Share

Empat Mata Dengan Adrian

Penulis: Dek ita
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 17:29:41

Perbicangan keluarga itu benar-benar menegangkan. Ibu menawarkan diri untuk menenangkan Loz dan juga ayah. Sementara Lizy ingin bicara dengan Adrian. Ia mencari sosok Adrian di dalam rumahnya, dan menemukannya tengah ada di balkon bersama dengan Loz.

Loz yang melihat kedatangan Lizy itu sedikit tersentak. Karena tak mampu menatap adiknya lama-lama, Loz memilih langsung pergi tanpa berkata apa-apa. Lizy sedikit merasa sakit hati, tetapi ia mencoba memakluminya.

“Dia benar-benar marah, ya,” ucap Lizy sambil mendekat ke arah Adrian.

“Haha, tidak. Dia hanya merasa sedikit khawatir denganmu,” balas Adrian.

Lizy sedikit bingung. Dengan alis yang sedikit naik dan mata yang membulat, Lizy memandangi Adrian dengan rasa penasaran, “Khawatir? Khawatir kenapa? Padahal tadi dia marah sekali.”

“Begitu-begitu juga dia memikirkan kamu, Lizy. Dia tak tega melihatmu harus menanggung beban seberat ini. Dia lebih takut akan terjadi apa-apa padamu, selama hamil, ataupun melahirkan, dia benar-benar merasa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Persiapan Pernikahan

    Persiapan pernikahan langsung dijalankan setelah Lizy berkata demikian. Adrian begitu semangat sampai-sampai memberitahu semuanya mengenai Lizy yang sudah siap untuk menikah.Kedua belah pihak jelas merasa begitu senang. Loz yang tadinya marah pun juga ikut mempersiapkan pernikahan Lizy. Semua orang bersemangat dan bahkan persiapan dibuat begitu detail dan tidak terlewat satu pun.Undangannya ditentukan dan juga memiliki aturan. Mengingat apa yang menimpa Lizy pastinya akan menjadi sebuah berita panas yang bisa saja membara saat pernikahan berlangsung. Jadi, kalau ada yang ketahuan membicarakan Lizy, mereka akan langsung dikeluarkan, dan diahapus dari kerjasama yang berlangsung.Kehamilan Lizy juga diperiksa terlebih dahulu. Janin dalam kandungannya sangat sehat dan kelihatan aktif. Vitamin juga diberikan kepada dirinya untuk diminum dengan rutin.Kandungan Lizy sudah memasuki 12 minggu, masih dini, tetapi sekarang sudah mulai kelihatan. Lizy sedikit dilibatkan mengenai persiapan. Tid

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Sedikit Ngidam

    Kebahagiaan mereka terus mereka utarakan pada satu sama lain tiada henti. Lizy berkali-kali melihat bagaimana Adrian menunjukkan ketulusan kepadanya, dan juga anak dalam kandungannya.Kini mereka sedang berjalan-jalan sambil menikmati angin segar. Lizy sedang ingin makan spageti yang ia idam-idamkan. Rasanya mustahil Lizy menolak keinginannya itu. Setiap kali ia mencoba menahan, perasaannya seperti terus mendorongnya memintanya untuk segera makan.“Kamu tidak masalah mengantarku membeli makanan setiap hari begini?” tanya Lizy sembari menunggu makanan datang.“Tidak. Selama kamu suka, aku tidak masalah. Kecuali kalau memang kamu tidak boleh memakannya, baru aku larang,” sahut Adrian sambil terus memandangi Lizy.Melihat Adrian yang terus memandanginya malah membuat Lizy salah tingkah. Rasa-rasanya Adrian makin hari terus memandanginya dengan cara yang cukup dalam sekali. Sampai-sampai Lizy bisa saja salah arti kalau begini.“Kenapa kamu memandangiku seperti itu? Apa aku gendutan?” tany

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tahu Segalanya

    Lizy langsung memegang erat tangan Adrian pada saat itu. Entah kenapa dadanya berdebar kencang menandakan bagaimana dia sedang menahan rasa takut yang ada di dalam dirinya itu.Mia tersenyum tipis memandanginya. Tetapi, senyumannya bukan senyuman tulus ataupun rasa sungkan. Melainkan itu adalah senyuman yang licik dan ingin menertawai bagaimana nasib Lizy saat ini.Adrian yang melihat bahwa gerak-geriknya nampak mencurigakan, segera melindungi Lizy dengan berada di depannya. Adrian memegang tangan Lizy, untuk membuat Lizy tidak takut dengan wanita di depannya.“Ada apa, Mia? Urusan kita sudah selesai,” ucap Adrian.Urusan? Urusan apa? Kenapa Lizy tidak tahu sama sekali? Apa Adrian menyembunyikannya? Atau Lizy yang tidak tahu sama sekali bahwa ada sesuatu yang sudah mereka lakukan.“Oh, tidak, Adrian. Aku hanya ingin menyapa karena kebetulan melihat kalian di sini,” ucap Mia.Tatapan Mia yang gila itu seperti menunjukkan bagaimana dia sekarang ini. Seperti orang tidak waras. Bahkan Mia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Terasa Kambuh

