Share

Aduan Naima

Author: NihayatuZain
last update Last Updated: 2025-02-11 20:03:06

Sandrina sudah selesai belanja. Sekarang dia benar-benar penasaran, apakah Hurraim mampu membayar belanjaan yang banyak itu? Sebenarnya, tanpa ditanya pun pasti Hurraim akan mampu. Secara dia seorang pengusaha kaya. Hanya saja, Sandrina cukup pemasaran dengan pengeluaran kali ini.

“Sudah ku bilang, ini pasti terlalu berlebihan, sayang.” Sandrina bicara dengan nada pelan dan sedikit meremehkan.

Hurraim menggeleng pelan. “Kamu ambil semua isi di dalam mal ini pun, itu tidak masalah.”

“Hah, ada-ada aja kamu ini. Ya nggak mungkin lah! Buat apa juga aku ambil semua isi di dalam mal ini,” tukas Sandrina.

“Ayo. Sekarang kita bermain di sana,” ajak Hurraim sembari meraih tangan kekasihnya.

Sandrina melongo tak habis pikir. Bagaimana mungkin Hurraim mengajaknya bermain, sedangkan belanjaannya belum dibayar. Benar-benar membuat Sandrina merasa tidak enak.

“Lepaskan!” sentak Sandrina sembari melepaskan tangannya. Tatapannya kini begitu tajam dan dingin.

“Ada apa? Kamu nggak mau bermain den
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lelaki Idaman

    Hurraim mengantar Sandrina sampai ke rumahnya. Belanjaan yang banyak itu diangkut oleh Bastian dan dibantu oleh mbak-mbak yang bekerja di rumah Sandrina. Marlinda tampak menatap kaget dan tercengang melihat semua itu. Apa yang Sandrina bawa, sudah seperti hendak melakukan seserahan saja. "Aku pulang dulu. Besok weekend mau ke mana?" tanya Hurraim. "Nggak kemana-mana, sayang. Aku mungkin mau ke San Kitchen aja. Mau cek pemasukan di sana. Dengar-dengar, sekarang pengunjung sudah kembali ramai seperti semula," jawab Sandrina dengan jelas. Hurraim mengangguk singkat. "Oke. Kalau mau jalan, hubungi aku.""Memangnya kamu nggak ada acara dengan keluarga?" tanya Sandrina. "Nggak ada," jawab Hurraim, "Oh ya, aku ingin secepatnya kenalkan kamu pada orang tuaku. Apakah kamu sudah siap?" lanjutnya bertanya. Sandrina tersenyum tipis. Sejujurnya dia masih belum siap, tentu saja karena masih merasa insecure dengan status jandanya. Hurraim adalah lelaki yang belum pernah menikah. Di zaman sekara

    Last Updated : 2025-02-12
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Dia Kekasihku

    Begitu sampai di rumah, Hurraim langsung dihampiri oleh sang Bunda. Ekspresi bundanya terlihat serius sekaligus penuh selidik. Hurraim langsung disuruh duduk di sofa dan berhadapan dengan Pristilla. “Jawab pertanyaan Bunda. Siapa perempuan yang tadi pergi bersamamu?” tanya Pristilla dengan raut wajah serius sekaligus penuh intimidasi. Hurraim menghela napas panjang lalu membuangnya perlahan. Benar dugaannya dengan Bastian. Bahwa sang Bunda akan mengetahui masalah ini. Baru beberapa menit lalu dia membahas ini dengan Bastian. “Siapa yang mengadukan ini pada Bunda? Sejak kapan Bunda punya mata-mata untuk mengikuti aku?” tanya Hurraim dsngan tampang sangar dan kesal. Dia berpikir kalau sang bunda menyuruh seseorang untuk memata-matai dirinya. “Jawab saja! Jangan balik nanya. Nggak sopan banget kamu. Bunda tahu sesuatu tentang kamu. Tapi kamu mencoba menutupi dari Bunda? Anak macam apa kamu ini. Selama ini, Bunda selalu melakukan yang terbaik untuk kamu, Hurraim! Apapun tentangmu, sel

