"Nona baik-baik saja?" Pria yang di tabrak Alona bertanya kepada wanita hamil itu. Alona mendongak dan menatap wajah pria yang dia tabrak. Pria itu tersenyum lebar kepada Alona.Sedangkan Alona sedikit terkejut dengan keberadaan pria di hadapannya itu.Alona jelas mengenal siapa pria di depannya itu. "Alona!Kita bertemu di sini.Apa yang terjadi?"Pria itu seketika memeluk Alona ketika melihat wanita hamil itu menangis. Alona yang mendapatkan perlakuan secara tiba-tiba sama sekali tidak menolaknya. Dia tidak punya waktu memikirkan semua hal itu.Hatinya begitu hancur saat ini karena ulah pria yang dia cintainya. Dia merasakan dunianya gelap saat ini. "Apa-apaan ini?"Suara Alex mengalihkan perhatian Alona dan pria yang memeluknya. Alona yang tersadar segera mendorong tubuh pria yang di tabrak nya tapi jelas Alona tahu siapa pria itu.Pria itu adalah teman semasa dia kuliah. Keduanya cukup akrab satu sama lain tapi Alona hanya menganggapnya sebagai seorang teman tidak lebih dari
"Apa yang terjadi Paman Jack?Aku melihat tuan Alex menarik paksa nona masuk ke dalam mobil. "Lily yang baru saja tiba langsung bertanya kepada pria paruh baya itu. "Paman juga tidak tahu.Seharusnya kamu tahu karena kamu bersama dengan nona sepanjang hari."Paman Jack menatap ke arah Lily yang terlihat khawatir. "Nona mengatakan jika dia ingin bertemu dengan saudaranya di sebuah restoran dan tanpa sengaja aku bertemu dengan tuan Alex di depan restoran tersebut.Tuan Alex bertanya tentang keberadaan nona tentu saja aku pasti akan mengatakannya. Tapi tidak berselang lama kemudian tuan Alex keluar dengan menyeret paksa nona Alona. "Lily menundukkan wajahnya menceritakan semuanya kepada Paman Jack. "Pasti terjadi sesuatu di sana.Tuan tidak mungkin bertindak jika nona tidak berbuat kesalahan. "Timpal Louis menatap ke arah Paman Jack. "Kamu benar tapi saat ini tuan Alex sedang di kuasai amarah. Tidak ada yang bisa menghentikannya.Satu satunya orang yang bisa melawannya adalah tuan Ma
Setibanya tuan Mahendra di mansion sang putra. Pria paruh baya itu langsung menemui putranya yang berada di ruang kerjanya. Tuan Mahendra bisa melihat keadaan putranya yang terlihat begitu kacau saat ini. Bahkan tuan Mahendra tampak terkejut melihat penampilan sang putra. "Apa yang terjadi?Apa yang kamu lakukan kepada Alona?Jangan bertindak gegabah Alex. Kamu tahu dengan jelas wanita seperti apa itu Alona. " Alex hanya terdiam dan menundukkan pandangannya.Tampaknya pria itu mulai menyadari kesalahannya karena sudah berbuat seperti itu kepada Alona. Alex melihat mata Alona memancarkan kekecewaan di matanya. Bahkan pria itu tersentak ketika Alona meneteskan air mata di hadapannya saat itu. "Alex!Lihat ayah!Kamu mencintai Alona.Kamu tidak bisa menyembunyikan hal itu dari siapa pun tapi ketika sikap mu seperti itu kepada Alona,dia akan membencimu.Kamu tahu jika dia mengandung penerus mu.Kamu harus menghargai dirinya jika tidak dia akan pergi darimu dan ayah yakin jika kamu ak
