Share

Part 4: Gugurkan!

Author: Desma Limb
last update Last Updated: 2023-12-11 14:57:48

Anna tersenyum sinis melihat ponselnya yang langsung berbunyi setelah pesan untuk Danu terkirim.

“Kamu jangan macam-macam, Anna! Video mesummu masih aku simpan, ya!”

Anna menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga begitu langsung mendengar bentakan Danu di seberang sana.

“Kamu yang bikin masalah ini, Mas! Sekarang aku hamil! Mas yang harus tanggung jawab,” balas Anna tak kalah sengitnya.

“Itu udah jelas bukan anakku! Pasti kamu sudah menjajakan dirimu ke laki-laki lain di luar sana! Dasar, perempuan jalang!”

“Berhenti menyebutku seperti itu, Mas! Kamu kan tahu sendiri, aku masih perawan waktu tidur sama kamu dulu!”

“Hah, sudahlah! Yang jelas tidak mungkin juga si Harry yang sudah hamilin kamu!”

“Oh … jadi nama bajingan itu, Harry? Pokoknya, aku gak mau tahu, Mas! Kamu harus selesaikan masalah yang udah kamu buat ini. Aku gak peduli dengan semua ancaman kamu malam itu. Ayo, kita hancur sama-sama!”

“Gugurkan saja bayi itu! Masalah selesai!”

“Oh, No, no, no! Jangan kau bikin aku juga jadi seorang pembunuh! Apa pun yang terjadi, aku tidak akan menggugurkan anak ini!” balas Anna dengan berani.

“Annaaaa!!! Awas kamu, yaa!!!”

Anna menghela napas panjang begitu Danu langsung mematikan panggilannya usai berteriak keras padanya.

Hmm … lebih baik aku periksa ke dokter kandungan sekarang. Aku butuh surat dokter untuk membuat Mas Danu bertanggung jawab.

***

Sekitar pukul sembilan malam, Danu sudah tiba di depan sebuah club malam. Setelah memarkir mobilnya, ia langsung mengambil ponsel dan menghubungi orang yang bekerja sebagai bartender di club tersebut.

“Harry, saya sudah di parkiran depan club. Kamu keluar deh, sekarang.”

Danu langsung memutus panggilannya begitu orang yang dihubunginya itu menjawab.

Sekitar 10 menit kemudian, baru lah orang yang ditunggunya muncul. Danu yang sudah tidak sabaran karena menunggu cukup lama, langsung meraih kerah kemeja pria yang bernama Harry itu.

“Eh, eh, ada apa nih! Main tarik-tarik aja!” Harry yang bertubuh lebih tinggi dan kekar, langsung mengibas kasar tangan Danu yang mencengkeram kemeja hitam ketatnya.

“Saya kan udah bilang waktu itu. Pake kondom! Pakeee!” Danu melotot geram pada Harry.” Sekarang Anna hamil gara-gara kamu!”

“Loh, loh, loh? Anna istrimu itu hamil?!” Harry ikut melotot mendengar ucapan Danu.

“Iya! Itu karena kamu yang langsung main tancap aja, sampe lupa pake sarung!”

“Oh, itu ….” Harry langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian nyengir. “Habis istrimu itu liar banget sih. Dia sampai gak ngasih saya kesempatan buat pake sarung.”

“Istrimu-istrimu! Dia sudah langsung saya ceraikan malam itu,” balas Danu sengit. “Anna sudah bukan istriku lagi. Jadi kamu yang harus tanggung jawab pada kehamilannya itu!”

“Loh, nggak bisa begitu dong! Mana tahu, itu anakmu juga. Kan kalian masih suami istri waktu itu!” sergah Harry tak mau kalah.

“Saya sudah tiga bulan tidak tidur dengan Anna! Gak mungkin itu anak saya!”

“Pokoknya, saya juga gak mau tanggung jawab!” Harry mengibas-ngibaskan tangan di depan kepalanya yang ikut geleng-geleng. Tiba-tiba, Harry mengingat sesuatu. “Eh, tunggu dulu!”