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Papi Menemui Michael

    Hari ini Sandrina mengunjungi San Kitchen. Wanita cantik itu tampak semangat karena melihat pengunjung yang mulai ramai. Sudah beberapa hari dia tidak mengunjungi San Kitchen dikarenakan sibuk bekerja sebagai sekretaris CEO. "Bu, pemasukan semakin lancar," ucap Zakiah memberikan informasi. Sandrina tersenyum sumringah. "Alhamdulillah, Kiah. Tidak sia-sia kita berjuang.""Iya Bu. Sepertinya kepercayaan kembali mereka miliki," ucap Zakiah. "Itu harus. Kita tidak boleh lalai lagi. Jika ada yang mencurigakan, langsung lapor pada keamanan," imbuh Sandrina dengan serius. Zakiah mengangguk paham. "Iya Bu. Tapi kayaknya sekarang musuh-musuh Bu San udah nggak ada lagi ya. Saya juga udah jarang lihat mantan suami Bu San.""Alhamdulillah mereka sudah tidak mengganggu hidup saya lagi, Kiah. Itu yang saya inginkan. Mungkin mereka sudah mulai tenang dengan kehidupannya. Syukur-syukur mereka bisa hidup rukun tanpa mengusik hidup saya," tutur Sandrina, "bay the way, emangnya kamu sering lihat Mic

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Makan Sate

    Michael sudah selesai diobati. Papinya membawa Michael ke rumah sakit. Awalnya Michael menolak dan bersikukuh tidak mau diobati. Pria itu bahkan seperti tidak merasakan sakit apapun di kepalanya."Sejak kapan kamu pulang ke Indonesia?" tanya Michael dengan ekspresi sinisnya. "Sudah lama, Michael. Tapi Papi minta maaf karena baru sempat menemui kamu sekarang," jawab sang Papi dengan rendah hati."Aku bahkan tidak mengharapkan kamu kembali," ucap Michael ketus. Papi mengusap wajahnya kasar. Sepertinya dia harus menjelaskan kembali seperti kemarin menjelaskan pada Eleanor. Namun, dia tidak begitu yakin apakah Michael akan percaya atau tidak. Kendati demikian, dia akan tetap menjelaskan karena itu sangat perlu diluruskan. "Kak Michael belum tahu penjelasan Papi. Jadi, Kak Michael masih marah dan benci pada Papi," timpal Eleanor. "Penjelasan apa? Kita sudah tahu apa yang terjadi. Jadi, jangan percaya apapun yang dia katakan," ujar Michael yang tampak menekan setiap ucapannya. "Sebenar

    Last Updated : 2025-02-15
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Sebuah Penyesalan

    "Pi, itu Sandrina. Aku ingin bertemu dengannya. Berhenti dulu sebentar," ucap Michael dengan wajah penuh permohonan. Sang Papi menggeleng dan tidak menghentikan kendaraannya. Hal itu sukses membuat Michael kesal. Pasalnya, sang Papi terlihat tidak mengerti keinginannya. "Berhenti atau aku akan membencimu seumur hidup!" ancam Michael. Papinya menarik napas dalam lalu membuangnya kasar. "Ini bukan saatnya, Michael. Sekarang kita akan pergi ke suatu tempat yang menunjukkan bukti bahwa selama ini Papi mencari mu dengan adikmu ini. Jadi, jangan buang-buang waktu lagi.""Tapi aku harus bertemu dengan Sandrina. Dia perempuan yang sangat aku cintai. Aku menyesal karena sudah mengkhianatinya. Karena dia, aku juga mendapat kutukan seperti ini," celoteh Michael sedikit memaksa. "Sudahlah Kak jangan maksa begitu. Nanti juga Kakak akan bertemu lagi dengan Kak San. Lagipula, Kak San terlihat sedang bersama pria. Mungkin itu pacarnya atau calon suaminya," tukas Eleanor yang tampak sebal melihat