Tiga jam berlalu telah di lakukan pencarian tapi Alona masih saja belum di temukan. Alex terlihat begitu murka saat ini.Pemimpin Black Dragon itu tidak bisa berpikir jernih saat ini. "Aku tidak ingin tahu Louis,segera temukan dia!"Perintah Alex yang tidak terbantahkan lagi. "Baik tuan."Jawab Louis segera meninggalkan Alex dan kembali melakukan pencarian. Alex tidak menyangka jika wanita itu akan pergi meninggalkan dirinya begitu saja. Ini bukan pertama kalinya Alona kabur darinya.Seharusnya Alex sudah mewanti wanti hal itu. "Kamu sangat ceroboh Alex.Seharusnya Kamu sudah mewaspadai hal itu."Batin Alex yang mulai menyesal segala perbuatannya kepada Alona tapi sekarang semua itu sudah terlambat. Wanita itu telah pergi dan membawa calon bayi mereka. Sementara itu di dalam sebuah apartemen. Seorang pria mengamuk karena tidak berhasil mendapatkan Alona. Rencananya tidak berjalan seperti yang dia inginkan. "Bagaimana sekarang?Alona telah kabur dan kita tidak tahu kemana dia per
"Selama Alona bersama dengan bibi,dia anak yang baik.Rasanya ibu tidak percaya dengan hal itu.Lagi pula pagi ini dia mengatakan jika dia ingin bertemu dengan saudaranya bukan seorang laki-laki. "Ucap bibi Alice menatap ke arah Alex.Terlihat jelas penyesalan pria itu saat ini. Alex tidak mengatakan sepatah kata pun lagi.Pria itu hanya diam seribu bahasa.Dia mulai menyadari kesalahannya sekarang. Di tengah-tengah obrolan mereka berdua,ponsel Alex berdering. Pria itu semakin menyesali perbuatannya ketika Louis sudah melaporkan kejadian yang sebenarnya. "Sepertinya aku telah melakukan kesalahan besar bibi.Orang yang di temui Alona adalah saudaranya dan dia Sepertinya mendengar semua percakapan ku dengan Viona.Wanita itu Sepertinya sengaja menjebak kami."Alex semakin menundukkan pandangannya ketika dia meletakkan ponselnya. Bibi Alice hanya bisa terdiam menatap ke arah Alex.Wanita paruh baya itu teringat dengan masa lalunya.Entah kenapa dia merasa jika kisah mereka berdua hampir
Setelah tiga puluh menit berlalu,kini Alex sudah berada di dalam mobil. Pria itu beserta tangan kanannya sedang menuju ke kekediaman tuan Mahardika yang tidak lain adalah mertuanya sendiri. Louis bisa melihat kemarahan tuannya saat ini. Bahkan Louis sama sekali tidak berani bertanya kepada Alex saat ini. Tidak butuh waktu lama,mobil mereka sudah berada di depan kediaman tuan Mahardika. Alex segera turun dari mobil tanpa menunggu Louis membuka pintu. Laura yang mendapatkan laporan dari pelayan tentang kedatangan Alex ke kekediaman nya,tergopoh gopoh menghampiri pemimpin Black Dragon itu. Wanita paruh baya itu tersenyum sumringah menghampiri Alex tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.Pria itu datang karena marah bukan karena sesuatu yang lain tapi sepertinya Laura salah sangka karena hal itu. "Selamat datang tuan Alex. Apa yang membuat anda datang? Kami sangat senang dengan kedatangan anda ke tempat kami."Ucap Laura yang masih sumringah menatap ke arah pria yang tidak menun