“Apaan?!” bentak Danu kesal.

“Waktu itu kamu nyuruh saya minum obat kuat 'kan? Makanya saya bisa bikin istri kamu puas selama satu jam. Tapi, saat itu saya sadar tidak pake sarung. Jadi, saya keluarkan di luar.” Harry tersenyum lega. Ia sangat yakin bahwa bukan benihnya yang tumbuh di rahim Anna.”

“Kamu kan punya videonya, coba lihat lagi. Saya yakin banget itu,” lanjut Harry lagi sembari bersiap beranjak dari tempat itu.

“Keluarin di luar belum menjamin untuk tidak hamil! Kamu jangan main lepas tangan gitu aja dong!” Danu kembali menahan Harry yang sudah berbalik mau pergi.

“Kamu tidak bisa membuat saya yang harus tanggung jawab! Kamu pikir, saya percaya kalau kamu tidak tidur dengan wanita secantik itu selama tiga bulan?” Harry mencibir. “Atau, jangan-jangan, dia juga tidur dengan laki-laki lain. Saya lihat, dia itu hyper, lho! Pikir aja sendiri, mana kuat dia tidak tidur dengan laki-laki dalam waktu yang lama. Wah … repot kalo begini. Ah, sudahlah! Itu urusanmu! Kamu yang memulai semuanya, kan?”

Danu tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia membenarkan apa yang diucapkan oleh Harry. Anna memang mempunyai gairah yang tinggi. Selama ini, Anna selalu saja menggodanya dengan berbagai cara agar bisa tidur dengannya. Tapi, karena Danu sangat membenci wanita itu, ia hanya sesekali memberi nafkah batin pada Anna. Itu pun, Danu hanya ingin membuat Anna sakit kepala karena tidak tuntas dalam bercinta.

Danu menggeram menahan emosi, melihat Harry yang melenggang masuk kembali ke dalam club. Ia pun kemudian masuk ke dalam mobilnya. Sebelum menjalankan kendaraannya, ia menghubungi ponsel Anna. Tidak menunggu lama, wanita itu telah mengangkatnya.

“Tunggu aku di rumah sekarang!”

Tanpa menunggu jawaban dari Anna, ia langsung memutuskan panggilan itu.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Danu tiba di rumah kontrakan yang telah ditinggalkannya sebulan yang lalu. Ia memarkir kendaraannya di pinggir pagar. Danu yang masih menyimpan cadangan kunci pagar dan rumah itu langsung saja membukanya.

Anna yang sedang menunggu di ruangan tamu langsung mengintip dari jendela kaca begitu mendengar suara mobil Danu datang. Ia pun buru-buru duduk kembali di kursinya begitu melihat Danu menuju pintu rumah.

“Mana buktinya kalau kamu hamil!” Danu langsung bicara begitu melihat Anna duduk menunggunya di ruang tamu. Ia pun kemudian menghenyakkan tubuhnya dengan kasar di kursi yang berhadapan dengan wanita yang mengaku tengah hamil itu.

Tanpa menjawab, Anna menyerahkan selembar kertas hasil lab yang diperolehnya dari klinik dokter kandungan siang tadi. Ia telah mem-fotocopy dan memotret kertas itu untuk berjaga-jaga seandainya kertas asli tersebut dirobek oleh Danu.

Danu meneliti kertas itu sejenak, kemudian menatap tajam wajah Anna yang duduk di hadapannya dengan tenang.

“Kamu jujur sekarang! Siapa yang telah menghamili kamu!” tanya Danu tegas. Wajahnya terlihat memerah menahan amarah. Danu benar-benar kesal setelah melihat hasil POSITIF yang tertera di kertas yang baru saja dilihatnya.

“Hanya dua pria yang telah tidur denganku. Selain kamu, tentu saja bajingan itu,” jawab Anna tenang. Ia tidak mau lagi terintimidasi oleh pria tak punya hati yang ada hadapannya itu.

