Share

Ayok Bangun!

Penulis: Leo Nil
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-01 23:54:17
"Lo baik-baik aja, Ka?" tanyaku seraya berjongkok didepan cowok cupu bernama Juni itu.

Entah mengapa, melihatnya yang diperlakukan seperti ini membuatku teringat dengan masa-masa kelam yang pernah kualami dulu sewaktu duduk di sekolah menengah tingkat pertama. Dan jujur saja, itu membuatku sedikit iba padanya.

Hanya saja, saat tanganku terulur tulus untuk membantunya bangkit. Juni langsung menepisnya kasar hingga membuat tubuhku yang tak sigap, langsung jatuh terduduk di atas lantai koridor yang dingin.

"Nggak usah sok, deh. Toh, gue nggak butuh bantuan lo!" balasnya dingin, seraya bangkit berdiri. Sebelum akhirnya berjalan pergi, meninggalkan diriku yang masih menatap sosoknya itu dengan pemikiran penuh dikepala.

"Ada yah, orang macam gitu? Udah ditolong tapi nggak tau terima kasih."

Setelah hampir dua jam menunggu diluar kelas. Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku yang sudah buru-buru ingin sampai rumah. Segera berlari masuk, tanpa mengindahkan tatapan mata dari Bu Jasmin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Merasa Aneh

    "Apa kau secemas itu padaku?" Aku tertegun dengan mata membulat sempurna saat mendengar itu. Apalagi saat melihat sosok Jay yang sudah terduduk tegak dengan senyuman tipis yang tersungging dibibirnya saat menatapku tidak seperti biasanya. Sungguh itu terlihat begitu aneh sekali.Tapi, sentuhan lembut dari ibu jarinya yang masih menempel di atas permukaan pipiku. Membuatku seketika mengundurkan wajah, sampai membuat cowok itu terbahak di atas ranjang rumah sakit. "Kenapa ekspresi wajahmu kaget begitu? Kau tidak menganggap aku ini hantu 'kan, Adik?" tanyanya dengan senyumannya yang sangat menyebalkan. Membuatku mendengus sesaat seraya memutar bola mataku malas kebelakang. Dasar, iblis berparas malaikat! batinku sebal. "Bagus deh, kalau udah bangun. Odyl jadi bisa pulang ke rumah terus bobo cantik," balasku tanpa mengindahkan ucapannya barusan. Tampak dari ekor mataku, raut wajah Jay yang semula tersenyum berubah dingin. Selain itu, pandangannya selalu saja mengamati gerak-gerik tu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Keputusan?

    "Sejak kapan, lo deket sama Devan?" tanya Jay tiba-tiba, saat kami baru saja sampai di ruang tamu.Aku yang mendengar kata lo-gue lagi, Jay pakai. Buru-buru menolehkan kepala untuk menghadap ke arahnya dan memastikan."Abang bilang apa barusan, Lo-gue?" tanyaku balik yang tak cowok menyebalkan itu gubris. Terlihat jelas dari reaksinya yang hanya cuek saja, seolah-olah pertanyaanku barusan hanya angin lalu. Selain itu, alih-alih menjawabnya. Jay malah pergi begitu saja menaiki anak tangga, untuk pergi ke dalam kamarnya. Aku yang melihat tingkahnya berubah lagi menyebalkan begitu, hanya bisa geleng-geleng kepala. "Dasar labil!" seruku lirih, sengaja supaya tak Jay dengar. Tapi, entah bagaimana. Tiba-tiba langkah kaki Jay terhenti di anak tangga kelima, seperti saat pertama kali kami bertemu waktu itu. Lalu, sepersekian detik setelahnya. Kepala milik Jay menoleh sedikit ke arahku dengan senyuman tipis yang tak bisa kuartikan jelas itu apa.Malamnya, Ayah dan Roselin yang beberapa ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Godaan

    "Udah Bu, udah. Biar Odyl aja yang pergi buat nenangin Bang Jay." "Kamu yakin? Dyl, Jay itu ..." Tampak Roselin menatapku lekat serta kurang percaya diri. Dia juga memegangi kedua bahuku ragu. Hanya saja ucapannya langsung tergantung, saat aku menyelanya dengan cepat."Percaya sama Odyl, oke. Toh, Odyl yakin kalau Bang Jay itu bukan orang yang jahat. Selain itu, dia juga Abang Odyl. Jadi, Odyl bakal berusaha buat nenangin Bang Jay dengan cara apapun," jelasku meyakinkan Roselin dan ayah. Untuk sesaat keduanya terlihat saling menatap satu sama lain, sebelum akhirnya menganggukkan kepala mereka kompak, menyetujui usulanku barusan."Oke, semoga berhasil yah." Tak berselang lama setelah itu, akupun membalikkan badan. Kemudian bergegas menaiki anak tangga untuk menuju kamar Jay di lantai 2.Sesampainya di depan pintu kamar milik kakak Tiriku. Aku sempat merasa resah. Seperti ada keraguan yang membuatku ingin mengurungkan niat hanya untuk mengetuk pintu berwarna biru itu. Apalagi mengin