"Mau kemana kamu wanita licik?"Ucap Alex tersenyum menyeringai menatap ke arah wanita yang sedang menarik koper miliknya. Wanita yang dimaksud oleh Alex berbalik dan menatap ke arah Alex.Wanita itu tidak lain adalah Viona. Viona yang mengetahui jika dirinya ketahuan oleh Alex,berniat untuk kabur. Wanita itu jelas tahu pria seperti apa Alex. Viona bukan orang bodoh yang akan menunggu Alex menghampiri nya tapi ternyata pria itu tetap saja mengejar dirinya sampai di bandara.Viona ketahuan jika dirinya ingin kabur dan meninggalkan kota itu. "Al...Alex..!Aku hanya..."Viona tidak melanjutkan ucapannya tapi wanita malah melempar Alex dengan kopernya dan berlari menjauhi pemimpin Black Dragon itu. ''Merepotkan!"Ucap Alex melirik ke arah anak buahnya. Louis yang melihat hal itu tentu saja sudah mengerti maksdud dari tuannya. Alex malah melangkah menjauh dan tidak berniat mengejar wanita itu. Alex menyerahkan semuanya kepada anak buahnya. Alex masuk ke dalam mobil miliknya dan me
"Lepaskan aku."Ucap Pria itu kembali tapi Alex sama sekali tidak memiliki niat untuk melepaskan mereka. "Aku tidak tertarik dengan hal itu.Kalian berdua akan mendapatkan hukuman berat dari perbuatan kalian."Ucap Alex tersenyum menyeringai. "Aku akui jika aku berniat merebut Alona dari mu karena Viona mengatakan jika kamu menyiksa nya setiap hari. Aku tidak akan pernah membiarkan wanita yang kucintai tersiksa. "Ucap pria itu tapi hal itu membuat wajah Alex seketika berubah menjadi tajam. Dia jelas tidak menyukai ucapan pria di hadapannya. Alex melakukan kekerasan jika hal itu wajar baginya.Meskipun dirinya tidak memunngkiri jika dirinya memang pernah melakukan kekerasan terhadap Alona.Hingga membuat wanita itu kabur darinya. Tapi semua itu karena ulah mereka berdua.Memikirkan semua itu,emosi Alex kembali memanas.Dadanya kembali naik turun karena emosi. "Aku bertanya kepada kalian lagi.Dimana Alona?Jawaban kalian akan menentukan nasib kalian berdua."Ucap Alex yang membuat Vi
Louis terdiam sejenak dan hanya menatap wajah ibunya.Tidak beda jauh dengan sang ibu,wanita paruh baya itu juga menatap ke arah dirinya. "Apa ibu mengingat ini?"Louis meletakkan syal yang di berikan oleh Lily tadi. Angelina mengambil syal tersebut dan tersenyum kecil. Dia jelas masih mengingat dengan jelas syal miliknya. "Ini adalah syal yang kupakai saat terakhir kalinya kita bertemu.Aku tidak sadar telah menjatuhkannya."Ucap Angelina menatap sendu ke arah putranya. Dia tidak pernah melupakan pertemuan terakhirnya dengan putranya di taman.Dia tidak menyangka jika dia akan berpisah dengan putranya dengan waktu yang cukup lama. "Aku menemukannya saat mencari kalian.Aku menunggu cukup lama di taman dengan membawa syal ini. Aku menunggu sampai sore tapi kalian tidak kunjung datang. Hingga tuan Mahendra datang dan berbicara kepada ku.Kami mengobrol dengan waktu yang cukup lama di taman dan tuan Mahendra membawa ku ke mansion miliknya. " Louis masih ingat dengan jelas hal itu
Di tempat lain tepatnya di restoran,Louis dan Lily masih saja berada di tempat itu. Keduanya mengobrol dengan santai dan terlihat begitu serius. pasangan itu terlihat begitu betah berada di tempat itu.Keduanya mengobrol dengan begitu santainya "Aku tahu ini bukan momen yang pas tapi ini adalah tempat yang memberiku banyak kenangan. Menikah lah dengan ku Lily. " Louis mengeluarkan sebuah cincin yang berada di saku Jasnya. Sedangkan wanita yang dia lamar hanya menatap dirinya dengan penuh keheranan. Lily sedikit terkejut sekaligus heran dengan pengungkapan Louis yang secara tiba-tiba kepada dirinya. Pria itu bahkan tidak mengatakan hal hal yang romantis tapi dia langsung melamar dirinya dengan sebuah cincin berlian yang tampak begitu mewah. "Kenapa bengong sayang?"Louis kembali bertanya setelah melihat wanita yang dia cintai hanya terdiam dan menatap ke arah cincin di hadapannya itu. "Ini Sangat tiba tiba. Aku bahkan tidak menyangka jika kamu akan melamar ku secepat ini. "
