Share

Bab 41 - Tenggelam

Author: Kharamiza
last update Last Updated: 2025-02-21 23:00:33
Mendengar itu, dunia terasa berhenti sejenak.

Inara melebarkan mata, darahnya seperti membeku di pembuluhnya. Jantungnya berpacu cepat, begitu napasnya tercekat. Namun, ia masih mencoba menentang pikiran buruk itu.

Menatap Damian tajam dengan raut takut sekaligus. “Mas, di mana Alma?” tanyanya.

Damian tergagap, panik melandanya. Bodoh sekali dia, tak mengawasi putrinya. “Di—dia ....”

“DI MANA ALMA?!” Kali ini Inara setengah berteriak. Suaranya menggema, membuat semua orang di ruangan itu terpaku.

Suasana mendadak tegang, bahkan lebih tegang daripada saat Inara membuat kekacauan tadi.

Damian menelan ludah. “Dia main sama Vano.” Hanya kata itu yang mampu keluar dari mulutnya.

“Main di mana? Hah?!” Sekujur tubuh Inara menegang. Frustrasi dan amarah menggelegak di dadanya.

Melihat Damian tak punya jawaban, Inara menggeleng putus asa. Mendorong Damian keras, membuat pria itu terhuyung. Setelah itu, Inara langsung berlari sekencang mungkin menuju kolam belakang.

Rafiq, Ra
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Leng Loi
dasar bapk dajall.. lagi nunggu karma merka masuk penjaraa.. sumpah gedek bngt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 42 - Sengaja?

    Tiba di rumah sakit, Alma langsung dibawa ke ruang gawat darurat. Inara dan yang lainnya hanya bisa menunggu di luar ruangan. Gaun basah yang melekat di tubuh Inara sudah tidak dipedulikannya lagi, pikirannya sangat kalut, hanya menginginkan Alma akan baik-baik saja. Dengan mata yang berkaca, menatap dokter penuh harap. “Tolong Selamatkan putri saya, Dok.” “Kami akan bekerja semaksimal mungkin, Bu. Dan, Ibu harap tenang dan tetap doakan yang terbaik untuk Alma,” kata sang dokter sebelum akhirnya berlalu bersamaan dengan pintu ruangan yang ditutup rapat. Lutut Inara hampir saja goyah begitu tubuh putrinya tenggelam di dalam ruangan. Tangannya yang gemetar langsung menggenggam erat lengan Rafiq di sebelahnya. “Kak, aku takut Alma kenapa-kenapa. Kalau sampai sesuatu terjadi padanya ... aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri.” “Jangan bicara seperti itu,” ujar Rafiq, lantas menarik Inara ke dalam pelukannya. “Aku yakin Alma akan baik-baik saja. Dokter sudah menanganinya.”

    Last Updated : 2025-02-22
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 43 - Diusir

    Damian membeku seketika. Kata-kata Inara bagaikan pisau yang menghujamnya tanpa ampun. Tatapan wanita itu penuh dengan sorot amaran dan kekecewaan. Tawa sinis dari bibirnya lolos begitu saja. Beralih melipat tangan di depan dada sambil mencondongkan sedikit tubuh ke arah Damian seakan ingin memastikan setiap kata yang diucapkan bisa menusuk mantan suaminya itu lebih dalam.“Atau jangan-jangan selama ini kamu bahkan tidak pernah memikirkannya?” Inara bertanya dengan alis terangkat. “Pasti tidak, karena kamu terlalu sibuk mengurusi mereka.”Damian mengatupkan rahangnya kuat-kuat. Napasnya mulai berat. Seketika tangannya ikut mengepal, tetapi tak ada satu kata pun yang bisa ia ucapkan. Benar, ia tak pernah mencari tahu tentang kebakaran itu lebih jauh.Rumahnya terbakar karena korsleting listrik, itu yang Damian pikirkan.“Ra, aku juga kehilangan segalanya dalam kebakaran itu.” Akhirnya pria itu bersuara, mencoba membela diri.Inar

    Last Updated : 2025-02-23
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 44 - Permintaan Alma