“Huh! Jujur aja kenapa sih? Harry juga gak mungkin bikin kamu hamil. Tadi, aku nemuin dia. Katanya, dia keluarin di luar! Kamu jangan coba-coba nipu aku, ya, Anna!”

“Terserah kamu, Mas! Aku capek jelasinnya. Kamu mau bunuh aku sekarang pun, jawabanku akan tetap sama.”

“Sialan, Kamu!” Danu memukul ke dua sisi kursi yang didudukinya dengan geram.

“Gugurkan! Harry tidak mau tanggung jawab! Dia bilang, kamu pasti tidur dengan orang lain juga!” Danu menatap Anna dengan mata mengkilap marah.

“Aku gak peduli dengan si Harry itu! Aku gak kenal dia juga. Kamu yang harus selesaikan semua ini, Mas!” bantah Anna tak mau kalah. Ia kemudian menatap Danu dengan tajam. “Kalau Mas masih terus seperti ini, terpaksa aku akan menghubungi orang tuaku di Malaysia dan orang tua Mas di Surabaya. Terus terang, aku belum cerita sama mereka kalau kita sudah bercerai. Hmm … bagaimana ya, reaksi orang tua kita, jika mendengar kamu yang sudah menistakan aku pada pria lain?”

“Brengsek kamu, Anna!” geram Danu. Ia pun berdiri dari duduknya, lalu melangkah lebar menuju tempat duduk Anna yang secara hukum masih sah sebagai istrinya karena ia belum mengurus surat perceraian mereka ke pengadilan.

Related chapters

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   Part 5: Selingkuhan Danu

    “STOP!” Anna langsung berdiri dari duduknya, lalu mengacungkan telunjuknya ke depan. Danu pun berhenti tepat di ujung telunjuk itu.“Mas mau KDRT? Ayo, pukul aku! Biar urusan ini bisa langsung ke kantor polisi setelah ini!” Anna menatap Danu tanpa rasa takut. “Mas pikir, aku belum antisipasi sebelum Mas datang ke sini? Nih, aku kasih tahu! Sekeliling rumah ini sudah aku pasang CCTV. Kamera pun sudah ada yang merekam ruangan ini. Ayo, pukul sekarang!”Danu yang telah mengangkat tangannya untuk menampar wanita cantik itu langsung tertahan di udara mendengar ucapan dari Anna. Ia pun mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tamu yang menyatu dengan ruangan tengah. Danu pun melihat ada beberapa titik kamera CCTV di pojok-pojok plafon rumah.“Aaagggrrr!!! Sialan kamu, Anna!” geram Danu dengan wajah merah padam. Gagal sudah rencananya untuk bisa menceraikan wanita yang dibencinya itu. Mau tidak mau, ia harus membuat rencana baru untuk menyingkirkan Anna.“Kamu menang kali ini, Anna! Aku a

    Last Updated : 2023-12-11
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   Part 6: Tamu Tengah Malam

    Danu buru-buru bangkit dari duduknya, dan langsung menuju kamar mandi. Sekitar 10 menit, pria itu sudah keluar dari apartemennya. Setiba di lift, ia memencet nomor lantai yang berada tepat dibawah lantai apartemennya. Sudah sebulan, Danu ikut menyewa apartemen type studio di gedung yang sama dengan Andara.Setibanya di depan pintu apartemen yang ditempati kekasihnya dengan type yang sama dengannya itu, Danu langsung memencet bel. Tak menunggu lama, pintu apartemen itu pun terbuka dari dalam. Menampakkan wajah Andara dengan mata yang masih merah. Danu bisa menebak kalau wanita tercintanya itu baru saja menangis.“Sayang ….” Danu langsung maju dan meraih tubuh Andara ke dalam pelukannya. Sebelah kakinya pun mendorong pintu agar tertutup kembali. Pria tampan itu mencium kening dan mata Andara penuh kasih sayang. “Maafkan aku, ya? Sudah buat kamu menangis lagi hari ini. Padahal, aku udah janji akan membahagiakanmu kembali.”Andara tak menjawab, hanya isak tangisnya yang kembali terdengar.