"Ada apa sayang?"Alex bertanya ketika melihat istrinya melamun kan sesuatu . "Tidak ada apa-apa. Ayo kita turun."Ajak Alona yang segera turun bersama dengan putranya dan suaminya. Kelvin menggandeng tangan mommynya turun dari mobil.Bocah laki-laki itu terlihat begitu antusias begitu turun dari mobil. Kelvin menggandeng tangan Mommy dan daddy memasuki restoran. Bersamaan dengan Alex membuka pintu.Kelvin berteriak memanggil neneknya. "Nenek. "Panggil Kelvin yang langsung mengalihkan perhatian kedua orang tuanya. Seketika Alona dan Alex menoleh ke belakang. Alex tersenyum tipis ketika melihat ibu mertuanya bersama dengan tuan Jhon. Sedangkan Alona tampak bingung melihat ibunya bersama dengan seorang pria. Sedangkan Angelina yang melihat putrinya terlihat begitu malu.Dia sudah setua itu tapi masih berharap bisa bersama dengan orang yang dia cintai. Angelina belum mengerti sepenuhnya tentang sifat putrinya. Alona bukanlah orang yang berpikiran sempit.Dia tidak mungkin menen
Deg... Lily merasakan detak jantungnya berpacu dengan begitu cepatnya.Lily bahkan menggosok matanya untuk memastikan jika dirinya tidak salah lihat tapi nyatanya pria yang baru masuk itu adalah orang yang begitu penting di dalam hidupnya. Lily terus menatap ke arah pria yang sama sekali tidak melihat ke arah dirinya.Detak jantungnya tidak bisa beraturan saat ini. Wanita itu tampak begitu syok melihat ke arah Pria yang berjalan ke arah meja yang selalu di tempati oleh orang yang begitu ia kagumi. Lily sudah lama tidak melihat pria itu,dia bahkan sudah tidak ingat dengan wajahnya tapi dia yakin jika dia melihat pria itu lagi,Lily yakin jika dia bisa mengenalinya tapi nyatanya tidak. "Apa itu dia?Apa mereka adalah orang yang sama?Tapi kenapa aku tidak mengenalinya?Pantas saja aku merasa familiar dengan mu,rupanya kalian adalah orang yang sama."Batin Lily terus memandangi pria di hadapannya itu. Pria itu pun menoleh ke arahnya dirinya ketika dia menyadari jika hanya ada dua
Tok...tok... Lily segera menghapus air matanya begitu mendengar suara ketukan pintu kamarnya.Wanita itu melangkahkan kakinya untuk membuka pintu. "Paman Jack."Lily tersenyum kecil memandang ke arah pria paruh baya itu. "Boleh Paman masuk nak?"Tanya Paman Jack kepada keponakannya. "Silahkan masuk Paman." Lily melangkah masuk ke dalam kamar miliknya,di susul oleh Paman Jack. Keduanya duduk di sofa dan tentu saja Paman Jack membuka pembicaraan terlebih dahulu. "Bagaimana keadaan mu nak?" "Aku sudah membaik Paman." "Bagaimana kalau kita ke mengunjungi makam kedua orang tuan mu besok nak?Paman sudah meminta izin kepada tuan Alex dan tuan Alex mengizinkan kita untuk pergi."Ucap Paman Jack memberi tahu keponakannya. "Terserah Paman saja.Lily ikut saja dengan keputusan paman." Obrolan Keduanya tidak berlangsung lama. Paman Jack meminta keponakannya untuk beristirahat.Paman Jack meninggalkan kamar keponakannya setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan. Ke esokan...