    “Jadi, Vano yang mendorong Alma?” tanya Inara pelan.Alma mengangguk lemah. Mencoba mengingat kejadian tadi. “Alma udah bilang tidak bisa berenang, tapi dia tetap maksa turun ke kolam. Alma mau pergi ke Bunda, tapi malah didorong. Alma jatuh, deh. Terus … Alma susah napas ….” Mata beningnya mulai berair, napasnya tersengal sedikit. “Oma, Vano jahat … Alma tidak mau main sama Vano lagi.”Damian yang masih berdiri di balik pintu seketika merasakan kepalanya berputar. Seolah-olah ada yang menghantam dadanya dengan kuat. Mulang menggeleng. Menyadari kesalahannya yang benar-benar benar-benar ceroboh. “Aku yang seharusnya melindungi Alma, malah membiarkan dia celaka ….”Tangannya mengepal. Rasa bersalah kian membakar dalam tubuhnya. Dia bahkan tak bisa membela diri sekarang.Wanita paruh baya itu mengusap rambut Alma, berusaha menenangkan sang cucu. “Iya, Sayang … nanti Alma main sama Oma aja, atau sama suster, ya?”Damian m

    Last Updated : 2025-02-23
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 45 - Marahnya Damian

    Damian masih menatap ponselnya di tangan. Melihat nama sekretarisnya tertera di sana. Sejenak, ia melirik ke arah Inara yang sedang mengusap-usap kepala Alma. Putrinya itu masih terlihat lemah. Damian menghela napas, sedikit ragu sebelum akhirnya berkata, “Aku terima telepon di luar sebentar.” Inara hanya mengangguk tanpa bertanya lebih lanjut, tetapi hati kecilnya, sebenarnya ia sangat kesal. Di saat seperti ini pun Damian masih sempat menerima telepon? Tak perlu menebak jauh-jauh, pasti ada hubungannya dengan Selena lagi. Hanya wanita itu yang selalu membuat mantan suaminya itu tak bisa abai, sekalipun saat itu ia juga butuh kehadiran Damian. Hanya saja, Inara tak ada hak untuk protes. Dia tak ada hubungan apa-apa lagi dengan Damian sekarang. Pria itu bangkit dari tepi ranjang, tak menyadari tatapan Inara yang berubah dingin padanya. Segera ia keluar dan menjawab telepon. “Ya, Andrew? Ada info yang kamu dapatkan?” Damian tidak ingin membuang-buang waktu. “Bapak sudah

    Last Updated : 2025-02-25
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 46 - Kepingan Penyesalan

    Selena mengerjap pelan, wajahnya tampak lugu, seolah-olah tak mengerti arah pembicaraan Damian.“Ma—maksudmu apa, Mas? Apa yang kulakukan?” Nada suara wanita itu terdengar bergetar, tetapi ia tetap berusaha terlihat seakan-akan tak ada sesuatu yang terjadi.Damian tertawa sinis, sorot tajam tatapannya terlihat penuh dengan kekecewaan. Sekarang, ia baru menyadari sepenuhnya, betapa banyak kebohongan yang telah ia telan mentah-mentah dari wanita yang ia kira betul-betul membutuhkan bantuannya selama ini.“Jangan pura-pura bodoh, Selena!” bentak Damian. Telunjuknya langsung teracung tajam pada Selena. Menggertakkan rahang, menahan amarah yang sudah meluap-luap di dadanya. “Kamu sengaja menyuruh Vano mendorong Alma ke kolam tadi?”Raut wajah Selena seketika berubah, nyaris terlihat seperti orang panik. Namun, dalam hitungan detik, ekspresinya langsung berubah, memelas.“Mas, kamu bicara apa?” Selena tertawa kecil. Tawa yang mencoba

    Last Updated : 2025-02-26
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 47 - Sarapan Bersama

    Inara melangkah masuk ke ruang rawat putrinya dengan kedua tangan penuh kantong berisi sarapan dan beberapa jajanan kecil pagi itu.Akan tetapi, langkahnya begitu saja terhenti ketika pandangannya tertuju ke ranjang Alma. Bukan ibunya yang ada di sana seperti saat ia pamit keluar tadi, melainkan Damian. Pria itu benar-benar datang pagi-pagi sekali, duduk di tepi ranjang, dan tampak berbicara seru dengan Alma sambil menunjukkan sesuatu di ponselnya.Pandangan Inara menyapu pada sofa yang tak jauh dari ranjang, sebuah boneka beruang besar tergeletak di tempat tidur, betul-betul sesuai dengan permintaan Alma, bahkan sama persis dengan boneka lamanya.Senyum tipis muncul di wajah Inara. Dadanya langsung menghangat melihat Damian benar-benar memenuhi janji kali ini. Walaupun, sebenarnya Inara sudah tidak ingin berharap banyak, tetapi setidaknya, Damian tak membuat putri mereka kecewa kalo ini.Berjalan mendekat, Inara meletakkan bar

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 48 - Muak!

