Berita yang dibacanya langsung membuat mereka berdua terdiam, mereka tidak main-main dengan menyebarkan video itu. Leo langsung memberikan ponselnya pada Endi, membaca.berira yang tadi di baca Leo. Endi langsung berdiri dan meninggalkan ruangan Leo tanpa berkata apapun, yang dilakukan Leo adalah menghubungi maminya dan meminta membawa Fransiska pulang kerumah mereka. Berdiri dan melangkah keluar agar bisa langsung pulang ke rumah, langkahnya terhenti ketika mendengar Lucas memanggil dirinya, dengan malas Leo langsung mengikuti keinginan Lucas dengan memasuki ruangannya. Membuka pintu dan mendapati Lucas duduk disalah satu sofa yang ada di ruangan, mengikuti gerakan Lucas dengan bergabung bersama di sofa di sisi yang berbeda. Tatapan Lucas membuat Leo tahu bahwa apa yang akan disampaikan adalah sesuatu hal yang penting, berkaitan dengan masalah yang baru dibacanya dan Leo tahu jika papinya sudah membaca berita. “Kalau nggak penting mending gue keluar.” Leo membuka suar
Pembicaraan mereka terakhir di kamar Leo, setelah itu belum pernah bertemu sampai dua hari ini. Leo sibuk dengan pekerjaannya dan Fransiska sibuk dengan pekerjaannya juga, komunikasi mereka melalui ponsel. Fransiska sering menemani Chika jalan-jalan dan Leo tahu itu semua, apa yang mereka lakukan pada hari itu pasti akan memberikan kabar satu sama lain.Leo ingin mengambil keputusan mengenai permasalahannya, berhadapan dengan Rifat dan Endi yang menunggu perkataan keluar dari bibirnya. Keputusan Leo sudah sangat bulat yaitu bertemu dengan pria yang menghamili Putik, apa tujuannya melakukan ini semua termasuk membahas masalah rekaman.“Apa kamu pikir dengan kamu bertemu dia masalah selesai?” tanya Rifat membuat Leo terdiam.“Yang ada malah lo nambah pekerjaan kita,” sambung Endi membuat Leo menatap tajam “Kenyataannya seperti itu, Bro. Lo udah mikir efek jangka panjangnya?” “Sudah, gue udah mikirin semuanya. Gue nggak mau jadi pengecut yan
Pertemuan Leo dengan Fransiska adalah hal yang benar-benar langka, memiliki jadwal Fransiska dari managernya tidak membuat Leo bisa bertemu dengan mudah. Fransiska akan bermain dengan teman-temannya tanpa memberitahukan pada Leo sebelumnya, akan memberi kabar pada Leo saat berada di tempat dengan wajah tanpa bersalah. Leo sendiri juga tidak tahu waktu Fransiska menghabiskan waktu dengan Anggi, Zee bahkan maminya. Mereka akan berkumpul baik itu di rumah orang tua Fransiska atau pergi bersama bersama termasuk didalamnya mama Fransiska dan juga Chika.“Sampai kapan kamu lupa?” Leo mengusap keningnya sambil menggelengkan kepalanya.“Namanya lupa terus gimana?” Fransiska mengatakan dengan tanpa dosa. “Om Rifat kasih tahu kalau sudah membeli rekaman itu?” Leo memicingkan matanya saat mendengar perkataan yang keluar dari bibir Fransiska “Kamu tahu darimana? Kapan ketemu sama Om Rifat? Kenapa kamu nggak ngomong sama aku kalau bicara sama Om Rifat?”