    Last Updated : 2025-02-16
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Nenek Marsiah

    Di sebuah rumah jadul..."Papi akan pertemukan kalian dengan seseorang." Papi Eleanor dan Michael mengajak kedua anaknya masuk. Seorang wanita tua menyambut dengan gembira. Dia adalah orang tua Papi Eleanor, atau lebih tepatnya adalah Nenek mereka. Sampai saat ini, Michael dan Eleanor tidak tahu Nenek mereka dari sang Papi. Namun, hari ini juga mereka akan mengetahuinya. "Putraku yang gagah. Kenapa baru datang? Nggak kangen ya sama masakan Ibu," seru Nenek Masriah sembari mengusap-usap wajah Papi Eleanor. "Kangen, Bu. Ini saya bawa anak-anak ke sini. Ibu pasti mau ketemu mereka juga kan," balas Papi Eleanor. Nenek Marsiah tampak kaget dan sedikit tidak menyangka. Dia pun berjalan ke ruang tamu, di sana Eleanor dan Michael sedang duduk di sofa. "Duh Gusti, cucu-cucu Eyang sudah besar." Ia langsung mendekati Eleanor lalu duduk di sampingnya. Tatapannya begitu mengharukan. Eleanor tersenyum dan menyalami tangan neneknya itu. Mendengar ucapan wanita tua itu, membuat Eleanor mengerti

    Last Updated : 2025-02-17
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lorenza Minta Maaf

    Lorenza duduk termenung di dalam kamar. Sejak tadi dia menunggu kedatangan anak-anaknya untuk menyelesaikan semua kekacauan yang terjadi. Lorenza tidak ingin menjadi orang tua yang egois lagi. Sudah terlalu banyak dosa dan kesalahan yang dia lakukan pada kedua anaknya itu. "Kemana mereka pergi? Aku harap mereka mau memaafkan semua kesalahan aku pada mereka," gumam Lorenza. Tak berapa lama, Michael dan Eleanor pun tiba di rumah mereka. Sang Papi mengantarkan mereka sampai rumah. Namun sebelum benar-benar pulang, mereka menyempatkan diri untuk belanja di supermarket. Tentu saja Papi mereka yang mengajak. Eleanor membeli stok makanan untuk beberapa hari ke depan. Dia juga membelikan makanan kesukaan Maminya. "Papi, mau mampir dulu?" tanya Eleanor. "Nggak, sayang. Papi langsung pulang aja ya. Bunda sudah menunggu di rumah," jawab sang Papi dengan lembut. "Kapan-kapan kenalkan kami padanya," timpal Michael. "Itu pasti. Besok kita bertemu lagi. Banyak kegiatan yang belum kita selesaik

    Last Updated : 2025-02-18
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Saran Ibu

    “Pisang goreng cokelat keju kesukaan putri Ibu sudah siap!” seru Marlinda dengan ekspresi bahagia dan ceria. Rasa sayang dari seorang Ibu terhadap anaknya, begitu terpancar dari raut wajah Marlinda. Sandrina tersenyum senang dan kini menyambar langsung pisang goreng cokelat keju kesukaannya. Sejak kecil, Ibunya sering membuatkan pisang goreng cokelat seperti ini, maka Sandrina begitu sangat menyukai hingga sampai saat ini. “Waw, ini pasti enak banget.” Ia bersorak gembira. “Tentunya. Silakan dimakan sayang,” ucap Marlinda dengan hangat. Sandrina mengangguk singkat. Dia masih diperlakukan sepeti gadis abg saja oleh Ibunya. Tanpa buang waktu lagi, Sandrina pun sekatang mulai memasukan sepotong pisang itu ke dalam mulutnya. “Tadi pergi ke mana, sayang?” tanya Marlinda sembari meletakan secangkir kopi di meja. “Makan sate di pinggir jalan, ke danau dan keliling aja Bu pakai motor,” jawab Sandrina. “Tumben banget pake motor,” tukas sang Ibu. “Iya Bu. San juga kaget. Tapi kata Hurrai