    Last Updated : 2023-12-11
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   Part 7: Ajakan Mertua

    Anna bergeming. Ia tetap pura-pura sudah terlelap. Meskipun ada sedikit rasa takut di hatinya, tapi ia bertahan tidak melakukan apa-apa. Ia ingin tahu, apa yang akan dilakukan oleh Danu padanya. Setelah menunggu berapa saat, Anna mendengar dengkuran khas dari Danu selama ini. Yang awalnya halus, lama-lama menjadi keras. Itu pun kadang-kadang diselingi oleh bunyi dari bokongnya.Anna tersenyum tipis, entah apa yang membuatnya begitu menyukai Danu sejak remaja dulu, hingga tergila-gila sampai dewasa. Anna bertemu pertamakali dengan Danu di usia 17 tahun. Saat keluarga mereka bersilaturrahmi. Papa Anna adalah sahabat Ayah Danu ketika zaman kuliah dulu. Kedua orang tua itu bertemu kembali saat reuni akbar yang diadakan oleh kampus mereka. Thohir, Papa Anna yang merantau ke Malaysia begitu lulus kuliah, sekalian membawa istri dan kedua putrinya berlibur ke Jakarta saat reuni itu.Setahun kemudian, demi ingin mendekati Danu, Anna pun memutuskan untuk kuliah di Jakarta. Tentu saja, kedua ora

    Last Updated : 2023-12-11
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   8. Pinggir Jurang

    “Kenapa kamu sampe kaget kayak gitu sih, Dan?” tanya Rahma menatap sang putra dengan heran.“Ya … anu, Bu. Kok, mendadak gitu ngajaknya.” Danu berusaha menahan rasa kesalnya. “Maksudku, kami kan belum siap-siap.”“Cuma semalam doang, kok. Besok siang juga udah bisa pulang.” Rahma mengalihkan tatapannya pada Anna yang hanya diam memperhatikan ibu dan anak itu. “Ibu lihat kalian berdua, kok masih aja kaku. Udah setahun lho, kalian nikah. Terutama kamu Danu! Kalau sikap kamu gini terus sama Anna, kapan coba ibu dan Ayah akan punya cucu.”Anna tercekat mendengar ucapan ibu mertuanya. Apalagi, Danu yang tiba-tiba meliriknya tajam.“Ayo, berangkat! Baru juga ketemu, kalian udah berdebat aja.” Irsyad, ayahnya Danu menepuk bahu putranya. Danu pun kemudian menjalankan kendaraannya keluar dari parkiran bandara.“Kamu nanti bawa baju hangat yang agak tebal ya, An.” Rahma mengalihkan perhatiannya pada sang menantu. “Sekarang udah mulai musim hujan, udara di puncak pasti sangat dingin banget sekara

    Last Updated : 2024-01-16
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   9. Dilenyapkan Suami

    “Anna! Kamu ngapain di sini? Bikin repot aja, nyariin kamu! Tahu nggak!” bentak Danu sambil menepuk pundak Anna dari belakang sedikit keras.“Aaahhh!” Anna yang kaget malah berteriak dan langsung membalikkan badannya. Bahkan, payungnya sudah terlepas dan terbang ke jurang.Gerakan membalik badan yang tiba-tiba itu, Anna jadi tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya yang berpijak pada rumput yang licin karena basah oleh gerimis. Punggung wanita itu langsung terhempas ke pagar tembok pembatas yang hanya setinggi pinggang orang dewasa. Tubuh Anna memberat dan miring ke arah jurang, sehingga kedua kakinya terangkat ke atas dengan cepat.“Anna!” Danu yang kaget melihatnya, langsung melompat ke depan dan menyambar lengan istrinya itu. Untung saja, ia masih sempat meraih sebelah tangan Anna sebelum terjun bebas ke jurang.“To-tolong aku, Mas ….” Anna menatap suaminya dengan rasa takut luar biasa. Bagaimana tidak, saat ini tubuhnya sedang bergelantungan di pinggir jurang yang dasarnya saja ti