    Damian berdiri mematung di ambang pintu, menatap Inara berdiri di hadapannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Meski demikian, Damian tetap menunggu wanita itu melanjutkan kalimatnya.Helaan napas Inara terdengar selang beberapa saat, wanita dengan tahi lalat di pipi kanan itu tersenyum sebelum akhirnya berkata, “Sebenarnya, ini tidak pantas kukatakan, mengingat hubungan kita sudah berakhir.”Mendengarnya, Damian seketika menahan napas. Kata-kata itu terdengar sederhana, tetapi menamparnya, cukup untuk menyakitinya lebih dari yang ia bayangkan.“Tapi, aku hanya ingin kamu tau satu hal.” Inara menatap Damian dalam-dalam. “Selena ingin kembali padamu. Dia pernah mengatakan padaku bahwa cepat atau lambat, dia akan merebutmu dariku. Dia juga bilang kalau kalian masih punya rasa satu sama lain makanya kamu tidak bisa mengabaikannya setiap kali ia meminta bantuan.”Damian membeku. Napasnya tercekat, bahkan untuk menelan ludahnya saja, ia cukup kesusa

    Last Updated : 2025-03-01
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 49 - Menyesal

    “Aku tidak bisa,” jawab Damian akhirnya. Tidak mau diperdaya lagi oleh Selena. Sudah cukup rumah tangganya hancur gara-gara wanita yang seharusnya tidak pernah muncul lagi dalam kehidupannya itu.“Tapi, Mas! Aku punya anak! Vano butuh aku! Kalau aku dibawa polisi, bagaimana dengannya? Kamu tidak lupa, kan, kalau di sini aku tidak punya siapa-siapa?”Damian terdiam. Tidak melupakan hal itu. Selena selalu menggunakan kalimat itu sebagai senjata agar ia padanya. Sekilas, Damian juga mengingat bocah kecil yang selama ini dikasihani karena harus tumbuh tanpa sosok ayah.Damian peduli pada Vano dengan maksud agar bocah itu merasakan kasih sayang ayah meskipun bukan dari ayah kandung, tetapi seketika ingatannya juga tertuju pada Alma.Putrinya itu harus kehilangan kasih sayang ayah karena Damian tanpa sadar mengabaikan peran sebagai ayah untuk putri kandungnya, demi rasa kasihannya pada Selena dan Vano. Inara sering kali mengingatkan, tetapi ia

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 90 - Calon Suami

    Inara tak menjawab meski tahu maksud Kak Rafiq. Ia merasa tak punya pilihan, selain menerima perjodohan bisnis itu.Belum ada jawaban dari Inara, ketika Rafiq kembali bersuara. “Kamu tidak pernah setuju dijodohkan, Inara. Bahkan, dulu kamu sampai meninggalkan rumah demi lelaki pilihanmu. Tapi, sekarang … kamu memutuskan begini?”Inara mengalihkan pandangan, mencoba menyembunyikan sesak yang ia rasakan. Ia jelas tahu semua yang dikatakan kakaknya benar. Dulu, menentang perjodohan, meninggalkan rumah demi Damian. Sekarang, justru menerima. Agak aneh memang.“Kenapa tidak? Benar kata Ayah, kalau aku masih butuh suami. Begitu Alma yang butuh sosok ayah. Lagipula, sendiri terus itu bikin aku kesepian.”Jawaban itu meluncur asal. Walau alasan itu terdengar begitu menyakinkan, tetapi Rafiq masih meragukan semuanya. Merasa, itu bukan suara hati adik perempuannya.“Kamu sungguh-sungguh dengan keputusanmu? Kakak hanya tidak ingin, kamu menyesal nan

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 89 - Keputusan

    Ponsel seharga puluhan juta di atas meja itu tiba-tiba bergetar pelan. Inara—sang pemilik yang saat ini sedang mengoles lipstik pada bibirnya, melirik sebentar sebelum membuka pesannya.“Ra, rumah baru itu akhirnya sudah siap untuk ditempati. Aku mulai berkemas hari ini. Semoga, suatu hari nanti rumah ini bisa kita isi bersama … kamu, aku, dan Alma, mungkin juga adiknya Alma.”Inara menatap layar ponsel cukup lama. Teringat kalau Damian pernah memberitahunya sudah memiliki rumah baru.Biasanya Inara akan senang jika Damian menghubunginya, tetapi tidak dengan sekarang. Justru, emosinya seketika naik di ubun-ubun sepagi ini, hanya dengan melihat nama Damian.“Mas … hal seperti ini sebenarnya bukan urusanku lagi. Kita sudah berpisah. Tolong jangan ganggu karena aku sudah membuat keputusan.” Inara membalas tanpa basa-basi.Belum genap lima detik terkirim, Damian langsung membalasnya lagi “Maksudmu?”“Aku menerima perjodohan