    Lizy benar-benar marah. Ia sampai menutup telinganya, karena takut akan ada banyak sekali omongan-omongan yang masuk ke dalam telinganya, karena bayangannya yang sudah tidak karuan sama sekali. Sekarang Lizy benar-benar merasa bahwa dunianya seperti dihancurkan dengan rencana.Ia menangis dan ingin berteriak. Lizy bahkan berkali-kali mencoba memukul perutnya, dan juga berusaha dengan keras tanpa ia sadar untuk membuat anak tersebut hilang.“Lizy! Lizy!” panggil dari Adrian yang terkejut melihat Lizy bertingkah berbeda.Ia segera berlari menghampiri Lizy, dan memegang kedua tangan Lizy. Dari belakang Adrian menahan apa yang dilakukan Lizy sebelum berubah menjadi lebih buruk, dan akan melukai pastinya.“Lepaskan aku! Adrian! Anak ini pembawa sial! Seharusnya aku tidak memilih mempertahankannya! Anak ini dan ayahnya sama-sama ingin membuatku benar-benar hancur!” Lizy berontak sambil berusaha melepaskan diri.Adrian tak memberik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mengancam Hito

    Adrian benar-benar menemuji Hito. Mereka kini duduk saling berpandang dengan dibatasi menggunakan kaca penghalang. Padahal kalau tidak ada itu, Adrian berharap bisa memukul Hito agar dia berhenti mengganggu Lizy.Raut wajah Hito yang muram dan juga tatapannya yang tajam menunjukkan bagaimana dia sedang berusaha menahan kekesalannya atas perbuatan yang sudah direncanakan Hito selama ini.“Ada apa, Adrian?” tanya Hito dengan wajah yang dingin.Sebenarya rasa marah Hito sedikit terobati, saat melihat bagaimana tampak Hito yang sudah tidak karuan. Rambutnya yang pitak dan juga wajahnya yang sudah tirus kelihatan babak belur. Dia pasti mendapatkan ganjaran yang setimpal.“Hentikan semua rencanamu. Jangan ganggu Lizy lagi. Apa kamu tidak puas setelah apa yang kamu lakukan kepadanya?” tanya Adrian yang berusaha menahan emosi.Mendengar apa yang dikatakan oleh Adrian membuat Hito merasa terkekeh. Dan respon Hito jelas membuat Adrian

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Berusaha Menjenguk Lizy

    Adrian selama beberapa hari kesulitan menemui Lizy. Loz mengatakan kalau kondisi Lizy sekarang sedang sedikit tidak memungkinkan untuk ditemui. Bahkan untuk keluarganya sendiri saja kesulitan untuk bisa menemui Lizy.Tetapi, Adrian selalu tetap nekat datang. Ia selalu berharap bahwa Lizy akan menyambutnya dengan hangat dan akan menyapanya dengan senyuman yang gembira. Adrian juga berkali-kali ingin tahu bagaimana Lizy saat ini. Tetapi, semuanya seperti sengaja bungkam akan apa yang sedang terjadi sebenarnya.“Ayolah Loz, kenapa aku tidak boleh menengok Lizy? Bukankah aku harsus tahu kondisinya? Setidaknya beritahu saja aku bagaiman dia sekarang agar aku bisa merasa sedikit tenang,” pinta Adrian dengan perasaan yang frustrasi.Loz yang daritadi tengah menghalangi pintu kamar Lizy itu mendadak terperanjat. Karena makin jelas kalau memang ada yang disembunyikan, dan Adrian tidak boleh tahu sama sekali.Sedikit menyerah sebenarnya Adrian hendak me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Lizy Keguguran