    Last Updated : 2024-01-17
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   10. Hilang

    “Kondisi Bu Rahma tidak apa-apa. Beliau pingsan karena kaget saja. Mudah-mudahan sebentar lagi sadar,” ujar dokter usai melepas stetoskop dari telinganya.Danu dan ayahnya langsung menghela napas lega. Dan benar saja, sekitar 15 menit kemudian, ibunya Danu itu pun siuman. Ia langsung menanyakan Anna pada putranya. Tapi, Danu tak menjawab. Pria itu hanya diam menunduk."Polisi sudah mengatur anggotanya untuk turun ke bawah setelah hujan reda, Bu. Kita doakan saja, semoga Anna baik-baik saja." Irsyad yang akhirnya menjawab pertanyaan istrinya."Duh ... hujan deras kayak gini, gimana Anna akan baik-baik aja di bawah sana." Rahma kembali menangis sedih begitu membayangkan kondisi sang menantu yang jatuh ke jurang."Hm ... lebih baik, kita memberitahu orang tua Anna malam ini juga. Jangan sampai mereka menyalahkan kita kalau tak segera memberi kabar," lanjut ayahnya Danu lagi sembari menoleh pada putranya. "Kamu telpon mertuamu, Danu."Danu tersentak mendengar perintah ayahnya. Ia pun lang

    Last Updated : 2024-01-18
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   11. Wanita Pemetik Sayur

    “Iya, Bu. Maaf, aku selalu saja lupa waktu kalau udah memetik sayur-sayuran ini, seger-seger semuanya,” jawab wanita hamil itu sembari mengangkat keranjang di sampingnya yang hampir penuh oleh sayur-mayur dengan wajah cantiknya yang berseri-seri.“Aduh, jangan angkat berat-berat, Neng. Biar ibu saja yang bawa ke dalam.” Wanita paruh baya itu langsung mengambil keranjang dari tangan sang wanita hamil."Ayuk, masuk.""Iya, Bu."Malam harinya, di tengah rumah panggung yang dinding dan lantainya terbuat dari bahan kayu pilihan itu teronggok sayur mayur yang telah dipanen oleh penghuni rumah. Ningsih--si pemilik rumah sedang asyik memotong-motong tali kecil untuk mengikat sayur-mayur yang akan dijual ke pasar oleh Ilham--suaminya besok pagi. Wanita hamil yang tadi sore telah membantu Ningsih memetik sayur tampak keluar dari salah satu kamar.“Udah … Neng Anna istirahat aja di kamar. Gak usah ikut ngikat-ngikat sayuran hari ini,” cegah Ningsih pada wanita muda yang ternyata adalah Anna.Su

    Last Updated : 2024-01-18
  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   12. Bartender Tampan

    “A-apa, Neng?!” Ilham menatap Anna tak mengerti. Ia bingung dengan permintaan wanita muda itu.“Ting-tinggalkan … ja … ket i-ini di sinih ….” Anna tak sanggup lagi untuk bicara. Kepala dan tubuhnya langsung terkulai lemah. Wanita itu tidak sadarkan diri kembali.“Astagaa … Neng! Neng Anna!” Ilham menepuk pelan bahu Anna. “Walah … pingsan lagi kayaknya.”Ilham yang teringat akan ucapan Anna untuk segera pergi dari tempat itu, langsung membuka jaket tebal yang dipakai oleh Anna. Setelah itu, ia juga membuka jaket tipis bahan parasut yang dipakainya sendiri, lalu memakaikan pada tubuh wanita muda itu. Ilham pun menggendong tubuh Anna di punggungnya. Kemudian, buru-buru pergi dari lokasi itu. Ia tak menyadari kalau wanita yang ditolongnya itu hanya memakai sebelah sepatu. Sebelahnya lagi entah jatuh di mana.“Aduh, Pak?! Ini siapa yang Bapak bawa?!” Ningsih yang sedang memberi ayam-ayamnya makan langsung memekik kaget begitu melihat tubuh yang berselimut karung itu bukan rusa hasil buruan

