Share

112. Dijual Saja

last update Last Updated: 2025-02-12 22:48:59
Aryesta menunggu dengan sabar. Dilihatnya Derren sedang menghela napas, kala mendengar permintaan adik sepupu yang akan dia nikahi lusa itu.

Bahkan Derren sama sekali tak mengindahkan aturan pernikahan yang seharusnya. Ya, Derren tahu jika pun Aryesta telah sah bercerai dengan Aleandra, tetapi ada massa idah, sekiranya hingga bayi yang ada di dalam kandungan Aryesta lahir, dan Derren dengan egoisnya menabrak aturan itu. Lagipula perceraian saat hamil tetap sah, itu yang paling penting untuk Derren. Karena yang harus dia tunggu hanya massa idah saja.

Tak ada kata menunggu di kamusnya. Entahlah, Derren takut kehilangan kesempatan untuk memiliki Aryesta jika terlalu lama ditunda. Apalagi melihat Aleandra yang hanya diam entah melakukan apa di Indonesia, sehingga sampai detik ini belum juga menjemput atau mencari Aryesta ke London.

Derren menatap wajah muram Aryesta pun akhirnya menganggukkan kepala, dan memberikan izin padanya untuk menghubungi Aleandra.

Aryesta senang bukan main pun lan
😈BM Novita OTW🐊

Wah parah nih, Al.😤 Kira-kira Tisya nurut ma Al apa enggak ya nanti😌🤔

| 2
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Floya
nah loh Tisya mau dijual ke Derren (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠) haduh ada ada saja si Al ini
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
gergetan sm Al
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
ibu tisya yg udah ngebunuh ibunya Ar, Ranti gila harta dan tisya gila karir, ini keluarga gila semua, Al kamu sibuk urusin masalah tisya aja sementara Ar udah mau dinikahi derren, siap" lah kamu nyesel seumur hidup
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   113. Alat Tukar

    "Aku tidak mau, Mas! Aku bahkan tidak kenal laki-laki yang kamu maksud itu!" tolak Tisya yang menentang permintaan suaminya ini.Mendengar penolakan itu, tentu saja membuat Aleandra mendengkus kesal lalu menjawab, "Ya, terserah akulah. Aku juga tidak mungkin menikah denganmu selamanya. Pokoknya malam ini kita ke London. Setuju atau enggak, ya bodo amat. Aku tidak peduli!""Dasar suami sialan!" umpat Tisya di dalam hatinya, ketika laki-laki itu mengucapakan kalimat tersebut dengan entengnya.Aleandra benar-benar kurang ajar. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Tisya. Dia tak pernah bermimpi akan mengalami kejadian pahit seperti ini. Padahal dia hanya mencintai laki-laki itu dengan tulus, tetapi balasan dari cintanya berkahir menyedihkan.Apa katanya tadi? Aleandra akan menjual dirinya pada Derren? Laki-laki yang Tisya ketahui merupakan Kakak sepupu dari madunya. Walau tak pernah bertemu langsung dengannya, dan tak tahu apakah dia tampan atau tidak. Namun, Tisya jelas tak mau meneri

    Last Updated : 2025-02-13
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   114. Aryesta!

    "Sialan! Awas saja kalau aku sudah sampai di sana. Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi, Ar," geram Aleandra dengan suara berdesis saking kesalnya.Sementara itu, perempuan yang tak kalah kesal di seberang tempatnya duduk berceletuk, "Kamu sekarang percaya kan, kalau karma atau hukum tabur tuai itu ada?"Suara ejekan dari seseorang membuat Aleandra mendelik sinis ke arah Tisya, yang tengah bersantai di kursi sebelah."Tunggu saja pembalasanku, Tisya! Kamu bahkan tidak tahu siapa itu Derren Rynegan, kan? Ah, aku tidak sabar mendengar kabar buruk yang akan kamu alami nanti ketika berada di dalam genggamannya." Kali ini Aleandra yang meledek, meski penampilannya sangat kacau, karena lagi-lagi tubuhnya drop.Dan entah kenapa Tisya merasa sangat ketakutan dengan ancaman yang Aleandra ucapkan barusan. Apakah itu benar-benar akan terjadi pada dirinya? Mungkinkah Derren semengerikan itu?Spontan Tisya menggelengkan kepalanya tak percaya, lalu menjawab, "Kamu jangan coba menakut-nakutiku, Mas