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   2 Minggu Lagi

    Michael menatap nyalang. Sekarang dia benar-benar kesal dan tak habis pikir pada mantan istrinya itu. Sial sekali dia bertemu dengan wanita yang telah menghancurkan seluruh hidupnya. "Apa yang kamu lakukan? Keluar!" bentak Michael dengan tampang penuh emosi. Clara menatap setengah sinis, tapi sepertinya dia sedang mengincar sesuatu dari Michael. Beberapa hari ini Clara baru mengetahui perihal bisnis dan kebangkitan Michael. Wanita licik dan jahat seperti Clara pasti tidak akan puas dan tidak punya malu. Dia bahkan kembali mendekati Michael karena merasa jika Michael telah kembali jaya. "Nggak mau. Aku mau ikut sama kamu." Clara bicara ketus. Dia memalingkan wajah dan seolah tidak peduli pada raut wajah Michael saat ini. "Sudah gila ya kamu!" Michael bicara dengan nada tinggi. "Turun sekarang juga. Aku tidak sudi pergi denganmu. Sekarang aku tidak ingin lagi mengenal kamu, Clara. Lebih baik kamu turun dan jangan menggangguku!" Kemudian dia membuka pintu dan mendorong tubuh Clara de

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Tidak Sabar

    "Aku berjanji akan menikahi kamu. Menjadikan kamu wanita satu-satunya dalam hidupku. Aku akan tetap menemani di dalam susah maupun senang. Sandrina, maukah kamu menjadi istriku? Belahan jiwaku. Penyejuk hatiku?" ucap Hurraim sebelum benar-benar memasangkan cincin di jari manis Sandrina. Sandrina nyaris menangis. Kedua bola mata sudah mulai berkaca-kaca. Wanita cantik itu menutupi mulutnya, agar tangisan tidak pecah saat itu juga. Sepersekian detik kemudian, Sandrina mengangguk pelan. "Ya. Aku mau menjadi istrimu. Menjadi belahan jiwamu. Menjadi penyejuk hatimu. Aku akan tetap setia padamu. Menemani dalam suka maupun duka," jawab Sandrina dengan suara yang bergetar menahan tangis. Cincin pun dipasangkan. Semua orang menatap penuh haru dan bahagia. Dua insan sedang mengikat cinta. Setelah ini, perjalan mereka akan terus dilakukan. "Kita beri tepuk tangan yang meriah!" ucap MC dengan penuh gembira. Prok prok prok!Sorak sorai tepuk tangan menggema di rumah itu. Semua orang bahagia.

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lamaran

    Hari demi hari terus berlalu. Seperti yang Hurraim katakan pada Sandrina, bahwa dia akan datang ke rumah Sandrina untuk melamar. Maka pada hari ini juga, Hurraim beserta kedua orang tua dan Kakeknya datang ke kediaman Sandrina. Hari yang Sandrina dan Hurraim tunggu-tunggu. Mereka akan segera melaksanakan lamaran. Segala persiapan sudah dilakukan. Sandrina tampak cantik mengenakan kebaya modern dan riasan natural di wajahnya. "Apakah kamu sudah siap?" tanya Marlinda. Sandrina tersenyum hangat. "Sudah, Bu. Ini akan menjadi moment terindah sebelum kami menikah.""Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga saja kalian berjodoh sampai kakek nenek," ucap sang ayah. "Aamiin. Semoga seperti ayah dan ibu. Selalu saling setia dan mampu memaafkan setiap kesalahan yang diperbuat," balas Sandrina. Padahal ini bukan pengalaman pertama bagi Sandrina, sebelum mengenal Hurraim, tentunya dia sudah pernah menikah dan melakukan sesi lamaran. Akan tetapi, kali ini rasanya sungguh berbeda. Sandrina san

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Maukah Kamu Menikah Denganku?

