Share

S2 BAB 87 : Tidak Pernah Bosan

“Ya Tuan, karena itu saya terlambat sedikit,” ujar Fathan dengan ponsel yang ia jepit di antara bahu dan telinga kanan.

Ia duduk di atas sebuah kursi dengan tubuh menekuk condong ke depan, asyik berbicara dengan seseorang di ujung sana, tanpa menghiraukan jeritan dan lolongan kesakitan seseorang di bawahnya.

Sementara tangan kirinya menjepit sebatang rokok yang terlihat habis setengahnya.

‘Berisik sekali di sana!’ keluh lawan bicara Fathan.

“Maaf Tuan, saya sambil melakukan sterilisasi kota dari kotoran.”

‘Jangan harap bisa membersihkan seluruh kota olehmu sendiri, Fathan.’

“Setidaknya saya membersihkan kotoran dari rumah yang akan dihuni oleh istri saya.”

‘Hah! Istri? Rupanya kamu serius dengan Shanti?’

“Tentu saja, Tuan.” Fathan berhenti tersenyum. Lolongan di bawahnya terdengar agak mengganggu, sehingga ia menjejak kakinya ke sumber suara bising itu.

“Hrrrgghhmmm!!!”

“Diamlah! Saya sedang menelepon bos saya,” tukas Fathan tak acuh lalu mengisap rokoknya dengan sebelah mata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status