    Last Updated : 2024-01-19

Latest chapter

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   57. ODGJ

    Akhirnya, keesokan harinya, Anna bersama Harry dan kedua orang tuanya datang ke kantor polisi membezuk Danu. Mereka juga membawa dokter ahli jiwa yang terkenal untuk memeriksa kondisi Danu. Mereka ingin mendengar langsung dari dokter itu, apakah Danu perlu dirawat dokter jiwa atau depresi pria itu hanya sesaat saja akibat terguncang karena tiba-tiba masuk penjara.Di sana sudah menunggu Irsyad dan Rahma. Kedua orang tua Danu itu sudah tiba sejak pagi. Anna langsung menyapa dan menyalami mantan mertuanya itu dengan tulus. Bahkan, Anna memeluk Rahma. Ia benar-benar kasihan melihat kedua orang tua yang juga sangat ia sayangi sejak masih remaja dulu."Gimana keadaan Ayah dan Ibu?" tanya Anna usai menyalami Irsyad dan memeluk Rahma."Alhamdullillah, keadaan kami baik, Nak. Cuma kemarin habis pulang dari rumah kamu, Ayah sedikit drop kondisinya, tapi tadi habis subuh, alhamdullillah sudah membaik," jawab Rahma sambil tersenyum haru melihat kebaikan hati mantan menantunya itu. Andai dulu, Da

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   56. Depresi

    Semuanya menatap pada Harry, tak menyangka Suami Anna itu akan langsung bertanya seperti itu pada orang tua Danu.Tak lama, Rahma menunduk, lalu terlihat mengusap matanya dengan ujung jilbabnya. Sedangkan Irsyad, hanya menghela napas panjang."Pas datang ke Jakarta, kami langsung ke kantor polisi menjenguk Danu. Polisi yang menjawab Hp Danu saat Bapaknya telpon Danu hari Minggu itu." Setelah cukup tenang, Rahma menjawab pertanyaan Harry."Bapak tetap memarahi Danu ketika kami bertemu di sana walaupun wajah Danu terluka," sambung Rahma lagi."Dia pantas menerima semua itu! Aku tidak pernah mendidiknya jadi manusia jahat! Kamu yang selalu memanjakannya sejak dulu!" Irsyad malah balik memarahi istrinya."Sudahlah, semua ini sudah terjadi. Semoga Danu bisa menjadi lebih baik setelah masa tahanannya berakhir nanti." Thohir akhirnya tidak tahan juga. Jauh disudut hatinya, ia juga tidak tega pada mantan besannya itu sekaligus sahabat karibnya sejak masa kuliah dulu. Hubungan mereka merenggan

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   55. Tamu Tak Diundang

    "Di ujung jalan rumah kita. Dia parkir mobilnya di sana. Pas dia mau masuk mobil, kami datang sama polisi," jelas Harry sembari merengkuh bahu istrinya. "Sekarang kamu tenang ya, akan kupastikan dia mendekam di penjara dalam waktu yang lama, biar nggak bikin masalah lagi sama kita!" "Iya, Pi. Aku juga lega sekarang. Tapi, aku nggak habis pikir sama sikapnya tadi. Aku nggak nyangka aja dia bakal minta maaf dan sikapnya sama Arez juga baik banget. Padahal aku sempat kepikiran pas Arez hilang, dia bakal jahatin anak kita, tapi malah diantar sendiri ke sini." Anna mengungkapkan kebingungannya atas sikap Danu yang tidak seperti biasanya. "Mungkin pas bersama Arez dia jadi sadar. Ya, nggak ngertilah, tiba-tiba, dia bisa berubah baik kayak gitu. Tapi yang pasti, kita jangan sampai lengah gara-gara sikapnya itu. Dia harus dihukum, biar tahu rasa," ujar Harry. "Betul, walaupun Arez tidak apa-apa, papa juga tidak mau memaafkannya begitu saja. Dia harus mendapat balasan dari semua perbuatan