    Last Updated : 2025-02-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   115. Bertemu

    "Kalau saja aku belum terlanjur membuat janji dengannya, ogah banget nikah sama Kak Derren," gerutu Aryesta yang baru saja mengantar kepergian Kakek, adik tiri juga ibu tirinya ke Indonesia.Perempuan itu masih di bandara dan tak ingin langsung pulang, meskipun sudah mendapatkan telepon dari Derren berulang kali, tetapi dering itu Aryesta matikan, hingga tersisa keheningan, hanya kedipan layar, ketika dia melihatnya.Hah!Aryesta mengembuskan napasnya ke udara, lalu meregangkan otot-ototnya, merasa kaku, karena selama di London dirinya hanya makan dan tidur. Meski terkadang bercengkrama dengan sang Papa.Ah, ya laki-laki paruh baya itu menetap di London untuk sementara, mengingat kehadirannya dibutuhkan untuk menjadi wali nikahnya bersama Derren nanti.Derren Rynegan, Kakak sepupu Aryesta yang begitu terobsesi padanya, bahkan sampai nekat memeluk agama Islam dan bersunat. Hanya agar bisa menikahi Aryesta Ribela.Kini Aryesta duduk di bangku yang masih berada di bandara. Tepatnya di kaw

    Last Updated : 2025-02-15
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   116. Bertengkar

    "Apa? Aryesta akan menikah dengan kakak sepupunya?" Aleandra menggelengkan kepalanya yang semakin terasa sakit. "Kamu enggak mungkin nikah sama laki-laki lain, Ar. Kita masih suami istri sah secara agama dan juga negara!"Ucapan Aleandra sangat lemah, saking lemahnya tubuh itu hampir ambruk, tetapi ada Adam juga Tisya yang langsung merangkul agar tak jatuh di atas jalan raya, yang kebetulan masih berada di area bandara.Mimpi apa Aleandra selama di pesawat tadi? Hingga dirinya mendapat kabar mengerikan seperti ini?Sungguh demi apa pun, jantungnya nyaris tak berdetak dalam beberapa detik saking syoknya. Bahkan wajah kuyu laki-laki itu terlihat sangat menyedihkan di hadapan perempuan yang sangat dia cintai ini.Bagaimana bisa Aryesta mengatakan dirinya akan menikah lagi, di saat kedatangan Aleandra yang penuh perjuangan.Bahkan selama 5 bulan usia kandungan Aryesta, Aleandra tak hentinya diterpa rasa sakit di sekujur tubuhnya, dan terus-menerus masuk ke rumah sakit setiap minggunya.Ale

    Last Updated : 2025-02-16
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   117. Fakta & Traumatik

    "Awalnya aku takut dijual sama Mas Al untuk menukarmu denganku. Tapi maaf, Ar. Aku tidak mungkin sudi menjadi alat tukarmu demi laki-laki sialan itu. Dan perlu kamu tahu, kalau kamu memang belum resmi bercerai dengan Mas Al. Kalau punya kuasa tuh, dipake buat usut masalah. Jangan terlalu bego jadi orang," bisik Tisya tepat di telinga Aryesta yang masih berdiri mematung.Aryesta menoleh, "Aku dapat dari Papa Randy, kok. Dia yang ngasih buktinya. Dan di dokumen gugatan cerai itu ada tanda tangan Mas Al juga."Kening Aryesta mengencang setelah mengucapkan kalimat tersebut. Sementara, Tisya hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir."Aku enggak tahu ada masalah apa kamu sama Papa Randy, sampai-sampai dia malsuin tanda tangan Mas Aleandra. Tapi yang jelas, kami tidak mendapatkan berita apa pun tentang gugatan cerai kamu, Ar. Mungkin kamu bisa konfirmasi lagi sama Mas Al ataupun Papa Randy. Aku hanya mau bilang, kalau sampai detik ini kalian masih sah suami istri secara agama maupun nega

