Share

Kisruh

"Ka-kamu?" Wina menutup mulut, tak percaya dengan kehadiran lelaki yang ada di depan mata.

"Hai," sapa Sagara tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi putih di wajah tampannya.

"Kenapa bisa ada di sini?" tanya Wina heran.

"Bisa dong. Kan rumahku tak jauh dari sini," jawab Sagara santai.

"Hah?!" kejut Wina dengan bibir membulat.

Sagara terkekeh kecil. Dirinya merasa beruntung berjumpa dengan wanita yang selalu mengusik hatinya sejak bertemu.

"Rumahku tak jauh dari perumahan ini. Hanya sepuluh menit. Aku baru tau alamatmu kemarin saat mengirim makanan. Kebetulan sekali ya kita ketemu di sini," kata Sagara enteng.

"Sagara! Gara-gara ulahmu itu, aku hampir mati berdiri menghadapi mertuaku. Kumohon berhenti mengirimiku makanan," protes Wina dengan wajah memerah.

Sagara hampir meledak tawanya melihat wajah Wina yang semakin imut bila marah.

"Kenapa kau malah menahan tawa seperti itu? Nggak lucu," gerundel Wina.

"Oke-oke. Mungkin aku tidak akan menghentikan niatku, tapi cukup mengurangi i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status