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   54. Maafkan Saya

    "Oh, Alhamdulillah. Ayo, Pa, kita jemput Arez." Harry sampai ingin menangis mendengar ucapan ayah mertuanya itu. Ia tak bisa membayangkan, kalau anak balitanya itu tak bisa ditemukan malam itu juga. Memikirkan anaknya yang ketakutan, atau mungkin kelaparan dan kehausan, membuat Harry merasa frustasi. Apalagi membayangkan respon istrinya, kalau ia gagal membawa pulang anak sulung mereka ke rumah malam itu juga. * Anna duduk di ruang tamu dengan mata merah dan sembab. Ia ditemani Adinda yang juga sama kondisinya dengan sang kakak. Keduanya menunggu khabar Arez dengan harap-harap cemas. Tak ada yang berbicara. Keduanya terus berdoa dalam hati. Sedangkan ibu mereka yang juga sangat terpukul oleh peristiwa itu sudah disuruh Anna untuk istirahat di kamar saja berapa saat yang lalu, begitu juga dengan Bu Ningsih, yang masih setia tinggal di rumah Anna untuk mengawasi para pengasuh kedua anak Anna. Suasana hening di ruangan itu dipecahkan oleh suara bel pintu yang berbunyi. Anna dan adik

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   53. Jejak Danu

    Harry berjalan mengikuti di belakang tiga orang petugas polisi bersama ayahnya, ayah mertua, dan asisten ayahnya.Satu orang petugas polisi langsung mengetuk pintu rumah Danu. Awalnya tidak begitu keras, lama-lama semakin keras. Tapi, tetap tidak terdengar apa-apa dari dalam rumah. Tidak sabar, polisi itu pun kemudian memegang handle pintu dan menekannya ke bawah. Tiba-tiba, pintu itu terbuka dengan mudahnya. "Sialan! Ternyata tidak dikunci!" umpat aparat polisi itu kesal sembari mengibas-ngibaskan tangannya yang kebas karena cukup lama menggedor-gedor pintu itu. Kemudian, ia kembali siaga dengan senjatanya. "Ayo, kita masuk!"Dua orang temannya menganggukkan kepala sembari mengacung pistolnya ke depan. Tiga orang polisi itu pun mengendap masuk ke dalam rumah yang lampunya tidak dinyalakan. Tapi, sinar lampu teras yang masuk cukup untuk menerangi ruang tamu yang terhubung dengan ruang keluarga itu.Harry pun ikut mengendap masuk bersama Thohir dan Hendrawan, sedangkan Bimo, asisten H

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   52. Ingin Jadi Ayah

    "Kamu tunggu di sini, Mi. Jangan kemana-mana. Aku akan coba cari tahu ke ruangan CCTV," jawab Harry yang juga terlihat panik. Apalagi melihat Anna dan ibu mertuanya sudah mulai menangis."Papa akan telepon polisi." Ayahnya Anna pun segera mencari bantuan."Sialan! Siapa yang berani menculik cucu berhargaku! Akan kucincang sendiri orangnya nanti!" Hendrawan, ayah Harry yang juga hadir di acara ulang tahun cucu kesayangannya sekaligus sang penerusnya itu ikut mencak-mencak panik. Pria paruh baya itu pun kemudian mengajak Bimo, pengawalnya untuk turun tangan sendiri. Kedua orang itu pun buru-buru pergi dari tempat itu.***"Mami...Mami...." Arez langsung menangis lagi begitu mulutnya bebas dari bekapan Danu. Bocah kecil itu menatap takut pria yang kini mendudukkannya di jok depan mobil, lalu memasang safetybelt di tubuh mungilnya."Cup, cup, Sayang. Jangan nangis. Kita akan jalan-jalan berdua, ya?" Danu mengusap pelan pipi dan rambut bocah tampan itu."Om ciapa? Alez mau cama Mami...." A