    Last Updated : 2025-02-16
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   118. Sebuah Rencana

    Derren pun tersenyum manis, lalu berkata, "Aku akan menuruti saranmu, Ar."Mendengar jika Kakak sepupunya setuju dengan idenya, tentu saja membuat Aryesta tersenyum lebar. Kemudian memeluk erat tubuh kokoh itu."Aku sangat yakin kalau Kakak enggak akan menyesal menikah dengannya. Tapi sebelum itu, aku ingin menemuinya dan bicara dari hati ke hati. Boleh, kan? Mungkin malam ini?" tanya Aryesta pada Derren yang diam saja.Karena Derren terdiam, akhirnya Aryesta melepas pelukannya dan menatap wajah rupawan laki-laki itu yang terlihat seperti tengah berpikir.Karena terlalu ingin tahu, akhirnya Aryesta pun kembali bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganjal, hm?"Tatapan penuh perhatian Aryesta membuat kesadaran Derren kembali, lalu membuang napas sejenak, "Apakah kamu tidak bisa bercerai dari suamimu, dan kita tetap menikah besok?"Entah kenapa, di dalam hati Derren masih sangat berharap jika Aryesta bisa benar-benar menikah dengannya. Dan pertanyaan Derren membuat Aryesta menghela napa

    Last Updated : 2025-02-18
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   119. Pengantin Pengganti

    "Oh iya, Ar. Bukannya kamu harus ketemu sama calon kakak iparmu malam ini, ya?" Derren justru mengalihkan pembicaraan, karena tak berani mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Aryesta tentu saja menatapnya dengan perasaan bingung pun bertanya, "Tapi kan aku janjiannya malam, Kak. Jadi enggak usah sekarang bangetlah.""Kalau malam takutnya kemalaman pulangnya. Lagi pula kamu sedang hamil, tidak baik pergi malam-malam, Ar," saran Derren yang terkesan perhatian, tetapi sesungguhnya Aryesta tahu bahwa kakak sepupunya itu hanya berusaha mengusir dirinya dari sana.Aryesta menggelengkan kepala, lalu bangkit dari sofa, "Aku juga perginya bareng 4 bodyguard, Kak. Jadi enggak usah terlalu berlebihan, oke? Aku juga capek mau istirahat dulu, Kak."Ya, tubuh Aryesta terasa sangat lemah sekarang, apalagi setelah kehamilannya, lelah itu mudah sekali datang padanya. Dan hal tersebut membuatnya jengkel bukan main.Padahal Aryesta sangat ingin menikmati kota London, tetapi karena kehamilannya, Aryesta

    Last Updated : 2025-02-20
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   1. Diceraikan Saat Malam Pertama

    Malam pertama pernikahan ini membuat dada Aryesta berdebar dan bingung apa yang akan dia lakukan bersama suaminya.Wanita yang telah menunggu di atas ranjang dengan lingeri putih, wajah dengan make up flawless dan semprotan parfum itu meremet kedua tangan gugup.Dapat Aryesta lihat, Dion suaminya sedang berjalan menuju ranjang dan hendak bergabung. Jangan lupakan tubuh bagian atas Dion yang sungguh menggoda iman itu, seketika membuat pipi Aryesta merona merah. Ah, sial! Mata tajam dengan senyum yang entah apa artinya buat wajahnya kian memanas.“Apakah kamu udah siap lakuin itu sama Mas, Sayang?” tanya Dion dengan mata berkilau penuh gairah. Pria itu bergerak pelan naik ke atas ranjang. “Aryesta?”“Ah, aku ... aku gak tahu, Mas. I–ini yang pertama untuk aku soalnya,” gumam Aryesta dengan wajah yang semakin memerah menahan rasa malunya yang sungguh luar biasa. Namun, matanya justru sesekali melirik ke arah tubuh atas suaminya. Wanita itu menggigit bibirnya sendiri saat pikiran kotornya