    "Loe la loe loe!" semprot Hurraim sembari menatap tajam. Michael menatap tak habis pikir. Sekarang dia benar-benar kebingungan. Kenapa bisa ada Hurraim di rumah ini? Tentu saja Michael tidak tahu kalau Hurraim adalah kakak tirinya. "Loe ngapain di sini?" tanya Michael dengan ekspresi galak. "Ini rumah bokap dan nyokap gue. Loe mau apa!" jawab Hurraim nyolot. "Apa!?" Sontak saja Michael melebarkan kedua mata dan menatap setengah tidak percaya. "Kamu pasti kaget. Tapi memang inilah kenyataannya. Kamu dan Hurraim adalah kakak beradik. Jadi, berusahalah untuk tetap akur dan jangan saling menjatuhkan satu sama lain," imbuh Pristilla yang tampak menekan setiap ucapannya. "Astaga! Jadi, loe anak papi gue?" tanya Michael yang masih sulit percaya. "Ya. Kenapa emangnya? Loe nggak terima!?" sosor Hurraim."Ya Tuhan, ini benar-benar sulit dipercaya," desis Michael sembari mengacak rambutnya asal. "Michael, bersikaplah yang baik dan jangan pernah ungkit masa lalu kamu dengan Sandrina. Kare

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Michael Bertemu Hurraim

    Hari demi hari terus berlalu. Sandrina telah menjalani hubungan dengan Hurraim secara manis dan penuh cinta. Tidak ada lagi Naima atau wanita mana pun yang mengganggu hubungan mereka. Hurraim juga sudah mendapatkan restu dari kedua orang tuanya. Mulanya memang tidak mudah, tapi Hurraim terus mencoba dan berusaha. Alhasil, Pristilla pun mulai membuka hati dan menerima takdir bahwa putranya sangat mencintai Sandrina. "Papi, Kak Michael sudah datang!" teriak Eleanor. Dia tampak antusias menyambut kedatangan kakak kandungnya. Michael tampak sedikit canggung. Baru kali ini dia datang ke rumah papi dan bundanya. Michael juga belum pernah bertemu dengan sang bunda, maka hal itu akan membuatnya semakin canggung dan sedikit malu. Bagaimana reaksi Michael saat tahu sosok putra tiri papinya?"Selamat datang, Michael. Dari tadi kamu tunggu-tunggu," ucap Fery yang baru saja turun tangga. "Tadi ada kegiatan yang padat, Pi. Maklumlah, baru mau mulai usaha lagi," kata Michael dengan santai. Sekar

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Bertemu Clara

    Hurraim mengangguk. Dia ikut tersenyum simpul mendengar pertanyaan adik tirinya itu. "Selamat, kamu pasti pusing dan kaget. Akhirnya kamu dan Sandrina tetap akan menjadi keluarga.""Ya ampun. Ini sih kabar bahagia buat aku," seru Eleanor. "Kamu menyukai Kak San?" tanya Hurraim. "Tentu saja. Kak San wanita yang baik dan positif vibes," jawab Eleanor. "Maka belajar banyaklah padanya," ucap Hurraim yang kemudian melangkahkan kakinya. Eleanor tersenyum samar. "Ternyata Kak San bisa dapatkan pria yang jauh lebih baik dari Kak Michael, Pi." Ia bicara pada sang Papi. "Semua tergantung kualitas diri, sayang. Makanya kamu kalau mau punya suami yang baik dan positif, kamu harus jadi pribadi yang baik. Jodoh itu ibarat cerminan diri," tutur Fery dengan jelas tapi lembut. Eleanor mengangguk singkat. "Semoga aja, Pi. Tapi Ele masih muda. Ele belum mikirin jodoh. Hehe.""Papi juga nggak akan izinin kamu nikah muda, sayang. Kalau karier dan mentalmu sudah mapan, baru boleh menikah," ujar Fery