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 88 - Hamil

    Tangis Alma akhirnya pecah lagi, tubuh kecilnya berhambur ke pelukan sang bunda.“Alma ... tidak bisa ikut lomba, Bunda," ucapnya di sela isakan yang terdengar jelas. Inara hanya memeluk putrinya erat, mengusap-usap punggung kecil itu. Sebelum sempat mengucap sepatah kata pun, Rafiq yang kasihan pada keponakannya menghampiri Damian dan langsung menarik kerah kemeja pria itu geram.“Kamu ini bagaimana, hah?!” bentaknya. “Kenapa Alma bisa celaka? Mengapa kamu jadi orang tua, tidak becus menjaganya?!”Sesak dada Damian mendengar perkataan mantan kakak iparnya yang pedas ngalahin omongan tetangga itu. Namun, ia tidak melawan, tidak juga membela diri. Walau ini sepenuhnya bukan salahnya, tetapi memang dirinya yang patut untuk disalahkan karena tak menunggu Alma di lobby, padahal ia tahu putrinya akan datang.Dia sibuk meeting tadinya. Dan, dipikir Suster Liana akan mengantar Alma hingga ke ruangannya. Ternyata tidak. Bocah itu pergi sendirian

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 87 - Dipecat

    “Tarik napas dalam-dalam ya, Alma,” ujar dokter wanita itu lembut. Mulai membersihkan bagian yang memar dan sedikit bengkak pada tangan Alma. Beberapa jari mungil itu terlihat kemerahan, dua di antaranya bahkan sedikit lecet karena tekanan pintu tadi. Damian duduk di samping putrinya, tak lepas menatap wajah yang masih berlinang air mata itu. “Sedikit perih, ya, Sayang. Tapi, sebentar lagi selesai.” Alma meringis, tetapi dia berusaha keras menahannya. Hingga ketika dokter mulai membalut empat jarinya dengan perban lembut, tangisnya kembali pecah. Damian mengusap-usap punggung Alma, menenangkan. “Sebentar lagi selesai, ya, Sayang.” “Papa ... tangan Alma.” Ia terisak pilu. “Tangan Alma bakalan dipotong, ya?” Tatapan polosnya itu menyiratkan rasa takut yang dalam. “Nanti, Alma tidak punya tangan lagi.” Damian tersentak. Ia langsung memeluk putrinya erat. “Tidak, Sayang. Tangan Alma

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 86 - Pengemis

    “Apa?!” Rafiq berdiri, menggebrak meja, terkejut dengan pengakuan adik bungsunya itu.Perbuatannya, nyaris membuat Rafa terjengkang. Mulut pria itu terbuka sedikit, tetapi kemudian buru-buru ditutup dan memukul lengan sang kakak.“Kamu ini, bisa selow sedikit? Kayak apa aja?” cibir Rafa.Rafiq menggaruk pelipisnya yang tak gatal sambil terkekeh salah tingkah. “Jadi, selama ini kamu juga sering dijodohkan orang tua kita? Kok bisa aku tidak tau hal itu?”Rafiq mengangkat bahu, terlihat sangat santai. “Kamu terlalu sibuk kerja. Dan, Ayah membahas itu saat kami memang hanya duduk berdua.”“Oh, ya?”“Hm. Tapi, karena aku dan Kak Inara itu sehati, makanya tidak terlalu menanggapi. Bedanya, Kak Inara terang-terangan melawan, sedangkan aku diam-diam bergerak, mencari cara biar calon-calon pasangan aku ilfeel.”Rafiq mengangguk-angguk. Mengusap-usap dagunya pelan. Sedikit tak percaya, jika di balik sikap santainya Rafa,

