Share

Bab 26 Dave yang menyebalkan

Author: Strrose
last update Last Updated: 2024-05-12 19:30:26

"Enghh" Zara melenguh pelan kemudian membuka matanya. Ia melihat ke kanan dan kiri kemudian mendesah kecil. Ada sedikit perasaan lega saat tidak menemukan Dave disana dan Harry yang belum pulang.

Zara perlahan bangun dan beranjak menuju kamar mandi. Tadi malam, Dave menyerangnya dengan sangat ganas. Pertama kali bagi Zara merasakan sensasi bersetubuh seperti itu. Dia mendesis perih saat membersihkan area kewanitaannya.

Sepertinya Dave membuat daerah itu lecet hingga terasa sakit. "Hahh" Zara mendesah pelan lalu memulai mandinya dengan keramas kemudian membersihkan seluruh tubuhnya.

Diruang kerjanya, sesekali Zara menutup mulutnya yang menguap. Dia hanya tidur 2 jam semalam dan itu karena Dave.

Merasa sudah diambang batas, Zara beranjak dari ruangannya menuju pantry kantor untuk membuat kopi.

“Pagi sekertaris Zara” seorang wanita dengan setelan rapi menyapanya dengan senyum lebar

“Pagi mbak Dinda. Panggil Zara aja mbak&rdquo

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 27 Hanya menginginkan Zara

    “Mas Harry?” Zara mengerutkan kening bingung. Dia ingin memastikan apakah pria yang berada didepan sana suaminya atau bukanNamun, sebelum dia bisa melangkah lebih jauh, pergelangan tangannya ditahan oleh Dave.“Mau kemana?” tanya Dave dengan nada tajam, membuat Zara mengurungkan niatnya“Ah, maaf pak, saya izin sebentar hendak memastikan sesuatu” jawab Zara, mencoba menjelaskan.“Apa kau lupa bahwa kita masih memiliki urusan penting, Sekretaris Zara?” Suara Dave datar dan terdengar tajam, menunjukkan bahwa dia tidak ingin dibantah.Zara mengigit bibirnya, akhirnya dia mengangguk singkat dan mengikuti langkah Dave tanpa sepatah kata pun, sesekali kepalanya menengok ke belakang, ke tempat di mana dia melihat seorang pria yang mirip suaminya yang kini sudah tidak ada lagi.Zara kembali mengigit pelan bibir bawahnya, dadanya berdebar keras. Entah mengapa, perasaannya tidak enak. Masalahnya, pria m

    Last Updated : 2024-05-13
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 28 (21+) Terbuai

    Warning 21+Dave melirik Zara, tatapan itu nampak kosong, mengingatkan Dave saat pertama kali dia menyentuh Zara, ada sedikit perasaan sesal namun disisi lain ada sebuah hasrat yang ingin dikeluarkan“Puaskan dia” ucap Dave dengan suara serak nan beratnyaZara jelas memahami apa yang dimaksud Dave, namun untuk sejenak, dia merasa ragu. Hatinya berteriak untuk melawan, tetapi ketakutan akan konsekuensinya membuatnya mau tak mau harus menurut.Dengan gemetar, Zara mengambil langkah pertama, tangannya terulur melepaskan gesper celana Dave.Sambil mengemudi, Dave memperhatikan kegiatan Zara. Wanita itu kini menurunkan resleting celananya dengan tangan gemetar. Gembungan dibalik celana dalamnya semakin membesar, menandakan bahwa keinginan Dave akan segera terpenuhi.“Manjakan dia, Zara” bisik Dave dengan suara serak.Matanya memang masih fokus pada jalanan yang dilaluinya, namun pikirannya tertuju pada wanita yang kini mengusap kejantanannya dengan gerakan naik turun yang ragu-ragu.Milik D

    Last Updated : 2024-05-13
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 29 (21+) Bersetubuh atau bercinta?