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Obsesif

    "Sesuatu? Sesuatu seperti apa?" Aku bertanya spontan, tanpa tahu konsekuensi apa yang akan aku dapatkan pada beberapa menit berikutnya.Jay sendiri yang mendengar ucapanku barusan menyunggingkan sebuah seringaian mematikan. Yang dengan cekatan mendekatkan wajahnya ke arah mukaku hingga membuat tubuhku refleks mundur dan jatuh ke atas ranjang empuk miliknya."Bhaks!" Dia terkekeh ringan, dengan tangan kiri yang menutupi seluruh permukaan wajahnya. Lantas dari sela-sela jari tangannya, aku melihat iris matanya yang gelap menatapku kelaparan pada waktu yang sama."Padahal kalau kau bilang ingin tahu, aku tidak akan sungkan loh," lanjutnya yang membuatku tak bisa untuk mengernyitkan sebelah alisku, kebingungan. "Mak-maksud Abang apa?" tanyaku pada akhirnya. Sungguh aku benar-benar tidak tahu apa maksud dari perkataannya itu. Tapi sentuhan tangan Jay yang tiba-tiba menyentuh permukaan kulit leherku dengan perlahan. Kemudian menjalar kebelakang bahu, lalu dengan tiba-tiba menarikku untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Keluar Dari Lubang Buaya, Malah Ketemu Singa

    Semenjak kejadian semalam, aku belum juga berani bertemu atau sekadar bersitatap dengan Jay. Meskipun dia hanya mengecup ujung bibirku yang sudah dilapisi dengan ibu jarinya sebagai jarak, lebih dulu. Namun, tetap saja. Rasanya begitu nyata hingga sampai detik ini, ujung bibirku masih merasakannya. Bagaimana dingin serta lembutnya bibir milik kakak tiriku itu yang menempel dengan cepat, kemudian meninggalkan jejak yang tak bisa dihapus dalam ingatan.Sial! Bahkan saat aku menatap diri sendiri didepan cermin. Aku masih teringat seringaian nakal milik Jay, setelah dia berhasil menggodaku semalam. Yang bodohnya langsung kutinggal pergi dengan berlari seperti orang kesetanan, masuk ke dalam kamar milikku sendiri. "Harusnya kau tampar atau tonjok saja pipinya. Kenapa malah lari sih, Odyl!" monologku, mengutuk kebodohan diri sendiri di depan cermin."Odylia, kenapa masih belum turun buat sarapan? Nanti kamu bisa telat loh, Sayang!" teriak Roselin seraya mengetuk-ngetuk pintu kamarku dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Milik Gue?

    "Bisa nggak, lo jauhin milik gue?" kata Jay dingin, sembari menekankan kata 'milik gue' secara gamblang di hadapanku serta Devan yang langsung menatap cowok itu tak percaya. "Milik gue?" ulangku, tak kalah terkejutnya. Yang membuat sosok kakak tiriku itu langsung memalingkan wajahnya yang semula melihat ke arah Devan, menjadi terpusat padaku seorang. Namun alih-alih menjawab pertanyaanku barusan. Jay justru dengan tiba-tiba menarik bahu kananku, sampai membuat tubuh kami yang tadinya berjarak menjadi sangat dekat. Saking dekatnya, kepalaku berada di depan dadanya yang terbalut seragam putih abu-abu itu."Tunggu!" sergah Devan, seraya bangkit dari posisi jatuhnya tadi.Kulihat cowok berandal itu, berjalan ke arah kami. Kemudian memisahkan aku serta Jay dalam sekali tarikan."Maksud lo apaan, datang-datang terus ngeklaim si imut milik lo, huh?" tanyanya kesal. Yang entah sejak kapan, berdiri dihadapan tubuhku, untuk menghalau Jay. Jujur, melihatnya membuatku teringat dengan kejadian

