Bumi bukanlah sosok yang baru bagi Rio maupun Bia. Selain dekat dengan keluarga Oetama, keluarga Argawinata selama ini juga dekat dengan keluarga Wibowo. Selain dekat dengan Rio, sejak kecil Ishana juga dekat dengan Bumi, anak dari seorang bodyguard kepercayaan keluarga Argawinata. Bahkan orang-oran
"Rio!" Suara yang hampir bersamaan memanggil Rio terdengar seperti sedang terjadi sebuah kericuhan, tak ayal membuat perhatian orang-orang berada di sana pun tertuju kepada sumber suara, termasuk pasangan pengantin yang berbahagia, yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa teman. Tidak ingin
"Kak Bumi, layar ponselnya kenapa tidak dinyalakan? Bagaimana kita bisa mengikuti Kak Rio dan Isha?" tanya Bia dengan memberanikan diri. "Tadi hanya untuk memastikan saja," jawab Bumi seadanya, sambil tetap fokus mengemudi karena jalan terasa mulai ramai. "Kakakmu dan temanmu itu bukan orang yang k
Mungkin pantai memang merupakan tempat terfavorit bagi Rio, entah di kala suka, duka atau pun di saat dirinya sedang sedih, sulung dari tiga bersaudara itu akan datang ke tempat tersebut. Sepertinya hal saat ini, saat dia dipertemukan kembali dengan Ishana, pantai kembali menjadi tempat yang dia tuj
Rio berusaha untuk mengendalikan dirinya, dia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, karena jika hal itu sampai terjadi, Rio yakin Ishana tidak akan memaafkannya lagi. "Isha! Mengapa kau berbicara seperti itu? Apa kau memang sudah tidak ingin bersamaku lagi? Apakah sudah ada
Saat langkah Rio dan Ishana semakin mendekat ke Bia dan Bumi berada, sebuah pemandangan yang berbeda dari wajah kedua anak manusia itu. Senyum sumringah yang terukir indah di bibir Bumi menunjukkan rasa bahagia yang tidak bisa dibendung kala apa yang selama ini menjadi harapannya terwujud. Sungguh b
"Yuhuuu!" seru Bumi yang sudah tidak bisa lagi untuk menyembunyikan rasa bahagianya kala cintanya disambut dengan hangat oleh Bia. Melihat tingkah Bumi yang berlebihan, Ishana hanya berharap Bumi masih tetap bisa fokus dengan kemudinya agar mereka selamat sampai di tujuan. "Akhirnya ... huh!" uc
Suasana pagi hari yang cerah, tampak kesibukan di rumah keluarga Oetama. Hari ini adalah hari pernikahan Diandra dan Alta, sebagai keluarga dekat tentu mereka tidak ingin terlambat untuk menjadi saksi diucapkannya akad nikah yang begitu sakral hingga mampu menyatukan dia anak manusia yang akan menga