    Warning 21+Dave menarik jarinya yang basah oleh cairan Zara, tanpa rasa jijik Dave menjilatnya. Zara yang menyaksikan hal itu segera memalingkan wajahnya ke samping, mencoba menutupi ekspresi malu diwajahnya.Lebih baik dia diam, meski dadanya seakan bergemuruh aneh. Zara mulai khawatir dengan dirinya yang mulai merasa nyaman berada di sisi Dave, meskipun dengan keadaan yang sulit dipahami.Rasa takut Zara terhadap Dave jelas masih ada, tapi di saat yang sama, ada suatu jenis kebergantungan yang muncul, entah itu karena tekanan psikologis atau hasrat membara yang tak terjelaskan.“Kau pilih bersetubuh atau bercinta?” Tanya Dave, suaranya terdengar penuh dengan keinginan yang menggoda.“Bedanya?” Tanya Zara, mencoba menutupi ketidakpastiannya dengan pertanyaan tersebut.“Tidak ada, kau akan tetap mengandung anakku diantara kedua pilihan itu” jawab Dave dengan nada yang sama, tanpa ragu sedikit pun.Kata-kata itu membuat Zara merasa bergetar di dalam. Seorang anak, Zara menginginkannya

    Last Updated : 2024-05-14
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 30 (21+) Sesuai keinginanmu

    Warning 21+Kedua tangan Dave mencengkram pinggul Zara dengan kuat, bersamaan dengan gerakannya yang semakin kasar dan kencang.Zara merasakan dirinya ditarik lebih dalam, lebih dalam lagi ke dalam lautan kenikmatan yang dibuat oleh Dave.“Akh.. ah Dave.. mau keluar.. Dave!” Zara mendesah tertahan, merasakan bagian dalam kewanitaannya semakin berkedut, meminta pelepasan yang begitu mendesak.“Sebentar lagi” Dave menjawab dengan suara yang penuh gairah, bergerak semakin liar, membuat Zara melengkungkan punggungnya dengan dada membusung, menahan gelombang kenikmatan yang mendesak untuk membanjiri tubuhnya.“Ahh Dave…” Jerit Zara, suaranya penuh dengan kepuasan yang tak terkendali, tubuhnya terhempas oleh sensasi yang meluap-luap di dalamnya.“Zara. Ugh” Dave menanggapi, terengah-engah saat dia mendekati puncak kenikmatan, menyatu dengan gelombang panas yang memenuhi dirinya.Belum sempat Zara menghela napas dari sisa orgasmenya, dia kembali dibuat memekik saat Dave menyemburkan cairannya

    Last Updated : 2024-05-14
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 31 Harapan semu

    Seorang wanita tampil rapi dengan mengenakan kaos sederhana oversize dan celana pendek. Rambutnya diikat acak ke atas, menampakan leher jenjangnya yang penuh dengan bercak kemerahan.Dia duduk sambil bersandar di tempat tidur di mana seorang pria tengah tertidur pulas. Punggung yang kokoh dengan rambut acak-acakan itu tidur dalam tengkurap. Selimut hanya menutupi pinggul bawahnya, memperlihatkan pahatan sempurna di tubuh serta lengannya.Zara, wanita itu memperhatikan Dave sambil tersenyum tipis, senyumnya terlihat sendu sebelum beralih menatap dinding kaca ruangan itu. Langit malam dengan cahaya gedung pencakar langit yang berkilauan membuat pemandangan terlihat indah, kontras dengan kekacauan dalam hidupnya“Aku seperti berselingkuh” gumamnya lirih, airmatanya mengalir dari matanya yang membengkakDave menyekapnya di penthouse mewah ini, menyetubuhinya tanpa henti hingga malam tiba. Zara beranjak dari ranjang, hendak membuka pintu kamar yang

    Last Updated : 2024-05-15
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 32 Kenapa masih bertahan?

    Zara bahkan tidak dalam mood yang bagus untuk melanjutkan makan malamnya. Jadinya dia meletakan kembali alat makannya dimeja“Aku-“ sebelum dia bisa berkata apa pun, Dave menatapnya dengan tatapan tajam yang membuatnya merinding."Kau tahu, Zara, aku bisa sangat murka jika kau terus saja menantangku" kata Dave dengan suara yang dinginZara menelan ludahnya dengan susah payah, mencoba menahan ketakutannya.“Aku hanya ingin pulang" ucap Zara dengan suara lemah, berharap agar Dave bisa mengizinkannya pergi tanpa meluapkan kemarahannya.Dave hanya tersenyum dengan dingin. "Tidak begitu cepat, Zara. Kau baru saja tiba" katanya sambil mencibir.Tanpa memberi kesempatan pada Dave untuk menanggapi, Zara berdiri dari kursinya dengan cepat dan berjalan menuju pintu depan. Melihat pintu yang terkunci dengan smartlock membuat Zara berdecak, pasti perlu sidik jari Dave untuk membukanya"Kau pikir kau bisa pergi begitu saja?" tany