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   119. Pengantin Pengganti

    "Oh iya, Ar. Bukannya kamu harus ketemu sama calon kakak iparmu malam ini, ya?" Derren justru mengalihkan pembicaraan, karena tak berani mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Aryesta tentu saja menatapnya dengan perasaan bingung pun bertanya, "Tapi kan aku janjiannya malam, Kak. Jadi enggak usah sekarang bangetlah.""Kalau malam takutnya kemalaman pulangnya. Lagi pula kamu sedang hamil, tidak baik pergi malam-malam, Ar," saran Derren yang terkesan perhatian, tetapi sesungguhnya Aryesta tahu bahwa kakak sepupunya itu hanya berusaha mengusir dirinya dari sana.Aryesta menggelengkan kepala, lalu bangkit dari sofa, "Aku juga perginya bareng 4 bodyguard, Kak. Jadi enggak usah terlalu berlebihan, oke? Aku juga capek mau istirahat dulu, Kak."Ya, tubuh Aryesta terasa sangat lemah sekarang, apalagi setelah kehamilannya, lelah itu mudah sekali datang padanya. Dan hal tersebut membuatnya jengkel bukan main.Padahal Aryesta sangat ingin menikmati kota London, tetapi karena kehamilannya, Aryesta

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   118. Sebuah Rencana

    Derren pun tersenyum manis, lalu berkata, "Aku akan menuruti saranmu, Ar."Mendengar jika Kakak sepupunya setuju dengan idenya, tentu saja membuat Aryesta tersenyum lebar. Kemudian memeluk erat tubuh kokoh itu."Aku sangat yakin kalau Kakak enggak akan menyesal menikah dengannya. Tapi sebelum itu, aku ingin menemuinya dan bicara dari hati ke hati. Boleh, kan? Mungkin malam ini?" tanya Aryesta pada Derren yang diam saja.Karena Derren terdiam, akhirnya Aryesta melepas pelukannya dan menatap wajah rupawan laki-laki itu yang terlihat seperti tengah berpikir.Karena terlalu ingin tahu, akhirnya Aryesta pun kembali bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganjal, hm?"Tatapan penuh perhatian Aryesta membuat kesadaran Derren kembali, lalu membuang napas sejenak, "Apakah kamu tidak bisa bercerai dari suamimu, dan kita tetap menikah besok?"Entah kenapa, di dalam hati Derren masih sangat berharap jika Aryesta bisa benar-benar menikah dengannya. Dan pertanyaan Derren membuat Aryesta menghela napa

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   117. Fakta & Traumatik

    "Awalnya aku takut dijual sama Mas Al untuk menukarmu denganku. Tapi maaf, Ar. Aku tidak mungkin sudi menjadi alat tukarmu demi laki-laki sialan itu. Dan perlu kamu tahu, kalau kamu memang belum resmi bercerai dengan Mas Al. Kalau punya kuasa tuh, dipake buat usut masalah. Jangan terlalu bego jadi orang," bisik Tisya tepat di telinga Aryesta yang masih berdiri mematung.Aryesta menoleh, "Aku dapat dari Papa Randy, kok. Dia yang ngasih buktinya. Dan di dokumen gugatan cerai itu ada tanda tangan Mas Al juga."Kening Aryesta mengencang setelah mengucapkan kalimat tersebut. Sementara, Tisya hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir."Aku enggak tahu ada masalah apa kamu sama Papa Randy, sampai-sampai dia malsuin tanda tangan Mas Aleandra. Tapi yang jelas, kami tidak mendapatkan berita apa pun tentang gugatan cerai kamu, Ar. Mungkin kamu bisa konfirmasi lagi sama Mas Al ataupun Papa Randy. Aku hanya mau bilang, kalau sampai detik ini kalian masih sah suami istri secara agama maupun nega