"Apa kamu Bersedia untuk menerima ku?"Louis kembali bertanya setelah Lily terdiam. Louis kembali melirik ke arah wanita di sampingnya. Wanita itu masih saja terdiam setelah mendengar ucapan Louis. "Baiklah. Mari kita jalani hubungan ini.Kita tidak tahu sejauh mana kita bisa bersama tapi aku berharap jika kita bisa hidup bersama sepanjang masa."Ucap Lily tersenyum tipis. "Jika itu harapan mu maka aku juga berharap demikian. "Ucap Louis tersenyum tipis. "Aku selalu mengharapkan sesuatu yang baik untuk kita.Aku selalu memimpikan sesuatu yang baik dan selalu memiliki harapan yang tinggi." Keduanya tersenyum setelah percakapan singkat mereka berdua.Mereka berdua memiliki harapan yang sama yaitu saling berbahagia. Louis mengeluarkan sebuah cincin beberapa menit setelah Lily bersedia menerima dirinya. Pria itu memasangkan cincin itu di jari manis wanita yang di cintainya itu. "Terima kasih. Ini Sangat cantik. "Ucap Lily tersenyum kecil memandang cincin pemberian Louis. L
"Paman akan mengambilkan makanan nak.Kamu harus memulihkan tenaga mu secepatnya."Ucap Paman Jack tersenyum tipis. Pria paruh baya itu melangkahkan kakinya keluar dari kamar.Paman Jack menuju ke arah dapur untuk mengambil makanan. "Paman Jack. "Panggil Lily. "Kenapa turun nak?" "Aku baik-baik saja Paman. Paman tidak perlu repot repot mengantarkan makanan ke kamar ku."Ucap Lily duduk di meja. "Paman sama sekali tidak merasa di repotkan nak." Paman Jack meletakkan makanan di depan keponakannya. Pria paruh baya itu bahkan menyiapkan buah yang sudah dia kupas sendiri. "Terima kasih Paman. "Lily menyantap makanan yang di berikan oleh Paman Jack dengan lahapnya. "Baru kali ini Paman melihat mu makan dengan begitu lahapnya nak.Paman senang melihat mu seperti itu. "Ucap Paman Jack tersenyum tipis memandangi wajah cantik keponakannya. "Di mana semua orang?" Paman Jack dan Lily berbalik setelah mendengar pertanyaan dari seseorang di belakang mereka. "Tuan,semua orang s
Tok..tok.. Kelvin kembali berlari membuka pintu. Kali ini Kelvin melihat kehadiran neneknya lagi. "Hallo nenek. " "Hallo sayang.Di mana Mommy mu?" "Di dalam bersama dengan nenek. "Jawab bocah laki-laki itu menarik tangan neneknya. Bibi Alice masuk ke dalam kamar dan melihat kehadiran besannya dan juga menantunya yang sedang asyik mengobrol. "Hallo bu."Sapa Alona tersenyum kecil ke arah mertuanya. "Hallo sayang." "Duduklah Alice." "Hmmm." Ketiga wanita itu kembali mengobrol dengan santai dan membiarkan bocah laki-laki itu bermain sendirian.Kelvin sendiri sibuk dengan mainnya seorang diri. "Boleh nenek menemani Kelvin bermain?"Angelina menghampiri cucunya yang sedang asyik bermain seorang diri. "Apa nenek tidak mengobrol?" "Nenek ingin bermain bersama dengan Kelvin. " "Baiklah jika nenek mau.Kita bisa bermain bersama. " Satu jam berlalu,Pintu kamar kembali terbuka. Kali ini Alex yang sedang melangkah masuk ke dalam kamar. Pemimpin Black Dragon itu seke
"Tutup mulutmu Brengsek.Kita semua akan mati di tempat ini."Teriak Wiliam penuh amarah. "Apa kamu yakin kita semua akan mati di tempat ini?Sepertinya hanya kamu yang akan mati di tempat ini."Ucap Alex kembali,pemimpin Black Dragon itu bisa melihat bagaimana raut wajah kekhawatiran dari Wiliam. "Tentu saja.Apa kamu bisa meninggalkan tempat ini dalam sekejap mata?Aku rasa itu hal yang tidak mungkin. Kita semua akan mati di tempat ini."Wiliam tertawa terbahak-bahak seperti orang kesurupan. Pria itu terlihat putus asa saat ini.Wiliam tidak yakin jika dia bisa mengalahkan Alex.Itu sebabnya dia memilih jalan yang terbilang cukup ekstrem.Dia rela mengorbankan dirinya sendiri. "Aku memberimu kesempatan kedua.Aku biasanya tidak pernah melakukan hal ini tapi aku melihat Lily begitu mengkhawatirkan mu.Tinggalkan kota ini dan jangan pernah muncul lagi.Tapi jangan mengulang kesalahan yang sama seperti kakak mu karena kamu akan berakhir seperti kakak mu." Louis yang mendengar ucapan Ale