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Cuek Tapi Perhatian

    "Dyl, senakal-nakalnya gue. Gue juga nggak ada niat buat malak lo, tahu. Apalagi lo itu cewek tergemes yang pernah gue-aowwss sakit, Cok!" teriak Devan ngegas, seraya menatap Jay kesal. Yang rupanya baru saja diinjak kakinya oleh Jay diam-diam. Aku yang melihat kejadian itu, tak bisa lagi menahan tawa. Meskipun harus kutahan dalam hati. Soalnya, masih ada Pak Satpam disebelahku. Kan, nggak lucu kalau tiba-tiba aku ngakak so hard. Bisa-bisa aktingku gagal total."Sekali lagi lo ngerayu dia, gue bakal lakuin lebih dari ini," ancam Jay pada Devan yang masih jelas kudengar. Gile, sangar banget Abang Odyl! Keren sih, cuma sayang rada sengklek aja. batinku singkat. Yang tentunya tak bisa Jay dengar.Kulihat Pak Satpam yang semula berada didekatku. Mulai berjalan menghampiri Jay dan Devan. Lalu tanpa aba-aba, dia langsung menjewer kedua telinga dua orang makhluk Tuhan menyebalkan itu, sampai membuat daun telinga masing-masing memerah. "S-sakit, Pak! Masa udah gede masih dijewer sih, malu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   UKS

    "Ceroboh." Jay berbisik lirih yang masih bisa kudengar. Entah mengapa, saat kulihat dari samping rahang milik kakak tiriku itu tampak mengeras, seolah menahan sesuatu. Mata yang biasanya terlihat tak acuh serta tak memedulikan sekitar. Tampak menatap tajam, lurus ke arah depan. Tanpa adanya satupun seringaian iblis yang selalu muncul saat dirinya puas melihatku sengsara. Seolah-olah, sosok yang sedang merengkuh tubuhku ini dalam gendongannya adalah orang yang berbeda. Yang terlihat begitu tegas serta bertanggung jawab disaat yang sama. Tidak seperti dirinya yang biasa. Yang hanya bisa terkekeh ringan, setelah berhasil menggodaku habis-habisan. Brakk! Jay menendang pintu ruang UKS supaya terbuka cukup keras. Lantas berjalan dengan cepat ke arah ranjang UKS yang letaknya disudut ruangan dekat lemari obat. Setelah sampai, kakak tiriku itu kemudian mendudukkan tubuhku dengan hati-hati di atas ranjang UKS itu. Sebelum akhirnya, dia berbalik menuju lemari obat untuk mencari alat P3K.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11

Bab terbaru

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Jejak Bayangan

    Langit mendung menggantung rendah di atas sekolah pagi ini, menggambarkan persis bagaimana rasanya berjalan ke neraka setiap hari. Begitu aku melewati gerbang, bisikan-bisikan itu langsung menyambutku, mencabik-cabik ketenangan yang sejak tadi pagi aku coba bangun."Lihat, pembunuhnya datang," suara seorang gadis memekik dari lorong sebelah.Aku menunduk, mencoba tak peduli. Tapi bisikan-bisikan itu seperti belati yang menghujami punggungku."Jangan dekat-dekat sama dia, nanti lo juga jadi korban," bisik yang lain, disusul tawa sinis teman-temannya.Aku menguatkan langkahku, mencoba mencapai kelas sebelum sesuatu yang lebih buruk terjadi. Tapi harapanku pupus ketika Doni, salah satu siswa yang paling sering menggangguku, muncul di tikungan."Hei, Odyl," katanya, senyumnya menyeringai seperti iblis.Aku ingin kabur, tapi tubuhku menegang.Menjadikanku hanya bisa berdiri diam ditempat."Lo pikir, lo bisa lolos dari ini semua?" dia melangkah mendekat, mendorongku ke dinding."Bukan Odyl p

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Pembunuh

    Aku masih mengetuk pintu kamar kakak tiriku ini dengan kerasnya. Berharap jika pria tampan berparas malaikat itu segera membukanya dari dalam sana.Namun, lagi dan lagi. Usaha yang aku lakukan tak mendapatkan apapun. Malah Roselin tiba-tiba menarik pergelangan tanganku dengan kencangnya, hingga membuat tubuhku seketika berputar, menjadi menghadap ke arahnya yang kini menatap wajahku marah."Odyl!" bentaknya keras, yang membuatku detik itu juga tersentak saking kagetnya.Sebab, ini kali pertama aku melihat Roselin menatap mataku begitu penuh emosi. Hingga rasanya aku tak sanggup membalas tatapan matanya yang tajam itu."Kenapa kamu susah sekali diatur, sih? Dan satu lagi, berhenti bertanya soal Jay. Karena dia sudah tidak tinggal lagi di rumah ini!" Tidak ada kebohongan dibalik kata yang Roselin ucapkan padaku. Justru, aku makin merasa jika ibu tiriku ini benar-benar sangat marah sekali, serta tak peduli. Tapi, kenapa?Memang apa yang sudah Jay perbuat, selama aku tak sadarkan diri se