    Setelah beberapa saat Lizy menangis tanpa adanya henti, akhirnya dia berhenti dan kini memandangi Adrian yang ada di depannya. Terlihat pakaian Adrian basah karena air mata Lizy yang daritadi mengalir dengan deras.“Maaf…, belakangan aku takut menemuimu, Adrian. Aku yang melarangmu untuk masuk ke sini dengan meminta Loz melakukannya,” Lizy langsung mengakui perbuatannya tersebut.Adrian tak bisa marah sama sekali setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Lizy barusan. Jelas Adrian berpikir bahwa Lizy pasti punya alasan untuk melakukan apa yang sudah ia lakukan kepada dirinya ini.Dengan pelan Adrian menyentuh pipi Lizy dan memandanginya dengan perasaan sedih, “Kenapa, Lizy? Apa yang sebenarnya terjadi? Loz bilang kamu keguguran. Lalu kenapa? Apa kamu tidak mau membuatku menjadi bagian yang tahu segalanya tentangmu? Meski itu kesedihan sekalipun?” Adrian mempertanyakan apa yang telah menjadi pertanyaan di dalam kepalanya tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Restu Keluarga Lizy

    Sebenarnya permintaan Adrian ini terdengar sedikit tidak mungkin dan dirasa sedikit terlalu tak nyata. Bahkan untuk sekedar dianggap sebuah pernyataan saja sulit. Tetapi, melihat bagaimana Adrian yang mengatakannya dengan begitu bersikukuh, membuat mereka yang ada di sana tak bisa menolak.Bahkan, Lizy yang melihat Adrian sedemikian saja sudah membuat Lizy merasa tidak enak hati. Lizy sudah sampai di titik tidak bisa diharapkan sama sekali. Jalan hidupnya ini sudah hancur. Tapi kenapa Adrian masih tetap menerimanya.“Adrian. Aku tak memaksamu untuk menerima Lizy terus. Kamu bisa menolak, kalau semisal kamu tak bisa menerima kondisi Lizy," Loz ”khirnya bicara.Loz dengan perasaan berat hati mengatakan ini. Meski mungkin saja akan menyakiti perasaan Lizy, Loz tak masalah. Ia lebih tidak ingin kalau adiknya tersiksa setelah dinikahi. Tidak ada yang pernah menduga apa yang mungkin terjadi.Kegigihan Adrian itu terasa diremehkan. Adrian memandangi Loz dengan tatapan yang sangat tajam sekal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26

Bab terbaru

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Last Think Forever

    Lizy merasa sangat senang. Meski sering kali ditinggalkan oleh Adrian untuk urusan pekerjaan, Adrian tak pernah melewatkan satu haripun untuk bisa memasak dan menemani Lizy.Sampai beberapa bulan berlalu. Dimana anak Loz dan Nana sudah lahir, dan kehamilan Lizy juga sudah mulai membesar. Ia tak menyangka bahwa membawa perut sebesar ini akan membuatnya sedikit kewalahan. Jujur saja, Lizy bisa merasakan bahwa sekarang ia tak mampu melakukan apapun.Kakinya membengkak dan juga sekarang Lizy merasa sangat cepat kepanasan. Badannya juga terus berkeringat dan membuat Lizy merasa tak nyaman karena saking lengketnya. Tak sekali dua kali Lizy mandi dalam sehari.“Sayang, apa kamu akan mandi lagi?” tanya Adrian yang baru saja selesai mencuci piring di hari liburnya.Lizy yang sudah membawa handuk itu hanya bisa tertawa kecil mendapati dirinya sudah terpergok oleh suaminya yang mengenakan pakaian cukup tebal tersebut.“Haha. Panas sekali, Adrian. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak mandi,” bal

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jadi Makin Sayang

    “Sudah, sudah. Jangan membicarakan hal seperti itu. Tidak baik,” Lizy segera menyela agar nantinya tidak terjadi pertengkaran di antara Adrian dan juga Loz.Mereka berbincang dengan topik yang lain setelah Lizy mengalihkan. Memang agak aneh karena ternyata mereka berdua masih memiliki sedikit dendam yang bisa disadari dengan mudah.“Kapan kamu akan melahirkan, Nana?” tanya Lizy.“Sebentar lagi. Yah, paling lambat sebulan lagi. Tapi kemungkinan lebih cepat juga mungkin. Jadi aku harus tetap siap sedia,” jawab Nana.“Kamu sudah menyiapkan peralatan bayinya?” tanya Lizy, lagi.Nana menganggukkan kepala. “Tinggal beberapa yang bisa dibeli belakangan. Untuk nanti baru lahirnya aku sudah ada,” jawab Nana.Lizy menyiku Adrian yang ada di sampingnya, kemudian berbisik pelan. Ia meminta izin kepada suaminya untuk memberikan sesuatu yang dari awal sudah salah debeli, jadi tidak ada salahnya kalau ditawarkan ke orang lain.“Apa kamu perlu alat pengayun bayi otomatis, Nana?” Adrian menawarkan.“M