    Last Updated : 2024-05-15
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 33 Mulai curiga

    Harry menghembuskan asap rokoknya. Sejak kenal dengan dunia malam, Harry memang menjadi seorang perokok aktif namun hal itu hanya dia lakukan diluar, tanpa sepengetahuan Zara tentunya“Tumben kak Harry tidur disini malam ini?” Tanya Gina mendatangi Harry yang duduk di kursi teras sambil membawa segelas kopi yang diletakan pada meja bundar“Kangen sama Nico” jawab HarryGina tersenyum tipis “Nico sih kayaknya udah tidur” Ucap Gina, dia melangkah mendekati Harry kemudian duduk di pangkuan Harry.Jemari lentik Gina menarik rokok yang berada dimulut Harry “Aku juga pengen rokok” ucap Gina lalu membuang sebatang rokok milik Harry yang tersisa setengah“Tapi rokok daging punya kak Harry” Bisiknya seduktif yang membuat Harry menegang“Dasar pelacur”“Ya kak, aku pelacur kak Harry” Balas Gina dengan nada merendah yang sensualDengan mata yang menggelap penuh gairah, Harry mencumbu Gina. Dia menggendong Gina lalu membawanya Masuk.

    Last Updated : 2024-05-15
  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 34 Terlalu banyak kebohongan

    “Apa mungkin Mas menjualku lagi untuk mendapat mobil?" desak Zara dengan tatapan tajamnyanya.Seketika, suasana di ruangan itu menjadi tegang."Zara, Mas tidak mungkin melakukan itu. Tuan Dave memberikan mobil itu dengan percuma" Harry mencoba membela diri, namun suaranya terdengar semakin tertekan. Zara merasa tidak puas dengan penjelasan Harry yang terdengar canggung.“Jika Mas tidak menjualku. Apa mungkin selama ini Mas sengaja membiarkanku bersama dengan Dave karena Mas mendapatkan semua yang Mas inginkan?” Zara sudah tidak sabar lagi, dia mendesak dengan keras“Zara, Tuan Dave memberikan kita segalanya, Mas punya kerjaan dan kamu juga, kehidupan kita menjadi baik” Ucap Harry membuat Zara tercengang. Wajah Zara memerah oleh kekecewaan dan amarah yang memuncak.Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Sudah cukup banyak rahasia yang terkuak dalam satu hari, dan semuanya terasa begitu menyakitkan.

    Last Updated : 2024-05-16

Latest chapter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 159 Sebuah keajaiban

    “Darling” Suara itu sontak mengagetkan Zara. Tubuhnya membatu dan sontak beberbalik. Dave sedang bersandar di pintu sambil bersedekap dada menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi“D..Dave.. kamu sudah kembali?” Tanya Zara tersendat-sendatDave tidak menjawab. Sekarang, ia melangkah mendekati Zara. Zara merasa seperti penjahat yang tertangkap basahDan di sana, di ambang pintu, berdiri Dave. Wajahnya tampak tenang, tetapi matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Zara baca dengan jelas—apakah itu penyesalan, rasa bersalah, atau bahkan sesuatu yang lebih gelap?"Mencari sesuatu?" tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak, matanya tertuju pada tumpukan foto di tangan Zara.Zara menelan ludah, merasa seluruh tubuhnya menegang. "Dave... apa maksud semua ini? Mengapa ada foto-foto ini? Siapa yang memotretku?" tanyanya dengan suara yang bergetar, menuntut jawaban.Dave melangkah lebih dekat, tetapi Zara mundur selangkah, menjaga jarak di antara mereka. Dia tidak ingin mempercayai b

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 158 Obesesi mengerikan Dave