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Suasana Baru

    Setelah berbelanja banyak keperluan untuk menetap di kediaman sang papi, Eleanor pun kini telah sampai di rumah besar milik papi dan Bunda tirinya. Ternyata Pristilla bukanlah sosok ibu tiri yang jahat. Pristilla sangat baik dan memanjakan Eleanor. Mungkin karena dia benar-benar menyayangi Eleanor dengan tulus seperti dia menyayangi ayahnya. Selain itu, Pristilla juga memang sudah lama menginginkan anak perempuan. Sebenarnya bisa saja dia mengadopsi anak, tapi Fery sering melarangnya. Mungkin inilah hikmah di balik semua itu. Pada akhirnya Pristilla benar-benar punya anak perempuan dan itu adalah anak kandung suaminya. "Bagaimana perasaan kamu, sayang? Ini rumah kami, dan mulai sekarang menjadi rumahmu juga," ucap Fery dengan lembut. "Jangan sungkan-sungkan ya, Ele. Di sini kamu bisa melakukan apa saja. Banyak Mbak-mbak yang bisa bantu kamu melakukan apapun," timpal Pristilla. Eleanor tersenyum hangat lantas mengangguk singkat. "Ele senang banget, Papi. Makasih ya, Pi, Bun, karena

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Aku Hanya Mencintaimu

    Hurraim membawa Sandrina ke danau miliknya. Tentu saja dia harus bicara dengan kekasihnya itu. Mungkin saja Sandrina salah paham dan bisa jadi marah padanya. Selain itu, Hurraim juga harus menenangkan dan memperbaiki perasaan Sandrina. Sudah terlanjut dipermalukan di depan umum, Sandrina pasti sangat merasa kesal dan tidak terima. "Sayang, aku minta maaf atas kejadian ini," ucap Hurraim dengan nada lembut. Sandrina membuang napas kasar. Wajahnya berekspresi marah. Cemberut dan menatap tajam. "Kenapa kamu yang minta maaf? Apakah sepenting itu dia di hidupmu? Kamu mewakilinya?" Sandrina bicara dengan nada ketus. Tatapannya berubah dingin, sepertinya dia memang kesal dan kecewa.Hurraim menggeleng cepat. Kemudian dia meraih tangan kekasihnya dan menggenggam secara lembut. "Bukan begitu, sayang. Aku minta maaf karena saat kejadian aku tidak ada di sampingmu. Dan aku nggak menghandle perempuan itu lebih awal. Atas kejadian ini, aku yakin kamu pasti marah. Aku benar-benar minta maaf, say

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Naima Merasa Malu

    "Bos, ada keributan di kantor," lapor Bastian pada Bosnya—Hurraim. Hurraim mengerutkan dahi. Dia sama sekali tidak tahu kalau Naima datang ke perusahaan untuk melabrak Sandrina. Sekarang, Hurraim pasti akan terkejut mendengar kabar ini. "Apa yang terjadi?" tanya Hurraim. "Nona Naima datang ke kantor dan melabrak Bu San. Dia membuat semua orang berkumpul dan mencoba mempermalukan Bu San," jawab Bastian yang sukses membuat Hurraim terperanjat kaget dan benar-benar marah. Ponsel yang digenggam itu tiba-tiba saja Hurraim remas dengan kuat dan kasar. Inilah yang Hurraim takutkan. Dia takut Naima akan menemui Sandrina dan berkata yang macam-macam. Salahnya juga tidak bicara jujur dari awal pada Sandrina bahwa dia sempat bertunangan dengan Naima. "Segera antar aku ke sana! Jangan sampai lolos wanita playing victim itu!" perintah Hurraim. Sekarang jantungnya berdetak kencang. Kemarahan sudah berada di atas kepalanya. Bastian mengangguk sigap. Kemudian dia pun segera menancap gas dengan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status