Share

141.

Indah terus menunduk, sejujurnya dia malu terus ditatap suaminya dengan intens. Awalnya Indah pikir ada yang aneh di wajahnya, takut riasannya jelek di mata Bara mengingat selama melajang dia tak pernah bersolek.

Namun, rupanya tak ada yang salah. Dan Bara memang benar-benar menatapnya. Indah merasa seperti sedang bermimpi. Ada yang berbunga di dalam sana.

"Mau nambah?"

Lamunan Indah terputus, ia kembali mengaduk mangkuk sebelum menyuap. "Nggak usah, Mas. Ini juga belum habis," ucapnya.

"Nggak usah malu kalau mau nambah, atau mau dibungkus saja dibawa pulang?"

Indah menggeleng. Sengaja ia menyisakan ruang di lambungnya untuk makan terang bulan. Sudah lama dia tak makan kudapan manis favoritnya itu.

"Habis ini mau ke mana, Mas?"

"Jalan-jalan mau? Ke taman sambil lihat pemandangan. Atau mau pergi belanja, barangkali mau bebelian kebutuhan pokok." Bara menawarkan beberapa pilihan sekaligus.

"Memang boleh?" Tanya perempuan itu dengan polosnya.

"Kan aku yang nawarin. Mau, nggak?"

"Sebenar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dwi Aprilinda Pratiwi
Kasian Indah pasti trauma bgt sampe ketakutan. Thor update lg dong
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
liatnya adem klo kaya gini tp indah butuh waktu untuk menghilangkan rasa trauma yg sudah bara ciptakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status