapa pria yang ada di sana. Ketika melihat Christian maju dengan emosi dan ingin menarik tangannya, raut wajah Zayden yang suram tampak terkejut. Dari ucapan Christian barusan, apa mungkin mereka berdua adalah sepasang kekasih?"Christian, bukankah kamu sangat ingin bertemu bibimu?" tanya Zayden dengan nada yang tidak berubah, tetapi memberikan tekanan yang menakutkan kepada orang lain.Tubuh Audrey bergetar sesaat dan mencoba untuk kabur, tetapi Zayden sama sekali tidak menggubrisnya. Dia langsung menarik Audrey ke hadapannya dan berkata, "Ini dia, Audrey. Istriku, juga bibimu."Christian tercengang di tempat dan terdiam untuk sesaat. Dia bahkan tidak bisa memberikan reaksi apa pun saat mendengar kabar ini dan hanya memandang kedua orang di hadapannya dengan ekspresi tertegun. Christian sepenuhnya merasa kenyataan bahawa Audrey adalah bibinya ini merupakan hal yang sangat sulit untuk dipercaya.Saat melihat eksp
Begitu mendengar kata "anak haram", raut wajah Audrey seketika menjadi pucat pasi. Jika boleh, dia tidak ingin Christian melihat tampilannya yang menyedihkan seperti ini seumur hidup. Dia lebih berharap untuk tidak pernah bertemu dengan Christian lagi. Dengan begitu, dia bisa meninggalkan sedikit kenangan indah di mata Christian.Di sisi lain, Christian sontak terkejut saat melihat wajah Audrey yang tampak sangat pucat. Dia sama sekali tidak menyangka, pamannya yang sangat bermartabat dan memiliki sopan santun akan berbicara kasar seperti itu di hadapan Audrey.Christian pun membayangkan berapa banyak penderitaan yang telah diterima oleh wanita yang dicintainya ini? Padahal, Audrey juga hanya korban. Setelah hal itu terjadi, yang paling menderita seharusnya adalah Audrey. Saat ini, Christian mengepalkan tangannya dan berkata, "Benar, itu memang anakku. Om Zayden, karena kamu sudah tahu, tolong kamu segera bercerai dengannya dan berikan kebebasan untuk Audrey."Audrey sama sekali tidak