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   116. Bertengkar

    "Apa? Aryesta akan menikah dengan kakak sepupunya?" Aleandra menggelengkan kepalanya yang semakin terasa sakit. "Kamu enggak mungkin nikah sama laki-laki lain, Ar. Kita masih suami istri sah secara agama dan juga negara!"Ucapan Aleandra sangat lemah, saking lemahnya tubuh itu hampir ambruk, tetapi ada Adam juga Tisya yang langsung merangkul agar tak jatuh di atas jalan raya, yang kebetulan masih berada di area bandara.Mimpi apa Aleandra selama di pesawat tadi? Hingga dirinya mendapat kabar mengerikan seperti ini?Sungguh demi apa pun, jantungnya nyaris tak berdetak dalam beberapa detik saking syoknya. Bahkan wajah kuyu laki-laki itu terlihat sangat menyedihkan di hadapan perempuan yang sangat dia cintai ini.Bagaimana bisa Aryesta mengatakan dirinya akan menikah lagi, di saat kedatangan Aleandra yang penuh perjuangan.Bahkan selama 5 bulan usia kandungan Aryesta, Aleandra tak hentinya diterpa rasa sakit di sekujur tubuhnya, dan terus-menerus masuk ke rumah sakit setiap minggunya.Ale

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   115. Bertemu

    "Kalau saja aku belum terlanjur membuat janji dengannya, ogah banget nikah sama Kak Derren," gerutu Aryesta yang baru saja mengantar kepergian Kakek, adik tiri juga ibu tirinya ke Indonesia.Perempuan itu masih di bandara dan tak ingin langsung pulang, meskipun sudah mendapatkan telepon dari Derren berulang kali, tetapi dering itu Aryesta matikan, hingga tersisa keheningan, hanya kedipan layar, ketika dia melihatnya.Hah!Aryesta mengembuskan napasnya ke udara, lalu meregangkan otot-ototnya, merasa kaku, karena selama di London dirinya hanya makan dan tidur. Meski terkadang bercengkrama dengan sang Papa.Ah, ya laki-laki paruh baya itu menetap di London untuk sementara, mengingat kehadirannya dibutuhkan untuk menjadi wali nikahnya bersama Derren nanti.Derren Rynegan, Kakak sepupu Aryesta yang begitu terobsesi padanya, bahkan sampai nekat memeluk agama Islam dan bersunat. Hanya agar bisa menikahi Aryesta Ribela.Kini Aryesta duduk di bangku yang masih berada di bandara. Tepatnya di kaw

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   114. Aryesta!

    "Sialan! Awas saja kalau aku sudah sampai di sana. Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi, Ar," geram Aleandra dengan suara berdesis saking kesalnya.Sementara itu, perempuan yang tak kalah kesal di seberang tempatnya duduk berceletuk, "Kamu sekarang percaya kan, kalau karma atau hukum tabur tuai itu ada?"Suara ejekan dari seseorang membuat Aleandra mendelik sinis ke arah Tisya, yang tengah bersantai di kursi sebelah."Tunggu saja pembalasanku, Tisya! Kamu bahkan tidak tahu siapa itu Derren Rynegan, kan? Ah, aku tidak sabar mendengar kabar buruk yang akan kamu alami nanti ketika berada di dalam genggamannya." Kali ini Aleandra yang meledek, meski penampilannya sangat kacau, karena lagi-lagi tubuhnya drop.Dan entah kenapa Tisya merasa sangat ketakutan dengan ancaman yang Aleandra ucapkan barusan. Apakah itu benar-benar akan terjadi pada dirinya? Mungkinkah Derren semengerikan itu?Spontan Tisya menggelengkan kepalanya tak percaya, lalu menjawab, "Kamu jangan coba menakut-nakutiku, Mas