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Cemas

    Aku terduduk di atas kasur dengan pandangan mata kosong menatap ke arah luar jendela. Yang tanpa sadar mengulang kembali memori dimana aku hampir mati malam itu. Mungkin ini sudah tiga hari semenjak acara camping keakraban tempo hari. Yang membuat Ayah dan Roselin, langsung melarangku untuk tidak pernah ikut lagi dalam acara sekolah apapun itu. Terlebih jika ada kegiatan di luar ruangan. Mereka berdua menjadi overprotektif dalam sekejap. Apalagi saat melihat kondisi kakiku yang bengkak dan baru terlihat sembuh beberapa hari kemudian. Ayah dan Roselin, entah mengapa menjadi lebih ketat.Lalu soal Jay? Aku belum melihat batang hidungnya semenjak kejadian dia menggendong tubuhku untuk keluar dari hutan, sampai detik ini. Fyi, apa jangan-jangan dia merasa bersalah karena gagal menjaga aku? Sampai diberi hukuman oleh Ayah dan Roselin juga? Namun, jika melihat karakternya yang suka melawan, harusnya sih, Jay masa bodo.Ah, sial! Aku jadi merasa khawatir. "Odyl!" Kulihat pintu kamarku d

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Rintik Hujan

    "Katakan padaku, siapa yang melakukan ini padamu?" Pertanyaan singkatnya itu, seketika membuat tangisanku pecah. Aku tidak tahu, kenapa bila bersama dengan Jay. Aku menjadi sosok yang begitu lemah dan manja. Seolah-olah aku sedang menunjukkan jati diriku padanya, jika yah, ini aku, seorang gadis tujuh belas tahun yang benar-benar butuh kasih sayang. Bukan seperti Odyl yang kebanyakan orang kenal, jika aku ini anak yang ceria dan suka ikut campur dalam urusan orang lain. Terlebih lagi, dalam urusan menegakkan keadilan. Seolah-olah, Jay itu sesuatu. Yang mampu membuatku menunjukkan sikap asliku. Yakni, salah satu sikap yang memang tak pernah aku tunjukkan pada siapapun, bahkan ayahku sendiri.Kulihat dia masih menatap wajahku lekat, tanpa sekalipun ingin mengalihkan perhatiannya itu barang sedetik pun dariku. Kedua tangannya juga terulur, yang dengan cepat menangkup wajahku supaya tetap menatap lurus ke arah kelereng hitamnya itu, yang jika semakin kuselami dalam-dalam, aku tak tahu

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Halusinasi?

    Aku terbangun saat merasakan rintik hujan membasahi permukaan pipi. Juga karena bunyi gemuruh petir yang cukup memekakkan gendang telinga. Entah sudah berapa lama aku tak sadarkan diri, namun saat aku mencoba melihat sekeliling. Rupanya aku masih berada ditempat yang sama, dimana aku jatuh dan mulai kehilangan kesadaran diri. Hal pertama yang memaksa semua panca inderaku bekerja bukan hanya dari sentuhan tetesan hujan. Melainkan karena rasa sakit yang masih sangat terasa diarea kaki, hingga menggeser posisi pun begitu sulit bagiku. Meringis pelan, aku mencoba sebisa mungkin untuk mengatur posisi tidurku menjadi setengah duduk. Dengan cara menyeret tubuh ini ke arah akar pohon yang mencuat keluar, sebagai tempat untuk menyandarkan punggung. Kulihat langit makin menggelap, selain karena tertutup mendung. Sepertinya malam hampir tiba. Hal yang tiba-tiba mengingatkanku dengan keadaan sebelumnya. Jika benar ini hampir petang, itu berarti aku sudah seharian tak sadarkan diri di sini. S

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Ibu, Tolong!

