Share

Hamil

Kamar yang ditempati Zoia di apartemen Zach terasa begitu nyaman. Suhu ruangannya pas, aromanya wangi dan segar, tempatnya juga sangat tenang. Namun sayangnya kondisi tubuh Zoia membuat segala kenyamanan itu terasa tidak sempurna.

Masih sepagi ini, di mana ia masih ingin leye-leye di tempat tidur, tapi rasa mual yang menyerangnya membuat Zoia harus meninggalkan ranjangnya dan tergesa-gesa ke kamar mandi.

Sambil membasuh muka dan mulutnya dari sisa-sisa muntahan, Zoia berkaca di cermin wastafel. Pikirannya dipenuhi oleh tanda tanya besar yang tidak mau pergi. Sudah sekian hari berlalu tapi kondisi fisiknya tak berubah. Ini pasti bukan jet lag. Tapi ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya.

‘Nanti aku bakalan ke dokter,’ batin Zoia untuk memastikan keadaannya.

Kembali ke kamar, Zoia bermaksud untuk menyambung tidur sekitar sepuluh atau lima belas menit lagi. Namun ketukan di pintu yang disusul oleh suara Zach mengurungkan niatnya.

“Kamu nggak apa-apa? Tadi aku dengar suara muntah,” kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status