Leo harus bersiap dengan resiko dari berita yang keluar, meskipun tidak disebutkan tapi gambar yang ditampilkan sekilas bisa membuat orang lain tahu siapa sosok pria itu, salah satunya adalah orang yang mengenal dirinya dengan sangat baik. Fransiska mendampingi Leo dari belakang kemanapun pergi, sedikit bersyukur jadwal Fransiska sudah mulai kosong beberapa hari belakangan ini.“Jadi apa berhasil?” tanya Leo membuka suara saat mereka berada di ruang rapat.Ruangan yang berisi Endi, Rifat, kedua orang tuanya dan tentu saja Fransiska. Suasana menjadi hening saat Leo memulai pembicaraan, jika bertanya perasaan Leo saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Putik dan masa depan Risa nantinya, hanya saja pria itu membuat semuanya menjadi sulit. “Pria itu menolak dengan mengatakan tidak tahu apa-apa,” ucap Rifat membuka suaranya.“Lalu apa yang akan kita lakukan?” Wijaya membuka suaranya memberikan tatapan datar.“Orang kita
Leo harus mengangkat kedua ibu jarinya saat melihat bagaimana rumahnya saat ini, tidak menyangka Fransiska memiliki kemampuan yang luar biasa. Menatap tidak percaya di setiap sudut yang membuat ini jadi lebih istimewa dan pastinya mewah, sederhana hanya saja sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.“Bella membantu ini semua,” ucap Fransiska yang hanya diangguki Leo “Aku suka sederhana tapi mewah.”“Besok kasih uang sama Bella.” Leo membuka suaranya masih dengan menatap sekitar. “Aku kasih hadiah khusus buat Bella nantinya, kamu nggak perlu ikut campur.”Leo melangkah keatas, tempat dimana kamar utama berada atau kamarnya dengan Fransiska nanti. Membuka pintu dan sekali lagi membuat Leo menatap tidak percaya, melangkah masuk kedalam dan semua ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan. Leo semakin masuk kedalam tempat dimana mereka akan meletakkan pakaian atau barang-barang, lagi-lagi Leo hanya bisa menatap tidak percaya. Nuansa
Leo menggaruk lehernya yang tidak gatal mendengar perkataan pria yang tidak dikenalnya sama sekali, perkataan pria tersebut sedikit menyinggung dirinya dan Fransiska tentunya. Pria ini seakan tidak percaya dengan kemampuan wanitanya, mengendalikan diri agar tidak terlalu emosi dengan perkataan pria dihadapannya. Tatapannya mengalih pada Fransiska yang tampak santai membaca kertas yang ada dihadapannya, sikap Fransiska seakan tidak peduli dengan perkataan pria dihadapannya, saat mengalihkan pandangan ke pria itu yang sedang berbicara dengan manager Fransiska dan wanita yang tidak diketahui Leo.“Kalian ada rencana menikah dalam waktu dekat?” tanya pria itu membuat Leo dan Fransiska saling menatap satu sama lain.“Ya, kami ada rencana kearah sana. Apa mengganggu jalannya proses film ini?” Leo berusaha untuk professional.Pria tersebut hanya menggelengkan kepala “Apa kita bisa membuat pernikahan kalian sebagai alat untuk menaikkan film ini?” tanyanya h
Drama yang dibintangi Fransiska akan tayang minggu depan.Penggemar sudah tidak sabar melihat akting Fransiska pasca pembubaran group.Banyak yang meragukan kemampuan Fransiska dalam berakting.Perasaan Leo tidak menentu saat ini, dua malam lalu dirinya ingin melarang Fransiska bertemu dengan Joshua dan sekarang berita-berita sampah ini. Leo seketika terdiam tidak mungkin mereka bertemu untuk menguatkan Fransiska, apabila benar mereka bertemu untuk menguatkan Fransiska akan semakin membuat Leo tidak memiliki harga sama sekali depan Joshua, mantan Fransiska. Tidak ingin berpikir negatif langsung mengambil ponselnya mengirim pesan dan menanyakan keberadaannya, tidak menghubungi secara langsung pastinya Fransiska sedang sangat-sangat sibuk.Melempar ponselnya saat tidak mendapatkan balasan apapun, menyingkirkan berkas yang ada di meja kearah samping sebagai pelampiasan emosinya, sedikit teriak agar bisa memb
Kemampuan Rifat memang tidak bisa dianggap kecil, semua rencana yang dibuatnya berjalan dengan sangat lancar. Masalah restoran di Bandung juga terselesaikan, pria yang melakukannya beserta orang-orangnya sudah berada di tempat semestinya. “Putik mau bertemu dengan kalian berdua,” ucap Endi saat memasuki ruangan Leo yang secara kebetulan ada Fransiska didalamnya. “Kamu nggak ada kerjaan?” mengalihkan pandangan kearah Fransiska.“Aku lagi baca naskah film.” Fransiska menjawab santai sambil memperlihatkan kertas tebal yang ada dihadapannya.“Film kamu yang itu juga belum pasti kapan tayang, udah ada film baru lagi.” Endi menggoda Fransiska yang tidak dipedulikan sama sekali.“Lo tadi bilang apa? Jangan ganggu calon istri gue.” Leo menatap tajam pada Endi yang mendapatkan lidah dari Fransiska.“Memang paling bisa buat Leo emosi,” sindir Leo yang membuat Fransiska tertawa.“Memang Putik mau ketemu buat apa?” tanya Fransis