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 85 - Pilih Kasih

    Entah tidur jam berapa Inara semalam, ia tak mengingatnya, yang pasti harus kembali bangun pagi-pagi untuk bekerja.Ia hendak keluar kamar ketika pintu tiba-tiba terbuka.“Bunda!” Alma masuk, langsung menghampirinya. Bocah itu sudah mengenakan seragam sekolahnya yang rapi. Rambutnya dikuncir kepang dua, membuatnya tampak semakin menggemaskan.“Eh, Sayang ....” Inara tersenyum. Mengusap-usap pipi Alma. “Udah mau berangkat sekolah?”Alma mengangguk. Namun, di detik kemudian, dia mendongak menatap wajah bundanya seolah ingin menyampaikan sesuatu yang penting. “Bunda, di sekolah Alma ada lomba menggambar. Terus, kemarin Bu Guru minta Alma untuk ikutan, soalnya gambar Alma bagus-bagus kata Bu Guru,” katanya dengan mata berbinar. Senang sekali menyampaikan hal itu pada bundanya.Inara akhirnya berjongkok, menyamakan tinggi dengan putrinya. “Wah, hebat putri Bunda! Terus, Alma mau ikut?” ia bertanya sambil merapikan sedikit kerah baju Alma.

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 84 - Goyah

    Malam itu, Inara berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar yang redup. Matanya enggan terpejam meski sudah sedari tadi ia miring kanan, miring kiri, mencari posisi terbaik agar bisa tidur. Kepalanya masih dipenuhi oleh kata-kata Daffa tadi pagi. “Iya, aku mencintaimu, bahkan sebelum Damian mencintaimu.”Inara menggeleng. Bagaimana bisa Daffa mencintainya? Pria itu tak pernah mengatakan soal perasaannya, bahkan untuk sinyal suka padanya ....Ingatan Inara seketika kembali ke masa lalu—masa putih abu-abu mereka yang masih tersimpan rapi dalam bingkai kenangan.Hari itu, hujan turun cukup deras saat pulang sekolah. Inara menatap halaman sekolah dari koridor lantai dua sambil sesekali menghela napas. Ia lupa membawa payung. Jadi, terpaksa menunggu hujan reda, meski mungkin akan lama, daripada basah-basahan. Nanti yang ada malah sakit.Baru saja hendak kembali ke kelas, suara seseorang menghentikan langkahnya.

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 83 - Kehilangan

    Begitu sambungan video call dengan Alma berakhir, Damian langsung terdiam di kursinya. Tangan kanannya mengepal erat di atas meja, sementara rahangnya mengeras. Sedikit tidak percaya apa yang baru saja didengar daei putrinya.Inara akan menikah lagi. Dan, otomatis Alma akan memiliki papa baru?Kepalanya berdenyut. Secepat itukah Inara memutuskan untuk mengakhiri kesendirian? Apa ia begitu kesepian sampai terlalu buru-buru mengambil keputusan?Apa jangan-jangan, semua ini gara-gara orang tuanya? Mungkin, Inara mengadu soal keinginan Alma yang ingin punya adik, lalu mereka menekan Inara agar menikah lagi.Ah, sial! Pikiran pria itu semakin kacau.Punggungnya ditegakkan, lalu mengusap wajah dengan gusar. Bayangan pria lain yang akan menggantikan posisinya di sisi Alma membuat dadanya terasa sesak.Ia tak mungkin membiarkan itu terjadi begitu saja. Bagaimana kalau lelaki itu tidak bisa menyayangi Alma seperti dirinya?

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 82 - Papa Baru

    “Ya itu, Ra, orang tua Kita sudah saling mengenal sejak lama. Kamu juga tau itu. Jadi, kita bisa—”“Menikah agar hubungan bisnis mereka makin kuat?” Inara memotong cepat, bahkan sebelum Daffa menyelesaikan kalimatnya. Dia tertawa kecil, menatap Daffa dengan sinis. Senyumnya bengis, seolah tak habis pikir. “Kak Daffa setuju dengan pernikahan bisnis?”“Bukankah itu sudah menjadi hal lumrah di kalangan para pengusaha?” tanya Daffa hati-hati. Sangat menjaga agar Inara tak tersinggung. Ia tahu jelas, Inara adalah salah satu dari sebagian anak pengusaha dan penguasa yang menentang perjodohan sesama anak pengusaha. Sayangnya, karena Inara sudah tersinggung. Tangannya mengepal di bawah meja. Semula dipikir, Daffa itu berbeda dari keluarganya, makanya hingga di usia menginjak kepala 3 belum menikah karena mungkin tidak ingin dijodohkan. Nyatanya, dia sama saja.Kepala mereka hanya diisi dengan bisnis, yang penting menguntungkan kubu mereka.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status