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   51. Bayi Andara dan Putra Anna

    Danu kaget mendengarnya. Kantuknya langsung hilang. Buru-buru ia berjalan menuju pintu kamarnya. Sejak Andara kembali ke rumah dengan berita kehamilannya, Danu tidak mau lagi sekamar dengan wanita yang masih sah sebagai istrinya itu. Andara tidur di kamar tamu."Mas Danu, tolong antar aku ke rumah sakit, ya? Sakit banget...." Andara memohon sambil meringis kesakitan begitu melihat Danu akhirnya membuka pintu. Hanya saja pria itu masih tetap saja menatapnya dingin."Tunggu sebentar," ujarnya datar. Tak terpengaruh oleh kesakitan yang dirasakan istrinya itu. Danu masuk kembali ke kamar untuk mengambil dompet dan jaketnya.Tidak lama kemudian, mobil yang dikendarai Danu meluncur ke rumah sakit. Pria itu masih tetap bergeming. Ia hanya fokus akan kemudinya. Tak terpengaruh oleh suara rintihan Andara yang semakin kencang."Mas...cepatan...sakit banget...." Andara malah sudah menangis menahan rasa sakit yang semakin kencang."Sekarang nangis-nangis. Dulu, pas bikinnya sama suami orang enak-

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   50. Karma

    Perasaan Danu seakan hancur berkeping-keping. Kata ‘cerai’ seolah menjadi palu yang menghantam harapannya. Ia mencoba meraih tangan Andara, tetapi wanita itu menarik tangannya. “Aku berharap kamu bisa berubah, Mas. Tapi sekarang aku tidak bisa terus menunggu kamu berubah,” ucap Andara pelan namun tegas. Danu hanya bisa memandangi punggung Andara yang pergi meninggalkannya. Dia merasa dunianya runtuh. Di saat bersamaan, pikirannya kembali terisi dengan bayangan Anna yang kini hidup bahagia bersama Harry. Perasaan iri, cemburu, dan kebencian bercampur aduk dalam hatinya. “Kenapa semua orang bisa bahagia kecuali aku?” gumam Danu, penuh amarah. Hari demi hari berlalu, semakin dalam pula rasa frustasinya Danu. Hingga pada akhirnya, ia menerima kenyataan bahwa Andara benar-benar ingin bercerai. Tak ada jalan kembali untuk mereka berdua. Kenyataan pahit ini membuat Danu semakin tenggelam dalam kebencian pada dirinya sendiri. Ia merenungi banyak hal dalam hidupnya. Mungkin Bagas bena

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   49. Tak Ingin Bersama Lagi

    Danu duduk sendirian di meja makan rumahnya, kepalanya tertunduk, tangannya mengepal di atas meja yang penuh dengan gelas dan piring kotor. Bayangan Anna dan Harry di pelaminan beberapa hari yang lalu masih jelas terbayang di kepalanya. Rasa benci dan iri menyelimuti dirinya. Bagaimana bisa Anna, mantan istrinya, berakhir dengan pria yang ternyata bukan hanya seorang CEO, tetapi juga penerus konglomerat besar? Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Harry, pria yang pernah diperalatnya untuk menjebak Anna, adalah sosok yang kini bersanding dengan mantan istrinya itu dalam kebahagiaan yang melimpah.Pikirannya semakin gelap ketika teringat dengan Andara, istrinya sendiri yang kini telah pergi meninggalkannya lagi. Danu menghempaskan napas berat. Andara, wanita yang dulu ia harapkan dapat menemaninya selamanya, kini telah benar-benar meninggalkan dirinya. Bukan hanya pergi dari rumah, tetapi kali ini Andara juga membawa semua barang-barangnya dan sepertinya tidak ada niatan untuk kembali.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status