    ‘Kau bisa mencaritahunya sendiri dirumah itu’ Pesan terakhir yang Sylvia tinggalkan membuat Zara gelisah dan penasaranZara mempercayai Dave namun dia ingin tahu apa yang Dave sembunyikan darinya. Zara berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumah besar itu menuju ruang kerja DaveZara nampak ragu sejenak sebelum dia masuk dan menatap isi ruangan itu. Zara mengigit bibir bawahnya lalu mengeluarkan sebuah kunci yang Sylvia berikan.Dalam ruang kerja Dave, terdapat sebuah pintu yang selalu terkunci rapat dan kini kunci itu ada ditangannyaCtak..Saat dia mendorong pintu itu perlahan, ruang rahasia terbuka di depannya. Ruangan itu dipenuhi oleh berkas-berkas, dokumen, dan peta besar yang tergantung di dinding. Mata Zara tertuju pada satu dokumen yang tergeletak di atas meja besar, seperti sesuatu yang sengaja dibiarkan terbuka. Tangan Zara gemetar saat dia meraih dokumen itu.Mata Zara mulai membaca, dan semakin dia membaca, semakin cepat jantungnya berdetak.Tubuh Zara membeku di tempa

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 157 Pertengkaran Carpenter

    “Aku baru tahu jika sepupuku ini bodoh” Ucap Sylvia yang ditujukan pada DaveDave mengernyit, menatap Sylvia kesal “Apa maksudmu, Sylvia?” tanyanya, suaranya masih diliputi amarahSylvia mendesah, menyilangkan tangan di depan dada sambil menatap Dave dengan tatapan penuh penilaian. “Kau selalu memikirkan segalanya dengan begitu terencana, begitu strategis. Tapi ketika menyangkut Zara, kau benar-benar buta, Dave” katanya dengan nada tajam.“Kau menjadi lemah karena perasaan tak bergunamu itu” SambungnyaDave menahan diri untuk tidak memaki atau bahkan memukul Sylvia.Marcus, yang sedari tadi hanya menonton, tertawa kecil. “Lihatlah kau, Dave. Bahkan adik perempuanku bisa melihat betapa bodohnya kau dalam hal ini. Kau mungkin seorang pemimpin yang hebat, tapi dalam urusan hati, kau hanya seorang amatir.”Dave menoleh tajam ke arah Marcus, tetapi dia tahu bahwa Sylvia dan Marcus, meski

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 156 Menghilangnya Erman Carpenter

    Dave tiba di markas dengan langkah cepat, pandangannya menyapu ruangan yang penuh dengan kesibukan. Anak buahnya bergerak cepat, mencoba mengendalikan situasi yang jelas sedang berada di luar kendali. Beberapa dari mereka tampak terluka, dan suasana tegang terasa di udara."Apa yang terjadi di sini?" tanya Dave dengan nada tajam, suaranya memotong kebisingan di ruangan itu. Semua orang berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya, merasakan otoritas yang dibawa Dave ke dalam ruangan.Seorang pria dengan luka di bahu mendekati Dave, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Carpenter, ada penyerangan mendadak. Kami tidak tahu dari mana mereka datang, tapi serangan itu terorganisir dengan sangat baik.""Siapa yang menyerang kita?" Dave mendesak, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan. Dia merasa marah dan frustasi, tidak percaya bahwa markas mereka bisa diserang dengan begitu mudah.Pria itu menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Kami masih mencari ta

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 155 Ditinggalkan

    "Selamat, Tuan Carpenter. Istri Anda mengandung anak kembar" ucap Dokter kepada Dave yang menemani Zara saat memeriksakan kesehatan kehamilannya."Benarkah?" sahut Dave sambil menatap Zara yang duduk di sampingnya. Tatapan bahagia jelas terlihat di wajahnya"Iya, bayinya dalam kondisi sehat, tolong jaga kesehatan dan jangan mudah lelah.""Itu pasti, Dok. Aku akan menjaga istriku selalu."Zara tersipu malu saat Dave mencium pipinya di hadapan dokter itu. "Ini resep vitamin, jangan lupa diminum secara teratur" kata Dokter sambil memberikan selembar kertas pada Dave."Terima kasih, Dok." Ucap Zara. Setelahnya dia berdiri dan Dave menggandeng tangan Zara keluar ruangan itu."Setelah ini kita mau kemana, Dave?" Tanyanya"Makan malam. Kau mau makan di restoran mana?""Emm aku tidak mau di restoran mana pun."Dave mengernyit bingung. "Lalu kau mau makan dimana?"“Aku ingin kau yang masak” kata Zara sambil ter

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 154 Berdamai dengan masa lalu