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   113. Alat Tukar

    "Aku tidak mau, Mas! Aku bahkan tidak kenal laki-laki yang kamu maksud itu!" tolak Tisya yang menentang permintaan suaminya ini.Mendengar penolakan itu, tentu saja membuat Aleandra mendengkus kesal lalu menjawab, "Ya, terserah akulah. Aku juga tidak mungkin menikah denganmu selamanya. Pokoknya malam ini kita ke London. Setuju atau enggak, ya bodo amat. Aku tidak peduli!""Dasar suami sialan!" umpat Tisya di dalam hatinya, ketika laki-laki itu mengucapakan kalimat tersebut dengan entengnya.Aleandra benar-benar kurang ajar. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Tisya. Dia tak pernah bermimpi akan mengalami kejadian pahit seperti ini. Padahal dia hanya mencintai laki-laki itu dengan tulus, tetapi balasan dari cintanya berkahir menyedihkan.Apa katanya tadi? Aleandra akan menjual dirinya pada Derren? Laki-laki yang Tisya ketahui merupakan Kakak sepupu dari madunya. Walau tak pernah bertemu langsung dengannya, dan tak tahu apakah dia tampan atau tidak. Namun, Tisya jelas tak mau meneri

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   112. Dijual Saja

    Aryesta menunggu dengan sabar. Dilihatnya Derren sedang menghela napas, kala mendengar permintaan adik sepupu yang akan dia nikahi lusa itu. Bahkan Derren sama sekali tak mengindahkan aturan pernikahan yang seharusnya. Ya, Derren tahu jika pun Aryesta telah sah bercerai dengan Aleandra, tetapi ada massa idah, sekiranya hingga bayi yang ada di dalam kandungan Aryesta lahir, dan Derren dengan egoisnya menabrak aturan itu. Lagipula perceraian saat hamil tetap sah, itu yang paling penting untuk Derren. Karena yang harus dia tunggu hanya massa idah saja.Tak ada kata menunggu di kamusnya. Entahlah, Derren takut kehilangan kesempatan untuk memiliki Aryesta jika terlalu lama ditunda. Apalagi melihat Aleandra yang hanya diam entah melakukan apa di Indonesia, sehingga sampai detik ini belum juga menjemput atau mencari Aryesta ke London.Derren menatap wajah muram Aryesta pun akhirnya menganggukkan kepala, dan memberikan izin padanya untuk menghubungi Aleandra.Aryesta senang bukan main pun lan

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   111. Meminta Izin

    Kembali ke masa kini, Aryesta sedang meremas gaun pengantinnya. Dia menatap pantulan dirinya di depan cermin, lalu satu tetes air mata jatuh ke pipi, hingga membuat sosok di sebelahnya menoleh, menatap calon istrinya ini.Ya, calon istri karena saat ini keduanya akan melakukan foto prewedding di tempat-tempat yang menjadi destinasi wisata di London.Ada kerutan tak suka pada dahi laki-laki yang sudah memakai tuxedo navy, selaras dengan gaun yang dikenakan oleh Aryesta pada petang ini."Kenapa kamu menangis? Apakah kamu mau berubah pikiran? Atau kamu mau kabur dari pesta pernikahan kita lusa, Ar?" Pertanyaan itu membuat Aryesta semakin mengeratkan remasan pada gaunnya, lalu menggelengkan kepalanya lemah, pertanda jika dirinya merasa tak berdaya saat ini.Aryesta membalikan tubuhnya, kini mereka berdua saling berhadapan dengan tatapan mata yang saling bertolakbelakang.Jika Aryesta memandang melas penuh permohonan, maka laki-laki di hadapannya justru memandang penuh ambisi juga obsesi ya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status