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kehamilan Lizy

    Lizy menganggukkan kepala membenarkan berita tersebut kepada Adrian. Adrian yang mendengarnya pun tak percaya awalnya. Tetapi, melihat bahwa Lizy sampai menangis membuat Adrian juga tak bisa menyangkal sama sekali. Semakin jelas bahwa memang Lizy sekarang sedang hamil.Segera Adrian memeluk Lizy dengan sangat erat dan memberikan kecupan yang begitu manis pada Lizy. Lizy membalas pelukan tersebut untuk memberikan selamat kepada Adrian atas apa yang sudah mereka dapatkan.“Terima kasih…, terima kasih, Lizy,” ucap Adrian dengan amat suka cita.Orang-orang yang ada di sekitar mereka juga merasa sangat senang dengan berita bahagia tersebut. Bahkan beberapa orang bertepuk tangan membuat Lizy makin merasa terharu.“Lizy!” Suara itu menggema dan membuat Lizy langsung menolah ke arah Loz yang baru saja memanggilnya.Loz melotot memandangi Lizy. Ia sepertinya juga sudah mendengar berita tersebut dari Nana. Kelihatan bahwa Loz menyambut kehamilan Lizy yang sangat ditunggu tersebut. Loz langsung

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keluarga Besar

    Kali ini Lizy mulai punya lingkup keluarga yang lebih besar lagi. Ibu juga sudah mulai bicara dengan keluarga Nana, mendengarkan lebih banyak dan mencaritahu lebih detail. Ibu juga meminta maaf atas sikapnya selama ini.Jadi, sekarang bisa dikatakan bahwa keluarga Lizy, Adrian, dan juga Nana bisa menjadi satu setelah semua kesalahapahaman yang tidak diperlukan selesai. Mereka kini bisa menerima satu sama lain dengan baik tanpa rasa curiga sama sekali. Lizy merasa senang sekali.Kehamilan Nana yang kini sudah makin membesar jelas disambut dengan hangat sekali. Ayah memfasilitasi Nana di rumah. Dan ibu juga memanjakan Nana dengan segala perawatan dan juga latihan bagi ibu hamil pastinya.Lizy merasa senang, tetapi juga merasa sangat iri sekali. Ia juga ingin berada di posisi tersebut. Meski pastinya akan sangat sulit sekali untuk bisa benar-benar berada di posisi Nana. Lizy perlu perjuangan yang besar sekali.“Lizy!” seru Nana yang memanggilnya.“Ya?” Lizy membalasnya saat ia sedang mem

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ibu Sebenarnya Menyukaimu

    Nana mau makan dengan lahap setelah Lizy menyuapinya dan takkan berhenti apabila makanannya belum habis. Nana memang sakit, tapi Lizy tidak mau sakitnya malah merambat pada anak dalam kandungannya, dan akan membuat sakit Nana lebih besar nantinya.“Kamu sangat baik, Lizy. Bahkan suamimu juga baik,” ucap Nana.“Haha, terima kasih. Aku akan tetap baik kalau orang lain juga memperlakukanku dengan cara yang sama,” balas Lizy.Tampak Nana memandangi Lizy dengan tatapan yang membulat dan juga seperti hendak mengatakan sesuatu kepada Lizy. Lizy menyadarinya, jadi ia langsung melihat ke arah Nana dengan tatapan yang bertanya.“Ada apa? Apa masih ada yang mengganjal dalam hatimu?” tanya Lizy sambil merapikan semua wadah yang ia bawa.“Aku penasaran…, bagaimana caranya diterima di keluargamu. Suamimu juga tampaknya sangat diterima baik sekali,” tanya Nana yang merasa sangat iri dan juga bisa dilihat bahwa dia seperti merasa tak tega sama sekali.Lizy terdiam sejenak sambil hendak menyiapkan jaw