    “Luna, aku ingin menamainya Luna”Dave terdiam sejenak. Wajahnya yang semula penuh kasih dan ketenangan berubah menjadi kaku, seperti baru saja ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Tangannya berhenti bergerak di atas perut Zara, dan dia menariknya perlahan, seolah-olah menyadari bahwa nama itu adalah sesuatu yang tidak pernah ingin dia dengar lagi dalam konteks ini.Nama itu, Luna, membawa banyak kenangan yang bercampur antara manis dan pahit. Luna, wanita yang pernah ia cintai, dan wanita yang harus ia relakan pergi, kini kembali menghantuinya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga—sebagai nama untuk anak yang ia nantikan bersama Zara.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak memperlihatkan ketegangan yang tiba-tiba melanda dirinya. "Darling... Luna adalah nama yang sangat indah, tapi...," suaranya sedikit serak, dan dia berusaha mengumpulkan kata-kata yang tepat. "Apakah kau yakin itu nama yang kau inginkan untuk anak kita

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 153 Nama Luna

    Dave selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan rambut masih sedikit basah. Dia mengenakan kaus sederhana dan celana panjang, terlihat lebih santai dari biasanya.Di meja makan, Zara sudah menyiapkan makan malam dengan tampilan yang rapi dan sempurna, seperti biasa. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, sesuatu yang Dave tidak langsung sadari.“Bagaimana kondisimu?” tanya Dave“Lebih baik, tadi aku emosional karena hormone kehamilan” Jawab ZaraMereka duduk berhadapan di meja makan, tetapi percakapan yang biasanya hangat dan penuh canda terasa hambar malam itu. Zara menjawab setiap pertanyaan Dave dengan singkat, dan sering kali dia hanya mengangguk tanpa benar-benar melihat Dave.Ekspresi wajahnya datar, tidak ada senyum yang biasanya menghiasi wajahnya saat mereka makan bersama. Dave merasakan dingin yang perlahan merayap di antara mereka, tetapi dia memilih untuk tidak menanyakannya saat itu, berpikir mungkin Z

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 152 Rapuh

    Dave yang baru saja pulang dibuat kaget melihat Zara yang bersandar pada ranjang sambil menangis“Darling?” Dave memanggil lembut, suaranya penuh dengan kekhawatiran saat melihat Zara. Pikirannya langsung dipenuhi oleh seribu kekhawatiranapa yang terjadi saat dia pergi?“Apa Sylvia melakukan sesuatu padamu?” tanya DaveDave segera mendekati Zara, duduk di tepi ranjang dan meraih tangannya.“Darling, katakan, apa Sylvia yang membuatmu begini?”Zara menggeleng, kepalanya mendongak menatap Dave. Air mata bercucuran dari netra hazel itu“D..Dave..” Rintih Zara"Aku disini Darling. Katakan, apa yang terjadi padamu?” matanya berusaha mencari penjelasan di wajah istrinya.Zara mencoba menahan isakan yang masih tersisa. "Dave… kenapa kau harus pergi? Kenapa semuanya terasa begitu sulit?" suaranya terdengar putus asa.Dave merasakan hatinya tercabik-cabik meliha

  • Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir   Bab 151 Rahasia yang Dave sembunyikan

    "Aku tidak bisa kehilangan dia, Sylvia. Aku butuh dia... kita butuh dia" ujarnya, suaranya hampir bergetar“Kau bodoh” Ucap Sylvia, kali ini nada bicaranya terdengar sinis “Kau lemah Zara, apa kau paham itu?”Zara mengangguk pelan, dia sadar bahwa yang Sylvia ucapankan adalah kebenaran“Kau terlalu percaya padanya, terlalu mudah jatuh ke dalam perangkapnya. Seorang Carpenter bukanlah orang tulus, Zara.”“Aku menasehatimu sebagai seorang wanita” lanjut Sylvia, suaranya kini lebih lembut namun tetap tegas. Ia bersandar pada sofa, pandangannya menjelajahi sekeliling rumah. "Dave memberikanmu sangkar yang bagus" gumamnya, seakan berbicara lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Zara.Zara mengikuti pandangan Sylvia, memperhatikan setiap sudut rumah yang indah ini. Rumah yang dulu terasa seperti tempat berlindung yang aman, kini terasa seperti penjara mewah. Setiap sudutnya mengingatkannya pada kebaha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status