    "I love you, Odyl." Siapa? Cowok yang tiba-tiba membisikkan kata-kata seperti itu ditengah bisingnya sekitar. Cowok yang dengan lugunya mengambil kesempatan dalam kesempitan, dan bersembunyi didalam gelap malam.Jujur, aku masih memikirkannya sampai detik ini. Kejadian semalam yang kuanggap layaknya sebuah mimpi manis. Tiba-tiba membuat pagiku yang biasanya cerah tanpa beban. Berubah sedikit mendung dengan berbagai macam pemikiran.Jelas, aku masih memikirkannya. Bahkan saat, guru sedang menerangkan beberapa penjelasan tentang games yang akan dilakukan pada pukul 09.00 nanti. Pikiranku seolah-olah tak berada di tempat ini.Walaupun begitu, aku masih saja bersikap seolah-olah aku mendengarkan semua penjelasan beliau dengan baik, dari awal sampai akhir. Sekitar sepuluh menit setelah pengumuman tadi, kami dikumpulkan kembali ditengah lapangan tempat api unggun semalam. Untuk dibagi menjadi beberapa regu yang berisikan dua sampai tiga orang anggota. Kudengar sih, akan ada acara jelaja

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Bisikan Saat Api Unggun

    Terkadang aku heran, saat mendapati sikap Jay yang begitu lembut serta perhatian padaku. Meskipun tidaklah sering, namun tetap saja. Hal itu bisa membuat hatiku menghangat. Selain itu, jantungku juga kerap berdesir aneh tatkala manik mata kami tidak sengaja bertemu tatap. Belum lagi, gejolak layaknya kupu-kupu berterbangan didalam perut, saat wajah tampannya itu berada tepat didepan wajahku. Sekaligus rona merah hebat diatas permukaan pipi, dan sikap salah tingkah saat berada didekatnya. Hm, sebenarnya aku ini kenapa, sih? "Gimana, enak?" tanya Jay kembali, setelah aku mengambil salah satu camilan mini itu kedalam mulut.Mengunyahnya perlahan, seraya mengangguk-angguk sebagai jawaban atas pertanyaannya itu."Kalau gitu, besok gue beli lagi buat lo." "Huh?" Mataku mengerjap, merespon alami saat mendengar ucapan dari mulut kakak tiriku itu, yang tidak seperti biasanya. "Abang bilang apa barusan?" tanyaku memastikan. Kulihat Jay justru tersenyum. Lagi-lagi tampak tak seperti dirin

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Makan

    Tertawa sinis, kulihat Rosa hanya mengangkat bahunya cuek. "Nggak ada yang salah sih sebenernya, cuma gue risih aja kalau liat cewek yang gampangan kayak lo." Dia menunjukku tepat, dengan dagunya yang diangkat sedikit itu. Masih kurang terima dengan penjelasannya barusan. Aku pun memastikannya sekali lagi, setelah bangkit dari posisi jatuhku tadi."Maksud kamu bilang Odyl gampangan itu, apa yah?" Tampak Rosa mendengus sebal, sebelum melirik ke arahku lagi dengan sinisnya. Tak hanya Rosa saja, rekan sereguku yang lain juga, mereka ikut menatap ke arah mataku tak kalah kesalnya."Hh, lo itu bego atau polos, sih?" ujarnya sembari tersenyum remeh. Yang lagi-lagi dibarengi tawa mengejek yang lainnya.Mereka semua terlihat melihat ke arahku dengan rasa tak suka. Seolah-olah aku ini binatang jalang dari kumpulannya yang terbuang. Dan tentu, itu benar-benar tak enak sekali rasanya.Yakni, saat dimana, diri kita dikucilkan oleh orang tanpa tahu alasannya mengapa? "Oh iya, ada satu hal lagi

  • Dicintai Kakak Tiri Posesif   Coba Bilang!

    Aku tidak pernah menebak sama sekali apa yang akan Jay lakukan untuk membalas cewek itu. Yang aku pikirkan, mungkin saja itu hanya kata-kata pelipur lara, supaya aku tidak merasa sedih lagi.Toh, semenjak kejadian itu. Aku sudah tidak memikirkan apapun lagi, selain acara camping yang akan diadakan hari ini. Yah, camping keakraban yang dilaksanakan wajib untuk semua angkatan kelas 11 tanpa terkecuali. Sebenarnya beberapa anak kelas 12 juga ada yang ikut berpartisipasi, hanya sekadar untuk meramaikan kegiatan. Sekaligus menyiapkan beberapa game seru nantinya. Seperti Jay serta Devan, yakni dua orang most wanted-nya sekolah Garuda, saking tampannya. Sejujurnya, aku masih tidak mengerti kenapa dua orang itu bisa ikut ambil adil. Namun, setelah mengetahui dari beberapa kabar yang beredar jika Devan serta Jay, tergabung dalam organisasi bernama OSIS. Reaksi pertama yang aku tunjukkan adalah melongo di tempatku berdiri.Sungguh, kabar yang sangat-sangat tidaklah terduga."Res, jujur yah, Od

DMCA.com Protection Status