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mengertilah

    Lizy yang mendengar ibunya mengeluh itu sebenarnya merasa sangat jengkel sekali. Dia juga seorang ibu dan sama-sama seorang wanita juga. Tapi bisa-bisanya sang ibu malah berkata begitu.Di depan ruangan igd sang ibu mengomeli Loz berkali-kali meski sudah sangat diabaikan. Sayangnya suara ibu itu seperti menusuk ke dalam telinga. Karena Lizy juga merasa sangat kesal meski hanya dengan mendengarkannya.“Ibu tidak mengerti, padahal ini hari pentingnya, kenapa dia bisa-bisanya-““Bu!” Lizy menggertak karena merasa kesal sekali.Orang-orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah Lizy dengan Ibu yang langsung terdiam dari omongannya yang tidak berarti sama sekali saat ini. Lizy merasa kesal meski hanya dengan mendengarkan saja.“Aku mengerti ibu kesal sekarang ini. Tapi, ibu tak pantas berkata begitu. Nana juga tidak mau hari pentingnya berada di rumah sakit. Apa ibu memikirkan bagaimana perasaannya kalau mendengar ibu mengatakan hal itu padanya?” Lizy mulai mengoceh karena tak bisa mena

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pernikahan Loz

    Setelah perjalanan panjang karena adanya pertentangan dari keluarga pihak perempuan, akhirnya Loz bisa melangsungkan pernikahan meski secara tertutup atas permintaan keluarga perempuan.Meski sebenarnya terlihat beberapa pihak keluarga Lizy yang tidak senang, Lizy lebih melihat bahwasannya kakaknya tampak sangat menyukai pernikahan tersebut. Tampaknya tidak ada permasalahan bagi Loz saat itu.“Kamu merasa gugup?” tanya Lizy pada Nana, calon istri Loz.“Sedikit. Aku hanya merasa tidak enak hati pada Loz. Keluargaku sangat banyak menntut darinya. Pasti rasanya berat sekali menurutinya,” ucap Nana yang merasa sangat bersalah memberikan jawaban Lizy.“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Loz ada dipihakmu, dan itu jelas jauh lebih dari cukup untuk kamu bisa berhadapan kedepannya,” ucap Lizy.Nana yang sedang mengenakan gaun pengantin dan duduk di depan cermin itu tersenyum menatapinya lewat pantulan cermin. Lizy membalas senyuman itu dan menepuk bahunya dengan pelan.“Jangan terlalu stres

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Berita Baik Namanya

    Tetapi, sayang sekali lelucon Adrian sama sekali tidak masuk ke dalam humor Loz yang sangat tidak garing tersebut. Jadi Lizy memilih menyiku sedikit Adrian agar tidak tertawa. Karena leluconnya tak mampu mencairkan suasana.“Tapi, kenapa kamu ke sini? Tak mungkin kamu datang hanya untuk menanyakan perihal tersebut, kan?” singgung Lizy.Loz yang tadinya khawatir tersebut kini mendadak berubah menjadi tegang dan tidak bisa bicara selama beberapa saat. Dia terpaku di tempatnya tak bisa mengatakan sepatah kata apapun selama beberapa saat.Lizy yang melihat keanehan itu jelas langsung merasa curiga sekali. Tak biasanya Loz akan berubah seperti ini dengan begitu cepatnya. Ini persis seperti bagaimana dia sebelumnya pernah datang dengan membawa perasaan bersalah kemari.“Ada apa?” Lizy mulai bertanya dengan suara yang halus kepadanya.Loz tampak merasa ragu hendak memberikan jawaban kepada Lizy. Kalau sepert ini, Lizy jadi makin yakin memang sengaja ada yang coba disembunyikan dan juga ditut

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Dramatis Sekali

    Luna yang sempat tak mampu menjawab itu ingin marah setelah mendengar jawaban Adrian. Ia tak puas sama sekali. Luna terlalu berlebihan dalam mengejar orang yang sudah dimiliki orang lain.Baru saja Adrian menarik Lizy dan hendak berjalan meninggalkan tempat. Mendadak saja Luna kembali mengejar dan kembali menghadang mereka berdua yang kini berdiri lagi.Wajahnya tersengal dengan emosi yang memuncak besar sekali. Sampai-sampai Lizy bisa melihat tatapan kebenciannya yang menyatu dengan rasa iri hati yang terlalu besar memandangi Lizy.“Aku tidak peduli, Adrian! Kamu harus jadi milikku! Dan itu mutlak! Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku!” tegas Luna sambil memukul diri berkali-kali menegaskannya.Orang-orang yang ada di sana sudah memandangi mereka dan bahkan menyodorkan layar ponsel merekam kegilaan dari Luna. Keanggunan Luna yang tadi Lizy lihat sudah sirna. Kini ia berubah menjadi dirinya yang sebenarnya.‘Wow, dia kalau dipasangkan dengan Hito pasti sangat cocok sekali,’ bati

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status